Selain proses bisnis, audit perusahaan jadi kegiatan penting yang harus Anda lakukan secara berkala. Berikut alasan mengapa perusahaan perlu diaudit. Show
Selain melangsungkan proses bisnis rutin, audit suatu perusahaan jadi kegiatan penting yang harus dilakukan berkala. Proses audit dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan, yang berfungsi sebagai sumber informasi terbaik kondisi perusahaan terkini. Laporan keuangan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam upaya memenuhi akuntabilitas yang dituntut para stakeholder atau pihak berkepentingan. Dalam laporan tertuang informasi lengkap mengenai kinerja dan posisi keuangan yang nantinya menjadi dasar pengambilan keputusan. Itulah mengapa laporan keuangan perusahaan harus terjamin kewajaran dan kebenarannya. Proses audit adalah cara terbaik menjamin kewajaran dan kebenaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit bukan semata mencari-cari kesalahan atau kecurangan. Namun, audit bertujuan memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku dan memberikan pandangan secara objektif terkait kondisi perusahaan terkini. Baca juga: Tugas Seorang Internal Auditor bagi Perusahaan Mengapa Audit Perlu Dilakukan?Dalam pelaksanaannya, terdapat dua jenis audit, yaitu audit internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh tim dalam perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Sementara, audit eksternal dilakukan lembaga independen yang memenuhi syarat, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP), dan bertujuan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata publik maupun stakeholder lainnya. Untuk perusahaan yang tengah berkembang pesat, kegiatan audit berkala bukan lagi menjadi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Beberapa alasan yang memperkuat mengapa perusahaan perlu diaudit adalah: Memberi jaminan kepada para pemegang sahamKetika bisnis Anda bertumbuh cepat, pemegang saham cenderung kurang terlibat dalam operasional harian dan memilih berperan secara strategis saja. Audit akan membantu pemegang saham menilai dan meninjau akurasi keuangan serta pengendalian sistem internal. Hal tersebut sudah mencakup upaya menemukan kelemahan sistem maupun ketidakpatuhan terhadap prosedur internal. Pendek kata, proses audit menjadi jaminan kredibilitas perusahaan Anda di mata pemegang saham. Menegaskan diri sebagai perusahaan taat hukumKeberlangsungan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari hukum yang berlaku. Proses audit akan memastikan bahwa perusahaan Anda sudah menjalani proses bisnis sesuai prosedur dan mematuhi peraturan serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Audit secara berkala juga menunjukkan kemauan perusahaan update dengan regulasi terkini. Tentu ini membuat perusahaan berkembang lebih cepat karena mampu tanggap dan adaptif terhadap segala perubahan yang mempengaruhi jalannya bisnis. Sebagai bentuk review organisasiAudit memungkinkan Anda menyelami lebih dalam seluk beluk bisnis selama ini. Perspektif auditor yang independen memberi Anda pemahaman berbeda tentang bisnis yang dijalani. Temuan auditor dapat mengidentifikasi mana bagian sistem atau prosedur yang bisa ditingkatkan, maupun bagaimana menciptakan peluang memikat calon investor. Bahkan, bekerja sama dengan auditor eksternal yang berpengalaman dengan klien serupa perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak pandangan tentang mengelola bisnis, kesempatan berkembang, hingga risiko yang mungkin muncul di kemudian hari. Mengurangi risiko terjadinya kecurangan atau penipuanAudit juga dapat mengidentifikasi aktivitas penipuan yang terjadi dalam internal perusahaan. Berkat proses audit, Anda bisa tahu apa kelemahan sistem yang selama ini membuat perusahaan merugi. Bukan tidak mungkin ditemukan pula staf yang terlibat dalam praktik kecurangan tersebut. Dari hasil tersebut, Anda akan memperoleh rekomendasi bagaimana memperbaiki atau mencegah terjadinya hal serupa berulang lagi. Melindungi aset perusahaanCara melindungi aset perusahaan bukan soal penyimpanan dan pemeliharaan semata, tetapi juga mengenali risiko yang bisa membahayakan aset tersebut. Apalagi, risiko dapat datang dari mana saja, termasuk internal perusahaan. Proses audit akan membantu perusahaan mengidentifikasi masalah, risiko, dan kelemahan sistem yang berpotensi membahayakan aset perusahaan. Berbekal temuan itu, perusahaan dapat mengambil tindakan preventif maupun perbaikan. Demikian alasan mengapa perusahaan masih perlu dilakukan audit. Jadi, tidak ada lagi alasan menunda kegiatan audit internal maupun eksternal karena semua dilakukan demi kemajuan perusahaan Anda. Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui atau 081918800013. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya. ReferensiCRMS. “5 Alasan Pentingnya Audit Internal Bagi Perusahaan.” Dalam https://crmsindonesia.org/publications/5-alasan-pentingnya-audit-internal-bagi-perusahaan/. Accurate. “Apa Itu Prosedur Audit? Mari Ketahui Lebih Jauh Pengertiannya”. Dalam https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-prosedur-audit/. Neal, Steve. “How Does A Growing Company Benefit from Being Audited?” Dalam https://www.shawgibbs.com/news/how-does-a-growing-company-benefit-from-being-audited
Audit merupakan evaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan atau bisnis yang dilakukan secara independen dan objektif. Tujuan dilakukannya audit adalah untuk memberi kepastian bagi setiap pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan yang dibuat sudah akurat, lengkap, dan sejalan dengan standar peraturan audit. Melalui proses audit yang detail dan terperinci, auditor keuangan dapat melihat apakah internal control yang dilakukan oleh perusahaan sudah benar atau belum. Itu sebabnya, melakukan proses audit bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau bisnis Anda, karena dapat membantu untuk menganalisis celah yang mungkin saja terjadi di dalam sistem akuntansi. Berikut beberapa manfaat lainnya melakukan audit keuangan yang dapat berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis Anda. 1. Menjaga KepatuhanSaat auditor memeriksa data keuangan, tentunya mereka akan memastikan bahwa sebuah organisasi bisnis sudah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku. Jika ternyata organisasi tersebut ditemukan melakukan pelanggaran dan berbuat tidak patuh, maka auditor dapat melaporkannya. 2. Laporan yang Lebih AkuratKetika laporan keuangan di audit, maka auditor akan mengidentifikasi semua celah sebelum menyajikan hasilnya kepada pemangku kepentingan. Dengan demikian keandalan data yang dilaporkan pun jadi lebih akurat dan terpercaya. 3. Ketepatan dalam Penentuan LabaAudit keuangan membantu perusahaan untuk menentukan profitabilitas yang lebih tepat karena semua angka dihitung dengan cermat dan teliti mungkin. Oleh sebab itu, melakukan audit dapat membantu Anda mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kelancaran manajemen bisnis. 4. Menyederhanakan Proses PinjamanJika laporan keuangan sudah di audit, maka akan jadi lebih mudah bagi lembaga keuangan seperti bank untuk meminjamkan uang. Tentunya hal ini dikarenakan laporan keuangan yang di audit lebih terpercaya ke andalannya dan sangat kecil kemungkinannya untuk dipalsukan. 5. Mendeteksi KecuranganJika ada kecurangan atau penipuan yang mungkin saja terjadi dalam organisasi bisnis, hal tersebut bisa langsung terdeteksi dengan bantuan audit. Karena seorang auditor akan selalu melaporkan data keuangan perusahaan berdasarkan keaslian fakta yang ditemukan. 6. Meningkatkan Pertumbuhan BisnisSeorang auditor merupakan pihak yang independen, sehingga semua pandangan dan saran yang diberikan tidak memihak pada kepentingan personal. Ini berarti membuat auditor menjadi pihak ideal yang tepat untuk memberikan nasihat keuangan demi meningkatkan sistem bisnis, praktik akuntansi, serta tata kelola keuangan perusahaan. 7. Membantu Perencanaan dan PenganggaranAudit keuangan membantu untuk mengkonfirmasi keakuratan laporan keuangan sebuah bisnis dengan menganalisis setiap transaksi yang dilakukan. Dengan demikian pergerakan uang yang keluar dan masuk bisa dirinci dengan jelas. Tentunya hal ini membuat pemangku kepentingan lebih mudah untuk melakukan perencanaan, penganggaran, dan pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan. Jangan sampai kredibilitas perusahaan dinilai tidak baik karena Anda tidak dapat menyajikan laporan keuangan yang andal. Karena itulah, audit laporan keuangan sangat diperlukan demi meningkatkan kesuksesan bisnis dan perusahaan Anda.
