Uji validitas 30 soal pilihan ganda

Uji Regresi Logistik ganda adalah uji regresi yang dilakukan pada penelitian apabila variabel dependen berskala dikotomi (nominal dengan 2 kategori). (Untuk lebih jelasnya dengan Tipe Data, Baca Artikel kami berjudul “Pengertian Data“).

Tentunya semua variabel independen haruslah berskala data dikotom juga, tetapi apabila skalanya kategorik nominal lebih dari 2 kategori, masih dapat dilakukan uji regresi logistik ganda dengan cara melakukan dummy.

Bahasan tentang dummy akan kita bahas pada artikel berikutnya. Pada bahasan kali ini khusus akan membahas tutorial melakukan uji regresi logistik ganda dengan menggunakan software SPSS For Windows.

CATATAN:
Tutorial ini untuk Regresi Logistik dalam upaya menentukan variabel bebas paling dominan terhadap variabel terikat. Untuk pembahasan Regresi Logistik secara umum, baca: Regresi Logistik. Untuk tutorial regresi logistik dengan SPSS, baca Regresi Logistik dengan SPSS.

Langsung saja, buka Aplikasi SPSS!

Kita buat 6 variabel dengan definisi sebagai berikut:

Variabel Independen:

  1. Tekanan Kandung Kemih: Kategori “Ya” dan “Tidak”
  2. Pruritus: Kategori “Ya” dan “Tidak”
  3. Kram Kaki: Kategori “Ya” dan “Tidak”
  4. Gerak Janin: Kategori “Aktif” dan “Pasif”
  5. Heart Burn: Kategori “Ya” dan “Tidak”

Variabel Dependen: Gangguan Tidur: Kategori “Ya” dan “Tidak”

Ubah Value pada tab Variable View di SPSS sebagai berikut: Ya/Aktif = 1, Tidak/Pasif = 2. Ubah Measure menjadi “Nominal”. Ubah Decimals menjadi “0”. Ubah Type menjadi “Numeric”

Langkah berikutnya adalah isi data dengan nilai 1 atau 2. 1 apabila jawaban “Ya” atau “Aktif” dan 2 apabila “Tidak” atau “Pasif”. Sebagai contoh gunakanlah 30 responden.

Setelah data terisi, maka kita mulai melakukan tahapan uji regresi logistik ganda yang sesungguhnya.

Ada beberapa metode atau teknik dalam melakukannya, yaitu antara lain: “Enter”, “Stepwise”, “Forward”, “Backward” di mana masing-masing punya maksud yang berbeda. Dalam bahasan ini akan kita lakukan secara “stepwise” dengan proses manual, agar mudah memahami maksudnya.

Langkah Pertama adalah seleksi kandidat.

Seleksi Kandidat

Dalam langkah ini kita akan menyeleksi, variabel independen manakah yang layak masuk model uji multivariat. Di mana yang layak adalah yang memiliki tingkat signifikansi (sig.) atau p value < 0,025 dengan metode “Enter” dalam regresi logistik sederhana. Yaitu dengan melakukan satu persatu regresi sederhana antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Caranya adalah sebagai berikut:

Klik Analyze, Regression, Binary Logistic

Masukkan variabel independen pertama yaitu “tekanan kandung kemih” ke dalam kotak Covariate.

Masukkan variabel dependen ke kotak Dependent.

 

 

Regresi Logistik Ganda

 

 

Klik Options, Centang “CI For Exp (B)”

 

 

 

 

 

Klik OK

 

Lihat hasilnya!

Dari hasil di atas, lihat tabel “variables in the equation” dan lihat nilai “sig.” . Didapat nilai signifikan <0,25, yang berarti variabel “tekanan kandung kemih” layak masuk model multivariat.

Lakukan dengan cara di atas pada empat variabel independen lainnya. Apabila signifikansi > 0,25 maka variabel independen yang bersangkutan tidak layak masuk model multivariat.

Setelah dilakukan seleksi kandidat, inventarisir variabel mana yang layak masuk model dan urutkan dalam tabel dimulai dari yang nilai signifikansinya terbesar.

Sebelum diurutkan (Semua)

Hasil analisis menunjukkan nilai p value subvariabel tekanan kandung kemih (0,377) dan heart burn (0,244) sehingga tidak masuk ke uji multivariat karena p valuenya > 0,25. Sedangkan pruritus (0,041), kram kaki (0,045), gerak janin (0,088) masuk ke uji multivariate karena p valuenya < 0,25.

Diurutkan (Hanya yang masuk model)

Berarti ada 3 variabel yang akan diuji, yaitu: gerak janin, kram kaki dan pruritus.

Langkah berikutnya adalah masukkan ketiga variabel di atas dalam regresi logistik ganda dengan cara:

Analisis Multivariat

klik analyze, regression, binary logistic.

Masukkan ketiga variabel independen ke dalam kotak Covariate.

Masukkan variabel dependen ke kotak Dependent.

Klik Options, centang CI For Exp (B)

Klik OK.

Lihat Hasilnya!


Subvariabel kram kaki dan gerak janin memiliki p value < 0,05 yaitu kram kaki (0,035) dan gerak janin (0,012). Sedangkan subvariabel pruritus memiliki p value > 0,05 yaitu 0,061.  Langkah berikutnya, subvariabel yang memiliki p value terbesar yaitu pruritus (0,061)  dikeluarkan dari model.

 

Cek Apakah setelah satu variabel pruritus dikeluarkan, ada perubahan ODDS Ratio (Exp (B)) > 10%?

Apabila ada, kembalikan variabel yang dikeluarkan kembali pada model dan ulangi dengan mengeluarkan yang terbesar selain yang dimasukkan kembali. Ulangi Terus hingga hanya tertinggal satu variabel atau tidak ada yang bisa dikeluarkan lagi karena perubahan ODDS Ratio > 10%.

Pada SPSS, gunakan cara yang sama dengan cara di atas!

 

Lihat contoh uraian langkah sebagai berikut!



Setelah subvariabel pruritus dikeluarkan, perubahan OR dapat dilihat pada tabel berikut:


Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa setelah subvariabel pruritus dikeluarkan diperoleh perubahan OR > 10% yaitu pada subvariabel kram kaki (54%) dan subvariabel gerak janin (34%) sehingga subvariabel pruritus dimasukkan kembali ke dalam pemodelan, seperti pada tabel berikut:


Langkah selanjutnya adalah pengeluaran subvariabel kram kaki (0,035) karena memiliki p value terbesar kedua setelah pruritus (0,061).



Setelah subvariabel pruritus dikeluarkan, perubahan OR dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa setelah subvariabel kram kaki dikeluarkan diperoleh perubahan OR > 10% yaitu pada subvariabel pruritus (57,4%) dan subvariabel gerak janin (65,3%) sehingga subvariabel kram kaki dimasukkan kembali ke dalam pemodelan, seperti pada tabel berikut:

Model Akhir Multivariat

Hasil analisis: dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan variabel independen yang diduga mempengaruhi gangguan tidur (insomnia) pada ibu hamil trimester ketiga terdapat satu subvariabel (gerak janin) yang paling berpengaruh terhadap gangguan tidur dengan p value 0,012 < 0,05. Nilai OR terbesar yang diperoleh yaitu 26,252 artinya gerak janin aktif yang dirasakan responden mempunyai peluang 26,252 kali menyebabkan adanya gangguan tidur (insomnia).

Kesimpulan Akhir:

  1. Semua variabel yang masuk model atau yang lolos seleksi kandidat, berarti memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
  2. Apabila setelah diuji dalam model akhir multivariat, yang tersisa dalam model berarti terbukti sebagai variabel independen yang secara bermakna atau signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan yang tidak masuk model akhir, berarti sebagai variabel perancu atau counfounding yang artinya menjadi variabel yang mempengaruhi hubungan variabel independen dan dependen.
  3. Variabel dengan Odds Ratio terbesar dalam model akhir multivariat, menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen.

Baca Juga: Contoh Penelitian Kesehatan dengan Regresi Logistik.

By Anwar Hidayat

  • TOPIK
  • Data Nominal
  • Penjelasan
  • Tutorial SPSS

Share

Facebook

Twitter

Pinterest

WhatsApp

LINE

Artikel SebelumnyaTutorial Interprestasi Uji Ancova dengan SPSS

Artikel BerikutnyaPenjelasan Lengkap Tentang Odds Ratio

Anwar Hidayat

//www.statistikian.com

Founder dan CEO dari Statistikian Sejak 2012. Melayani jasa bantuan olah dan analisis data menggunakan berbagai aplikasi statistik, seperti: SPSS, LISREL, STATA, Minitab, EViews, AMOS, SmartPLS, R Studio, NCSS, PASS dan Excel. Silahkan WhatsApp: 081515699060. Biaya 100 ribu sd 300 ribu Sesuai Beban. Proses 1 sd 3 Hari Tergantung Antrian. Email: [email protected]

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA