Sebutkan hikmah dari beribadah bersyukur dan berbuat ihsan

Sebagai manusia sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala. Yakni berterimakasih atas segala nikmat yang telah kita peroleh. Untuk  cara bersyukur menurut islam bisa dilakukan dengan perbuatan, lisan ataupun qolbu. Dengan memperbanyak rasa syukur maka insyaAllah kenikmatan dan pahala akan berlipat ganda.

Nah, berikut ini beberapa manfaat bersyukur kepada Allah:

Seseorang yang selalu senantiasa mengucap syukur dengan kondisi apapun, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya orang yang banyak mengeluh dan selalu iri dengan kehidupan orang lain maka ia hidupnya akan semakin menderita.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)

  1. Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala

Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR. Tabrani)

“Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).

  1. Dilipatgandakan Pahalanya

Dari Abu Abdillah a.s, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)

“Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)

Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT . Kita ridha dengan pemberian Allah Ta’ala. Dalam urusan dunia, kita memandang orang-orang yang berada di bawah kita sehingga bisa meningkatkan rasa syukur.

“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)

Seseorang yang kufur nikmat, selalu merasa hidupnya kurang dan iri dengan milik orang lain maka hatinya tidak akan tenang. Hatinya dipenuhi penyakit. Bahkan ia menjadi semakin jauh dari Allah Ta’ala. Berbeda dari orang yang senantiasa bersyukur. Susah ataupun senang ia tetap tersenyum dan ridha. Ia tidak memperdulikan omongan orang lain. Ini akan membuat hati lebih damai dan tenang.

Orang yang saat ditimpa musibah, lantas ia menerima keadaannya dengan syukur dan sabar maka Allah menjajikan surga kepada orang tersebut. Coba bayangkan, nikmat mana yang lebih indah dari pemberian surga? Surga adalah akhir bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa

“Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

  1. Mendapatkan Kebaikan dari Allah Ta’ala

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.”

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup

Seseorang yang senang bersyukur biasanya pikirannya juga lebih optimis. Walau mungkin ia mengalami kegagalan atau bangkrut, ia tetap semangat dan percaya pada Allah Ta’ala. Ia menjalani hidupnya yang berkecukupan tanpa mengeluh. Sehingga itu semua pun menjadi berkah baginya. Pernyataan ini pernah dijelasakan dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2013 yang mana mengatakan bahwa banyak-banyak bersyukur dapat meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang.

  1. Meningkatkan Kualitas Tidur

Rasa syukur bisa meningkatkan kualitas tidur. Seseorang yang jarang bersyukur maka hatinya tidak tenang. Hal itu membuat ia jadi terus berpikir dan sulit tidur. Sebaliknya dengan rajin bersyukur maka perasaan jadi tenang. Tidur pun akan mudah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal Applied Psychology: Healt and Well-Being yang mengungkapkan bahwa seseorang yang meluangkan waktu untuk bersyukur selama 15 menit setiap sebelum tidur, maka orang tersebut akan memiliki kuliatas tidur yang lebih baik. Atau dengan kata lain tidurnya nyenyak.

  1. Mengurangi Risiko Penyakit Degeratif

Munculnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, hipertensi atau stroke ternyata tidak hanya dipicu oleh pola makan yang buruk. Tapi juga dipengaruhi kondisi mental. Seseorang yang tertekan dan stress biasanya lebih gampang penyakitan. Menurut penelitian yang dimuat dalam American Journal of Cardiology tahun 1995, menyatakan bahwa seseorang yang punya emosi dan pikiran positif maka organ tubuhnya berfungsi lebih baik. Irama denyut jantungnya normal dan aliran darah juga lancar. Sehingga orang tersebut akan hidup lebih sehat.

Bersyukur dan manfaat ucapan alhamdulillah bisa menimbulkan perasaan bahagia. Saat kita rela dengan apa yang kita miliki maka hidup jadi tentram. Tidak ada perasaan iri, dengki, kufur atau penyakit hati lainnya. Kita hanya perlu berjuang untuk menjaga apa yang telah kita punya. Berusaha dan berdoa untuk hidup lebih baik tanpa perlu memaksakan takdir.

Dalam Firman Allah:

“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (Thaa-Haa: 130).

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28).

Bersyukur bisa membuat hidup lebih berkah. Maksudnya walaupun mungkin rezeki kita tidak banyak tapi manfaatnya sangat terasa. Mungkin rezeki itu bermanfaat bagi orang lain, juga cukup untuk memenuhi segala kebutuhan.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan hikmah kepada Lukman, yaitu nikmat syukur kepada Allah. Barang siapa yang bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur maka Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)

  1. Terhindar Dari Penyakit Hati

Manfaat bersyukur kepada Allah juga bisa menghindari diri dari penyakit hati, seperti sombong, dengki, dendam dan sebagainya. Perlu Anda tahu bahwa penyakut hati itu membuat hidup jadi sumpek. Selain itu juga meningkatkan risiko penyakit. Bahkan Allah Ta’ala pun tidka menyukai orang-orang yang menyimpan penyakit dalam hatinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah bahawa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika umaka rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang hatinya rajin bersyukur maka ia cenderung awet muda. Ini dikarenakan energi positif dari pikirannya. Sehingga mempengaruhi organ dan jaringan tubuh menjadi lebih sehat.