Pada dasarnya, sebuah perusahaan perlu melakukan audit terhadap laporan keuangan. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan tersebut pada saat siklus audit. Penjelasan selengkapnya akan diulas oleh Blog Mekari Jurnal. Siklus audit dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku atau tidak. Audit adalah bentuk akuntabilitas perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Tujuan audit laporan keuangan dilakukan oleh akuntansi publik agar berjalan secara independen. Dalam pelaksanaannya, terdapat juga beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan audit laporan keuangan. Menurut Arens (2003), audit adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi. Hal ini dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Secara singkat, audit laporan keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
Tujuannya untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Hal ini untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan. Dari banyaknya pengertian yang dituturkan oleh para ahli, laporan keuangan suatu perusahaan wajib diaudit. Terlebih jika perusahaan Anda merupakan perusahaan yang go public. Jika laporan keuangan tidak diaudit, mungkin laporan keuangan tersebut mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh stakeholder. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal pada banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Tujuan Audit Laporan KeuanganTujuan audit laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit. Jenis jenis opini audit laporan keuangan adalah ada empat macam, yaitu:
Baca Juga : 5 Tips Mudah Melakukan Audit di Perusahaan Dagang Selain itu, berikut adalah beberapa alasan atau tujuan mengenai alasan mengapa audit dan proses audit laporan keuangan harus dilakukan: Mengetahui Kondisi Keuangan PerusahaanKondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan. Karenanya tidak heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil. Salah satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses audit laporan keuangan. Memenuhi KewajibanMengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib melakukan audit. Memang tidak semua perusahaan diwajibkan melakukan audit. Untuk memperjelas berikut akan merupakan kutipkan isi dari UU Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68: (1) Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk di audit apabila:
(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, laporan keuangan tidak disahkan oleh RUPS. (3) Laporan atas hasil audit akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui Direksi.
Mengetahui Informasi PerusahaanSelain kondisi keuangan, melalui proses audit laporan keuangan Anda juga dapat mengetahui informasi tentang perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, khusus bidang akuntansi saja. Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti semua pengguna yang disebut audit. Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor. Bagian dalam Standar Umum AuditStandar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu adalah sebagai berikut: 1. Standar Umum Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya sehingga bersifat pribadi. Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:
Baca juga : Pengertian, Fungsi, Contoh Jurnal Umum dalam Akuntansi Adalah Berikut Ini 2. Standar Pekerjaan Lapangan Standar audit ini adalah terdiri dari 3 (tiga) poin diantaranya:
3. Standar Pelaporan Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:
Dokumen yang Dibutuhkan dalam Standar Pelaporan Audit Laporan KeuanganDokumen yang dibutuhkan dalam standar auditing pelaporan keuangan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Catatan primer akun-akun a. Buku bank dan buku kas kecil yang lengkap dan mutakhir hingga akhir tahun b. Arsip tagihan/nota invoice/kwitansi untuk semua item belanja c. Arsip atau buku kwitansi untuk uang yang diterima d. Pernyataan bank, slip penyetoran, dan buku cek e. Buku dan catatan slip gaji karyawan f. Posting Buku Besar Induk, bila ada 2. Dokumen ringkasan-ringkasan dan laporan-laporan rekonsiliasi untuk keperluan standar auditing a. Saldo percobaan atau ringkasan semua penerimaan dan pembayaran berdasarkan kategori anggaran. b. Laporan rekonsiliasi bank untuk semua rekening bank pada tanggal titik putus tahun fiskal c. Laporan rekonsiliasi kas kecil hingga tanggal titik putus tahun fiskal d. Lembar catatan persediaan Baca juga: Koreksi Fiskal Positif dan Negatif dalam Rekonsiliasi 3. Jadwal dan daftar sebagai dokumen untuk standar pelaporan audit a. Jadwal utang (uang yang dihutang oleh organisasi) b. Jadwal piutang (uang yang dihutang kepada organisasi) c. Jadwal jatuh tempo hibah d. Jadwal hibah yang dijanjikan e. Daftar aset tetap. 4. Informasi lain a. Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo (akan diminta oleh auditor sendiri) b. Konstitusi organisasi c. Daftar anggota dewan pengurus dan staf d. Notulensi rapat dewan pengurus e. Perjanjian pendanaan dengan lembaga donor dan persyaratan audit Untuk memenuhi standar audit laporan keuangan yang baik, tentunya perusahaan harus memiliki catatan keuangan yang tertib dan baik sejak awal berjalannya bisnis. Catatan akuntansi yang baik tidak hanya diperlukan untuk proses standar pelaporan audit saja. Namun juga untuk keperluan bisnis yang lain misalnya pengajuan kredit pada bank, pembayaran maupun perhitungan pajak otomatis. Untuk mempermudah hal tersebut, setiap bisnis membutuhkan proses akuntansi. Tahapan Audit Laporan KeuanganSeperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa audit merupakan suatu kegiatan yang tersistematis sehingga untuk mencapai tujuan audit, terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan. Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut: 1. Penerimaan Perikatan AuditPerikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama. Manajemen atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit. Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan adalah memutuskan apakah akan menolak atau menerima pekerjaan audit tersebut. Namun, untuk memutuskannya auditor juga mempertimbangkan hal-hal seperti integritas manajemen, mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi dan kemampuan profesionalnya. Jadi dalam menentukan untuk menerima siklus audit atau tidak memerlukan pertimbangan yang banyak bukan semata-mata mendapatkan klien saja. Hal ini sesuai dengan tujuan audit yaitu mengevaluasi, sehingga perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Baca Juga : 6 Langkah dalam Melakukan Proses Audit yang Harus Diketahui 2. Perencanaan Proses AuditMerencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus diketahui auditor. Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti:
Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan proses audit tersebut memiliki hal atau bagian lain yang harus dikerjakan lagi. Dengan demikian, rencana audit laporan keuangan pun dibuat dengan benar dan tepat. Baca juga: Alasan Pentingnya Pembukuan untuk Kesuksesan Bisnis Kecil 3. Pelaksanaan Pengujian AuditSetelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya melaksanakan pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain. Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Sementara pengujian substantif merupakan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini, tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai. Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Jurnal. Pelajari selengkapnya! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! 4. Pelaporan AuditTahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan. Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara sembarangan. Di dalam laporan audit harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya. Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari pihak berwajib. Demikian ulasan mengenai audit mulai dari pengertian dan tujuan audit serta tahapannya dalam pelaporan keuangan. Cara Membuat Laporan Keuangan dengan MudahSalah satu bukti audit yang harus Anda siapkan dalam proses audit yakni data keuangan perusahaan. Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha maka Anda harus dapat memastikan bahwa data keuangan maupun laporan keuangan dibuat dengan baik dan benar. Untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan, Anda dapat menggunakan bantuan Jurnal software akuntansi online. Dengan aplikasi laporan keuangan dari Jurnal, membuat laporan keuangan jadi lebih mudah dan akurat. Salah satu contoh format laporan keuangan yang ada di Aplikasi Jurnal adalah sebagai berikut. Anda bisa mencoba sendiri dengan gratis, atau bertanya kepada sales Jurnal untuk mendapatkan live demo. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Jurnal memiliki sistem yang terintegrasi dan juga standar keamanan yang telah tersertifikasi ISO/IEC 27001. Sehingga pembuatan laporan keuangan menjadi mudah, cepat dan aman. Dengan Jurnal, Anda bisa membuat laporan keuangan lebih lengkap mulai dari Neraca, Laba Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal, dan masih banyak lagi. Dengan Jurnal, Anda hanya perlu memasukkan seluruh transaksi bisnis melalui sistem, dan Jurnal akan secara otomatis mengolah transaksi tersebut menjadi laporan keuangan yang Anda butuhkan. Mudah bukan? Jika Anda ingin membuat template laporan sesuai dengan keinginan atau menyesuaikan dengan kondisi manajemen bisnis, Jurnal juga menyediakan fiturnya. Bukan hanya mempermudah membuat laporan keuangan, Jurnal juga memiliki berbagai fitur yang mempermudah pengelolaan bisnis. Seperti pembuatan invoice, pengelolaan stok barang di gundang, manajemen aset, perhitungan pajak otomatis, dan masih banyak lagi. Pelajari juga bagaimana aplikasi pembukuan toko dapat membantu Anda dalam mengelola pembukuan toko Anda. Untuk mengetahui informasi lebih detail tentang produk, fitur, menu atau hal lain tentang Jurnal. Nah, diatas adalah penjelasan tentang kapan audit dilakukan, dan apa saja hal penting dalam proses audit laporan keuangan. Sekarang Anda akan bisa lebih memahami dan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:
Semoga bermanfaat!
Kategori : Keuangan
Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Related Articles
Keuangan Administrasi Keuangan : Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Lainnya
Keuangan Akuntansi Anggaran dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Keuangan Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi Online
Bisnis,Keuangan 5 Manfaat Penggunaan Software Akuntansi, Apa Saja?
Nama Lengkap Subscribe |