Tidak ada tanda haid apakah hamil

Siklus haid wanita umumnya berlangsung setiap 21-35 hari. Namun, siklus tersebut bisa lebih cepat atau lambat, tergantung pada hormon dalam tubuh. Apabila haid datang terlambat, kondisi ini bisa jadi menandakan kehamilan.

Akan tetapi, tidak sedikit kasus di mana wanita mengalami telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil. Kondisi ini tentunya bisa menimbulkan kebingungan bagi banyak orang.

Penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil

Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi datangnya haid, misalnya gaya hidup atau penyakit-penyakit tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejumlah penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil.

1. Stres

Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi siklus menstruasi. Kondisi tersebut bisa menyebabkan Anda terlambat haid atau lebih cepat haid. 

Untuk mengatasinya, cobalah tenangkan pikiran Anda dengan teknik-teknik relaksasi, berolahraga secara teratur, dan tidur dengan cukup.

2. Perimenopause

Sebagian wanita dapat mengalami perimenopause sekitar 10-15 tahun sebelum terjadinya menopause. 

Kondisi ini terjadi akibat kadar hormon estrogen yang mulai berfluktuasi sehingga mengubah siklus menstruasi. Anda pun dapat mengalami telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil. 

3. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan terlambat datang bulan. Ketika tubuh terlalu kurus atau lemak tubuh rendah, kadar hormon reproduksi pun bisa menurun sehingga ovulasi dan menstruasi tidak terjadi. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang supaya bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

4. PCOS

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah kelainan hormon yang biasa terjadi pada wanita usia subur. 

Wanita yang mengalami PCOS cenderung memiliki kadar hormon yang tidak normal sehingga bisa menyebabkan siklus haid menjadi terlambat. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda khawatir mengalami PCOS.

5. Kehamilan

Ada kemungkinan Anda hamil ketika telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil. Gejala hamil yang paling umum terjadi adalah morning sickness, pusing, lemas, dan perubahan emosional. 

Namun, gejala-gejala tersebut tidak selalu dialami oleh wanita yang sedang hamil. 20-30 persen ibu hamil bahkan tidak mengalami morning sickness sama sekali. Untuk memastikan kehamilan, cobalah melakukan testpack setelah 7 hari terlambat haid.

6. Aktivitas yang padat hingga kelelahan

Aktivitas yang padat bisa menyebabkan Anda terlambat menstruasi. Hal ini terjadi karena tubuh membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Anda pun tidak memiliki cukup energi untuk menjalan sistem tubuh.

Kondisi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengganggu siklus menstruasi. Akan tetapi, haid biasanya kembali normal apabila Anda mengurangi kepadatan aktivitas dan meningkatkan asupan kalori.

7. Menggunakan kontrasepsi hormonal

Pil kontrasepsi kadang dapat membuat menstruasi menjadi terlambat, terutama selama beberapa bulan pertama penggunaannya. Demikian pula jika Anda berhenti mengonsumsinya, diperlukan waktu selama beberapa bulan agar siklus haid kembali normal. 

Tidak hanya itu, penggunaan kontrasepsi hormonal lainnya, seperti IUD, implan, atau suntikan, kemungkinan bisa membuat Anda benar-benar berhenti menstruasi.

8. Gangguan tiroid

Tiroid merupakan kelenjar di leher yang menghasilkan hormon untuk membantu mengatur banyak aktivitas tubuh, termasuk siklus menstruasi. Terdapat dua gangguan umum tiroid, yakni hipotiroidisme dan hipertiroidisme.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi. Namun, hipertiroidisme lebih cenderung membuat haid Anda terlambat, bahkan hingga tidak menstruasi selama beberapa bulan.

Jika Anda tak kunjung menstruasi maupun tidak hamil, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

Di samping itu, terapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, minum lebih banyak air putih, tidur dengan cukup, berolahraga 30 menit setiap hari, dan hindari stres supaya mendorong keluarnya datang bulan.

