This preview shows page 1 - 3 out of 14 pages. Sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem dalam menentukan strategi yang diterapkan dan upaya mencapai tujuan organisasi melalui fungsi pengendalian setiap aktivitas yang terjadi (Anthony dan Reece, 1984:824). Fokus utama sistem pengendalian manajemen di sektor publik berkaitan dengan bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen menjadi fungsi kritis bagi keberlangsungan pelayanan organisasi di sektor publik, karena kegagalan penerapan pengendalian manajemen mengakibatkan kerugian dan kondisi yang tidak kondusif bagi organisasi. Pada tahun 2002, terdapat contoh kasus bagaimana pengendalian manajemen yang tidak memadai mengakibatkan kerugian Arsip Nasional Amerika Serikat karena pegawai di organisasi tersebut melakukan pencurian dokumen sejarah pada periode penciptaan tahun 1996-1999, kemudian menjualnya pada kolektor senilai $200.000. Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik, termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi kepentingan terbaik organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback loop yang berupa upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan apabila diperlukan mengambil tindakan korektif. Pengendalian manajemen juga lebih bersifat proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk mencegah masalah yang memberikan efek buruk bagi organisasi. Oleh karena itu, pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang sesuai, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang kondusif. Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan desain sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen di sektor publik, terdiri dari: a. Penetapan Tujuan (Objecitve Setting) Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan adanya goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan personal. b. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Strategi memiliki makna bagaimana organisasi menggunakan sumber daya yang dimliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Perencanaan Startegik (Strategic Planning) Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. d. Penganggaran e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran) f. Evaluasi kineja Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan penerapan reward and punishment sebagai upaya mendorong perilaku pegawai agar sesuai dengan kepentingan organisasi. Dengan catatan penerapan reward and punishment tidak hanya berkaitan dengan kompensasi dalam bentuk uang. Dua hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan sistem pengendalian manajemen pada organisasi publik adalah perbedaan pengendalian strategik (control system) dan pengendalian manajemen (management control). Pengendalian strategik berkaitan dengan pengaruh lingkungan yang dinamis, sehingga adanya upaya analisis apakah strategi organisasi masih bisa menyesuaikan perkembangan yang ada. Isu-isu pengendalian strategik mengarah pada masalah-masalah eksternal organisasi. Sementara pengendalian manajemen lebih kepada proses pengendalian yang berkesinambungan tentang masalah internal organisasi apakah para pegawai senantiasa berperilaku sesuai yang diharapkan dan berkinerja baik. Beberapa penyebab timbulnya masalah aspek perilaku pada pengendalian manajemen, antara lain:
Hal ini berkaitan dengan kondisi pegawai yang tidak memahami apa yang diinginkan organisasi, sehingga salah satu fungsi sistem manajemen adalah bagaimana memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap kepentingan pencapaian tujuan organisasi. b. Msalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi (motivational problems) c. Keterbatasan pribadi, seperti kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal limitation) Oleh karena itu, pengendalian manajemen diharapkan menjadi jembatan bagi keselarasan tujuan individu dan tujuan organisasi (goal congruence), baik dalam bentuk pengendalian formal maupun informal. Pengendalian formal misalnya sistem aturan dan reward and punishment, sementara pengendalian informal dapat dalam bentuk kultur organisasi, gaya manajemen ((management style), dan gaya komunikasi (communication style). Penulis : Dwi Nugraheni Hapsari - Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah
©2019 UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT Learning Management System (LMS) dikembangkan oleh Tim IT - Universitas Islam Majapahit 2019 menggunakan Moodle. Page 2
©2019 UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT Learning Management System (LMS) dikembangkan oleh Tim IT - Universitas Islam Majapahit 2019 menggunakan Moodle.
Apa Itu Sistem Pengendalian Manajemen – Di dalam sebuah perusahaan adanya sistem pengendalian manajemen sangatlah penting karena dapat menjadi suatu hal yang berperan besar terhadap laju perkembangan suatu perusahaan. JIka sebuah perusahaan tidak memiliki sistem pengendalian manajemen yang baik ataupun tidak ada sama sekali, maka perusahaan akan rentan untuk mengalami kemunduran. Namun, pastinya setiap perusahaan memiliki sistem yang dijalankannya masing-masing yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, dengan semakin baiknya sebuah sistem pengendalian manajemen pada perusahaan akan membuat perusahaan tersebut dapat berkembang dengan cepat begitu pula sebaliknya dimana jika sistem pengendalian manajemen yang dimiliki sebuah perusahaan tidak baik maka dapat membuat perusahaan tidak bisa berkembang dan tersaingi oleh perusahaan lain. Berdasarkan hal tersebut, apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian manajemen yang harus dimiliki sebuah perusahaan ini serta fungsi, unsur, dan manfaatnya bagi perusahaan. Simak informasi berikut. Pengertian Sistem Pengendalian ManajemenSistem pengendalian manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam bagian dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan applied behavioral science. Hal ini memiliki arti sistem pengendalian manajemen sebagai sistem yang berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta mengendalikan sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik berdasarkan berbagai asumsi yang ada. Menurut Anthony dan Reece (1984:824) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan strategi yang sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Suadi (1999:8-9), mengartikan sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai sub sistem yang memiliki kaitan antara satu sama lain. Sub sistem tersebut terdiri dari penganggaran, pemrograman, pelaporan, akuntansi, hingga pertanggungjawaban. Sebuah perusahaan yang dianggap baik sendiri harus mampu memenuhi beberapa hal, yaitu:
Sistem pengendalian manajemen sendiri mempunyai sifat yang menyeluruh serta terpadu, yang memiliki makna bahwa pengendalian manajemen tersebut lebih mengarah kepada berbagai upaya yang dilakukan sebuah perusahaan agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Berikut beberapa komponen yang menjadi bagian dari sistem pengendalian manajemen.
Menurut Edy Sukarno, definisi sistem pengendalian manajemen merupakan sebuah sistem yang terintegrasi yang terdiri dari proses, strategi, ajutansi, pertanggungjawaban, penganggaran, serta pemrograman yang memiliki tujuan untuk membantu individu dalam menjalankan sebuah perusahaan maupun organisasi agar hasil yang ingin dicapai dapat seoptimal mungkin. Selain itu, sistem pengendalian manajemen sendiri memiliki berbagai ciri penting dalam menjalankan sebuah perusahaan maupun organisasi sebagai berikut.
Fungsi Sistem Pengendalian ManajemenSistem pengendalian manajemen digunakan sebagai salah satu usaha dalam bentuk sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan dengan melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada dengan rencana serta membuat tindakan yang paling baik dan tepat untuk menghilangkan atau mengstabilkan perbedaan yang ada. Selain itu, dengan adanya sistem pengendalian manajemen yang baik, maka pengendalian biaya yang dikeluarkan dari sebuah perusahaan akan lebih efektif. Hal ini dikarenakan dalam pengendalian biaya yang baik membutuhkan komunikasi antara informasi yang disampaikan oleh akuntansi kepada manajemen yang baik. Berikut ini beberapa fungsi dari adanya sistem pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan maupun organisasi.
Manfaat dari Sistem Pengendalian ManajemenSistem pengendalian juga memiliki berbagai manfaat bagi sebuah perusahaan, sebagai berikut.
Unsur dari Sistem Pengendalian ManajemenDalam sistem pengendalian manajemen terdapat beberapa unsur yang saling terhubung antara satu sama lain sehingga membentuk sebuah proses kerja. 1. DetektorUnsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama adalah detektor yang merupakan alat sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu proses pengendalian manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau organisasi. 2. SelektorUnsur dari sistem pengendalian manajemen yang kedua adalah selektor yang merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk menilai signifikansi tentang apa yang terjadi atau peristiwa yang sedang terjadi di dalam proses pengendalian manajemen. 3. EfektorUnsur dari sistem pengendalian manajemen yang ketiga adalah efektor yang merupakan alat yang digunakan sebuah perusahaan untuk mendorong perilaku maupun tindakan tertentu ketika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman atau patokan yang ada. 4. KomunikatorUnsur dari sistem pengendalian manajemen yang keempat adalah komunikator yang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara bagian detector menuju assessor ataupun sebaliknya. Terdapat empat unsur dari sistem pengendalian manajemen yaitu, detektor, selektor, efektor, serta komunikator yang memiliki hubungan antara satu sama lain. Proses sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan pada umumnya dimulai dari unsur detektor yang berfungsi untuk mencari informasi mengenai sebuah aktivitas. Selain itu, unsur ini juga menjadi sistem informasi yang bentuknya dapat berupa formal maupun informasi, dimana dapat menyediakan berbagai informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai segala hal yang terjadi atau aktivitas yang dilakukan di dalam sebuah perusahaan. Setelah memiliki informasi, selanjutnya unsur selektor berfungsi untuk merekam berbagai aktivitas tersebut kemudian dibandingkan dengan standar serta patokan yang ada di dalam sebuah perusahaan. Patokan tersebut biasanya berbentuk dalam berbagai kriteria yang harus dipenuhi mengenai segala aktivitas yang seharusnya dilaksanakan dan pembenaran yang ada. Kemudian, terjadi proses perbaikan yang dilakukan oleh unsur efektor yang membuat berbagai penyimpanan yang ada diubah sehingga kegiatan yang telah ditentukan dapat masuk kriteria dan patokan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat empat tahapan yang berkaitan antara satu tahapan dengan tahapan lainnya. Simak informasi berikut. 1. PemrogramanTahap pertama dari sistem pengendalian manajemen adalah pemrograman, yang merupakan proses penyusunan berbagai program yang akan digunakan sebuah perusahaan maupun organisasi dalam menghitung estimasi seberapa besar sumber daya yang perusahaan tersebut butuhkan. Tahap kedua dari sistem pengendalian manajemen adalah penganggaran, yang merupakan proses perencanaan serta pengendalian manajemen yang dinyatakan dalam satuan keuangan tertentu yang nantinya akan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu. Anggaran yang akan disusun di tahap ini oleh perusahaan, didasarkan pada berbagai anggaran yang ada di pusat pertanggungjawaban. 