Tumpuan yang dapat digunakan dalam gerakan bertumpu adalah

SENAM lantai merupakan salah satu jenis olahraga yang dilakukan dengan gerakan di lantai dan menggunakan matras sebagai alasnya. Penggunaan matras dalam senam lantai ini tentunya untuk mengurangi cedera saat melakukan olahraga tersebut. Hal tersebut dilakukan karena senam lantai melakukan gerakan yang langsung bersentuhan dengan lantai.

Senam berasal dari istilah bahasa Inggris “gymnastic” yang artinya dilakukan di ruang khusus melibatkan performa gerak, kekuatan, kecepatan, dan keserasian gerak fisik. Performa tersebut dibutuhkan karena senam lantai membutuhkan kombinasi-kombinasi gerakan agar manfaat mental dan fisik dapat dirasakan.

Senam lantai umumnya memiliki gerakan seperti, berguling, melompat, berputar, bertumpu dengan tangan atau kaki, bertumpu dengan punggung, bertahan untuk menyeimbangkan badan, bahkan bertumpu dengan kepala saja. 

Agar lebih jelasnya, akan dipaparkan pengertian senam lantai menurut para ahli, sejarah dan macam-macam dari senam lantai.

A. Pengertian

Menurut Yusup Hidayat (2010), senam lantai adalah suatu latihan fisik dengan gerakan-gerakan yang sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara, menurut Muhajir (2013), senam lantai adalah salah satu rumpun dalam senam. Gerakan dalam senam lantai sangat beragam dan dilakukan sesuai dengan istilahnya yaitu di lantai. Ia juga mengatakan, pengertian senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang unsur gerakannya seperti mengguling, melenting, keseimbangan lompat, serta loncat.

Lalu, Sayuti Sahara (2010) memberi penegasan bahwa senam atau gymnastic merupakan suatu sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan pengembangan fisik melalui latihan tubuh.

Menurut Budi Sutrisno (2010), pengertian senam lantai adalah mengacu pada gerak dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap anggota tubuh dari kemampuan komponen motorik atau gerak, seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, kelincahan, dan ketepatan.

B. Sejarah Senam Lantai

Mulanya olahraga senam lantai sampai kini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan pengertian senam lantai, diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh dunia. Perkembangan olahraga ini sangat pesat hingga akhirnya mempunyai banyak cabang, satu di antaranya adalah senam lantai. Sementara itu, awal masuknya senam di Indonesia ialah pada 1912, saat masa penjajahan Belanda.

Masuknya olahraga senam tersebut bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan kebugaran jasmani sebagai satu di antara mata pelajaran wajib di sekolah. Pada saat itu, senam yang pertama kali dikenalkan adalah versi Jerman. Senam dari Jerman tersebut biasanya lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya akan alat pendidikan.

Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari Swedia. Dalam sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan manfaat gerakan senam.

C. Macam-macam Gerakan Senam Lantai

1.Sikap Lilin

Sikap lilin atau shoulder stand adalah salah satu gerakan senam lantai untuk melatih keseimbangan dan ketenangan tubuh. Gerakan sikap lilin dimulai dengan posisi tidur terlentang kemudian mengangkat kedua kaki lurus ke atas dengan rapat. Pinggang ditopang kedua tangan dan posisi pundak tetap menempel di lantai.

Gerakan sikap lilin memerlukan kekuatan otot perut untuk mengangkat kaki. Lalu otot pinggang, punggung, dan leher untuk menguatkan kedua tangan menopang pinggang.

2. Handstand

Gerakan senam lantai yang kedua adalah handstand. Gerakan ini dilakukan dengan berdiri memakai kedua tangan. Caranya dengan berdiri dan letakkan kedua telapak tangan di atas matras.

Kemudian tarik kaki ke belakang ke bagian atas dengan gerakan mengayun. Mulai dengan kaki kanan diikuti kaki kiri atau sebaliknya. Pertahankan gerakan tersebut selama beberapa detik.

3. Headstand

Gerakan senam lantai headstand ini cukup menantang. Hal ini dikarenakan kepala dan telapak tangan menjadi tumpuan badan agar anggota tubuh lainnya bisa tegak lurus ke atas dengan seimbang. Headstand ini membuat posisi tubuh menjadi terbalik, tepat di ubun-ubun kepala dan telapak tangan berada di bawah, dan anggota tubuh lainnya menghadap ke atas secara tegak lurus.

4. Berguling Ke Depan (Forward Roll)

Gerakan guling ke depan atau forward roll adalah salah satu gerakan dasar dalam senam lantai. Diawali dengan sikap berdiri, kemudian berjongkok dengan tangan menjulur ke depan dan dibuka selebar bahu. Masukkan dagu ke arah dada dengan mengarahkan kepala mendekat lantai. Dorong tubuh ke depan dengan kaki dan mendarat kembali dengan kaki. Akhiri dengan berdiri tegak.

5. Berguling ke belakang (Backward Roll)

Berguling ke belakang dilakukan mirip cara berguling ke depan namun dengan arah sebaliknya. Caranya dengan menekuk tubuh ke posisi squat dengan tangan terlentang ke depan.

Pertama, turunkan pantat ke lantai dengan punggung. Dorong tubuh dengan bantuan kaki. Letakkan tangan di samping bahu untuk menopang tubuh saat berguling. Akhiri dengan berdiri.

6. Push Up

Gerakan push up ini bertumpu pada telapak tangan dan juga jari kaki. Dalam praktiknya, push up ini hanya melakukan gerak naik turun pada lengan. Hanya lengan yang bergerak, semua anggota tubuh hanya berada pada posisi lurus dan kaki sebagai tumpuan.

Gerak push up ini memiliki tujuan untuk melatih kekuatan otot tubuh. Otot yang dapat diperkuat dengan gerakan ini adalah otot tubuh dada, otot trisep, dan juga otot bahu.

7. Kayang

Gerakan kayang ini dapat dibilang cukup sulit karena tangan dan kaki menjadi tumpuan tubuh dengan posisi terbalik. Untuk melakukan kayang ini ada dua pilihan, yaitu dari posisi berdiri dan juga dari posisi tidur. Namun biasanya untuk pemula berawal dari posisi tidur. Posisi tersebut juga posisi yang aman dari cedera.

8. Cartwheel

Cartwheel merupakan gerakan jungkir balik dengan memutar seluruh tubuh ke samping dengan tumpuan tangan. Awali dengan posisi berdiri dengan tubuh bagian atas condong ke depan. Salah satu kaki maju dan membentuk siku-siku dengan posisi tangan lurus di samping kepala.

9. Plank

Gerakan plank ini mirip dengan posisi awal untuk push up. Namun perbedaannya gerakan plank hanya menahan tubuh dengan posisi yang sama selama yang kamu bisa. Plank tidak perlu menggerakkan banyak bagian tubuh.

Plank bertujuan untuk menguatkan otot inti, memperbaiki postur tubuh, bahkan bisa membuat perut menjadi berotot atau dikenal dengan sixpack.

10. Gerakan jembatan atau bridge 

Gerakan ini dapat dikatakan hampir mirip seperti gerakan plank namun sedikit lebih mudah karena tumpuannya lebih besar yaitu kepala sampai lengan tangan dan juga kaki. Di mana gerakan ini membuat tubuh kita membentuk seperti jembatan. Gerakan ini juga termasuk dalam gerakan dasar latihan yoga untuk meningkatkan kelenturan tubuh.

11. Pose Kupu-Kupu

Butterfly pose sangat mudah dilakukan. Cukup duduk dengan kaki melebar seperti sayap kupu-kupu. Pegang kaki dengan kedua tangan sambal meluruskan punggung. Tujuannya agar tangan, punggung, dan bahu terasa tertarik. Gerakan senam lantai ini mampu menstimulasi sirkulasi darah dan bisa meredakan nyeri menstruasi.(OL-5)

Ilustrasi headstand sebagai contoh gerak dasar bertumpu. Sumber: Freepik.com

Gerak dasar bertumpu merupakan salah satu gerak dominan dalam aktivitas senam lantai. Selain gerak dasar bertumpu, ada 8 gerak dominan dalam senam lantai, yakni bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat.