Menstruasi atau haid yang telat merupakan tanda seorang wanita hamil, namun bukan satu-satunya tanda kehamilan. Itu karena saat sel telur dibuahi oleh sperma dan ditanam di dinding rahim bisa terjadi jauh sebelum periode haid, sehingga mungkin ada tanda-tanda kehamilan lain yang muncul sebelum haid terlambat.

Saat kehamilan baru terjadi, tubuh akan mulai memberikan beberapa tanda atau indikasi, Bunda. Tanda-tanda kehamilan umumnya muncul selama minggu pertama pembuahan terjadi. Akan tetapi, tanda-tanda tersebut tidak disadari oleh sebagian wanita.

Baca Juga : Ciri-Ciri Hamil Muda Dilihat dari Perubahan Payudara Bunda

Survei yang dilakukan oleh American Pregnancy Association (APP) menunjukkan bahwa ada sekitar 71 persen wanita yang disurvei menunjukkan tanda-tanda awal kehamilan sebelum telat haid. Menurut Obgyn dan Direktur Medis di Maven Clinic, Jane Van Dis, M.D, itu bisa terjadi karena siklus haid beberapa wanita tidak teratur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


"Jika siklus wanita tidak teratur, dia cenderung tidak memperhatikan haid yang telat," katanya, dikutip dari Parents.

Tanda-tanda hamil sebelum telat haid

Tidak ada tanda haid apakah hamil
Ilustrasi nyeri haid/ Foto: iStock

Tes kehamilan ada cara paling akurat untuk mengetahui Bunda hamil atau tidak. Namun mengalami beberapa gejala umum juga bisa mengungkapkan tanda-tanda pertama kehamilan, bahkan sebelum telat haid.

Nah, berikut beberapa tanda awal kehamilan tersebut, dikutip dari Parenting Firstcry dan HealthLine:

1. Kram

Kram bisa menjadi tanda awal kehamilan. Bunda mungkin akan merasakan kram ringan jika sedang hamil. Kram ini rasanya mirip dengan kram sebelum atau awal haid, namun akan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah.

2. Peningkatan suhu basal tubuh

Tanda suhu tubuh saat istirahat total seringkali lebih akurat daripada gejala lainnya, Bunda. Biasanya sebelum ovulasi terjadi, suhu tubuh meningkat dan kembali normal setelah siklus haid berlangsung.

Namun, selama kehamilan, suhu tubuh basal cenderung terus naik karena tingginya kadar progesteron selama kehamilan. Jika suhu tubuh meningkat selama lebih dari 20 hari pasca-ovulasi, itu tandanya Bunda positif hamil.

3. Perubahan pada payudara

Adanya perubahan seperti sakit, nyeri saat ditekan, payudara terasa berat atau areola yang tampak lebih gelap adalah tanda kehamilan yang terlihat seminggu sebelum haid telat.

Dengan meningkatnya kadar estrogen setelah pembuahan, tubuh akan terasa pegal, dan mengalami beberapa perubahan tersebut di payudara. Gejala-gejala ini tidak jauh berbeda dari tanda-tanda payudara pra-haid, tetapi akan bertahan setelah periode haid terlambat.

"Perubahan payudara umumnya merupakan salah satu tanda pertama kehamilan," kata Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG, selaku anggota Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika.

4. Kelelahan

Perubahan kadar hormon progesteron menjadi penyebab tubuh lelah dan mengantuk sepanjang waktu. Lelah dan mengantuk adalah tanda awal kehamilan dan akan bertahan selama trimester pertama. Tubuh juga mulai memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin, yang meningkatkan kelelahan.

5. Mual

Mual atau muntah menjadi gejala kehamilan yang sangat umum dan sering disebut morning sickness. Ini mulai bisa terjadi sejak 4-6 minggu setelah pembuahan.

Penyebabnya karena meningkatnya kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh, sehingga setiap hari merasa mual ingin muntah. Mual ini belum tentu terjadi di pagi hari, namun bisa muncul kapan saja, di mana saja dan bertahan sepanjang hari.

