Tulislah dua contoh lafal yang mengandung huruf ra tafkhim

jumanto.com – Contoh Ra’ Tafkhim Beserta Surat Dan Ayatnya Dalam Al Quran. Mendalami ilmu tajwid merupakan salah satu usaha kita agar bisa membaca Al Quran sesuai dengan apa yang seharusnya. Setelah mempelajari ilmu tajwid, kita berharap bisa memberikan hak-hak huruf di dalam Al Quran sesuai dengan haknya.

Salah satu materi yang dipelajari di dalam ilmu tajwid adalah materi tafkhim dan tarqiq, yang pembahasannya ada pada huruf isti’la, lam jalalah, dan juga pada huruf ra’.

Khusus untuk huruf ra’, hukum yang berlaku adalah: tafkhim, tarqiq, dan jawazul wajhain.

Jawazul wajhain berarti: kita boleh memilih, apakah mau membaca tafkhim atau tarqiq pada huruf ra’.

Materi lengkapnya bisa dibaca di: hukum ra tafkhim dan tarqiq.

Nah, jika sebelumnya sudah saya contohkan berbagai bacaan tarqiq huruf ra’ beserta suratnya, kali ini akan saya berikan contoh bacaan tafkhim huruf ro di dalam Al Quran beserta surat dan ayatnya.

Kumpulan Contoh Bacaan Ra’ Tafkhim Beserta Surat dan Ayatnya Di Al Quran

Selain membahas lam tarqiq dan tafkhim, kita juga akan membahas materi ra’ tafkhim.

Jika ada ra’ yang harus dibaca tafkhim, maka huruf ra’ tersebut harus dibaca tebal dalam pengucapannya.

Tafkhim sendiri berarti tebal.

Untuk memperlancar materi mengenai ra tafhim, berikut ini saya berikan kumpulan contoh ra’ tafkhim dalam Al Quran:

Contoh ro tafkhim di surat Al Fatihah

  1. Surat Al Fatihah ayat 1 dan ayat 3: الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ, karena ada ra berharakat fathah.
  2. Surat Al Fatihah ayat 2: رَبِّ, karena ada ra berharakat fathah.
  3. Surat Al Fatihah ayat 6: اِهْدِنَا الصِّرَاطَ, ada ro berharakat fathah.
  4. Surat Al Fatihah ayat 7: صِرَاطَ, ada ra fathah.

Baca juga: contoh idzhar halqi.

Contoh bacaan tafkhim di surat Al Baqarah

  1. Surat Al Baqarah ayat 148: فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ, ada ra fathah.
  2. Surat Al Baqarah ayat 149: وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاِنَّهٗ لَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ, ada ra berharakat fathah.
  3. Surat Al Baqarah ayat 151: اَرْسَلْنَا, ada ra sukun jatuh setelah fathah.
  4. Surat Al Baqarah ayat 152: فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ, ada ra berharakat dhammah.
  5. Surat Al Baqarah ayat 152: اَذْكُرْكُمْ, ada ra sukun setelah dhammah.
  6. Surat Al Baqarah ayat 154: تَشْعُرُوْنَ, karena ada ra berharakat dhommah.
  7. Surat Al Baqarah ayat 158: وَالْمَرْوَةَ, ada ra mati jatuh setelah fathah.
  8. Surat Al Baqarah ayat 158: خَيْرًاۙ, karena ada ra berharakat fathatain (fathah tanwin).
  9. Surat Al Baqarah ayat 158: شَاكِرٌ, karena ada ra berharakat dhammatain (dhammah tanwin).
  10. Surat Al Baqarah ayat 161: كُفَّارٌ, ra berharakat dhammah tanwin.
  11. Surat Al Baqarah ayat 164 وَالْاَرْضِ, karena ada ra mati jatuh setelah fathah.
  12. Surat Al Baqarah ayat 165: اِذْ يَرَوْنَ, karena ada ra berharakat fathah.
  13. Surat Al Baqarah ayat 167: مِنَ النَّارِ, ada ra mati karena waqaf dan jatuh setelah fathah.
  14. Surat Al Baqarah ayat 169: يَأْمُرُكُمْ, ra berharakat dhammah.
  15. Surat Al Baqarah ayat 173: غَفُوْرٌ, ada ra berharakat dhammah tanwin.

Baca juga: contoh bacaan idgham bighunnah.

Contoh bacaan ra tafkhim pada az zumar

  1. Surah Az Zumar ayat 3: كَفَّارٌ, karena ada ra sukun (waqaf) setelah fathah.
  2. Surah Az Zumar ayat 4: الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ, sama dengan di atas.
  3. Surah Az Zumar ayat 4: لَوْ اَرَادَ, ra berharakat fathah.
  4. Surah Az Zumar ayat 5: وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اَلَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ.
  5. Surah Az Zumar ayat 6: رَبُّكُمْ, تُصْرَفُوْنَ.
  6. Surah Az Zumar ayat 7: اِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۗوَلَا يَرْضٰى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَۚ وَاِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۗ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
  7. Surah Az Zumar ayat 8: ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ, اَصْحٰبِ النَّارِ.
  8. Surah Az Zumar ayat 9: يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ.
  9. Surah Az Zumar ayat 10; اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ .
  10. Surah Az Zumar ayat 15: خَسِرُوْٓا, الْخُسْرَانُ.
  11. Surah Az Zumar ayat 17: الْبُشْرٰىۚ.
  12. Surah Az Zumar ayat 19: فِى النَّارِ (dalam posisi waqaf, ra dibaca sukun dan jatuh setelah fathah).
  13. Surah Az Zumar ayat 20: غُرَفٌ, الْاَنْهٰرُ .
  14. Surah Az Zumar ayat 21: فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا .
  15. Surah Az Zumar ayat 22: اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ.

dan masih banyak banget contoh ro tafkhim lainnya di surat Az-zumar.

Baca juga: contoh bacaan ikhfa syafawi.

Contoh tafkhim dalam Al Quran surat Yasin

  1. Surat Yasin ayat 2: وَالْقُرْاٰنِ.
  2. Surat Yasin ayat 3: الْمُرْسَلِيْنَۙ.
  3. Surat Yasin ayat 4: صِرَاطٍ.
  4. Surat Yasin ayat 5; الرَّحِيْمِۙ.
  5. Surat Yasin ayat 6: لِتُنْذِرَ .
  6. Surat Yasin ayat 9: لَا يُبْصِرُوْنَ.
  7. Surat Yasin ayat 10: ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ.
  8. Surat Yasin ayat 11: الذِّكْرَ.
  9. Surat Yasin ayat 12: وَاٰثَارَهُمْۗ.
  10. Surat Yasin ayat 13: الْقَرْيَةِۘ, الْمُرْسَلُوْنَۚ.
  11. Surat Yasin ayat 14: اَرْسَلْنَآ.
  12. Surat Yasin ayat 15: بَشَرٌ.
  13. Surat Yasin ayat 16: رَبُّنَا.
  14. Surat Yasin ayat 18: تَطَيَّرْنَا , لَنَرْجُمَنَّكُمْ.
  15. Surat Yasin ayat 19: طَاۤىِٕرُكُمْ.

Contoh ro’ tafkhim dalam juz 30 / juz amma

Ra tafkhim yang artinya dibaca tebal dalam surat pendek di antaranya:

  1. Surat an naba ayat 6: الْاَرْضَ.
  2. Surat an naba ayat 11: النَّهَارَ.
  3. Surat an naba ayat 13: سِرَاجًا.
  4. Surat an naba ayat 20: وَّسُيِّرَتِ, سَرَابًاۗ.
  5. Surat an naba ayat 21: مِرْصَادًاۙ, karena ada ra’ sukun jatuh setelah kasrah tapi setelahnya bertemu huruf isti’la yaitu huruf shad, maka dibaca tebal (tafhim), bukan tipis (tarqiq).
  6. Surat an naba ayat 24: بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ.
  7. Surat an naba ayat 27: يَرْجُوْنَ.
  8. Surat an naba ayat 33: اَتْرَابًاۙ.
  9. Surat an naba ayat 36: مِّنْ رَّبِّكَ.
  10. Surat an naba ayat 37: رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ.
  11. Surat an naba ayat 38: الرُّوْحُ.
  12. Surat an naba ayat 40: يَنْظُرُ الْمَرْءُ .
  13. Surat at-takatsur ayat 1: التَّكَاثُرُۙ.
  14. Surat at-takatsur ayat 2: زُرْتُمُ.
  15. Surat at-takatsur ayat 6: لَتَرَوُنَّ
  16. Surat al qari’ah ayat 4: كَالْفَرَاشِ.

