Tata cara melaksanakan sujud tilawah adalah

Tata cara melaksanakan sujud tilawah adalah
ilustrasi sholat dhuha. ©2020 Merdeka.com

JABAR | 6 April 2022 15:23 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Sujud merupakan salah satu rukun solat yang harus dikerjakan. Namun selain sujud sering kita kerjakan dalam solat, masih ada beberapa jenis sujud lainnya yang perlu Anda ketahui, salah satunya adalah sujud tilawah.

Sebagai umat Muslim, Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan mungkin mempraktikkan sujud tilawah ini. Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika mendengar atau membaca ayat-ayat sajadah yang terdapat dalam Al-Qur'an.

Keutamaan sujud tilawah ini juga disebutkan dalam salah satu hadis yang artinya,

“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim).

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang hukum, tata cara, dan apa bacaan yang dilafalkan ketika melaksanakan sujud tilawah.

2 dari 4 halaman

Melansir dari rumaysho.com, terdapat beberapa pendapat tentang hukum dari sujud tilawah, apakah wajib atau sunnah. Menurut Ats Tsauri, Abu Hanifah, salah satu pendapat Imam Ahmad, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hukum sujud tilawah adalah wajib.

Namun, menurut jumhur ulama, yaitu Malik, Asy Syafi’i, Al Auza’i, Al Laitsi, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Daud dan Ibnu Hazm, dan juga pendapat dari sahabat Umar bin Khattab, Salman, Ibnu ‘Abbas, ‘Imron bin Hushain, berpendapat bahwa hukum sujud tilawah adalah sunnah.

Namun yang lebih tepat dari hukum sujud tilawah adalah sunnah (dianjurkan), dan tidak wajib. Dalil yang tentang tidak wajibnya sujud tilawah adalah hadis muttafaqun ‘alaih (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Dari Zaid bin Tsabit, beliau berkata,

“Aku pernah membacakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam surat An Najm, (tatkala bertemu pada ayat sajadah dalam surat tersebut) beliau tidak bersujud.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3 dari 4 halaman

Lalu, bagaiamana tata cara sujud tilawah jika ingin mempraktikkannya?

Dalam tata cara sujud tilawah, para ulama bersepakat bahwa sujud tilawah dilakukan cukup dengan sekali sujud dengan gerakan sujud yang sama seperti sujud ketika sedang solat.

Kemudian, berdasarkan pendapat yang kuat, tata cara sujud tilawah adalah tidak disyari’atkannya takbiratul ihram dan juga tidak disyari’atkan untuk salam.

Dalam hal ini, Ibnu Taimiyah mengatakan,

“Sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah tidaklah disyari’atkan untuk takbiratul ihram, juga tidak disyari’atkan untuk salam. Inilah ajaran yang sudah ma’ruf dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga dianut oleh para ulama salaf, dan inilah pendapat para imam yang telah masyhur.” (Majmu’ Al Fatawa).

Lalu, disyariatkan pula untuk bertakbir ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud. Hal ini berdasarkan dari hadis Wa-il bin Hujr, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir. Beliau pun bertakbir ketika sujud dan ketika bangkit dari sujud.” (HR. Ahmad, Ad Darimi, Ath Thoyalisiy).

Jika dilaksanakan di luar solat, sujud tilawah lebih utama dimulai dalam keadaan berdiri. Hal ini berdasarkan pendapat yang dipilih oleh Hanabilah, sebagian ulama belakangan dari Hanafiyah, salah satu pendapat ulama-ulama Syafi’iyah, dan juga pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Dalil yang mendukung adalah,

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud.” (QS. Al Isro’: 107). Kata mereka, yang namanya yakhirru (menyungkur) adalah dari keadaan berdiri.

Meski begitu, jika Anda mengerjakan sujud tilawah dari keadaan duduk, maka tidak mengapa.

4 dari 4 halaman

Untuk bacaan saat mengerjakan sujud tilawah, sama seperti bacaan ketika melakukan sujud dalam solat. Beberapa bacaan yang bisa Anda lafalkan saat sujud tilawah adalah sebagai berikut:

Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud di antaranya dari Hudzaifah, yang menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca:

“Subhaana robbiyal a’laa” [Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi] (HR. Muslim).

Kemudian dalil dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa ketika ruku’ dan sujud:

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” [Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku] (HR. Bukhari dan Muslim).

Terakhir, hadis dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud membaca:

“Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” [Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Muslim).