Sekitar 80 persen ibu hamil biasanya menderita mual pada minggu-minggu awal kehamilan sebelum telat haid, Bunda. Namun tingkat keparahannya bervariasi pada setiap wanita.

6. Mengidam atau menolak makanan

Hormon kehamilan memainkan peran utama yang bisa membuat ibu hamil mengidam atau menolak sesuatu karena indra penciumannya menjadi tajam dan sensitif terhadap bau tertentu. Hal ini terjadi selama minggu-minggu awal setelah pembuahan dan mungkin atau tidak selama kehamilan.

7. Kembung

Salah satu gejala kehamilan yang paling sering dialami sebelum telat haid adalah perut kembung. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon progesteron sehingga menghambat pencernaan, dan menahan gas di usus.

Akibat kembung, perut akan membuncit sehingga membuat pakaian menjadi sesak, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan. Kembung juga bisa menyebabkan kentut dan sendawa.

Baca Juga : 7 Makanan untuk Mengurangi Mual pada Ibu Hamil Muda

8. Sering buang air kecil

Kecenderungan buang air kecil ini akan meningkat selama kehamilan dan terjadi karena perubahan hormon yang membuat rahim tumbuh serta mendorong kandung kemih. Dengan perubahan hormonal dan produksi darah ekstra, gejala ini menjadi hal yang umum berlangsung selama kehamilan.

Hampir semua ibu hamil mengalami dorongan ini, Bunda. Bahkan buang air kecil akan menjadi lebih sering mendekati persalinan.

9. Perubahan suasana Hati

Tanda awal hamil lain sebelum telat haid, yaitu perubahan suasana hati. Situasi ini bahkan bisa membuat ibu hamil semangat, sedih atau menangis terisak-isak karena masalah sepele.

Ketidakseimbangan hormon memengaruhi neurotransmitter di otak, sehingga menyebabkan peningkatan emosi, mulai dari kemarahan hingga ledakan emosi yang tiba-tiba. Untuk mengatasinya, luangkan waktu untuk rileks dan istirahat ya, Bunda.

Meskipun Dr. Gaither mencatat perubahan suasana hati sebagai gejala awal kehamilan yang dialami banyak wanita dalam enam minggu pertama, ibu hamil kemungkinan besar akan merasakannya sebelum telat haid.

10. Pusing

Pusing merupakan gejala awal kehamilan akibat pembuluh darah membesar, sehingga menyebabkan menurunnya tekanan darah dan menimbulkan rasa pusing. Tanda ini berlangsung selama trimester pertama dan secara bertahap menurun pada fase berikutnya.

11. Sembelit

Pergerakan usus mengeras karena lonjakan hormon progesteron dan mengurangi kecepatan makanan melewati sistem pencernaan. Jika Bunda merasa sembelit selama lebih dari seminggu setelah telat haid, maka perlu pertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan.

12. Sakit kepala

Sakit kepala adalah gejala pramenstruasi yang paling umum. Namun dengan adanya pembuahan, hormon estrogen dan progesteron bekerja untuk mempersiapkan rahim bagi bayi dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala karena sel-sel otak berjuang untuk mengimbangi tingkat suplai gula yang rendah.

13. Haus berlebihan

Meningkatnya volume darah saat kehamilan terjadi bisa membuat Bunda merasa sangat haus, bahkan sebelum periode haid terlambat. Bunda juga mungkin akan merasa lapar sepanjang waktu karena meningkatnya hormon selama kehamilan.

14. Perubahan lendir serviks

Peningkatan lendir serviks merupakan pendeteksi awal kehamilan. Setelah pembuahan, lendir serviks akan terlihat lebih kental, lembut, dan akan tetap seperti itu sampai periode haid terlambat.

15. Sesak Nafas

Sesak napas bisa jadi tanda awal kehamilan karena tubuh mulai membutuhkan lebih banyak oksigen dan darah. Ini akan terus berlanjut sepanjang kehamilan seiring pertumbuhan bayi dalam kandungan.

16. Muncul jerawat

Kemunculan jerawat atau flek biasa terjadi selama fase pramenstruasi dan karena meningkatnya kadar hormon setelah terjadinya pembuahan.

17. Pendarahan implantasi

Bunda mungkin akan mengalami pendarahan implantasi atau adanya bercak pendarahan ringan, sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan. Pendarahan implantasi biasanya terjadi sekitar seminggu sebelum menstruasi dan akan membaik dan berhenti setelah satu hingga tiga hari.

Kapan harus tes kehamilan?

Tidak ada tanda haid apakah hamil
Ilustrasi tes kehamilan/ Foto: iStock

Tanda-tanda kehamilan dan premenstrual syndrome (PMS) sangat mirip. Karena itu, Bunda perlu menunggu waktu lebih lama untuk memastikan bahwa tanda-tanda tersebut adalah tanda kehamilan.

Tanda seperti disebutkan di atas, seperti meningkatnya suhu tubuh basal, perubahan lendir serviks warna areola yang semakin gelap adalah tanda konsepsi yang konsisten. Namun tidak mudah untuk memastikan bahwa Bunda positif hamil.

Untuk memastikan secara akurat apakah Bunda hamil atau tidak adalah dengan melakukan tes kehamilan. Tanda tersebut bisa memberi firasat Bunda untuk melakukan tes kehamilan.

Waktu ideal untuk melakukan tes kehamilan di rumah adalah seminggu setelah telat haid. Ada kemungkinan hingga 90 persen untuk mendapatkan hasil yang akurat jika tes dilakukan setelah batas waktu telat haid.

Dan Bunda perlu memahami bahwa tanda kehamilan awal terungkap 6-14 hari setelah pembuahan. Begitu Bunda dan Ayah melakukan hubungan seks selama ovulasi, tubuh mulai mempersiapkan diri bagi janin untuk tumbuh.

Baca Juga : 12 Tanda Hamil Muda yang Aneh, Bunda Perlu Tahu

Setelah pembuahan, embrio menanamkan dirinya ke dinding rahim. Bunda akan hamil sekitar 10 hari sebelum periode haid terlewati. Saat itulah Bunda mulai mengalami tanda-tanda kehamilan.

Sementara itu, tes kehamilan akan memberikan hasil terbaik setelah satu atau dua minggu telat haid. Sebab, tingkat hormon kehamilan dalam urine mencapai tingkat yang wajar saat itu, Bunda.

Apakah ciri ciri hamil sama seperti mau haid?

Tanda hamil dengan gejala mau haid terkadang mirip dan tampak tidak ada perbedaan. Keduanya sama-sama dapat menimbulkan nyeri payudara, kram perut, dan gejala lainnya.

Berapa lama tidak haid bisa dikatakan hamil?

Jika telat haid karena kehamilan maka dapat dilihat setelah telat haid lebih dari 10 hari atau ada di siklus lebih dari 45 hari dihitung mulai saat awal haid sebelumnya masih belum haid dan dilakukan testpack. Kurang dari siklus tersebut dikhawatirkan belum terdeteksi jelas adanya hormon kehamilan di testpack.

Apa ciri ciri hamil sebelum telat haid?

Ciri Ciri Hamil Sebelum Telat Haid.
Payudara menjadi lunak dan tampak membengkak..
Mual dengan ataupun tanpa muntah..
Merasa sangat kelelahan tiap hari..
Perut terasa kembung..
Sulit buang air besar..
Lebih sering buang air kecil daripada biasanya..
Keluar lendir dari vagina..
Indra penciuman lebih sensitif..

Bagaimana cara mengetahui bahwa kita sedang hamil?

Mengenal Tanda Kehamilan.
Perut Kembung. Hampir serupa dengan tanda-tanda di awal siklus menstruasi, tanda kehamilan di minggu pertama juga menyebabkan kamu mengalami perut kembung. ... .
Mual dan Muntah. ... .
Kelelahan. ... .
Kram Perut Disertai Bercak Darah. ... .
Perubahan pada Payudara..