Kesimpulan

Contoh bacaan tafkhim baik itu berupa hurus isti’la, lafzhul jalalah, dan juga huruf ra, sangat banyak dan sangat mudah untuk ditemukan.

Saya yakin kalian tidak akan kesulitan saat disuruh untuk mencari contoh tafkhim lainnya di Al Quran beserta surat dan ayatnya.

Kecuali untuk contoh ra jawazul wajhain, hanya ada 3 di dalam Al Quran.

Demikian kumpulan contoh bacaan ra’ tafkhim beserta surat dan ayatnya di dalam Al Quran lengkap. Baca juga: 135 Contoh Idzhar Syafawi Semua Huruf.

Tahukah sahabat muslim jika dalam Al-Qur’an ada huruf ra’ yang dibaca tebal atau tipis? Bagaimana cara membedakannya? Mudahnya, sahabat muslim harus belajar ilmu tajwid. Ra tafkhim dan ra tarqiq adalah hukum tajwid yang membahas cara membaca huruf ra’ tersebut. Ciri-cirinya cukup mudah sahabat muslim kenali dan gampang diingat.

Lalu bagaimana cara melafalkan ra’ dengan tebal atau tipis? Kuncinya adalah sering berlatih dan mendengarkan tilawah Al-Qur’an dari para ulama besar. Nah, kali ini sahabat muslim harus tahu dulu bagaimana ciri-ciri dan juga cara membedakan kedua jenis ra’ tersebut.

Baca Juga : Contoh Alif Lam Qomariyah

Pengertian Ra Tafkhim

Tafkhim artinya adalah tebal, sedangkan tarqiq artinya adalah tipis. Ra yang tergolong tafkhim adalah hukum ilmu tajwid yang mewajibkan sahabat muslim untuk melafalkan huruf ra’ dengan tebal. Sebaliknya, ra jenis tarqiq harus dibaca dengan tipis dan lidah hampir mengambang tanpa menyentuh langit-langit mulut.

Cara Membaca Ra Tafkhim

Bagaimana caranya menebalkan huruf ra’? Sahabat muslim bisa belajar dengan menjorokkan bibir ke depan. Bisa dibilang cara membacanya sambil memonyongkan bibir. Ra’ tebal ini kadang juga disebut sebagai isim maf’ul mufakhkhamah. Ra’ harus dibaca sejelas dan setebal mungkin.

Jenis-Jenis Ra’ Tebal

Sahabat muslim, ada ketentuan khusus di mana huruf ra’ harus dibaca tebal dengan memonyongkan bibir. Aturan tersebut antara lain ketika:

Jika sahabat muslim menemukan kata yang menggunakan huruf ra’ berharokat fathah. Maka wajib hukumnya untuk dibaca tebal. Contohnya seperti رَحْمَةَ اللهِ، حَشَرَةٌ، اَلرَّحِيْمِ، اَلْفُقَرَآءَ.

Jika sahabat muslim menjumpai huruf ra’ berharokat dhommah (ru), maka harus dibaca tebal dan jelas. Contohnya ada pada kata berikut ini اَ ْلاَخْيَارُ، كَفَرُوْا، اُذْكُرُوا اللهَ، رُفِع

Baca Juga : Contoh Alif Lam Syamsiah

Jika sahabat muslim menemukan huruf ra’ yang berharokat sukun (mati), kemudian di belakangnya ada huruf yang berharokat fathah. Maka sahabat muslim harus membacanya dengan jelas dan tebal. Contohnya adalah ذُرِّيَّةً، قُرْبَةً، عُرْيَانًا، حُرْمَةً

Ra’ dengan Harokat Sukun dan di belakangnya disertai huruf berharokat dhommah, maka juga harus dibaca tebal dan jelas. Contohnya seperti pada kata berikut ini ذُرِّيَّةً، قُرْبَةً، عُرْيَانًا، حُرْمَةً

Hal yang sama juga harus sahabat muslim lakukan jika menemukan ra’ mati bertemu dengan huruf yang berharokat kasroh (i). Maka ra’ mati tersebut harus dibaca jelas dan tebal. Contoh mudahnya seperti اِرْجِعِيْ، اِرْحَمْ، اِرْجِعُوْا، اَمِ ارْتَابُوْا

Ra’ mati juga harus dibaca tebal jika huruf di belakangnya berharokat kasroh asli. Kemudian ra’ mati tersebut bertemu dengan huruf isti’la berjumlah tujuh yaitu خُصَّ ضَغْطٍ قِظ . Contoh mudahnya seperti يَرْضَاهُ، فُرْقَةٌ، لَبِالْمِرْصَادِ، قِرْطَاسٌ

Jika sahabat muslim menemukan kalimat dengan huruf akhir ra’, apapun harokatnya harus tetap dibaca sukun (ra’ mati). Huruf ra’ di akhir kata ini harus dibaca jelas dan tebal. Contohnya seperti بِألصَّبْرِ * خُسْرٍ

Baca Juga : Pengertian Alif Maqsurah

Mengenal Ra’ Tarqiq

Selain ra’ yang dibaca tebal, ada ra’ yang harus dibaca tipis-tipis. Kata tarqiq adalah bentuk masdar dari kata raqqaqa yang artinya perbuatan penipiskan (kata kerja). Tarqiq akhirnya menjadi bahasa Arab untuk menyebut tipis. Ra’ tarqiq juga banyak dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Jadi sahabat muslim harus bisa membedakan dua jenis ra’ tersebut.

Bagaimana cara pengucapan ra’ tarqiq ini? Sahabat bisa mengucapkan ra’ dengan bibir sedikit mundur. Mulut harus tampak sedikit meringis. Dalam kondisi bagaimana saja ra’ harus dibaca tipis?

Ciri yang paling mudah ditemukan dalam ayat-ayat Al-Qur’an adalah ra’ berharokat kasroh (ri) yang ada pada tengah kata. Contohnya adalah أبْصَرِهِمْ

Jika sahabat muslim menemukan huruf ra’ mati, tetapi di depannya ada huruf hijaiyah yang berharokat kasroh (i), maka dibaca tipis. Contohnya seperti فِرْعَوْنَ

Baca Juga : Pengertian Alif Layyinah

Ra’ di akhir kata juga bisa dibaca tipis, asalkan memenuhi beberapa syarat. Huruf di belakang ra’ harus disukun dan bukan huruf isti’la. Kemudian sebelum huruf bersukun tersebut, harus ada huruf yang berharokat kasroh. Contohnya seperti حِجْرٍ

Ra’ di akhir kata kemudian di depannya ada huruf ya’ yang bertanda baca sukun (mati). Kemudian di depan huruf ya’ tersebut ada huruf hijaiyah yang berharokat fathah (a) atau kasroh (i). Maka sahabat muslim harus membacanya dengan tipis saja. Contohnya seperti نَصِيْرٍ

Jika sahabat muslim menemukan huruf ra’ yang ada di akhir kalimat dan menggunakan tanda sukun. Kemudian huruf sebelum ra’ menggunakan tanda baca kasroh. Sahabat muslim juga harus melihat kalimat berikutnya harus ada huruf isti’la. Contohnya أنْ أنْذِرْقَوْمَكَ

Baca Juga : Panduan Membaca Hamzah Washal

Semakin sering belajar dan berlatih membaca Al-Qur’an, sahabat muslim pasti semakin mudah membedakan mana ra tafkhim ataupun ra tarqiq. Mempelajari tajwid pun ternyata juga bisa mendatangkan pahala bagi umat muslim.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA