Halodoc, Jakarta - Pubertas merupakan masa yang pasti dilewati semua orang. Dengan kata lain, puber adalah tahapan ketika anak menjadi lebih dewasa secara seksual. Pada anak perempuan, mereka akan melewati masa pubertas dalam rentang usia 10–14 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, mereka akan melewati masa pubertas pada kisaran 12–16 tahun. Namun, tahukah kamu jika beberapa anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Masa pubertas yang datang terlalu cepat dapat berdampak buruk pada kondisi anak. Anak perempuan yang melewati pubertas lebih awal, rentan mengalami serangan panik, depresi, dan ketidakpuasan bentuk tubuh. Apa saja yang menjadi alasan anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Yuk, baca penjelasannya di sini. Baca juga: Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas Ini Alasan Mengapa Anak Lebih Cepat PuberPubertas yang dialami lebih cepat menyebabkan perubahan bentuk serta ukuran tubuh anak-anak. Anak perempuan dikatakan mengalami pubertas lebih cepat ketika menjalani menstruasi sebelum usia 8 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, pubertas dini terjadi dengan tanda perubahan suara yang menjadi lebih berat, tumbuh bulu halus, serta pembesaran testis atau penis sebelum memasuki usia 9 tahun. Selain itu, gejala umum lainnya adalah munculnya masalah jerawat pada wajah, pertumbuhan tinggi yang menjadi lebih pesat, dan muncul bau badan seperti orang dewasa. Selain para remaja, baiknya orangtua juga memerhatikan dan memahami tanda-tanda pubertas yang dialami anak dengan baik. Baca juga: Alasan Anak Mudah Tersinggung karena Pubertas Dini Lalu, apa yang menyebabkan anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Perubahan hormon menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, berikut ini beberapa faktor lain anak lebih cepat puber: 1. Adanya Gangguan Kesehatan Pubertas yang datang lebih cepat pada anak-anak bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada anak. Hipotiroidisme menjadi salah satu penyebab anak mengalami pubertas lebih cepat. Jika anak mengalami tanda pubertas dibarengi dengan mudah lelah, sensitif terhadap cuaca dingin, kulit menjadi kering dan kasar, wajah bengkak, rambut rontok, dan sulit berkonsentrasi diskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc guna memastikan kesehatan anak. 2. Kecukupan Nutrisi dan Gizi Melansir Psychology Today, lingkungan yang dapat menyediakan pangan yang baik bagi anak menjadi salah satu faktor yang membuat anak alami pubertas lebih cepat. Ketersediaan makanan dan status gizi anak memengaruhi kemampuan reproduksi seseorang. Kekurangan gizi membuat seseorang alami pubertas lebih lambat. Begitu juga dengan kelebihan gizi dapat membuat anak alami masa pubertas lebih cepat daripada anak lainnya yang mendapatkan gizi seimbang. 3. Paparan Bahan Kimia Bahan kimia dalam produk perawatan tubuh yang digunakan anak-anak berisiko untuk meningkatkan hormon estrogen yang mempercepat pubertas. Pilihlah produk perawatan tubuh bagi anak yang aman dari kandungan bahan kimia agar kesehatan anak tetap terjaga. 4. Faktor Keluarga Penelitian di Universitas California mengungkapkan pubertas yang datang lebih awal bisa disebabkan oleh faktor keluarga yang kurang harmonis. Pengalaman kehidupan awal yang buruk dan orangtua yang sering memperlihatkan kekerasan dapat mempercepat proses pubertas seorang anak. Baca juga: Ini Tanda Anak Memasuki Fase Pubertas Itulah beberapa penyebab anak lebih cepat puber. Bagi orangtua, sebaiknya perhatikan kondisi ini dengan baik, ya. Sebagai orangtua, ibu harus selalu mendukung anak menghadapi masa pubertas agar proses tersebut berdampak positif pada kesehatan mental maupun fisik. Dengarkan setiap keluhan yang anak alami mengenai masalah pubertas. Jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan gizinya dengan memberikan suplemen dan multivitamin tambahan. Dapatnya di aplikasi Halodoc dengan fitur "beli obat" di dalamnya, ya. Referensi:Psychology Today. Diakses pada 2021. Why More Kids Are Starting Puberty Earlier Than Ever Before.Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Precocious Puberty.
Selasa, 23 November 2021 | 13:00 WIB
Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 6 SD tema 6, subtema 2, tepatnya halaman 55, teman-teman akan mengingat pelajaran pubertas. Pada materi pubertas, kita akan mengetahui perbedaanya masa kanak-kanak dengan masa remaja. Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 6, Apa Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengisi Kemerdekaan? Sebelum mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya, teman-teman bisa menyimak kisah Dayu berikut ini. Dayu yang pintar menari kreasi daerah akan mengikuti lomba. Jenis tari yang akan diikuti Dayu dalam perlombaan adalah tari kreasi daerah/ tradisional berbentuk tari tunggal. Tari yang akan disajikan Dayu dalam perlombaan adalah Tari Merak. Tari Merak merupakan salah satu contoh jenis tari kreasi. Tari Merak berasal dari daerah Pasundan Jawa Barat. Tari Merak menggambarkan ekspresi kehidupan burung merak. Tata cara dan gerak tari terinspirasi dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri. Masih banyak contoh tari tunggal lainnya. Perhatikan gambar tari Merak berikut.
Page 2
Page 3
Page 4
Masa kanak-kanak adalah masa yang berlangsung sebelum seseorang memasuki masa pubertas. Secara kronologis atau menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Sedangkan masa remaja atau masa pubertas adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Setelah seseorang melewati masa pubertas maka tidak lagi disebut anak-anak melainkan remaja yang akan terus tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Masa pubertas ini disebutkan mulai berlangsung ketika seorang anak mencapai usia 8 sampai 10 tahun dan kemudian berakhir ketika mencapai usia 15 atau 16 tahun (masa remaja). Masa pubertas pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama kali dan pada pria ditandai dengan mimpi basah pertama kalinya. Berikut tiga perbedaan ciri fisik antara anak-anak dengan remaja:
|