Urutan Kelarutan senyawa tersebut dari yang paling mudah larut ke yang paling sukar larut adalah

TMay 15, 2019

Soal 1 Terdapat 4 gelas yang masing-masing berisi air. kedalam gelas 1, 2, 3 dan 4 masing-masing secara berurutan ditambahkan senyawa CdC2O4, SrC2O4, PbC2O4 dan ZnC2O4. Jika diketahui:

1. Ksp CdC2O4 = 5,4 x 10^-6


2. Ksp SrC2O4 = 1,5 x 10^-7
3. Ksp PbC2O4 = 8,6 x 10^-10
4. Ksp ZnC2O4 = 1,4 x 10^-9 Berdasarkan data Ksp diatas, maka urutan garam yang paling sedikit larut ke yang paling banyak larut adalah  . . . Pembahasan: Sederhanya, untuk mengetahui garam mana yang paling sedikit larut atau yang paling banyak larut, maka kita cukup perhatikan harga kelarutan {s} dari garam-garam tersebut. Sementara, pada soal ini, yang diketahui hanyalah Ksp-nya saja. Untuk itu, kita harus mengetahui hubungan antara kelarutan dan Ksp dari masing-masing zat sehingga nanti dengan hanya melihat data Ksp, kita bisa mnegathui garam mana yang sukar larut atau yang mudah larut. Kalau kita perhatikan, senyawa pada soal diatas mirip-mirip kan. Pengionan keempat garam diatas hanya berbeda pada logamnya saja. CdC2O4  <==> Cd^2+ + C2O4^2- SrC2O4  <==> Sr^2+ + C2O4^2- PbC2O4  <==> Pb^2+ + C2O4^2- ZnC2O4  <==> Zn^2+ + C2O4^2- Itu artinya rumus Ksp keempat senyawa iatas adalah sama. CdC2O4  <==> Cd^2+ + C2O4^2-      s                   s               s Ksp = {s} {s} Ksp = s^2 Ksp CdC2O4 = Ksp SrC2O4 = Ksp PbC2O4 = Ksp = ZnC2O4 = s^2 Jika Ksp keempat zat diatas adalah sama, maka rumus kelarutannya juga sama yaitu: Ksp = s^2 s = √Ksp Dengan menghitung kelarutan masing – masing garam pada soal diatas, maka kita bisa mnegetahui garam mana yang paling sukar larut dan garam mana yang paling mudah larut. Kelarutan : {akarkan saja pangkat negatifnya} s CdC2O4 = √Ksp = √5,4 x 10^-6 = √5,4 x 10^-3 s SrC2O4 = √Ksp = √1,5 x 10^-7 = √1,5 x 10^-3,5 s PbC2O4 = √Ksp = √8,6 x 10^-10 = √8,6 x 10^-5 s ZnC2O4 = √Ksp = √1,4 x 10^-9 = √1,4 x 10^-4,5 Berdasarkan harga s diatas, maka garam yang paling sukar larut adalah garam yang harga s-nya paling kecil {yang pangkat negatifnya paling besar} yaitu PbC2O4, kemudian ZnC2O4, SrC2O4 dan yang paling mudah larut adalah CdC2O4. Tapi, kalau kalian mencari sepanjang ini kan habis waktu ya. Jadi apakah ada cara singkatnya? Tentunya ada dong.  Coba kalian perhatikan urutan kelarutan garam diatas dari yang sukar larut ke yang mudah larut. Urutan tersebut ternyata sama dengan urutan besarnya Ksp dari garam garam tersebut. Garam dengan Ksp yangg paling kecil adalah yang paling sukar larut yaitu PbC2O4. Sedangkan, garam yang paling mudah larut adalah garam yang Ksp-nya paling besar yaitu CdC2O4. Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa: Ksp >>> maka kelarutan {s} >>> Atau Ksp <<< maka kelarutan {s} <<< Zat dengan Ksp besar lebih mudah larut dibandingkan dengan zat dengan Ksp lebih kecil. Nah, dengan begitu, kalian tidak perlu repot-repot lagi mencari kelarutan setiap garamnya. Soal 2 Persamaan tetatapn ionisasi Ag2CO3 jenuh yang benar di bawah ini adalah  . . . .

A. Ksp = [Ag+] [CO3^2-]


B. Ksp = [Ag+]^2 [CO3^2-]
C. Ksp = [2Ag+] [CO3^2-]
D. Ksp = [Ag+] [CO3^2-]/[Ag2CO3]
E. Ksp = [Ag+]^2 [CO3^2-]/[Ag2CO3] Pembahasan: Persamaan tetapan ionisasi jenuh suatu zat = rumus Kspnya Ionisasi Ag2CO3: Ag2CO3 <==> 2Ag+ + CO3^2- Untuk membuat rumus Ksp suatu garam kalian harus mahir dalam mengionkan garam tersebut. karena jika pengionannya salah, maka tentu rumus Kspnya juga salah. Pngionan garam Ag2CO3 adalah seperti yang ditulis diatas. Ag2CO3 <==> 2Ag+ + CO3^2- Ksp = [Ag+]^2 [CO3^2-] Maka, persamaan tetapan ionisasi untuk senyawa Ag2CO3 yang benar adalah B. Soal 3 Jika diketahui Ksp AgCl = 1 x 10^-10, maka jumlah AgCl yang dapat larut dalam 200 mL larutan jenuhnya adalah  . . . .garam {Mr AgCl = 143,5}

A. 7,175 x 10^-3


B. 7,175 x 10^-4
C. 2,87 x 10^-4
D. 2,87 x 10^-5
E. 2,87 x 10^-6 Pembahasan: Jika Ksp AgCl = 1 x 10^-10, maka kelarutannya adalah: AgCl <== Ag+ + Cl-    s            s        s Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-] 1 x 10^-10 = {s}{s} s^2 = 1 x 10^-10 s = 1 x 10^-5 mol/L Berdasarkan harga kelarutan AgCl diatas dapat diketahui bahwa ada 1 x 10^-5 mol AgCl yang dapat larut dalam 1 L larutan. Dari rumus kelarutan: s = mol/L 1 x 10^-5 mol/L = mol/0,2 L mol = 0,2 L x 1 x 10^-5 mol/L mol = 2 x 10^-6 mol Jadi, dalam 200 mL larutan jenuh AgCl terdapat 2 x 10^-6 mol AgCl yang terlarut. Maka, massanya adalah: gr AgCl = mol  Mr = 2 x 10^-6 x 143,5 = 287 x 10^-6 = 2,87 x 10^-4 gram. {C} Soal 4 Kelarutan Mg{OH}2 dalam air pada suhu 25 degC adalah 1,16 mg per 100 mL. Nilai Ksp Mg{OH}2 adalah . . . .{Mr Mg{OH}2 = 58}

A. 16 x 10^-2


B. 8,0 x 10^-11
C. 3,2 x 10^-11
D. 8 x 10^-10
E. 3,2 x 10^-10 Pembahasan: Pada soal ini yang harus kita lakukan adalah mengubah kelarutannya yang dalam bentuk satuan mg/mL ke bentuk mol/L. Untuk itu, kita cari mol Mg{OH}2 yang dapat larut dalam 100 mL larutan jenuhnya terlebih dahulu. Massa Mg{OH}2 = 1,16 mg = 1,16 x 10^-3 gram mol = gr/Mr = 1,16 x 10^-3/58 = 0,02 x 10^-3 mol = 2 x 10^-5 mol Jadi, ada 2 x 10^-5 mol Mg{OH}2 yang dapat larut dalam 100 mL larutan jenuhnya. s = 2 x 10^-5 mol/100 mL = 2 x 10^-5 mol/0,1 L = 2 x 10^-4 mol/L Setelah kita mengetahui harga kelarutan Mg{OH}2 dalam mol/L, maka kita bisa cari harga Kspnya. Mg{OH}2 <==> Mg^2+ + 2OH-      s                    s              2s Ksp Mg{OH}2 = [Mg^2+} [OH-]^2 Ksp = {s}{2s}^2 Ksp = 4s^3 = 4 x {2 x 10^-4}^3 = 32 x 10^-12 = 3,2 x 10^-11 Soal 5 Diketahui pH larutan jenuh L{OH}2 = 10. Kelarutan LOH dalam larutan NaOH 0,1 M adalah  . . . . Pembahasan: Soal ini berkaitan dengan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan. Nanti akan kita lihat apakah dengan adanya penambahan ion sejensi, kelarutan suatu garam meningkat atau menurun. pH L{OH}2 = 10 ==> pOH = 14 – 10 = 4 [OH-] = 1 x 10^-4 M L{OH}2 <==> L^2+ + 2OH- Jika [OH-] = 1 x 10^-4, maka [L^2+] = ½ x [OH-] = ½ x 1 x 10^-4 = 5 x 10^-5 M Ksp L{OH}2 = [L2+}[OH-]^2 Ksp = {5 x 10^-5} {1 x 10^-4}^2 Ksp = 5 x 10^-13 Kemudian {LOH}2 dimasukkan ke dalam larutan NaOH 0,1 M. L{OH}2 <==> L^2+ + 2OH-     s                   s          2s NaOH ==> Na+ + Cl- 0,1 M        0,1 M   0,1 M Dari persamaan reaksi diatas dapat kita lihat bahwa ion OH- merupakan ion sejenis antara L{OH}2 dengan NaOH. Maka, [OH-] total dalam campuran adalah: [OH-] = s + 0,1 M Oleh karena nilai s sangat kecil dibandingkan 0,1 M, maka penambahannya dapat diabaikan. Jadi: [OH-] total = 0,1 M Dari rumus Ksp: Ksp L{OH}2 = [L2+][OH-]^2 5 x 10^-13 = [s][0,1 M + s]^2 5 x 10^-13 = [s] [0,1]^2 5 x 10^-13 = s x 10^-2 s = 5 x 10^-13/10^-2 = 5 x 10^-11 M jadi, kelarutan L{OH}2 yang pH = 10 dalam NaOH adalah 5 x 10^-11 M

