Tinggi badan ideal perempuan sesuai umur 13 tahun

Ketidakseimbangan hormon seperti kadar tiroid atau hormon pertumbuhan yang rendah, menyebabkan perkembangan remaja lebih lambat.

2. Nutrisi yang kurang baik

Stunting dipengaruhi oleh pemberian nutrisi yang kurang baik saat kecil. Hal ini membuat berat badan anak kurang (underweight) yang kemudian berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badannya.

3. Faktor genetik

Bila anak Anda lebih pendek atau tinggi dari teman-temannya, kemungkinan ada faktor genetik. Apabila Anda atau keluarga lainnya memiliki tinggi badan yang di bawah rata-rata, bisa jadi hal itu menurun pada anak.

Biasanya, ketika tinggi badan anak lebih pendek atau tinggi dari teman sebaya, dokter akan menanyakan rekam jejak di dalam keluarga.

Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang tumbuh kembang anak waktu masih kecil. Pasalnya, aktivitas anak juga membantu tumbuh kembangnya.

4. Waktu istirahat

Durasi tidur yang pendek atau tidur kurang dapat menyebabkan tubuh gagal memproduksi hormon pertumbuhan dengan maksimal saat tidur.

Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan tinggi badan saat tidur tidak bekerja dengan maksimal. Itulah pentingnya waktu istirahat yang cukup bagi anak Anda.

Berbagai perubahan yang muncul di usia remaja

Tanpa disadari oleh orangtua, perubahan pada anak remaja bukan hanya soal fisik tetapi juga kematangan sosial emosionalnya,.

Maka dari itu, fase remaja merupakan fase di mana peran orangtua sangat penting agar anak tetap di jalur yang tepat.

Di fase ini, orangtua bertugas untuk mengarahkan dan memantau anak agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang menyesatkannya.

Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada fase perkembangan remaja:

1. Perubahan fisik

Peerubahan yang sangat terlihat dan menjadi tanda bahwa anak memasuki fase remaja adalah pubertas. Pubertas terjadi karena adanya peningkatan hormon di dalam tubuh.

Ketika sudah mencapai usia tertentu, otak akan melepaskan hormon khusus sebagai tanda dimulainya masa puber.

Di fase inilah sebagai orangtua mulai menyadari bahwa buah hati Anda bukanlah anak kecil lagi.

Perubahan ini dapat terjadi dengan sangat cepat karena perubahan hormonal di fase ini sangatlah tinggi.

Terdapat tiga fase perubahan fisik yang terjadi pada masa perkembangan remaja, baik untuk laki-laki maupun perempuan, seperti:

  • Growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Hal ini merupakan tanda atau awal anak Anda berproses menjadi dewasa.
  • Karakteristik seks primer. Organ reproduksi mulai bekerja memproduksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita.
  • Karakteristik seks sekunder. Organ seksual yang mulai matang dan ditunjukkan dengan perubahan pada tubuh.

Perubahan fisik remaja laki-laki

Di usia 9 tahun, biasanya testis dan skrotum remaja laki-laki mengalami perkembangan. Maka dari itu, biasanya ukuran penis mulai memanjang

Biasanya pertumbuhan ini akan berhenti di usia 17 atau 18 tahun sehingga ukuran juga bentuknya cenderung sudah matang.

Sejalan dengan pertumbuhan penis, suara anak laki-laki juga akan berubah. Hal ini sejalan dengan terjadinya awal masa puber yaitu ketika mengalami mimpi basah.

Mimpi basah biasanya dimulai di perkembangan anak usia 13 hingga 17 tahun.

Tidak hanya itu saja, ada pula pertumbuhan rambut di kemaluan, ketiak, kaki, dada, serta wajah. Hal ini bisa dimulai ketika masuk usia 12 tahun.

Selain itu, pertumbuhan seperti tinggi anak laki-laki dimulai sejak usia 13,5 tahun dan melambat sekitar usia 18 tahun.

Perubahan fisik remaja perempuan

Pertumbuhan payudara pada remaja khususnya anak perempuan, akan mulai tumbuh di usia 8 tahun. Namun, hal ini tentunya menyesuaikan dengan tingkat hormon dari masing-masing anak.

Biasanya, payudara akan tumbuh sepenuhnya pada perkembangan anak usia 12 hingga 18 tahun.

Lalu, pada pada perkembangan anak usia 9 tahun, rambut di area kemaluan, ketiak, juga kaki mulai muncul.

Sekitar dua tahun setelah pertumbuhan payudara remaja dan rambut halus, menarche atau menstruasi pertama akan muncul.

Rentang waktu datangnya menstruasi adalah sekitar usia 9 hingga 16 tahun.

Pertumbuhan atau perubahan fisik pada anak perempuan akan mencapai masa puncak di usia 11,5 tahun hingga 16 tahun.

3. Perkembangan kognitif remaja

Perkembangan kognitif merupakan kemampuan anak dalam berpikir dan menalar sesuatu.

Tentunya, ada perbedaan apabila dibandingkan dengan fase bayi, balita, serta anak-anak, yaitu terjadinya perkembangan cara berpikir di masa remaja.

Perkembangan kognitif di masa remaja bisa dikatakan lebih kompleks, meliputi:

  • Melakukan pemikiran yang abstrak. Biasanya, para remaja memikirkan apa saja kemungkinan yang bisa terjadi dari hal yang belum atau akan dilakukan.
  • Sudah memahami mengapa ia berpandangan A atau menginginkan A.
  • Mulai bisa mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Pada masa ini pula remaja akan membandingkan sampai memperdebatkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Perlu diketahui pula bahwa perkembangan kognitif pada masa remaja mengacu pada perubahan di dalam otak.

Hal inilah yang membantu anak Anda dapat berpikir serta belajar sehingga ia juga mampu untuk membuat keputusan tertentu.

Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa, tapi belum sepenuhnya berkembang matang.

Pada usia ini, myelin yang ada sejak ia dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks.

Myelin atau zat lemak di dalam otak bertugas untuk mengatur fungsi-fungsi dasar, seperti bernapas, makan, dan mengendalikan detak jantung.

Rangkaian akhir myelin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi. Myelin berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.

Namun, fungsi tersebut belum begitu mantap layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil.

Di fase ini peran orangtua sangat diperlukan dalam membimbing anak remajanya dalam mengambil keputusan supaya terhindar dari pilihan yang buruk.

4. Perkembangan emosional dan sosial remaja

Perubahan pada hormon maupun perkembangan kognitif juga berkaitan dengan sisi emosional dan sosial yang akan dialami oleh remaja.

Bisa dibilang, pada fase ini merupakan pencarian identitas yang akan menemani proses belajarnya menuju dewasa kelak.

Umumnya saat usia anak menginjak usia 12 tahunt, perubahan suasana hatinya terlihat semakin menjadi-jadi.

Namun di sisi lain, anak mulai memiliki sikap kepemimpinan yang akan semakin terasah ketika ia berada di sekolah dan lingkungan mainnya.

Adapun beberapa perkembangan emosional yang umumnya muncul pada usia remaja, yaitu:

  • Memperlihatkan perasaan serta emosi yang kuat dan tidak terduga. Anak Anda akan terus belajar bagaimana mengendalikan dan mengekspresikan berbagai emosi.
  • Menyadari perubahan fisik yang terjadi. Maka dari itu mereka juga memikirkan bagaimana tanggapan orang lain mengenai fisiknya.
  • Mulai muncul perasaan minder karena berbagai hal.
  • Berproses dalam pengambilan keputusan sekaligus belajar apa saja konsekuensi dari setiap tindakan.

Sementara itu dari segi perkembangan sosial, berikut beberapa hal yang umumnya muncul:

  • Mencari identitas yang sesuai dengan keyakinan dirinya. Hal ini juga dapat dipengaruhi hal lainnya seperti jenis kelamin, latar belakang budaya, kelompok teman sebaya, kesukaan terhadap sesuatu, dan lain-lain.
  • Berusaha untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
  • Mencari pengalaman baru serta penasaran dengan hal yang berisiko. Bisa dikatakan tindakan masih impulsif.
  • Sikapnya masih dipengaruhi oleh teman-teman terdekatnya.
  • Mulai tertarik pada lawan jenis.

Satu hal yang perlu diingat orangtua bahwa tumbuh kembang tiap anak berbeda.

Namun, jika Anda merasa perkembangan dan pertumbuhan anak remaja Anda tidak sesuai usianya, silakan periksakan ke dokter.

Sesekali mungkin pernah terlintas dalam benak Anda, apakah berat badan ideal sudah dapat diketahui saat masih usia anak-anak? Jawabannya tentu saja bisa. Idealnya berat badan ideal anak akan bertambah seiring dengan penambahan tinggi badan. Di samping itu, bentuk tubuh yang proporsional akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan penambahan usia juga. Maka dari itu, penambahan berat badan ideal anak dapat berubah-ubah setiap waktunya.

Di samping itu, bentuk tubuh yang proporsional akan tumbuh dan berkembang sejalan dengan penambahan usia. Maka dari itu, penambahan berat badan ini akan berubah-ubah setiap waktunya. Begitu pula patokan berat badan ideal wanita sesuai usia mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Memperhatikan Berat Badan Anak Itu Penting

Supaya Ibu dapat lebih paham tentang kriteria badan sehat pada si kecil sesuai usia, simak baik-baik ulasan berikut ya.

Berat Badan Anak usia 2-8 tahun

Badan anak perempuan usia 2 tahun akan memiliki rata-rata tinggi 86 sentimeter dan berat 12 kilogram. Pada usia 4 tahun, tinggi badan rata-rata akan menjadi 102 cm dan berat badan anak menjadi 15 kg. Memasuki usia 6 tahun, si kecil akan memiliki tinggi badan 114 cm. Sedangkan berat badannya menjadi 21 kg. Tiba di usia 8 tahun, tinggi badannya akan berubah menjadi 127 cm dan berat badan bertambah menjadi 26 kg. Pada rentang usia ini rata-rata tinggi badan dan berat badan anak laki-laki relatif sama.

Baca juga: Memprediksi Tinggi Badan Anak

Berat Badan Anak usia 10-14 tahun

Memasuki usia sekolah, anak perempuan dengan usia 10 tahun akan memiliki berat badan ideal rata-rata 33 kg dengan tinggi badannya sebesar 137 cm. Pada usia 12 tahun, tinggi badan akan naik signifikan menjadi 150 cm dan berat badan akan bertambah menjadi 42 kg. Saat usia remaja tiba, yaitu 14 tahun, tinggi badan rata-rata anak perempuan sebesar 160 cm dan berat badannya berubah menjadi 49 kg.

Berbeda dengan anak perempuan, anak laki-laki memiliki penambahan tinggi badan yang relatif lebih tinggi. Sementara untuk berat badan, penambahannya relatif lebih rendah dari anak perempuan. Usia 10 tahun anak laki-laki akan memiliki tinggi badan sebanyak 140 cm. Sedangkan berat badannya akan mengimbangi menjadi 32 kg. Memasuki usia 12 tahun, tinggi badan menjadi 147 cm dan berat badan akan berubah menjadi 41 kg. Pada usia 14 tahun tinggi badan anak laki-laki akan menjadi 163 cm dan berat badan anak dapat bertambah menjadi 51kg.

Itulah ukuran tubuh proporsional anak-anak berdasarkan usianya. Ibu dapat menggunakan acuan ini untuk mengetahui berat badan anak agar mencapai berat badan ideal wanita saat dia dewasa. Jika angkanya berbeda jauh dengan patokan tersebut, Ibu bisa konsultasikan dengan dokter anak dan ahli gizi agar diberikan tindakan yang sesuai. Dengan begitu, si kecil dapat tumbuh secara normal dan sehat sampai dewasa. Dan mencapai berat badan ideal wanita.