Oleh : dr. Ferdianto Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Salah satu diantaranya adalah lingkungan kerja yang bebas dari kebisingan. Beberapa ahli mendefinisikan bising secara subyektif sebagai bunyi yang tidak diinginkan, tidak disukai, dan mengganggu. Secara obyektif bising terdiri atas getaran bunyi kompleks yang terdiri atas berbagai frekuensi dan amplitudo, baik yang getarannya bersifat periodik maupun nonperiodik.1 Bising mempunyai satuan frekuensi atau jumlah getar per detik yang dituliskan dalam Hertz, dan satuan intensitas yang dinyatakan dalam desibel (dB). Berkaitan dengan pengaruhnya terhadap manusia, bising mempunyai satuan waktu atau lama pajanan yang dinyatakan dalam jam perhari atau jam per minggu. Di lingkungan industri, bising dapat berupa:
Beberapa sumber bising yang menjadi penyebab polusi adalah bising mesin produksi pada pabrik, desing mesin jet, mesin turbin pada kapal laut, letusan senjata, bising dari alat bantu kerja seperti mesin pemotong rumput, bising alat pemecah beton atau aspal, bising alat penghisap debu elektrik sampai pada bising kendaraan alat angkutan atau transportasi. Bising dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada pekerja, antara lain:
National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) dan Indonesia menetapkan nilai ambang batas (NAB) bising di tempat kerja sebesar 85 dBA.3,4 Bila NAB ini dilampaui terus menerus dalam waktu lama maka dapat menimbulkan noise induced hearing loss (NHIL). Faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya NIHL adalah frekuensi dan intensitas bising, periode lama pajanan, lama kerja, kepekaan individu, umur dan faktor lainnya.3,5 Pada Noise Induced Hearing Loss (NIHL) umumnya terjadi penurunan pendengaran sensorineural yang pada awalnya tidak disadari, karena belum mengganggu percakapan sehari-hari. Hal ini dapat terjadi secara perlahan-lahan sehingga tidak disadari oleh para pekerja. Menurut Davis IR dan Hamernik P R, bising di tempat kerja merupakan masalah utama dalam kesehatan kerja di berbagai negara. Diperkirakan sedikitnya 7 juta orang (35% dari total populasi) terpajan dengan bising >85 dBA.6 Pada lingkungan kerja yang bising diperlukan Program Konservasi Pendengaran (PKP). PKP merupakan program yang diterapkan di lingkungan tempat kerja untuk mencegah gangguan pendengaran akibat terpajan kebisingan pada pekerja. Pada PKP diantaranya dilakukan:
Kontrol kebisingan yang dapat dilakukan : Beberapa teknik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah yang bisa dilakukan dengan cara ini adalah sebagai berikut :
Pengendalian dengan cara ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Daftar Pustaka
Telinga adalah indera pendengaran dan jendela dunia yang penting dalam tubuh Anda. Dengan telinga kita bisa mendengar dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar. Tentu tidak ada yang mau punya masalah telinga dan pendengaran pada usia 20-30an. Sayangnya, seringkali Anda suka lupa untuk menjaga pendengaran dan terbawa oleh lingkungan yang tanpa sadar menciptakan suara bising yang dapat merusak fungsi telinga. Ada 4 cara mudah yang bisa Anda gunakan untuk melindungi pendengaran dari sumber kerusakan, baik dari diri sendiri atau lingkungan sekitar. Kenali tingkat kebisingan sekitar Atur volume Ganti dengan headphone Tak disarankan menggunakan earbud karena suara jadi langsung masuk ke dalam gendang telinga dan membuat indera tubuh ini menderita. Jadi sebaiknya ganti dengan headphone karena dapat meredam suara di sekitar sehingga sumber suara yang didengar jadi lebih jelas, juga tidak 'menyerang langsung' ke gendang telinga. Saat memilih headphone, perhatikan rating reduksi kebisingan atau NRR yang tertera paling sedikit 9. Pakai ear plug Selalu bawa ear plug, terlebih ketika Anda menonton konser musik. Ear plug tidak hanya digunakan oleh penyanyi dan kru band yang mendampingi. Anda juga perlu demi meminimalisir efek suara yang bising sepanjang acara. Saat menggunakan ear plug pastikan Anda mengikuti instruksi pemakaian yang benar.
Ada banyak cara untuk mengurangi kebisingan dan paparan kebisingan – seringkali kombinasi metode bekerja paling baik. Pertama, pikirkan tentang cara menghilangkan suara keras itu sama sekali. Jika itu tidak memungkinkan, lakukan semua yang Anda bisa untuk mengontrol kebisingan di sumbernya, pertimbangkan untuk mendesain ulang tempat kerja dan mengatur ulang pola kerja. Ambil tindakan untuk melindungi pekerja individu jika Anda perlu. Pertimbangkan hal-hal berikut ini:
Untuk mencegah terjadinya kebisisngan di lingkungan kerja, banyak hal yang bisa di lakukan, salah satunya adalah dengan mengukurnya tingkat kebisingan terlebih dahulu. PT Gagas memiliki produk yang dapat mengatasi hal tersebut. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi laman produk PT Gagas.
|