Nah, sekian pembahasan kita untuk beberapa soal kelarutan dan hasil kali kelarutan. Semoga pembahasan ini bermanfaat buat kamu yang telah berkunjung ke blog ini. sampai jumpa di pembahasan lainnya.

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat ya!

Siapa di antara Quipperian yang jago memasak? Agar masakan menjadi lezat, apa sih bumbu utama yang harus digunakan? Tentu garam dan gula, kan? Selengkap apapun rempah-rempah yang digunakan dalam masakan jika lupa tidak diberi garam pasti tidak akan enak. Setuju? 

Mengapa garam menyatu dengan masakan sedemikian sempurna? Hal itu karena garam mudah sekali untuk larut. Berbeda halnya jika Quipperian melarutkan tanah liat ke dalam air. Di artikel kali ini, Quipperian akan diajak untuk mempelajari kelarutan suatu senyawa, mulai dari senyawa larut sampai terjadinya endapan.

Kelarutan Garam

Saat Quipperian melarutkan garam dalam air, akan terbentuk larutan elektrolit. Apa itu elektrolit? Elektrolit adalah zat yang mampu terurai menjadi ion positif dan negatif. Nilai kelarutan garam di dalam air bervariasi, mulai dari kelarutan terbatas sampai tak terhingga. Contoh garam yang memiliki kelarutan tak terhingga di dalam air adalah garam dapur atau NaCl. 

Artinya, sebanyak apapun NaCl yang dimasukkan di dalam air, seluruhnya akan larut tanpa terjadi endapan. Itulah mengapa NaCl sering digunakan untuk memasak. Bayangkan saja jika NaCl tidak bisa larut sempurna. Pasti Quipperian akan merasakan butiran halusnya saat makan. 

Ternyata, ada juga lho garam yang kadar kelarutannya di dalam air terbatas. Artinya, garam akan membentuk endapan jika mencapai konsentrasi tertentu. Untuk lebih jelasnya, simak tabel berikut.

Pengertian Kelarutan (s)

Kelarutan adalah jumlah maksimum suatu senyawa atau zat yang bisa larut dalam sejumlah pelarut. Satuan kelarutan adalah mol/L. Oleh karena satuan kelarutan sama dengan molaritas, maka kelarutan juga bisa didefinisikan sebagai konsentrasi zat yang masih bisa larut dalam suatu pelarut. Berdasarkan sifat kelarutannya kondisi garam dibedakan menjadi tiga kondisi, yaitu sebagai berikut.

  1. Kondisi tidak jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam belum melampaui kelarutannya, sehingga masih bisa larut.
  2. Kondisi tepat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata suatu garam sama dengan kelarutannya, sehingga zat tepat mengendap.
  3. Kondisi lewat jenuh, artinya kondisi saat konsentrasi nyata garam melampaui kelarutannya, sehingga zat yang mengendap lebih banyak daripada yang larut.

Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Jika suatu garam mengalami kondisi tepat jenuh, garam tersebut akan membentuk kesetimbangan. Terjadinya kesetimbangan dipengaruhi oleh zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat terlarut. Bagaimana tetapan kesetimbangannya? Perhatikan reaksi berikut.

Berdasarkan aturan penulisan rumus kesetimbangan, hanya zat dalam bentuk larutan (aq) dan gas (s) yang dituliskan di dalam rumus, sehingga diperoleh:

Tetapan kesetimbangan untuk garam yang sukar larut disebut tetapan hasil kesetimbangan (Ksp).

Hubungan antara Kelarutan dan Tetapan Hasil Kelarutan

Kelarutan ditinjau dari konsentrasi jenuh suatu garam (elektrolit), sedangkan tetapan hasil kelarutan mengacu pada garam-garam yang tepat mengendap. Lalu apa hubungan antara keduanya? Perhatikan contoh berikut.

Contoh soal 1

Terdapat larutan AgCl, Ag2S, dan Ag3PO4. Tentukan hubungan antara kelarutan dan tetapan hasil kelarutannya!

