Siswa yang baik adalah siswa yang selalu menjaga titik-titik di sekolah

Sekolah merupakan tempat menimba ilmu secara formal. Sekolah seringkali dianggap sebagai ‘rumah kedua’ bagi anak-anak karena di sanalah mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar dan berkumpul. Sebagai tempat memperoleh pendidikan, lingkungan sekolah pun harus mendukung semua aktivitas. Lingkungan sekolah yang nyaman dan sehat akan membuat anak-anak makin betah dan bersemangat.

Cara Menjaga Lingkungan Sekolah

Sebagaimana kita tahu, lingkungan sekolah yang sehat dan kondusif akan mempengaruhi proses pembelajaran. Ketika sekolah tampak bersih, maka aktivitas belajar mengajar akan menjadi lebih nyaman. Kesehatan anak-anak juga lebih terjaga, sehingga mereka mampu menyerap ilmu pengetahuan lebih baik dari tenaga pengajar. Di samping itu, menjaga lingkungan sekolah juga bukan hanya dinilai dari kebersihan saja, tetapi juga aspek lain yang dapat menumbuhkan semangat serta kepedulian satu sama lain. Berikut ini ada beberapa cara menjaga lingkungan sekolah yang nyaman dan damai untuk anak-anak.

1. Sediakan Tempat Sampah

Cara menjaga lingkungan sekolah yang pertama adalah menyediakan tempat sampah. Pihak sekolah mesti menyediakan banyak tempat sampah di beberapa titik tertentu. Hal ini agar anak-anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Bila kondisi bak sampah kurang, bisa jadi anak-anak akan membuang sembarangan sehingga lingkungan sekolah terlihat kotor.

2. Hindari Penggunaan Plastik

Untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, anak-anak dapat diajarkan tentang bahaya penggunaan bahan plastik (less plastic) sejak dini. Cobalah memberikan pemahaman kepada mereka tentang bahaya plastik yang tidak mudah terurai di alam.

Untuk penggunaan barang-barang seperti tempat makan atau minum, anak-anak bisa menggunakan produk dari bahan lain yang lebih aman seperti stainless, kaca, ataupun kayu. Hindari pula untuk membeli jajanan dari luar sekolah yang lebih sering memakai kemasan plastik. Hal ini dapat mencemari lingkungan sekolah dengan sampah plastik setelah pemakaian.

3. Go Green

Go green merupakan sebuah gerakan sosial salah satunya menjadikan lingkungan lebih hijau. Go green bisa dijadikan sebagai program untuk menjaga lingkungan sekolah. Di banyak model sekolah baik sekolah negeri maupun swasta (sekolah internasional), go green menjadi program yang diterapkan bagi murid-murid dan guru. Mereka dapat menghijaukan sekolah dengan menanam pohon supaya lingkungan lebih terasa rindang dan indah. Tidak hanya itu, dengan program go green, udara sekolah bisa lebih bersih dan sehat.

4. Menjalankan Tata Tertib Sekolah

Untuk mendapatkan lingkungan sekolah yang nyaman, tentunya peraturan atau tata tertib sekolah wajib dijalankan. Tata tertib merupakan segala peraturan yang telah disepakati termasuk oleh para murid di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran di sekolah yang nyaman dan aman.

5. Harmony in Diversity

Cara membuat lingkungan sekolah yang nyaman dan damai terakhir adalah menerapkan budaya harmony in diversity. Harmony in diversity adalah sisi lain dalam membangun lingkungan sekolah yang nyaman, di samping dengan menjaga kebersihan.

Harmony in diversity sendiri merupakan sebuah harapan membangun harmoni di dalam keragaman. Dalam hal ini, semua pihak di sekolah diajak untuk saling menghormati, mengasihi serta menumbuhkan sikap peduli di dalam perbedaan suku, agama, maupun ras. Budaya harmony in diversity sangat menjunjung nilai toleransi di tengah murid-murid yang memiliki latar belakang berbeda.

