KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA KELOMPOK KOMPETENSI G 38 PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud Tarik menarik inti dengan elektron kulit terluar makin kuat sehingga jari-jari atom makin kecil. Energi ionisasi dari kiri ke kanan cenderung makin besar tetapi energi ionisasi Mg lebih besar dari Al dan P lebih besar dari S, hal ini disebabkan konfigurasi elektron Mg lebih stabil dari Al dan P lebih stabil dari S. Mg memiliki orbital yang penuh elektron dan P memiliki orbital setengah penuh. 3. Sifat Reduktor dan Oksidator Unsur-unsur Periode KetigaUntuk mencapai susunan elektron stabil, natrium dapat melepaskan 1 elektron, sedangkan klor menangkap 1 elektron. Reaksi : Na Na + + e - Cl + e - Cl - Na mudah melepaskan elektron berarti mudah mengalami oksidasi bersifat reduktor, sedangkan klor lebih mudah menangkap elektron, berarti mudah mengalami reduksi bersifat oksidator. Pada tabel 2.4. Di sajikan data kekuatan sifat reduktor dan oksidator unsur periode ketiga dapat dilihat dari harga potensial elektrode standar. Tabel 2.4. Potensial Elektrode Standar E o Unsur Periode Ketiga Reaksi Potensial Elektrode Standar E o Na + aq + e - Na s -2,71 volt Mg 2+ aq + 2e - Mg s -2,37 volt Al 3+ aq + 3e - Al s -1,66 volt SiO 2 aq + 4H + + 4e - Si s + 2 H 2 O l -0,86 volt H 3 PO 2 aq + H + + e - P s + 2 H 2 O l -0,51 volt S s + 2 e - S 2- aq -0,48 volt ½ Cl 2 g + e - Cl - aq +1,36 volt Berdasarkan harga potensial elektrode standar, natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat. Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA KELOMPOK KOMPETENSI G 39 dari kiri ke kanan semakin berkurang, sedangkan daya pengoksidasi makin bertambah. Unsur klor merupakan oksidator kuat. Natrium bereaksi hebat dengan air, sehingga menimbulkan ledakan dan nyala api. Reaksi : 2 Nas + 2H 2 Ol 2Na + aq + 2OH - aq + H 2 g + energy Magnesium juga dapat bereaksi dengan air, tapi lebih lambat dibandingkan reaksi Na dengan air, sedangkan Al dan S tidak bereaksi dengan air. Dengan demikian Na bersifat pereduksi paling kuat. Daya pereduksi Si sangat lemah, Si tidak bereaksi dengan air, fosfor mempunyai sifat pereduksi dan pengoksidasi yang lemah tetapi dengan oksidator kuat dapat bertindak sebagai pereduksi. Reaksi : P 4 s + 5 O 2 g 2 P 2 O 5 s Klor merupakan oksidator yang kuat, klor dapat mengoksidasi logam alkali, alkali tanah, dan logam transisi membentuk senyawa klorida. Reaksi : 2 Nas + Cl 2 g 2 NaCl s Mg s + Cl 2 g MgCl 2 s 2Aus + 3 Cl 2 aq 2 AuCl 2 s Dapat disimpulkan dari kiri kekanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat daya pereduksi makin lemah dan daya pengoksidasi makin kuat.4. Sifat Senyawa Oksida Unsur Periode Ketiga
Dari namanya juga sudah kita ketahui sebagai unsur periode ketiga, berarti unsur-unsur ini di antaranya adalah : Natrium(Na),magnesium(Mg), aluminium(Al), silikon(Si), fosfor(P), sulfur(S), klorin(Cl) dan
argon(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel
mengenai letak unsur periode 3:
Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam
(Na, Mg, Al), metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Dari
tabel dapat dilihat bahwa keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga semakin
ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang semakin ke kanan
semakin mengecil. Kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat (dari Na ke
Al). Hal ini berkaitan dengan pertambahan electron valensinya. Dalam
periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin
reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
Silikon
merupakan semi-konduktor/isolator karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai
ikatan kovalen yang sangat besar, begitu juga dengan fosfor, belerang, dan klorin
yang merupakan isolator karena termasuk non-logam.
Dari tabel diatas kita dapat menyimpulkan bahwa, Harga E°red dari kiri (Na) ke kanan (Cl) terus meningkat. Berarti dari kiri ke kanan, kemungkinan direduksi akan bertambah yang artinya unsur yang berada di kiri lebih sulit direduksi (oksidator lemah) dan yang kanan lebih mudah direduksi (oksidator kuat). Dapat dilihat bahwa natrium merupakan reduktor terkuat, sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat. Meskipun natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat, tapi kereaktifannya berkurang dari Na ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi hanya dapat bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen. Di lain pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena klorin adalah oksidator kuat. Dari kiri kekanan umumnya energi ionisasi cenderung meningkat hal ini disebabkan karena jumlah kulit yang terisi pada unsur-unsur periode tiga tetap sedangkan jumlah elektron valensi yang mengisi kulit terluar semakin banyak sehingga gaya tarik inti semakin kuat dan sehingga kereaktifannya juga menurun. Pada unsur Al (elektron 3p1 terikat tapi lemah) dan S (elektron 3p4 cenderung melepas 1 elektron agar menjadi setengah penuh) terjadi penyimpangan energi ionisasi yang disebabkan karena konfigurasi electron Al dan S kurang stabil. Jadi, Mg akan lebih besar ionisasinya disbanding Al. P akan Lebih besar ionisasinya dibanding S, karena stabil. Jadilah berikut grafiknya :
Energi Ionisasi juga berpengaruh pada sifat asam dan basa. Jika energi ionisasinya tinggi maka semakin sukar melepas electron. Penyebabnya elektron dari unsur tersebut akan kurang tertarik kearah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH- menjadi berkurang. Jadi, yang berenergi ionisasi tinggi akan cenderung berkurang sifat basanya. Pada dasarnya sifat basa berkurang dari kiri ke kanan.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. Unsur ini adalah unsur non-logam. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut : Nama Gas Mulia Kadar di Bumi Helium 0,00052 % Neon 0,00182 % Argon 0,934% Kripton 0,00011% Xenon 0,000008% Radon -radioaktif- Sebenarnya, di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan kar
Ah.. gaada kerjaan. Gatau mau nge-post apa. Mending nge-post hasil kerjaan tugas kimia aja kali, ya ? okedeh, daripada mikirin ulangan fisika tadi yang zonk. Langsung aja deh. Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium (zatradioaktif). Unsur-unsur ini berada di golongan pertama atau IA. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau). Pada saat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap (seperti perak). Disebut logam alkali karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalamkeadaan bebas. Di alam terdapat dalam bentuk senyawa. Sifat-Sifat Logam Alkali Sifat Fisis Sifat u |