Kemudian ada bacaan yang biasa ditemui dalam berbagai buku dzikir di mana sumber hadisnya masih diperselisihkan keshohihannya. Bacaan sujud tilawah adalah,

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud tilawah di malam hari biasa membaca beberapa kali bacaan berikut:

“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.” [Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta] (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An Nasa-i). (mdk/ank)

Baca juga:
Doa Sujud Syukur Beserta Tata Caranya yang Benar
Doa Niat Sujud Tilawah Beserta Artinya, Umat Muslim Wajib Tahu
Bacaan Niat Sujud Syukur Beserta Tata Cara dan Doa Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Bacaan Doa Sujud Tilawah Arab dan Latin, Bantu Sempurnakan Ibadah
Doa Sujud Sesuai Sunnah Rasul, dari Tilawah Hingga Sahwi

Tata cara melaksanakan sujud tilawah adalah
ilustrasi sholat dhuha. ©2020 Merdeka.com

TRENDING | 11 Maret 2020 11:06 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Sujud menjadi salah satu gerakan dalam ibadah ajaran Islam. Terdapat empat macam sujud yang dilakukan sesuai keadaan tertentu, seperti sujud dalam salat, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud Tilawah.

Sujud Tilawah dilaksanakan ketika seseorang membaca atau mendengar penggalan dari surah Al-Quran yang termasuk ayat sajdah, baik ketika salat maupun tidak.

Lalu, apakah ada syarat lain untuk melakukan sujud Tilawah? Berikut merdeka.com telah merangkum mengenai tata cara sujud Tilawah dari berbagai sumber,

2 dari 7 halaman

Sujud Tilawah merupakan bentuk sujud ketika mendengar atau membaca salah satu penggalan ayat SAJDAH dari kitab suci Al-Quran.

Mengenali ayat sajdah dalam Al-Quran biasanya ditandai dengan simbol seperti kubah atau tugu, ada pula yang membuat tulisan kecil as-sajdah . Tanda tersebut bisa terletak di pinggir halaman yang sebaris dengan ayat tersebut, bisa pula berada di ujung atau akhir ayat sajdah. Letak tanda tergantung pada cetakan mushaf.

Sujud Tilawah dilakukan sebagai bentuk merendah atas kebesaran Allah SWT. Coba Anda perhatikan seluruh arti dari setiap ayat Sajdah dalam Al-Quran, mengandung makna yang hampir sama mengenai bentuk menyembah pada Allah.

3 dari 7 halaman

Hukum sujud Tilawah adalah sunnah. Sesuai dengan hadis shahih berikut,

Dari Ibnu Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW. suatu saat beliau pernah membaca al-Quran di depan kami, maka ketika beliau sampai pada ayat sajdah, beliau takbir dan bersujud, dan kamipun ikut bersujud bersama beliau (HR. Abu Dawud), hadits yang juga sama diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Beberapa hadis lain yang mendasari umat muslim untuk melakukan sujud Tilawah sebagai berikut :

Ia bertanya kepada Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu. Beliau mengaku pernah membacakan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam surah an-Najm dan beliau tidak sujud. (HR. Bukhari, Kitab Sujudul Quran, Bab Man Qaraa as-Sajdah wa lam Yasjud)

Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Ketika anak adam membaca ayat As-Sajdah kemudian ia bersujud maka setan menyendiri dan menangis. Ia berkata, celaka, anak adam diperintah untuk bersujud dan ia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud namun aku menolak maka bagiku neraka. (HR. Muslim)

Ibnu Umar berkata, Adalah nabi membacakan Al-Quran kepada kita, maka ketika melewati ayat As-Sajdah beliau bertakbir dan bersujud, dan kami pun bersujud bersamanya. (HR. Abu Dawud)

4 dari 7 halaman

Tata cara melaksanakan sujud tilawah adalah
2020 Merdeka.com

Melansir data dari Kemenag RI, berdasarkan indeks tematik Al-Quran, berikut beberapa ayat sajdah dalam kitab suci :

Al-Araf (7) ayat 206Ar-Rad (13) ayat 15An-Nahl (16) ayat 50Al-Isra (17) ayat 107 - 109Maryam (19) ayat 58Al-Hajj (22) ayat 18Al-Hajj (22) ayat 77Al-Furqan (25) ayat 60An-Naml (27) ayat 2426As-Sajdah (32) ayat 15Shad (38) ayat 24Fushshilat (41) ayat 37 38An-Najm (53) ayat 62Al-Insyiqaq (84) ayat 20 - 21

Al-Alaq (96) ayat 19

Tata cara melaksanakan sujud tilawah adalah
2020 Merdeka.com

5 dari 7 halaman

  1. Berniat akan sujud Tilawah.
  2. Dilanjutkan membaca takbir.
  3. Kemudian sujud satu kali.

Sujud Tilawah Ketika Salat

Apabila seorang imam membaca ayat sajdah dan sujud, maka makmum juga harus ikut serta. Namun jika imam tidak melakukannya, tidak masalah dan makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah sendiri. Hal ini tidak mengganggu prosesi salat yang khusyuk.