Konsep harmony in diversity ini menjadi budaya yang diterapkan pada sekolah internasional di Indonesia. Baik tingkat SD, SMP, maupun SMA internasional. Salah satu yang menerapkannya adalah Global Prestasi School. Dengan konsep tersebut, sekolah Global Prestasi ingin memberikan kekayaan interaksi antar murid dari berbagai budaya sehingga mereka jauh lebih baik dalam mengenal dan menghargai budaya satu sama lain.

Global Prestasi School merupakan salah satu sekolah internasional yang berada di kota  Bekasi, Jawa Barat. Global Prestasi terdiri dari Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode Montessori sendiri terdapat 5 area yaitu EPL, Sensorial, Language, Math dan Culture. Pembagian usia ini selaras dengan kurikulum Cambridge, dimana terdapat 4 jenjang pembelajaran yang disebut Cambridge Pathway.

Menjaga kebersihan merupakan kewajiban setiap orang, sayangnya masih banyak yang belum menyadari ini. Meskipun terdengar mudah, namun nyatanya, tidak semua orang dapat menjaga kebersihan lingkungan, Hal ini dapat dilihat dari berita-berita yang kita temukan bahwa sampah masih ada dimana-mana, di kali, sungai, laut dan lainnya hingga menyebabkan bencana alam.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan generasi yang sadar akan lingkungan dan bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan kebersihan lingkungan pada anak sejak dini. Sehingga ketika mereka dewasa nanti, mereka telah terbiasa untuk menjaga lingkungan.

Lingkungan hidup yang tidak baik atau kotor bisa mengakibatkan hal buruk, seperti bencana, penyakit dan lainnya. Sangat penting memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak penyakit atau bencana yang ditimbulkan dari lingkungan hidup kurang sehat, sehingga mereka bisa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Tips Mengajarkan Siswa Menjaga Kebersihan

Terlepas dari pemberian materi pelajaran, guru juga berperan penting untuk memastikan bahwa siswa memiliki karakter atau moral yang baik. Salah satu karakter yang baik yang harus ditunjukkan oleh siswa yaitu menjaga kebersihan.

Guru memiliki tugas untuk mengajarkan atau membiasakan siswa menjaga kebersihan. Hal ini mungkin tidak mudah, karena guru harus menanamkan kebiasaan baik pada diri siswa agar mereka terbiasa hidup bersih meskipun tidak selalu diawasi. Adapun berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan siswa menjaga kebersihan, di antaranya yaitu:

1. Sediakan Tempat Sampah

Bagaimana mungkin siswa menjaga kebersihan lingkungan jika sekolahnya tidak menyediakan tempat sampah di setiap kelas? Pasalnya hal ini merupakan tips sederhana untuk membiasakan siswa menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya.

Sekolah dapat menyediakan tempat sampah dengan jumlah sesuai kebutuhan. Akan lebih baik jika tempat sampah yang disediakan berbeda antara sampah organik dan sampah non-organik.

Guru dan pihak sekolah juga bisa membuat rambu-rambu yang memperingatkan siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan, dengan media yang menarik, berwarna atau bergambar. Sehingga anak-anak bisa memahami maksudnya dengan mudah dan tertarik untuk mengikuti peraturan.

2. Budaya Saling Mengingatkan

Jika seseorang belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya, mungkin mereka akan lupa, Oleh sebab itu, guru harus mengajarkan budaya saling mengingatkan. Di mana ketika ada temannya yang lupa membuang sampah pada tempatnya, maka temannya yang lain harus mengingatkannya.

Berilah pemahaman jika kebersihan sekolah dan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, sehingga mereka harus melakukan bersama-sama. Jangan lupa untuk melakukan persuasi atau nasehat secara langsung, ketika siswa sedang istirahat. Sehingga nasihat ini akan selalu diingat dimanapun siswa berada.

3. Jadilah Contoh yang Baik

Anak-anak biasanya akan meniru apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Oleh sebab itu, sebagai guru di sekolah, sudah sepatutnya Anda memberikan contoh yang baik kepada siswa agar mereka dapat meniru perilaku baik tersebut. Jangan hanya sekedar memberi nasehat, tetapi juga contohkan kepada mereka bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya anak-anak lebih mudah melakukan apa yang ia lihat, dibandingkan apa yang ia dengar.

Anda juga bisa mengajak orangtua siswa untuk memberi contoh peduli lingkungan, agar anak juga terbiasa menjaga kebersihan di rumah. Tanpa adanya kerjasama banyak bilang, kebersihan lingkungan sekolah sulit terwujud. Perlihatkan contoh yang baik sembari memberikan arahan kepada anak, agar mereka bisa mengikutinya dengan mudah.

4. Rutin Bersihkan Kelas

Dengan rutin membersihkan kelas, siswa akan terbiasa menjaga kebersihan. Buatlah jadwal piket untuk membersihkan ruang kelas bersama-sama agar kelas selalu terlihat bersih menyenangkan.

Anda bisa membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok tersebut memiliki tanggung jawab membersihkan kelas di hari tertentu. Jangan lupa untuk menyediakan alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, pel-an, serokan dan lainnya dengan warna yang unik, untuk menarik siswa.

Tanpa disadari, cara tersebut bukan hanya mengajarkan kebersihan kelas kepada siswa tetapi mengajarkan cara bekerja sama yang baik, tanggung jawab dan lainnya.

5. Peduli Toilet

Salah satu tempat yang penting dijaga kebersihannya namun justru terlupakan yaitu toilet. banyak siswa yang tidak terlalu peduli dengan kebersihan toilet, padahal tempat ini menjadi ukuran Bersih atau tidaknya lingkungan sekolah. jika toilet sekolahnya bersih, maka bagian yang lainnya juga tampak bersih, tertata rapi dan terlihat asri.

Begitupun sebaliknya, jika kondisi toilet sekolah terlihat kotor dan bau, dapat dipastikan jika bagian lainnya juga tidak jauh berbeda. Oleh sebab itu, sebagai guru, Anda harus mengingatkan siswa untuk selalu menjaga kebersihan toilet dan menyiram toilet hingga bersih setelah menggunakannya.

Jangan lupa untuk mengajak anak selalu mencuci tangan setelah atau sampah. Meskipun terlihat sepele, namun hal ini memberikan dampak yang besar.

6. Menciptakan Lingkungan yang Asri

Menjaga kebersihan belum cukup untuk mengajarkan siswa peduli lingkungan. Sebagai guru, Anda bisa mengajak siswa untuk menciptakan lingkungan yang asri. Sehingga sekolah menjadi tempat yang sejuk, nyaman dan penuh perhatian.

Untuk mewujudkan hal ini, Anda bisa bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan menanam pohon, sayur dan bunga di hari tertentu. Anda juga bisa mengajak siswa untuk membawa tanamannya sendiri dari rumah.

Selain membuat lingkungan menjadi asri, indah dan sejuk, siswa juga bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat tanaman yang mereka tanam.

7. Sudut Kreatif

Pernahkah Anda menemukan dinding sekolah yang kotor akibat coretan siswa? Pasalnya hal ini merupakan salah satu masalah yang seringkali dihadapi guru dan orang tua dalam menjaga kebersihan dinding. Jika anak terbiasa melakukan hal ini, maka akan sulit menghentikan mereka. Namun Anda bisa mengatasinya dengan membuat sudut kreatif.

Pasalnya, anak-anak membutuhkan media untuk menuangkan kreativitas dan idenya. Apalagi anak masih kecil dan membutuhkan kebebasan untuk tumbuh kembangnya.

Anda bisa menyediakan satu dinding khusus sebagai tempat menggambar anak. Hal ini guna mendukung kreativitas anak yang ingin memamerkan hasil karyanya, tanpa harus menggambar dinding-dinding sekolah yang tidak beraturan.

8. Adakan Lomba Kebersihan antar Kelas

Anda bisa bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengadakan lomba kebersihan antar kelas. Hal ini membuat siswa semangat untuk membersihkan kelasnya demi mendapatkan apresiasi atau hadiah. Hal ini juga memotivasi siswa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kelasnya. Adapun penilaian lomba kebersihan antar kelas dapat dilihat dari kebersihannya, desain kelas, kekompakan dan lainnya.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengajarkan siswa menjaga kebersihan lingkungan. Dengan mengajar siswa akan kebersihan lingkungan sejak dini, maka mereka akan terbiasa hingga dewasa dan menjadi generasi unggul cinta kebersihan.