brainly.co.id needs to review the security of your connection before proceeding.
You're Reading a Free Preview
Legenda Asal Mula Sungai Landak merupakan salah satu cerita rakyat Kalimantan yang paling terkenal. Dongeng rakyat ini bahkan sering di ceritakan di daerah lain. Selain ceritanya yang menarik, ada hikmah yang bisa diambil dari legenda ini. Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat : Asal Muasal Sungai LandakPada jaman dahulu hiduplah petani dan istrinya. Setiap hari si petani datang ke ladang untuk bekerja. Hari itu sangat panas. seperti biasa si petani sedang mengerjakan ladangnya. Dia sudah berada di sana selama beberapa jam. Dia sudah sangat lelah dan ingin beristirahat. Tepat sebelum dia menemukan tempat yang bagus untuk beristirahat, dia melihat sesuatu yang berkilauan. Dia datang ke benda berkilauan itu dan mengambilnya. Ternyata itu adalah patung landak. Benda itu sangat indah. Matanya terbuat dari berlian. Patung itu adalah benda berkilauan yang dilihatnya. Petani itu kemudian membawa pulang patung itu. Dia ingin menunjukkannya kepada istrinya. Mengetahui hal tersebut istrinya sangat bahagia. Mereka sangat miskin dan berencana untuk menjual patung itu. Pada malam hari, petani itu bermimpi. Seekor landak raksasa datang kepadanya. Dia berkata,”Tolong, biarkan aku tinggal di rumahmu. Sebagai imbalannya, saya akan memberikan semua yang Kamu inginkan. Hanya dengan membelai kepala patung dan mengucapkan doa. Ada dua macam doa, satu untuk memulai keinginanmu dan yang kedua untuk menghentikan keinginanmu. Sekarang hafalkan doanya. “ Petani itu memberi tahu istrinya tentang mimpinya. Mereka benar-benar ingin membuktikannya. Petani itu perlahan membelai kepala patung itu. Dia mengucapkan doa dan meminta beras. Tiba-tiba, hal ajaib terjadi. Beras keluar dari mulut patung. Beras terus keluar dari mulut patung. Petani itu segera mengucapkan doa untuk menghentikannya. Berhasil! Beras kemudian berhenti keluar dari mulut patung. Lalu petani menyebutkan hal-hal lain, mereka meminta perhiasan dan barang-barang lain yang mereka butuhkan. Hanya sesaat, petani dan istrinya menjadi sangat kaya. Mereka kemudian membagikan materi mereka dengan para tetangga. Namun ternyata ada satu tetangga yang sangat iri. Dia sebenarnya pencuri! Dia ingin tahu bagaimana petani miskin menjadi kaya. Suatu hari si tetangga mengintip diatas rumah petani. Diapun tahu doa untuk meminta benda. Setelah pencuri tahu rahasia itu, dia mencuri patung landak ajaib. Dia segera mengambilnya dan lari. Hingga di satu tempat, dia sangat lelah karena berlari dan sangat haus. Dia ingin mengambil air dari patung itu. Dia pun mengucapkan doa. Keinginannya menjadi kenyataan. Air keluar dari mulut patung itu. Pencuri itu sangat senang. Dia minum dan minum air. Dia ingin berhenti minum tetapi dia tidak tahu cara menghentikan air. Dia lupa doa untuk menghentikan keinginannya. Air terus keluar. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia benar-benar panik. Dia meminta bantuan. Orang yang melihat kejadian itu benar-benar ketakutan. Mereka lari untuk menghindari air. Semakin banyak air mengelilinginya. Perlahan, itu menjadi kolam kecil. Air mengalir di tanah itu kemudian menjadi sungai. Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Sungai Landak.
Baca juga posting terbaik kami lainnya yaitu: jelaskan dan sebutkan perbedaan gerak tari dan non Tari sebutkan dua firqah yang muncul di era khalifah ali bin abi Thalib Dewasa ini, generasi muda Indonesia dibombardir dengan maraknya penggunaan media sosial dan permainan daring di gawai yang bisa menjadi pisau bermata … 1. Pada saat Syekh Maulana Malik Ibrahim mengunjungi kerajaan Majapahit, Raja Majapahit bersimpatik kepadanya dan mengangkatnya menjadi kepala pelabuh … membiasakan mengucapkan Astagfirullahaladzim berarti kita selalu
Dalam cerita rakyat yang berjudul “Legenda Sungai Landak” ini terdapat lima tokoh yaitu (1) suami, (2) istri, (3) Landak, (4) perampok, dan (5) penduduk. Ke lima tokoh akan di bahas di bawah ini: 4.2.2.1.1 Suami Pada awal cerita digambarkan bahwa tokoh Suami adalah seorang petani menjadi pusat perhatian. Ia digambarkan sebagai tokoh protagonis dan menjadi tokoh utama dalam cerita. Tokoh ini memiliki watak bijaksana dan sabar. Suami hanya tinggal berdua dengan istrinya di rumah sederhana. Tiap hari pekerjaannya hanya mengolah sawah. Meskipun penghasilan sehari-hari hanya pas-pasan ia tidak lupa untuk bersedah dengan fakir miskin. Berikut kutipan yang menunjukan kepribadian tokoh suami. (21) Mereka bekerja sebagai petani. Setiap hari mereka mengolah sawah dengan rajin. Hasil sawahnya mereka jual ke pasar. Uang mereka dapat sebagian untuk membeli makanan dan sebagian lagi di tabung. Hidup mereka sangat sederhana. Meskipun begitu, mereka senang membantu orang yang kesusahan. Mereka sering memberi sedekah kepada pengemis dan menolong orang yang tertimpa musibah. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 13) Suatu ketika kehidupan tokoh ini berubah setelah Ia dan Istrinya mendapatkan sebuah patung landak yang berwarna kuning emas. Ia melakukah perintah sang landak yang ada dalam mimpinya. Apapun keinginannya terkabul. (22) Ketika terbangun pada pagi hari, sang suami segera melaksanakan perintah landak raksasa dalam mimpinya. Ia mengusap patung landak dengan kain kuning sembari membaca mantra. Petani itu meminta nasi lengkap dengan lauknya. Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 16) 4.2.2.1.2 Istri Tokoh Istri dalam cerita ini memiliki sifat setia terhadap suaminya. Ia selalu membantu pekerjaan suaminya. Tokoh Istri menjadi pusat perhatian karena tokoh ini termasuk tokoh utama yang bersifat protagonis. Tokoh Istri digambarkan sebagai seorang perempuan yang cantik dan sederhana. Pada suatu malam sang istri bermimpi bahwa ia melihat seekor landak menceritakan mimpinya. Lalu ia bersama suami mencoba mendatangi tempat mimpi itu. (23) Dalam mimpinya, sang istri berjalan di sebuah kawasan yang sangat tandus. Ia kemudian masuk ke sebuah hutan belantara. Di susurinya jalan setapak itu. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 15) Betapa kagetnya sang istri ketika suaminya mendapatkan sebuah patung landak yang berwana kuning. Dari situlah kemudian kehidupan ekonominya berubah membaik. Segala sesuatu yang mereka inginkan terkabulkan. Hal ini berkat patung landak dan kebaikan sepasang suami istri tersebut. 4.2.2.1.3 Landak Tokoh Landak dalam cerita ini digambarkan sebagai patung binatang yang memiliki kesaktian. Landak dapat mengabulkan permintaan pemiliknya. Namun landak dalam cerita ini bersifat baik, karena ia hanya mampu mengabulkan permintaan dari orang yang berhati baik dan tidak serakah. (24) Landak itu berkata, “petani, aku adalah patung landak yang kau temukan. Aku ingin tinggal bersama kau dan istrimu. sebab kalian adalah orang yang selalu mengamalkan perbuatan baik. Jika kau menginginkan sesuatu, usaplah patung landak itu dengan kain kuning seraya mengucapkan sebuah mantra. Niscaya, seluruh keinginanmu akan terkabul. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 16) 4.2.2.1.4 Perampok. Tokoh perampok dalam cerita ini merupakan tokoh antagonis, karena ia adalah orang yang jahat, licik dan tamak. Perampok menyamar menjadi seorang Sebagai seorang yang jahat ia berpura-pura baik agar di segani banyak orang. Ketika musim kemarau, ia mencoba untuk mengusap patung landak tersebut agar dapat mendatangkan air. Hal ini dilakukan hanya untuk mengejar kekuasaan dan kemasyuran saja. Ia pun mengumpulkan seluruh warga di tanah lapang. (25) Dikumpulkannya seluruh penduduk di sebuah tanah lapang. Lalu, di keluarkannya patung landak itu. Di usapnya dengan kain kuning seraya membaca mantra. Tiba-tiba dari tubuh landak memancar air yang sangat banyak. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 17) Akhirnya air pun mengalir, sehingga membuat para penduduk meloncat kegirangan. Namun, pancaran air itu terus mengalir sehingga genangan air itu terus meninggi sampai membentuk sebuah danau. Akhirnya si perampok tenggelam dalam air tersebut. (26) Si perampok juga berusaha untuk menyelamatkan dirinya. Namun, ia tidak dapat bergerak. Seperti ada yang memegang kakinya dari dalam air. Perampok itu pun tenggelam dan tewas. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 18) 4.2.2.1.5 Penduduk Penduduk dalam cerita ini hanya sebagai tokoh tambahan dalam cerita. Intensitas kemunculannya hanya sedikit, sehingga hanya bersifat sebagai pelengkap saja. Tokoh penduduk digambarkan sebagai warga desa di daerah tersebut. (27) Para penduduk berseru dan melonjak-lonjak kegirangan. 4.2.2.2Latar 4.2.2.2.1 Latar tempat Dalam cerita rakyat yang berjudul “Legenda Sungai Landak” terdapat delapan latar tempat. Latar tempat yang digunakan dalam cerita meliputi sawah, pasar, rumah, hutan, daerah ngambang, tanah lapang, dan sungai kapuas. a. Sawah (28) Setiap hari, mereka mengolah sawah dengan rajin. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 13) b. Rumah Diawali ketika suami mengikuti lipan sampai ke belakang rumah. (29) Si suami terus mengikuti lipan itu sampai di belakang rumahnya. Lipan itu merayap menuju ke sebuah ceruk air. Tiba-tiba lipan itu menghilang. Sang suami sangat terkejut. Namun, kejadian itu tidak terlalu dihiraukannya. Ia kembali kerumah dan melanjutkan istirahatnya. (Seri Cerita Rakyat Kal-bar, hlm. 15) c. Hutan (30) Dalam mimpinya, sang istri berjalan di tengah hutan yang sangat tandus. Ia kemudian masuk kesebuah hutan belantara. Di susurinya jalan setapak di hutan itu. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 15) d. Daerah Ngabang Perampok menyamar menjadi seorang pengemis dan akhirnya melarikan diri ke daerah Ngabang. (31) Si perampok menyamar menjadi seorang pengemis dan mendatangi rumah petani. Dengan tipu rayunya, ia berhasil menukar landak emas dengan landak emas palsu. Kemudian ia melarikan diri ke daerah Ngabang. e. Sungai Landak (32) Sungai landak merupakan salah satu cabang dari sungai kapuas. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 18) 4.2.2.2.2 Latar waktu Latar waktu yang digunakan dalam cerita rakyat “ Legenda Sungai Landak” ini ada tiga latar. Cerita ini di awalai dengan latar waktu dulu kala, malam hari, dan pagi hari. a. Latar waktu pagi hari (33) Keesokan paginya, ia menceritakan peristiwa itu kepada istrinya. (seri cerita rakyat Kal-Bar, hlm. 15) (34) Ketika terbangun pagi hari, sang suami segera melaksanakan perintah landak raksasa dalam mimpinya. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 16) b. Latar waktu malam hari (35) Malamnya, sang suami bermimpi. Seekor landak raksasa menghampirinya. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 16) c. Latar waktu sudah lama (36) Dulu kala, di sebuah desa hiduplah sepasang suami istri. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 13) Pada kutipan (36) memang tidak di jelaskan secara rinci kapan cerita itu terjadi dan dimana letak desa tersebut. Namun, karena cerita rakyat ini berasal dari daerah Kalimantan Barat, maka secara umum cerita ini berasal dari daerah tersebut, akan tetapi secara khusus belum diketahui secara pasti berasal dari desa 4.2.2.2.2.3Latar Sosial Kehidupan sosial dalam cerita yang berjudul “Legenda Sungai Landak” yaitu kebiasaan hidup masyarakatnya adalah bertani. Selain itu kepedulian terhadap pengemis serta rasa saling tolong menolong yang dilakukan oleh tokoh suami dan istri. Hal ini dapat di buktikan dalam kutipan di bawah ini. (37) Setiap hari mereka mengolah sawah dengan rajin. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 13) (38) Mereka sering memberi sedekah kepada pengemis dan menolong orang yang tertimpa musibah. (Seri Cerita Rakyat Kal-Bar, hlm. 13) |