Ketika salat posisi berdiri, surat yang dibaca setelah Al-Fatihah ternyata mengandung ayat sajdah langsung sujud sambil membaca takbir, tanpa mengangkat tangan dan tanpa disertai rukuk.

Ketika sujud membaca bacaan sujud Tilawah. Kemudian berdiri dari sujud dengan membaca takbir dan boleh memilih apakah ingin menyambung bacaan surah dari ayat sajdah tadi atau tidak.

Sujud Tilawah di Luar Salat

Gerakan sujud Tilawah sama halnya dengan sujud biasa. Ketika Anda mengaji atau membaca Al-Quran kemudian menemukan ayat sajdah, sebaiknya segera melakukan sujud Tilawah menghadap kiblat.

Sebagian ulama ada yang berpendapat untuk berdiri dahulu, sebagian lagi berkata tidak. Anda bisa duduk layaknya duduk iftirasyi atau duduk di antara dua sujud, kemudian takbir (tidak wajib) dan sujud.

6 dari 7 halaman

Tata cara sujud Tilawah terdapat beberapa pendapat dari para ulama yang perlu diketahui supaya tidak salah dalam penerapannya.

Melansir dari NU online, sebuah pendapat mengenai perlunya membaca takbir dan mengucap salam setelah sujud Tilawah :

Dalam kitab al-Fiqhul Manhaji, Dr. Musthafa Al-Khin menyampaikan bahwa takbiratul ihram dan membaca salam merupakan syarat sujud tilawah. Syarat yang lain, sebagaimana syarat salat pada umumnya seperti menghadap kiblat, suci dari hadas dan najis, dan sebagainya (Musthafa Al-Khin, al-Fiqhul Manhaji [Damaskus: Darul Qalam, 2013], jil. I, hal. 175 176).

Pendapat yang menguatkan selanjutnya, dari madzab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hanbali yang mengikuti dasar hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu :

Beliau (Abu Hurairah radhiayallahu anhu) shalat bersama mereka, lalu beliau mengucapkan takbir setiap kali turun dan setiap kali naik. Ketika selesai, beliau mengatakan, Sesungguhnya aku adalah orang paling serupa shalatnya dengan Rasulullah di antara kalian. (HR. Al-Bukhari, Kitabul Adzan, Bab Itmamut Takbir fir Ruku)

Sujud Tilawah tetap dianggap sah dalam ibadah meski tanpa adanya takbir dan salam, menurut pendapat ulama yang lain. Hal yang perlu Anda ketahui selanjutnya, masih dari kutipan yang sama, para ulama Syafiiyah berbeda pendapat dalam hal ini. Syekh Abu Muhammad, Qadli Husain, dan ulama lain lebih menyukai sujud Tilawah yang dimulai dari berdiri dan berniat terlebih dahulu.

7 dari 7 halaman

Beberapa doa dalam sujud salat dapat dibacakan dalam prosesi sujud Tilawah, di antaranya :

SAJADA WAJHIYA LILLADZII KHALAQAHUU WA SHAWWARAHUU WA SYAQQA SAMAHU WA BASHARAHUU TABAARAKALLAAHU AHSANUL KHAALIQIIN

Artinya : Aku bersujud kepada Dzat (Allah swt.) yang telah menciptakanku dan membentukku dan yang telah membukakan pendengaranku dan penglihatanku dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya. Maha Yang Memberkahi Allah Dzat Yang Maha Sebaik-Baiknya Pencipta.

Doa tersebut sama dengan bacaan doa sujud syukur. Sebenarnya kita diperbolehkan untuk membaca doa sujud seperti dalam salat, sesuai yang dihafal.

Dari Aisyah ra : SUBHAANAKALLAHUMMA ROBBANAA WA BI HAMDIKA, ALLAHUMMAGH FIRLIY.

Artinya : Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ali bin Abi Thalib ra : ALLAHUMMA LAKA SAJADTU, WA BIKA AMANTU WA LAKA ASLAMTU, SAJADA WAJHI LILLADZI KHOLAQOHU, WA SHOWWAROHU, WA SYAQQO SAMAHU, WA BASHOROHU. TABARAKALLAHU A?SANUL KHOLIQIN.

Artinya : Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta. (HR. Muslim)

Dari Hudzaifah ra : SUBHANA ROBBIYAL A'LA
Artinya : Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. (HR. Muslim)

Itulah tata cara sujud Tilawah yang benar sesuai syariat Islam, beserta doanya yang patut diketahui. Semoga selalu dalam ridho Allah di setiap langkah dan ibadah.

"Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Tuhan adalah ketika sedang sujud, maka dari itu, perbanyaklah doa (HR. Muslim)

(mdk/kur)