Siapa yang pertama kali menemukan HIV?

HIV/AIDS menjadi salah satu momok menakutkan, virus yang diperkirakan mulai pada 1926 ini menular dari monyet ke manusia.

Liputan6.com, Jakarta AIDS dapat terjadi jika virus HIV tidak segara dilumpuhkan. Maka itu, penting untuk mencari tahu asal usul virus HIV karena dari sinilah semuanya terjadi.

Pandemik virus HIV masih jadi perdebatan sampai sekarang. Guna menguak misteri tentang virus yang telah merenggut nyawa lebih dari 75 juta orang di dunia, dibentuklah tim internasional untuk merekonstruksi genetika HIV.

Sejak kasus HIV pertama kali ditemukan pada 1981, tim tersebut langsung mencari tahu di mana nenek moyang umat manusia berasal. Pencarian bertahun-tahun pun dilakukan. Dimulai dari Afrika, negara yang punya sejarah panjang terhadap virus ini.

  • Ribuan Pria Rawan Tertular HIV
  • Memprihatinkan, Penyebaran HIV di Kota Kecil Ini
  • Klinik Gigi Ramah ODHA Ada di Jakarta

Menggunakan arsip sampel genetika HIV untuk melacak sumbernya, para peneliti berhasil melacak asal-usul pandemi virus ini yang ternyata sudah ada dari tahun 1920 di Kota Kinshasa (kini menjadi bagian dari Republik Demokratik Kongo).

Dilihat dari situasi negara tersebut pada tahun ini, di mana jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang cukup banyak serta penggunaan jarum tak steril di sejumlah klinik, tak mustahil jika virus HIV memang bermuara dari Kinshasa.

Pelacakan asal-usul HIV wajib dilakukan agar para ahli di bidangnya mampu mengembangkan vaksin HIV dan pengobatan yang lebih efektif untuk menyelamatkan nyawa semua manusia.

Dugaan semakin kuat setelah penelitian menemukan ada virus yang sama dengan HIV di tubuh monyet, simpanse, serta kera yang ada di Afrika bagian barat. Setelah dilakukan pengecekan, para ilmuwan menduga HIV merupakan keturunan dari SIV, yang mirip dengan dua tipe HIV (HIV-1 dan HIV-2).

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

Simpanse dan Monyet

Peneliti dari Universitas Oxford menyebut, HIV-2 dapat disamakan dengan SIV yang ditemukan pada monyet hijau yang berasal dari Afrika barat. Masyarakat di sana mengenal spesies ini dengan monyet sooty mangabey (SIVsm).

Sedangkan virus HIV-1 yang lebih mematikan, paling mirip dengan SIVcpz (simian immunodeficiency virus) yang menginfeksi simpanse.

Nuno Faria, ilmuwan dari Universitas Oxford, menceritakan bahwa virus ini pertama kali menyebar di tubuh pemburu simpanse. Kasus ini dilaporkan di Kinshasa pada 1930.

Namun, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 menunjukkan,telah terjadi lompatan pada sejumlah kesempatan. Salah satunya mengarah pada HIV-1 subtipe 0 yang menyebar di Kamerun. Kemudian HIV-1 subtipe M yang menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia.

Disebutkan juga orang pertama yang terinfeksi HIV-1 subtipe M mungkin terkena di tahun 1920. Di tahun yang sama telah terjadi ketidakseimbangan antara populasi wanita dan pria yang memicu terjadinya peradangan seksual secara bebas. Belum lagi jaringan transportasi yang membuat orang mudah berpindah-pindah.

Dikutip dari situs BBC pada Minggu (27/12/2015), penyebaran HIV ini masih berlanjut sampai ke negara bagian AS, Indiana, terkait penggunaan jarum suntik narkoba.

Centers for Disease Control and Prevention telah menganalisis urutan genom HIV dan data tentang lokasi dan waktu infeksi, kata Yonatan Grad di Harvard School of Public Health di Boston, Massachusetts. "Data ini membantu untuk memahami sejauh mana wabah dan selanjutnya akan membantu untuk memahami ketika intervensi kesehatan masyarakat telah bekerja."

Pelaku hubungan seks sejenis lebih rentan

Pendekatan ini dapat bekerja untuk patogen lainnya. Pada 2014, Grad dan rekannya, Marc Lipsitch, menerbitkan hasil penyelidikan atas penyebaran gonore yang resistan terhadap obat di seluruh AS.

"Karena kami memiliki urutan perwakilan dari individu di berbagai kota pada waktu yang berbeda dan dengan orientasi seksual yang berbeda, kami bisa menunjukkan penyebaran paling umum terjadi dari barat negara itu ke timur," kata Lipsitch.

