Musik tradisional di Indonesia sudah ada sejak lama dan di pelihara serta dimainkan secara turun temurun. Show
Tiap suku di berbagai daerah Indonesia memiliki warisan budaya berupa kesenian yang bernilai tinggi. Salah satunya adalah musik tradisional. Keberadaan musik tradisional pun digunakan tiap suku untuk mengiringi berbagai kegiatan adat istiadat diantaranya; adat pernikahan, adat kematian dan ritual adat lainnya. Beberapa musik tradisional yang ada di Indonesia, antara lain; 1. Musik Gondang
Ada 2 ansambel musik gondang, yaitu Gondang Sabangunan yang biasanya dimainkan diluar rumah dihalaman rumah; dan gondang Hasapi yang biasanya dimainkan dalam rumah. Ansambel musik yang memakai alat-alat terbuat dari perunggu, di daerah Batak Toba biasanya terdiri dari perlengkapan yang punya empat sampai dua belas gong kecil, satu atau dua gong besar yang digantung, dua sampai sembilan kendang, satu alat tiup, penyari dan gembreng. Satu Ansambel yang khas jenis ini ada gondang sabangunan dari Batak Toba. Ansambel ini masih dipakai dalam upacara agama Parmalim. Gondang sabangunan punya peran yang penting sekali dalam upacara agama tersebut. Gondang Sabangunan terdiri dari sarune bolon (sejenis alat tiup-obo), taganing (perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci punya peran melodis dengan sarune tsb), gordang (sebuah kendang besar yang menonjolkan irama ritme), empat gong yang disebut ogung dan hesek sebuah alat perkusi (biasanya sebuah botol yang dipukul dengan batang kayu atau logam) yang membantu irama. 2. Musik Sasando Gong3. Musik Gong LuangKata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat-alat gong yang dipakai tidak lengkap. Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing. Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan. Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya. 4. Musik Karang DodouLagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera-mantera berisi doa-doa. 5. Musik Tabuh SalimpatAlat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alat musik petik seperti gitar. 6. Musik Talo BalakTalo Balak selalu dipakai sebagai alat musik pokok dan pengiring dalam prosesi upacara adat seperti Begawi Mepadun Munggahi Bumi, dan lainnya. 7. Musik Senandung JoloLirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup. Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang. Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan. 8. Musik Krumpyung9. Musik Syair Telima10. Musik Gambang KromoDua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut. Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran. Seiring zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan, alat musik pengiringnya sekarang ditambahkan dengan menggunakan gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”. 11. Musik Goong RentengMemiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara maulid nabi. 12. Musik PantingMusik panting berasal dari Kalimantan Selatan. Panting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya panting, babaun, agung, marakas dan talinting. 13. Musik KombiMusik Kombi adalah musik tradisional asli dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang Papua menyebutnya mbref atau gauto. Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini dimainkan secara di pukul. Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara adat dan upacara keagamaan. 14. Musik GaghahanggaseMusik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis. Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan. 15. Musik Santi Swara dan Laras MadyaJenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V. Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja. Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak. Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah. Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya. 16. Musik HudaMusik Huda adalah musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan. Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh. Semoga bermanfaat. 17. Musik KeroncongSebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan. Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dan lainnya. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong. *Dari segala sumber |