Sebenarnya bersyukur kepada Allah Ta’ala masih memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Bersyukur bisa mempermudah datanganya kesuksesan, membangkitkan semangat, hidup menjadi lebih produktif, dan kepercayaan diri pun juga bertambah. Maka itu perbanyaklah bersyukur ya. Terkakang kita menganggap bahwa hidup kita yang paling menyedihkan, padahal nyatanya banyak orang-orang yang hidupnya lebih susah dari kita. Kita harus percaya dengan Allah Ta’ala bahwa apa yang kita miliki sekarang adalah takdirnya dan itu pasti yang terbaik untuk kita. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran:

“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Demikianlah info seputar manfaat bersyukur kepada Allah Ta’ala. Semoga dengan memperbanyak rasa syukur bisa membantu kita lebih mudah dalam mengamalkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.

Rasulullah menjadikan syukur sebagai motivasi beribadah.

Rasulullah menjadikan syukur sebagai motivasi beribadah. Beribadah/ilustrasi

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Motivasi terbaik dalam beribadah adalah rasa syukur. Dengan landasan syukurlah, seorang hamba akan berbahagia dalam mengabdi pada Allah. Seberat apa pun perintah, ia akan berusaha melaksanakannya dengan hati senang.

Baca Juga

Syukur erat kaitannya dengan nikmat. Sehingga untuk menumbuhkan rasa syukur, kita harus mampu membangun kesadaran akan besarnya nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita. Tanpa menyadari nikmat ini, sampai kapan pun kita tidak akan maksimal mengabdi pada Allah. 

Menurut Dr Quraish Shihab, nikmat atau ni'mah asal katanya adalah "kelebihan" atau "pertambahan". Bila pada awalnya kita tidak memiliki sesuatu, kemudian kita memperoleh sesuatu; maka kondisi memperoleh sesuatu itu adalah pertambahan atau kelebihan.

Dalam sebuah kesempatan tiga orang sahabat Rasul, yaitu Ibnu Atha, Ibnu Umar, dan Ubaidullah bin Umar mendatangi rumah Siti Aisyah. Waktu itu Rasulullah SAW telah berpulang ke hadirat Allah. Salah seorang dari mereka bertanya, "Beritahukanlah kepada kami kisah Rasulullah SAW yang paling mengesankan bagi Engkau?". Mendengar pertanyaan itu, Siti Aisyah tampak sedih dan menangis. Setelah itu ia berkata, "Setiap perilaku Rasulullah SAW berkesan bagiku".

Aisyah melanjutkan, "Pada suatu saat Rasulullah SAW datang kepada saya dan berbaring di atas tempat tidur. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Aisyah, apakah engkau memberikan izin kepadaku untuk menyembah Tuhan-ku?". Saya (Aisyah) menjawab, "Demi Allah saya sangat menghargai keinginan Engkau dan menyukai kedekatan dengan Engkau. Saya mengizinkan!".

Setelah itu Rasulullah SAW bangkit lalu berwudu dan berdiri untuk melakukan sholat. Beliau mulai melakukan sholat hingga air mata beliau bercucuran membasahi dada. Setelah sholat, sambil bersandar (berbaring) ke sebelah kanan, sedemikian rupa beliau duduk (berbaring) sehingga tangan kanan beliau berada di bawah pipi sebelah kanan. Kemudian beliau menangis lagi hingga air matanya berjatuhan ke lantai.

Pada waktu sholat Subuh Bilal datang ke rumah. Melihat keadaan Rasulullah SAW sedemikian rupa, Bilal pun bertanya, "Ya Rasulullah SAW, mengapa Anda menangis, sedangkan Allah telah memaafkan semua kesalahan Anda, baik yang telah lalu maupun yang akan datang?".

Rasululah SAW menjawab, "Tidak bolehkah saya menjadi hamba yang bersyukur? Bagaimana saya tidak menangis, sebab Allah Tuhan-ku telah menurunkan ayat ini kepadaku".

Lalu Rasulullah SAW membacakan QS Ali Imran ayat 191-192. "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat Tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi [seraya berkata]: Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

  • syukur
  • hakikat syukur
  • makna syukur
  • keutaman syukur

Sebutkan hikmah dari beribadah bersyukur dan berbuat ihsan

sumber : Harian Republika

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...