Pembahasan:

1. AgCl

Pada keadaan tepat jenuh, ionisasi AgCl berlangsung sebagai berikut. 

Oleh karena konsentrasi jenuh AgCl sama dengan kelarutannya, maka diperoleh persamaan berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari dua ion dirumuskan sebagai Ksp = s2.

2. Ag2S

Pada Ag2S, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari tiga ion adalah Ksp = 4s3.

3. Ag3PO4

Pada Ag3PO4, hubungan antara Ksp dan s dirumuskan sebagai berikut. 

Dengan demikian, diperoleh:

Jadi, hubungan antara Ksp dan s untuk garam yang terdiri dari empat ion adalah Ksp = 27s4.

Dari ketiga contoh di atas, tentu Quipperian tahu kan hubungan antara Ksp dan s? Hubungan antara Ksp dan s dinyatakan sebagai berikut.

Pengaruh Ion Senama pada Kelarutan

Konsentrasi ion senama sangat berpengaruh pada sifat kelarutan suatu zat. Penambahan ion senama bisa mengurangi kelarutan suatu zat. Artinya, semakin banyak ion senama di dalam larutan, zat-zat terlarut semakin sulit untuk larut. Jika demikian, pasti akan muncul banyak endapan. Mengapa demikian? Berdasarkan asas Le Chatelier, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang ditambahkan. Dengan demikian, penambahan ion senama akan memicu banyaknya endapan. Perlu Quipperian pahami bahwa penambahan ion senama tidak akan mengubah tetapan hasil kelarutan (Ksp) selama tidak ada perubahan suhu.

Hubungan antara Ksp dan pH Larutan

Nilai pH larutan basa dapat digunakan untuk menentukan nilai tetapan kelarutannya (Ksp). Hal itu berlaku untuk senyawa basa yang sulit larut di dalam air. Perhatikan reaksi berikut.

Semakin besarnya nilai pH menunjukkan semakin banyak konsentrasi ion OH di dalam larutan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan bahwa kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang ditambahkan. Semakin besar nilai pH, semakin sulit larutan basa untuk larut karena endapan yang terbentuk semakin banyak. Dengan demikian, semakin besar pH, semakin kecil kelarutannya.

Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat

Konsep dasar kelarutan dan hasil kali kelarutan elektrolit ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk memisahkan larutan yang sudah tercampur, lho. Bagaimana bisa? Pemisahan dilakukan dengan cara menambahkan larutan elektrolit lain yang mampu berikatan dengan ion-ion dalam larutan yang sudah tercampur tadi. Quipperian harus ingat bahwa kelarutan setiap zat berbeda-beda. Artinya, ada zat yang cepat mengendap dan ada pula yang tidak. Nah, endapan itulah yang nantinya dipisahkan dari pelarut.

Di awal pembelajaran Quipperian sudah dikenalkan dengan kondisi zat saat dilarutkan ke dalam pelarut, yaitu kondisi tepat jenuh, tidak jenuh, dan lewat jenuh. Kondisi ketiganya bisa ditentukan dari hubungan antara Qc dan Ksp.

  • Jika Qc < Ksp, larutan berada pada kondisi tidak jenuh (tidak ada endapan).
  • Jika Qc = Ksp, larutan berada pada kondisi tepat jenuh (tidak ada endapan).
  • Jika Qc > Ksp, larutan berada pada kondisi lewat jenuh (ada endapan).

Untuk meningkatkan pemahaman Quipperian tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, simak contoh soal berikut.

Contoh soal 2

Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10-4 M. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M!

Pembahasan:

Reaksi kesetimbangan larutan Ag2CrO4 adalah sebagai berikut.

Dengan demikian, diperoleh:

Berdasarkan perbandingan koefisien reaksinya, diperoleh:

Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,01 M adalah 10-5 M.

Contoh soal 3

Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, apakah akan terjadi endapan PbCl2?

Pembahasan:

Diketahui:

Dengan demikian, nilai Qc dari larutan PbCl2 dapat ditentukan sebagai berikut.

Oleh karena nilai Qc > Ksp PbCl2, maka PbCl2 akan mengendap.

Jadi, jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05 M dan HCl 0,05 M, maka akan terjadi endapan PbCl2.

Itulah pembahasan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan. Untuk meningkatkan pemahaman tentang materi ini, Quipperian bisa sering-sering mengerjakan latihan soal ya. Jika bingung mendapatkan latihan soalnya, silahkan gabung bersama Quipper Video. Tidak hanya latihan soal yang kamu dapatkan, melainkan juga penjelasan tutor-tutor kece Quipper Video. Salam Quipper!

Penulis: Eka Viandari