3. Operasi dan akuntansiTahap ketiga dari sistem pengendalian manajemen adalah operasi serta akuntansi, yang merupakan proses pencatatan melalui berbagai sumber daya yang digunakan oleh perusahaan serta pendapatan yang diperoleh selama periode waktu tertentu. Dalam tahap operasi dan akuntansi ini, catatan tersebut akan dikategori menyesuaikan dengan berbagai program yang sudah ditetapkan di pusat tanggung jawab. Berbagai kategori yang sudah sesuai dengan program sebelumnya yang sudah dilakukan akan dijadikan sebagai dasar untuk proses pemrograman di kemudian hari. 4. Laporan dan analisisTahap keempat dari sistem pengendalian manajemen adalah laporan serta analisis yang merupakan pemilihan sebuah strategi yang tepat untuk ditinjau ulang. Dalam tahap ini juga terjadi berbagai kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan seperti menghapus, mengubah, menambah program yang ada, serta menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengubah anggarannya di kemudian hari. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian ManajemenDalam sistem pengendalian manajemen yang sedang berjalan sendiri, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem pengendalian manajemen. 1. Ukuran serta penyebaran enterpriseFaktor pertama yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah ukuran serta penyebaran enterprise, dimana seperti yang kita ketahui bahwa pasti terdapat pada proses penyebaran antara perusahaan yang lebih besar dengan perusahaan yang relatif lebih kecil. Perbedaan itu sendiri, dapat menjadi pengaruh dari sistem pengendalian manajemen yang ada di perusahaan tersebut. Hal ini juga dapat menjadi penentu isi serta sifat yang ada di dalam sistem kontrol pada tiap perusahaan maupun organisasi. 2. Struktur organisasi, delegasi serta desentralisasiFaktor kedua yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah struktur organisasi, serta sejauh mana proses desentralisasi maupun delegasi terjadi di seluruh perusahaan maupun organisasi. Seperti contohnya, filosofi manajemen yang dimiliki oleh Bank Indonesia akan sangat berbeda dengan filosofi manajemen yang dimiliki oleh Negara Trading Corporation. Selain itu, adanya tingkat desentralisasi serta delegasi di dalam sebuah perusahaan dapat membawa perubahan dari sebuah titik waktu yang lain gua memenuhi tantangan dari perubahan lingkungan yang ada serta peluang yang akan hadir bagi perusahaan. 3. Sifat serta pembagian operasiFaktor ketiga yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah sifat serta pembagian operasi. Seperti pada contohnya di perusahaan atau industri minyak, dimana sub-unit yang ada tidak dapat dibentuk berdasarkan dasar produk, sedangkan pada banyak perusahaan dengan skala perdagangan yang besar, divisi yang ada di sebuah perusahaan dapat dibuat berdasarkan produk yang ingin diproduksi. 4. Jenis pusat tanggung jawabFaktor keempat yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah jenis pusat tanggung jawab atau sistem yang ada pada sebuah perusahaan atau organisasi. Hal ini dapat berguna untuk menentukan pengukuran yang tepat baik dari segi biaya maupun keuntungan atas investasi yang dilakukan yang semua bergantung kepada jenis pusat tanggung jawab. 5. Persepsi yang dimiliki seseorangFaktor kelima yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen adalah persepsi yang dimiliki seseorang di dalam sebuah perusahaan yang dapat memberikan dampak bagi mereka, baik dalam hal pekerjaan, kepuasan dengan perusahaan, maupun promosi serta kesejahteraan umum yang didapat dengan berada di dalam sebuah perusahaan. Berbagai pertimbangan tersebut dapat secara signifikan mempengaruhi sifat serta sisi dari sistem pengendalian manajemen yang diterapkan di dalam sebuah perusahaan. Nah, seperti itulah penjelasan mengenai sebuah sistem pengendalian manajemen yang ada pada tiap perusahaan maupun organisasi. Seperti yang sudah kita pahami, bahwa setiap perusahaan memiliki sistem pengendalian manajemen yang berbeda-beda karena berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari visi dan misi yang dimiliki perusahaan tersebut, hingga seberapa besar perusahaan yang dimaksud tersebut. Bagi Grameds, yang masih bingung akan segala hal yang bersangkutan dengan sistem pengendalian manajemen, kamu dapat membaca berbagai referensi lain melalui internet dan juga buku yang hanya ada di Gramedia. Sebagia #SahabatTanpaBatas kamu, Gramedia akan selalu berusaha membantu kamu mencari segala informasi serta ilmu pengetahuan untuk mencapai kesuksesan serta karir yang diinginkan. Semoga Bermanfaat ! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
|