8. Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehi … 2 manfaat komputer di dalam bidang pertanian ini jawabannya apa yah????mohon di jawab dong manfaat komputer di bidang pertanian Berikan contoh jenis jenis informasi berdasarkan tujuan mempublikasikannya! algoritme langkah langkah membuat gambar panda Jelaskan fungsi handphone sebagai komputer (tidak boleh asal jawab untuk dpt point) Tuliskan alat-alat komuniktasi manfaat informatika bagi siswa dalam dunia digital saat ini!tolong jawab yang benar jangan ngasal dan ngambil poin menyelesaikan persoalan-persoalan sehari-hari yang di baliknya mengandung berbagai macam konsep keilmuan disebut
Kerusakan bahan pangan merupakan perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan pangan yang tidak diinginkan atau penyimpangan dari karakteristik normal. Karakteristik fisik yang dimaksud meliputi sifat organoleptik seperti warna, tekstur, aroma, dan bentuk. Sedangkan karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dan sebagainya. Kerusakan bahan pangan dapat menyebabkan kebusukan. Ciri-ciri Kebusukan antara lain bau tidak sedap, perubahan bentuk secara drastis, kehilangan daya tarik, dan perubahan nilai gizi yang merugikan Apabila ditinjau dari penyebabnya, kerusakan bahan pangan dapat dibagi beberapa jenis, yaitu: 1. Kerusakan mikrobiologis. Kerusakan ini disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan khamir. Jenis kerusakan ini ditandai dengan timbulnya kapang , kebusukan, lendir, dan adanya perubahan warna. Kerusakan mikrobiologis dapat berbahaya bagi kesehatan manusai karena racun yang diproduksi oleh mikroorganisme. 2. Kerusakan biologis. Kerusakan biologis disebabkan oleh kerusakan fisiologis, serangga, maupun binatang pengerat. Kerusakan ini meliputi reaksi metabolisme pada bahan atau enzim-enzim yang terdapat didalamnya sehingga terjadi proses autolysis yang menyebabkan terjadinya kerusakan. 3. Kerusakan Fisik. Kerusakan ini disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik seperti pemanasan, pendinginan, dan tekanan udara. Contoh dari kerusakan fisik adalah Kerusakan warna dan tekstur pada daging yang dibekukan, tepung mengeras atau membatu karena penyimpanan pada tempat yang lembab dsb. 4. Kerusakan mekanis adalah kerusakan yang disebabkan karena bahan mengalami benturan-benturan mekanis yang terjadi selama pemanenan, transportasi ataupun penyimpanan. Contohnya: Pada waktu dipanen buah yang jatuh atau membentur permukaan keras menjadi memar 5. Kerusakan kimiawi adalah kerusakan yang terjadi karena reaksi kimia yang berlangsung di dalam bahan makanan seperti penurunan pH, proses rigor, dan reaksi reduksi dan oksidasi. Contoh dari kerusakan kimiawi misalnya Reaksi pencoklatan pada beberapa jenis buah dan sayur, reaksi ketengikan minyak, dsb.
Hal yang penting dalam mengelola makanan bukanlah hanya dengan sekadar melihat tanggal kedaluwarsa makanan serta mencuci buah atau sayuran sebelum dimasak. Esther Ellis, MS, RDN, LDN, ahli gizi di Chicago, AS, mengatakan bahwa banyak orang mengalami keracunan yang ternyata disebabkan oleh kesalahan dalam mengelola makanan. 1. Mencicipi Makanan Ada penderita keracunan yang disebabkan oleh mencicipi makanan yang sudah kedaluwarsa untuk memeriksa apakah bahan makanan tersebut masih enak. Makanan yang sudah kedaluwarsa, sebaiknya langsung dibuang. Sebab, kita tidak pernah bisa melihat atau mencium bakteri yang ada di makanan tersebut. Mencicipi sedikit saja makanan yang terkontaminasi dapat berisiko menyebabkan penyakit serius. 2. Meletakkan Makanan Matang di Piring Bekas Makanan Mentah Makanan mentah, baik itu daging maupun sayur mengandung bakteri. Jangan sampai Anda meletakkan makanan matang di piring bekas makanan mentah yang belum dicuci. Patogen bawaan makanan dari daging mentah dapat dengan mudah menyebar ke makanan siap saji dan menyebabkan keracunan makanan. Selalu gunakan piring, talenan, pisau, sendok, garpu, dan peralatan lain yang terpisah untuk bahan makanan mentah dan matang. 3. Mencairkan Daging Beku di Meja Makan Hindari mencairkan daging beku di meja makan sebelum dimasak. Patogen pada daging bisa berkembang biak dengan cepat di atas suhu 4,4°C. Patogen ini bisa mengontaminasi meja makan dan menempel di makanan matang yang Anda letakkan di sana. Selalu cairkan daging beku di kulkas bawah atau dengan merendamnya di bawah keran kecil mengalir. 4. Mencicipi Adonan Mentah Adonan mentah mungkin mengandung bakteri e coli yang berbahaya bagi pencernaan. Hal ini berbahaya terutama bila adonan mengandung telur dan tepung mentah. Telur mentah mengandung bakteri salmonella. 5. Memasak Daging, Unggas, Ikan, dan Telur Kurang Matang Makanan yang kurang matang berisiko masih mengandung bakteri salmonella. 6. Tidak Mencuci Tangan Sebelum Memasak Bakteri penyebab penyakit dapat bertahan hidup termasuk di tangan Anda. Ia dapat mengontaminasi bahan makanan yang Anda sentuh. Pastikan cuci tangan setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memegang makanan. 7. Tidak Mengganti Spons Cuci Piring
Kamis, 12 Nov 2015 07:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan sehat tak hanya soal pemilihan bahan makanan. Namun pengolahan hingga penyajiannya sangat mempengaruhi kualitas kesehatan makanan.Merawat dapur dan membersihkan dapur akan membantu mengurangi bakteri, virus dan parasit dalam makanan yang dapat menimbulkan penyakit.“Cara ini memastikan bahwa kita mengikuti beberapa praktek dasar keamanan pangan agar orang yang dicintai terhindar dari penyakit," kata Londa Nwadike, spesialis keamanan pangan di Universitas Kansas dan Universitas Missouri.
ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat memperkirakan bahwa setiap tahun, 48 juta orang terserang penyakit bawaan dari makanan, 128 ribu orang dirawat dirumah sakit dan 3 ribu orang meninggal dunia.Mengutip Today, Nwadike menjelaskan lima keselahan penanganan makanan yang paling umum: 1. Tidak Mencuci Tangan 2. Makanan Setengah Matang Sangat mudah untuk mengeluarkan daging dari freezer dan membiarkan di atas meja atau di wastafel untuk menghilangkan es yang ada di daging. Namun, biasanya hanya lapisan luar yang menghilang es nya, sementara di tengah daging masih beku."Bakteri dapat berkembang biak dengan cepat jika pencairan dilakukan di meja atau wastafel," kata Nwadike.Gunakan microwave untuk mencairkan makanan dari lemari es. Apabila menggunkaan microwave untuk mencairkan makanan, pastikan makanan tersebut harus dimasak sesegera mungkin. 4. Kontaminasi silang 5. Mengabaikan makanan selama dua jam Makanan sisa bisa menjadi terkontaminasi jika tidak ditangani dengan benar. Produk susu, daging yang dimasak, dan telur harus dimasukan kembali kedalam lemari es setelah dua jam dikonsumsi."Yang perlu diketahui yaitu apabila makanan ditinggalkan lebih dari dua jam, yang paling aman dilakukan adalah dengan membuangnya agar terhindar dari penyakit," ujar Nwadike. (utw/utw)
LIVE REPORT |