Terlebih lagi, mereka bisa mengonfirmasi bentuk resistan terhadap obat gonore yang telah beredar, terutama pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Yang bisa mendorong peningkatan screening ini pada populasi yang berisiko dalam upaya untuk mengurangi penyebaran lebih lanjut.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penemu HIV/AIDS pertama kali adalah seorang ahli mikrobiologi dari Perancis, Luc Montaigneur.

Siapa yang pertama kali menemukan HIV?

Penemuan kasus HIV/AIDS pertama kali terjadi sekitar 1981 oleh ahli kesehatan di Kota Los Angeles, Amerika Serikat, ketika sedang melakukan sebuah penelitian kasus seri terhadap empat pemuda/mahasiswa. Di dalam tubuh ke-empat pemuda tadi ditemukan penyakit pneumonia (Pneumonic Carinii) yang disertai dengan penurunan kekebalan tubuh (imunitas). Dari hasil penelitian, para ahli kesehatan menemukan jalan untuk penemuan penyakit AIDS.

Virus HIV sendiri baru diketahui sekitar 1983 oleh Lug Montaigneur -seorang ahli mikrobiologi Perancis. Pada 1984, mikrobiolog asal Amerika Serikat, Robert Gallo mengumumkan pula penemuan yang sama. Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada 1987, yaitu pada seorang turis asal Belanda.

HIV/AIDS Dalam Sejarah
1926: Beberapa ilmuwan menganggap HIV menyebar dari monyet ke manusia sekitar tahun 1926-1946.

1982: Para ilmuwan menemukan sindrom yang dikenal sebagai GayRelated Immune Deficiency (GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay.

1983: Dokter di Institut Pasteur Prancis memisahkan virus baru penyebab AIDS. Virus itu terkait dengan limfadenopati (Lymphadenopathy-Associated Virus-LAV).

1984: Pemerintah AS mengumumkan, Dr Robert Gallo dari National Cancer Institute (NCI) memisahkan retrovirus penyebab AIDS dan diberi nama HTLV 111.

1986: Suatu panitia internasional menyatakan bahwa virus LAV dan HTLV-III adalah sama sehingga nama virus itu diganti menjadi HIV.

15 April 1987: Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS. Hingga akhir 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS.

1987-Desember 2001: Dari 671 pengidap AIDS, 280 orang diantaranya meninggal dunia.

Februari 1999: Peneliti dari University of Alabama di Amerika Serikat (AS) meneliti jaringan yang dibekukan dari seekor simpanse dan menemukan jenis virus SIV yang hampir sama dengan HIV-1. Simpanse itu berasal dari subkelompok simpanse yang disebut pan troglodyte yang terdapat di Afrika Tengah Barat.

2001: UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS) memperkirakan jumlah Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta. Sampai sekarang, di subsahara Afrika paling banyak terdapat ODHA, yakni 70 persen dari ODHA yang ada di dunia. Sedikitnya 12 juta anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS.

November 2001: Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan obat untuk AIDS dan penyakit lainnya dalam kasus tertentu boleh tidak dipatenkan.

2002: 3,1 juta orang meninggal karena penyakit AIDS.


Siapa yang pertama kali menemukan virus HIV?

ILMUWAN Prancis Luc Montagnier, yang meraih Hadiah Nobel Kesehatan karena menemukan virus HIV penyebab AIDS, meninggal dunia di usia 89 tahun. Montagnier meninggal dunia pada Selasa (8/2) di Rumah Sakit Amerika di Neuilly-sur-Seine, barat laut Kota Paris.

Kapan HIV muncul pertama kali?

Penularan pertama SIV ke HIV pada manusia ini diperkirakan menjadi tonggak awal sejarah hiv/aids pertama kali ditemukan pada 1920. Sejak itu pandemi HIV merebak di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika. Dari sana, virus turut menyebar lewat pekerja migran dan perdagangan seks.

HIV berawal dari apa?

Para ilmuwan melaporkan, setengah dari garis keturunan jenis utama virus human immunodeficiency atau HIV-1 berasal dari gorila. Manusia mungkin melakukan perburuan hewan liar sebelum akhirnya terinfeksi virus dari Gorila Kamerun tersebut.

Penyakit HIV pertama kali ditemukan dimana?

Kasus AIDS terdeteksi pertama kali pada lima pria homoseksual di Los Angeles, Amerika Serikat, tahun 1981. Hingga akhir tahun 2019, virus HIV yang menjadi penyebab AIDS telah menjangkiti lebih dari 38 juta jiwa di seluruh dunia.