Gerakan bertumpu ditentukan oleh unsur kekuatan. Sebab, dalam pelaksanaannya, gerakan bertumpu akan memfokuskan kekuatan maksimalnya di satu titik saja yang menanggung seluruh beban tubuh. Karenanya, kekuatan menjadi aspek utama dalam gerakan bertumpu.

Contoh Gerak Dasar Bertumpu

Terdapat dua contoh gerakan yang memiliki gerak dasar bertumpu, yakni hand stand dan head stand. Dikutip dari Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket B Setara SMP/MTs oleh Aris Priyanto, berikut adalah cara melakukan kegiatan handstand dan headstand.

Cara melakukan kegiatan hand stand

Hand stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan dengan siku-siku menghadap lurus ke atas. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hand stand adalah harus dilakukan di atas landasan atau alas yang keras seperti lantai. Tujuannya untuk memudahkan saat bertumpu dengan seimbang.

Cara melakukan hand stand adalah sebagai berikut:

  • Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

  • Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras.

  • Pandangan sedikit ke depan.

  • Pantat didorong setinggi-tingginya.

  • Tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.

  • Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.

  • Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan.

  • Pandangan diantara tumpuan tangan

  • Badan dijulurkan ke atas.

Ilustrasi headstand sebagai contoh gerak dasar bertumpu. Sumber: Freepik.com

Cara melakukan kegiatan head stand

Head Stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan kedua tangan. Tumpuan pada kedua tangan yang digunakan adalah siku-siku yang ditekuk dan telapak tangan.

Sama seperti dengan hand stand, head stand juga harus dilakukan di atas landasan atau alas yang keras seperti lantai agar memudahkan untuk bertumpu dengan seimbang.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

  • Gerakan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.

  • Posisi kedua tangan dan dahi membentuk segitiga.

  • Tolakkan panggul dengan meluruskan lutut.

  • Satu kaki diangkat perlahan ke atas disusul dengan kaki lainnya.

  • Selanjutnya, kaki berikutnya diluruskan ke atas.

Latihan awal mempelajari gerakan dasar bertumpu

Ada empat latihan awal untuk menguasai gerak dasar bertumpu, yakni bertumpu depan, bertumpu belakang, duduk bentuk V, dan duduk dalam posisi jongkok.

Posisi ini berguna dalam mengembangkan kekuatan gelang bahu dan pelurusan tubuh. Gerakan ini dikembangkan menjadi gerak tumpu depan dengan kedua kaki terangkat dari lantai seperti gerakan head stand dan hand stand.

Poin utama yang diperhatikan dalam latihan bertumpu depan adalah siku terkunci lurus dan seluruh tubuh kaku [seluruh otot dikontraksikan selama beberapa detik].

Gerak tumpu ini merupakan kebalikan dari tumpu depan, tetapi memiliki manfaat yang sama. Gerakan ini mengandalkan kekuatan gelang bahu dan lengan untuk menumpu beban dari tubuh dalam posisi membelakangi lantai.

Poin utama yang diperhatikan dalam latihan bertumpu belakang adalah siku terkunci lurus dan seluruh tubuh kaku [seluruh otot dikontraksikan selama beberapa detik].

Posisi ini dapat digunakan untuk melihat apakah seseorang memiliki kekuatan dasar pada otot perut dan pahanya. Jika dilakukan dengan rutin, gerakan ini akan melatih otot-otot perut dan paha.

Poin utama yang diperhatikan dalam latihan duduk bentuk "V" adalah kepala netral, punggung lurus, kaki lurus ditegangkan, dan ujung kaki runcing [pointed].

4. Duduk dalam posisi jongkok

Duduk posisi jongkok ini merupakan dasar untuk membulatkan tubuh. Poin utama yang diperhatikan dalam latihan duduk dalam posisi jongkok adalah posisi kepala netral, punggung lurus, kaki diruncingkan [pointed], dan ujung jari kaki bertumpu di lantai.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA