Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Selain proses bisnis, audit perusahaan jadi kegiatan penting yang harus Anda lakukan secara berkala. Berikut alasan mengapa perusahaan perlu diaudit.

Selain melangsungkan proses bisnis rutin, audit suatu perusahaan jadi kegiatan penting yang harus dilakukan berkala. Proses audit dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan, yang berfungsi sebagai sumber informasi terbaik kondisi perusahaan terkini.

Laporan keuangan merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam upaya memenuhi akuntabilitas yang dituntut para stakeholder atau pihak berkepentingan.

Dalam laporan tertuang informasi lengkap mengenai kinerja dan posisi keuangan yang nantinya menjadi dasar pengambilan keputusan. Itulah mengapa laporan keuangan perusahaan harus terjamin kewajaran dan kebenarannya.

Proses audit adalah cara terbaik menjamin kewajaran dan kebenaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit bukan semata mencari-cari kesalahan atau kecurangan. Namun, audit bertujuan memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku dan memberikan pandangan secara objektif terkait kondisi perusahaan terkini.

Baca juga: Tugas Seorang Internal Auditor bagi Perusahaan

Mengapa Audit Perlu Dilakukan?

Dalam pelaksanaannya, terdapat dua jenis audit, yaitu audit internal dan eksternal. Audit internal dilakukan oleh tim dalam perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan.

Sementara, audit eksternal dilakukan lembaga independen yang memenuhi syarat, seperti Kantor Akuntan Publik (KAP), dan bertujuan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata publik maupun stakeholder lainnya.

Untuk perusahaan yang tengah berkembang pesat, kegiatan audit berkala bukan lagi menjadi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Beberapa alasan yang memperkuat mengapa perusahaan perlu diaudit adalah:

Memberi jaminan kepada para pemegang saham

Ketika bisnis Anda bertumbuh cepat, pemegang saham cenderung kurang terlibat dalam operasional harian dan memilih berperan secara strategis saja. Audit akan membantu pemegang saham menilai dan meninjau akurasi keuangan serta pengendalian sistem internal.

Hal tersebut sudah mencakup upaya menemukan kelemahan sistem maupun ketidakpatuhan terhadap prosedur internal. Pendek kata, proses audit menjadi jaminan kredibilitas perusahaan Anda di mata pemegang saham.

Menegaskan diri sebagai perusahaan taat hukum

Keberlangsungan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari hukum yang berlaku. Proses audit akan memastikan bahwa perusahaan Anda sudah menjalani proses bisnis sesuai prosedur dan mematuhi peraturan serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Audit secara berkala juga menunjukkan kemauan perusahaan update dengan regulasi terkini. Tentu ini membuat perusahaan berkembang lebih cepat karena mampu tanggap dan adaptif terhadap segala perubahan yang mempengaruhi jalannya bisnis.

Sebagai bentuk review organisasi

Audit memungkinkan Anda menyelami lebih dalam seluk beluk bisnis selama ini. Perspektif auditor yang independen memberi Anda pemahaman berbeda tentang bisnis yang dijalani. Temuan auditor dapat mengidentifikasi mana bagian sistem atau prosedur yang bisa ditingkatkan, maupun bagaimana menciptakan peluang memikat calon investor.

Bahkan, bekerja sama dengan auditor eksternal yang berpengalaman dengan klien serupa perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak pandangan tentang mengelola bisnis, kesempatan berkembang, hingga risiko yang mungkin muncul di kemudian hari.

Mengurangi risiko terjadinya kecurangan atau penipuan

Audit juga dapat mengidentifikasi aktivitas penipuan yang terjadi dalam internal perusahaan. Berkat proses audit, Anda bisa tahu apa kelemahan sistem yang selama ini membuat perusahaan merugi. Bukan tidak mungkin ditemukan pula staf yang terlibat dalam praktik kecurangan tersebut.

Dari hasil tersebut, Anda akan memperoleh rekomendasi bagaimana memperbaiki atau mencegah terjadinya hal serupa berulang lagi.

Melindungi aset perusahaan

Cara melindungi aset perusahaan bukan soal penyimpanan dan pemeliharaan semata, tetapi juga mengenali risiko yang bisa membahayakan aset tersebut.

Apalagi, risiko dapat datang dari mana saja, termasuk internal perusahaan.

Proses audit akan membantu perusahaan mengidentifikasi masalah, risiko, dan kelemahan sistem yang berpotensi membahayakan aset perusahaan. Berbekal temuan itu, perusahaan dapat mengambil tindakan preventif maupun perbaikan.

Demikian alasan mengapa perusahaan masih perlu dilakukan audit. Jadi, tidak ada lagi alasan menunda kegiatan audit internal maupun eksternal karena semua dilakukan demi kemajuan perusahaan Anda.

Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui  atau 081918800013. Follow juga Instagram Mutu Institute di @mutu_institute untuk update pelatihan lainnya.

Referensi

CRMS. “5 Alasan Pentingnya Audit Internal Bagi Perusahaan.” Dalam https://crmsindonesia.org/publications/5-alasan-pentingnya-audit-internal-bagi-perusahaan/.

Accurate. “Apa Itu Prosedur Audit? Mari Ketahui Lebih Jauh Pengertiannya”. Dalam https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-prosedur-audit/.

Neal, Steve. “How Does A Growing Company Benefit from Being Audited?” Dalam https://www.shawgibbs.com/news/how-does-a-growing-company-benefit-from-being-audited

Audit merupakan evaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan atau bisnis yang dilakukan secara independen dan objektif. Tujuan dilakukannya audit adalah untuk memberi kepastian bagi setiap pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan yang dibuat sudah akurat, lengkap, dan sejalan dengan standar peraturan audit.

Melalui proses audit yang detail dan terperinci, auditor keuangan dapat melihat apakah internal control yang dilakukan oleh perusahaan sudah benar atau belum. Itu sebabnya, melakukan proses audit bisa meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau bisnis Anda, karena dapat membantu untuk menganalisis celah yang mungkin saja terjadi di dalam sistem akuntansi.

Berikut beberapa manfaat lainnya melakukan audit keuangan yang dapat berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis Anda.

1. Menjaga Kepatuhan

Saat auditor memeriksa data keuangan, tentunya mereka akan memastikan bahwa sebuah organisasi bisnis sudah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku. Jika ternyata organisasi tersebut ditemukan melakukan pelanggaran dan berbuat tidak patuh, maka auditor dapat melaporkannya.

2. Laporan yang Lebih Akurat

Ketika laporan keuangan di audit, maka auditor akan mengidentifikasi semua celah sebelum menyajikan hasilnya kepada pemangku kepentingan. Dengan demikian keandalan data yang dilaporkan pun jadi lebih akurat dan terpercaya.

3. Ketepatan dalam Penentuan Laba

Audit keuangan membantu perusahaan untuk menentukan profitabilitas yang lebih tepat karena semua angka dihitung dengan cermat dan teliti mungkin. Oleh sebab itu, melakukan audit dapat membantu Anda mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kelancaran manajemen bisnis.

4. Menyederhanakan Proses Pinjaman

Jika laporan keuangan sudah di audit, maka akan jadi lebih mudah bagi lembaga keuangan seperti bank untuk meminjamkan uang. Tentunya hal ini dikarenakan laporan keuangan yang di audit lebih terpercaya ke andalannya dan sangat kecil kemungkinannya untuk dipalsukan.

5. Mendeteksi Kecurangan

Jika ada kecurangan atau penipuan yang mungkin saja terjadi dalam organisasi bisnis, hal tersebut bisa langsung terdeteksi dengan bantuan audit. Karena seorang auditor akan selalu melaporkan data keuangan perusahaan berdasarkan keaslian fakta yang ditemukan.

6. Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis

Seorang auditor merupakan pihak yang independen, sehingga semua pandangan dan saran yang diberikan tidak memihak pada kepentingan personal. Ini berarti membuat auditor menjadi pihak ideal yang tepat untuk memberikan nasihat keuangan demi meningkatkan sistem bisnis, praktik akuntansi, serta tata kelola keuangan perusahaan.

7. Membantu Perencanaan dan Penganggaran

Audit keuangan membantu untuk mengkonfirmasi keakuratan laporan keuangan sebuah bisnis dengan menganalisis setiap transaksi yang dilakukan. Dengan demikian pergerakan uang yang keluar dan masuk bisa dirinci dengan jelas. Tentunya hal ini membuat pemangku kepentingan lebih mudah untuk melakukan perencanaan, penganggaran, dan pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Jangan sampai kredibilitas perusahaan dinilai tidak baik karena Anda tidak dapat menyajikan laporan keuangan yang andal. Karena itulah, audit laporan keuangan sangat diperlukan demi meningkatkan kesuksesan bisnis dan perusahaan Anda.

Pada dasarnya, sebuah perusahaan perlu melakukan audit terhadap laporan keuangan. Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan tersebut pada saat siklus audit. Penjelasan selengkapnya akan diulas oleh Blog Mekari Jurnal.

Siklus audit dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku atau tidak.

Audit adalah bentuk akuntabilitas perusahaan kepada para pemangku kepentingan.

Tujuan audit laporan keuangan dilakukan oleh akuntansi publik agar berjalan secara independen.

Dalam pelaksanaannya, terdapat juga beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan audit laporan keuangan.

Apa itu Audit Laporan Keuangan?

Menurut Arens (2003), audit adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi.

Hal ini dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Secara singkat, audit laporan keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, Edisi 9, 2001:1-2), siklus audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi.

Tujuannya untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Berbeda halnya dengan William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8), audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan audit adalah mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi.

Hal ini untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

Dari banyaknya pengertian yang dituturkan oleh para ahli, laporan keuangan suatu perusahaan wajib diaudit.

Terlebih jika perusahaan Anda merupakan perusahaan yang go public.

Jika laporan keuangan tidak diaudit, mungkin laporan keuangan tersebut mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.

Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh stakeholder.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal pada banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Tujuan Audit Laporan Keuangan

Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.

Jenis jenis opini audit laporan keuangan adalah ada empat macam, yaitu:

  1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
  3. Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
  4. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak menemukan bukti yang cukup.

Baca Juga : 5 Tips Mudah Melakukan Audit di Perusahaan Dagang

Selain itu, berikut adalah beberapa alasan atau tujuan mengenai alasan mengapa audit dan proses audit laporan keuangan harus dilakukan:

Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan

Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan.

Karenanya tidak heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil.

Salah satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses audit laporan keuangan.

Memenuhi Kewajiban

Mengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib melakukan audit.

Memang tidak semua perusahaan diwajibkan melakukan audit.

Untuk memperjelas berikut akan merupakan kutipkan isi dari UU Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68:

(1) Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk di audit apabila:

  • Kegiatan usaha Perseroan adalah menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat;
  • Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat;
  • Perseroan merupakan Perseroan Terbuka;
  • Perseroan merupakan persero;
  • Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah); atau
  • Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, laporan keuangan tidak disahkan oleh RUPS.

(3) Laporan atas hasil audit akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui Direksi.

Quiz : Anda adalah seorang auditor, jika ada calon klien datang kepada anda dan meminta untuk mengaudit laporan keuangannya dan anda menelaah laporan keuangan tersebut belum memenuhi standar akuntansi yang berlaku umum dari segi penyajiannya. calon klien yang mengetahui hal tersebut tetap meminta opini tanpa modifikasi karena laporan keuangan auditan tersebut akan digunakan untuk kepentingan tender di lembaga pemerintahan. bagaimana sikap anda sebagai auditor menanggapi hal tersebut?

Mengetahui Informasi Perusahaan

Selain kondisi keuangan, melalui proses audit laporan keuangan Anda juga dapat mengetahui informasi tentang perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, khusus bidang akuntansi saja.

Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti semua pengguna yang disebut audit.

Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor.

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Bagian dalam Standar Umum Audit

Standar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu adalah sebagai berikut:

1. Standar Umum

Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya sehingga bersifat pribadi.

Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:

  • Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
  • Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi.
  • Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.

Baca juga : Pengertian, Fungsi, Contoh Jurnal Umum dalam Akuntansi Adalah Berikut Ini

2. Standar Pekerjaan Lapangan

Standar audit ini adalah terdiri dari 3 (tiga) poin diantaranya:

  • Seluruh pekerjaan audit dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.
  • Tak hanya memperhatikan standar pelaporan audit saja, pemahaman yang memadai atas pengendalian intern sangat dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan sifat
  • Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

3. Standar Pelaporan

Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:

  • Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • Hasil laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
  • Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
  • Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan.

Dokumen yang Dibutuhkan dalam Standar Pelaporan Audit Laporan Keuangan

Dokumen yang dibutuhkan dalam standar auditing pelaporan keuangan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Catatan primer akun-akun

a. Buku bank dan buku kas kecil yang lengkap dan mutakhir hingga akhir tahun

b. Arsip tagihan/nota invoice/kwitansi untuk semua item belanja

c. Arsip atau buku kwitansi untuk uang yang diterima

d. Pernyataan bank, slip penyetoran, dan buku cek

e. Buku dan catatan slip gaji karyawan

f. Posting Buku Besar Induk, bila ada

2. Dokumen ringkasan-ringkasan dan laporan-laporan rekonsiliasi untuk keperluan standar auditing

a. Saldo percobaan atau ringkasan semua penerimaan dan pembayaran berdasarkan kategori anggaran.

b. Laporan rekonsiliasi bank untuk semua rekening bank pada tanggal titik putus tahun fiskal

c. Laporan rekonsiliasi kas kecil hingga tanggal titik putus tahun fiskal

d. Lembar catatan persediaan

Baca juga: Koreksi Fiskal Positif dan Negatif dalam Rekonsiliasi

3. Jadwal dan daftar sebagai dokumen untuk standar pelaporan audit

a. Jadwal utang (uang yang dihutang oleh organisasi)

b. Jadwal piutang (uang yang dihutang kepada organisasi)

c. Jadwal jatuh tempo hibah

d. Jadwal hibah yang dijanjikan

e. Daftar aset tetap.

4. Informasi lain

a. Surat dari bank untuk mengkonfirmasi saldo (akan diminta oleh auditor sendiri)

b. Konstitusi organisasi

c. Daftar anggota dewan pengurus dan staf

d. Notulensi rapat dewan pengurus

e. Perjanjian pendanaan dengan lembaga donor dan persyaratan audit

Untuk memenuhi standar audit laporan keuangan yang baik, tentunya perusahaan harus memiliki catatan keuangan yang tertib dan baik sejak awal berjalannya bisnis.

Catatan akuntansi yang baik tidak hanya diperlukan untuk proses standar pelaporan audit saja.

Namun juga untuk keperluan bisnis yang lain misalnya pengajuan kredit pada bank, pembayaran maupun perhitungan pajak otomatis.

Untuk mempermudah hal tersebut, setiap bisnis membutuhkan proses akuntansi.

Tahapan Audit Laporan Keuangan

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa audit merupakan suatu kegiatan yang tersistematis sehingga untuk mencapai tujuan audit, terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan.

Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:

1. Penerimaan Perikatan Audit

Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen.

Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama.

Manajemen atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya.

Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.

Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan adalah memutuskan apakah akan menolak atau menerima pekerjaan audit tersebut.

Namun, untuk memutuskannya auditor juga mempertimbangkan hal-hal seperti integritas manajemen, mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi dan kemampuan profesionalnya.

Jadi dalam menentukan untuk menerima siklus audit atau tidak memerlukan pertimbangan yang banyak bukan semata-mata mendapatkan klien saja.

Hal ini sesuai dengan tujuan audit yaitu mengevaluasi, sehingga perlu mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Juga : 6 Langkah dalam Melakukan Proses Audit yang Harus Diketahui

2. Perencanaan Proses Audit

Merencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus diketahui auditor.

Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti:

  • Memahami bisnis dan industri klien
  • Melakukan prosedur analitik
  • Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
  • Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
  • Mengembangkan rencana audit dan program audit. Nanti pada praktiknya tidaklah sesingkat hal tersebut.

Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan proses audit tersebut memiliki hal atau bagian lain yang harus dikerjakan lagi.

Dengan demikian, rencana audit laporan keuangan pun dibuat dengan benar dan tepat.

Baca juga: Alasan Pentingnya Pembukuan untuk Kesuksesan Bisnis Kecil

3. Pelaksanaan Pengujian Audit

Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya melaksanakan pengujian audit.

Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.

Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain.

Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien.

Sementara pengujian substantif merupakan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini, tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai.

Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Jurnal. Pelajari selengkapnya!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

4. Pelaporan Audit

Tahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan.

Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara sembarangan.

Di dalam laporan audit harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya.

Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati.

Jika tidak maka nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari pihak berwajib.

Demikian ulasan mengenai audit mulai dari pengertian dan tujuan audit serta tahapannya dalam pelaporan keuangan.

Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Mudah

Salah satu bukti audit yang harus Anda siapkan dalam proses audit yakni data keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha maka Anda harus dapat memastikan bahwa data keuangan maupun laporan keuangan dibuat dengan baik dan benar.

Untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan, Anda dapat menggunakan bantuan Jurnal software akuntansi online.

Dengan aplikasi laporan keuangan dari Jurnal, membuat laporan keuangan jadi lebih mudah dan akurat.

Salah satu contoh format laporan keuangan yang ada di Aplikasi Jurnal adalah sebagai berikut. Anda bisa mencoba sendiri dengan gratis, atau bertanya kepada sales Jurnal untuk mendapatkan live demo.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Jurnal memiliki sistem yang terintegrasi dan juga standar keamanan yang telah tersertifikasi ISO/IEC 27001.

Sehingga pembuatan laporan keuangan menjadi mudah, cepat dan aman.

Dengan Jurnal, Anda bisa membuat laporan keuangan lebih lengkap mulai dari Neraca, Laba Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal, dan masih banyak lagi.

Dengan Jurnal, Anda hanya perlu memasukkan seluruh transaksi bisnis melalui sistem, dan Jurnal akan secara otomatis mengolah transaksi tersebut menjadi laporan keuangan yang Anda butuhkan.

Mudah bukan? Jika Anda ingin membuat template laporan sesuai dengan keinginan atau menyesuaikan dengan kondisi manajemen bisnis, Jurnal juga menyediakan fiturnya.

Bukan hanya mempermudah membuat laporan keuangan, Jurnal juga memiliki berbagai fitur yang mempermudah pengelolaan bisnis.

Seperti pembuatan invoice, pengelolaan stok barang di gundang, manajemen aset, perhitungan pajak otomatis, dan masih banyak lagi.

Pelajari juga bagaimana aplikasi pembukuan toko dapat membantu Anda dalam mengelola pembukuan toko Anda.

Untuk mengetahui informasi lebih detail tentang produk, fitur, menu atau hal lain tentang Jurnal.

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Nah, diatas adalah penjelasan tentang kapan audit dilakukan, dan apa saja hal penting dalam proses audit laporan keuangan.

Sekarang Anda akan bisa lebih memahami dan bisa menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Dalam memeriksa penjualan, auditor diharuskan memeriksa penerimaan atas penjualan tahun sebelumnya dan tahun setelah periode audit, hal ini disebut apa ?
  • Dalam melaksanakan pengujian pendendalian di perusahaan, auditor melakukan observasi secara langsung untuk melihat dan mempelajari apakah aturan diikuti secara keseluruhan dan mencari berbagai masalah yang ada, disebut dengan?
  • Jelaskan perkembangan dan efek yang diberikan audit terhadap ilmu dan dasar dasar akuntansi?
  • Menurut pendapat anda, apakah ada risiko audit jika bukti audit tidak lengkap dan prosedur analisis audit tidak dijalakan sesuai dengan perencanaan audit. jelaskan menurut pandangan anda!
  • Karena auditor di kap bertugas untuk mengaudit laporan keuangan, mengapa mereka perlu memahami tentang bisnis klien?
  • Mendapatkan bukti audit dari pihak ke tiga terkait kepemilikan utang/piutang disebut apa?
  • Laporan yang disampaikan kepada publik biasanya melalui apa?
  • Proses audit yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, merupakan proses audit yang dilakukan oleh siapa?
  • Prosedur audit apa yang harus dilakukan oleh auditor ketika auditor ingin mendapatkan informasi dari pihak ketiga terkait piutang dan hutang?
  • Apabila akuntan memberikan jasa reviu atas laporan keuangan entitas non publik yang periode sebelumnya telah diaudit, tindakan apakah yang paling tepat seharusnya dilakukan oleh akuntan apa?

Semoga bermanfaat!

Kategori : Keuangan

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Keuangan

Administrasi Keuangan : Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Lainnya

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Keuangan

Akuntansi Anggaran dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Keuangan

Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dengan Software Akuntansi Online

Sebutkan berbagai alasan tentang pentingnya audit laporan keuangan

Bisnis,Keuangan

5 Manfaat Penggunaan Software Akuntansi, Apa Saja?

Nama Lengkap

Email

Subscribe