Sebutkan lima langkah yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks ini membahas tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan sebab akibat serta proses.

Teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian- bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Biasanya teks eksplanasi memuat penjelasan yang dipaparkan dengan berdasarkan bidang keilmuan yang bersifat ilmiah dan mengacu ke realita, fakta, teori, serta hasil penelitian ilmuwan.

Pengertian teks ekplanasi lainnya adalah proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat diamati sekaligus menjadikan pembelajaran. Memahami bentuk teks eksplanasi sama saja mengetahui bagaimana dan mengapa suatu proses kejadian atau peristiwa secara lebih runut.

Untuk lebih memahami bentuk teks eksplanasi, berikut ini pembahasan mengenai ciri-ciri, struktur, dan langkah membuatnya.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

  1. Teks eksplanatif menggunakan kata yang bermakna denotatif atau memiliki makna yang bersifat umum.
  2. Teks eksplanatif menggunakan kalimat pasif. Contoh: diberikan, dikucilkan.
  3. Banyak menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau hubungan sebab akibat. Misalnya sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
  4. Teks eksplanatif dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. Contoh: Hukum Bernoulli, gaya pegas.
  5. Sifatnya informatif, namun tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca.

Struktur Teks Eksplanasi

Berdasarkan laman resmi Kemendikbud, struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga hal, yaitu:

Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik. Bagian ini menjelaskan proses terjadinya, proses keberadaannya, proses terbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya. Dalam pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, seperti pertanya apa, kapan, dan bagaimana.

Memuat penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena, melainkan lebih menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi.


Page 2

Sebutkan lima langkah yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksplanasi

40 Contoh Parikan Berbahasa Jawa

Selasa, 17 Mei 2022 | 10:08 WIB

Sebutkan lima langkah yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksplanasi

Kumpulan Rumus Fisika yang Sering Digunakan

Kamis, 12 Mei 2022 | 21:09 WIB


Page 3

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks ini membahas tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan sebab akibat serta proses.

Teks eksplanasi disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian- bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Biasanya teks eksplanasi memuat penjelasan yang dipaparkan dengan berdasarkan bidang keilmuan yang bersifat ilmiah dan mengacu ke realita, fakta, teori, serta hasil penelitian ilmuwan.

Pengertian teks ekplanasi lainnya adalah proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Peristiwa yang terjadi di sekitar kita dapat diamati sekaligus menjadikan pembelajaran. Memahami bentuk teks eksplanasi sama saja mengetahui bagaimana dan mengapa suatu proses kejadian atau peristiwa secara lebih runut.

Untuk lebih memahami bentuk teks eksplanasi, berikut ini pembahasan mengenai ciri-ciri, struktur, dan langkah membuatnya.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

  1. Teks eksplanatif menggunakan kata yang bermakna denotatif atau memiliki makna yang bersifat umum.
  2. Teks eksplanatif menggunakan kalimat pasif. Contoh: diberikan, dikucilkan.
  3. Banyak menggunakan banyak konjungsi kausalitas atau hubungan sebab akibat. Misalnya sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
  4. Teks eksplanatif dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. Contoh: Hukum Bernoulli, gaya pegas.
  5. Sifatnya informatif, namun tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca.

Struktur Teks Eksplanasi

Berdasarkan laman resmi Kemendikbud, struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga hal, yaitu:

Berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik. Bagian ini menjelaskan proses terjadinya, proses keberadaannya, proses terbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya. Dalam pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, seperti pertanya apa, kapan, dan bagaimana.

Memuat penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena, melainkan lebih menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi.

2.2.2.5 Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Menyusun Teks Eksplnasi

Keterampilan menyusun teks eksplanasi merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik dikatakan terampil dalam menyusun teks eksplanasi apabila teks yang dibuat tersusun secara logis dan sistematis. Adapun hal-hal yang harus dipenuhi agar peserta didik terampil dalam menyusun teks eksplanasi yaitu meliputi aspek 1 gagasan utama, 2 kalimat utama, 3 kalimat penjelas, 4 unsur-unsur paragraf, dan 5 ejaan dan tanda baca. 1. Gagasan Utama Gagasan utama atau pikiran utama, yaitu aspek yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran ini dinyatakan dalam kalimat topik. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. 2. Kalimat Utama Sebuah paragraf yang baik mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut dituangkan dalam satu kalimat. Kalimat yang mengandung pokok pikiran paragraf disebut kalimat utama atau kalimat topik Wiyanto 2004:25. 3. Kalimat penjelas Menurut Wiyanto 2004:27, kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi pikiran penjelas yang diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang isinya menjelaskan, merinci, membandingkan, atau memberi contoh secara khusus. 4. Unsur-unsur Paragraf Paragraf dikatakan baik jika mempunyai unsur-unsur pembangun paragraf. Adapun unsur-unsur paragraf yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Kesatuan dan kekoherensian Menurut Keraf 2004:84, koherensi berarti hubungan timbal balik yang serasi antarunsur dalam kalimat. Mulyati dalam Mulyana 2005 menyatakan wacana yang koheren memiliki ciri-ciri susunannya teratur dan rapi sehingga dapat diinterpretasikan. b. Kepaduan Bentuk atau Kohesi Kohesi dalam wacana diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara strukural membentuk ikatan sintaktikal Mulyana 2005:26. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu pada hubungan bentuk. Hartono 2012:108 menjelaskan bahwa kohesi adalah kaitan semantis antara satu proposisi atau kalimat dengan proposisi lainnya dalam wacana itu. Pendapat senada disampaikan oleh Alwi, dkk. 2013:41 bahwa kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana. c. Kelengkapan Paragraf harus memiliki unsur yang berupa kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila memiliki kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya suatu pargraf dikatakan tidak lengkap, apabila tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan. d. Diksi Salah satu unsur pembangun paragraf adalah diksi. Diksi terkait dengan pemilihan kata dalam kalimat yang membentuk paragraf. Menurut Keraf 2009, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata kata yang tepat atau menggunakan ungkapan ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Diksi yang digunakan dalam tulisan eksplanasi adalah yang memenuhi syarat baku, lazim, hemat, dan cermat. e. Ejaan dan Tanda Baca Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lamabang itu pemisahan dan penggambungan dalam suatu bahasa, secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca Arifin dan Tasai 2004:170. Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan.

2.2.2.6 Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Eksplanasi