Rencana atau metode yang teliti atau tipu daya cerdik dalam bernegosiasi disebut

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

“product knowledge” didukung dengan “business plan” juga kemampuan membuat strategi yang tepat untuk mencapai tujuan. Pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang siapa yan terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini,ada dua pihak yang berkepentingan dalam bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Bagi pihak pembeli, negosiasi merupakan seni membeli sampanye Perancis yang berkualitas baik dengan harga sebotol bir. Sementara itu bagi penjual, negosiasi merupakan seni menjual mobil mewah kepada pembeli yang berpura-pura hanya bisa membeli mobil kelas dua. Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri,yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Pengertian ini merupakan pengertian negosiasi yang sesuai atau cocok diterapkan baik dalam dunia bisnis maupun nonbisnis. “Negosiasi bisnis adalah pertemuan tatap muka antara dua orang atau lebih atau dua kelompok pengusaha untuk melakukan serangkaian tawar-menawar yang berkesinambungan mengenai suatu subjek niaga tertentu,yang bertujuan untuk mencapai suatu perjanjian atau kontrak dagang Amir M.S,2002:73”. Berdasarkan pengertian negosiasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saing berinteraksi satu dengan yang lain,mencari suatu kesepakatan, dan mencapai tujuan yang diharapkan bersama oeh kedua pihak yang bernegosiasi. Negosiasi mungkin dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dan cara pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari karakter partner bisnis sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah dapat memahami cara pandang mereka. Lebih lanjutnya, menunjukkan sikap luwes, saling hormat, sabar, dan bersahabat akan membawa pengaruh baik bagi proses negosiasi yang sedang dilakukan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam hal ini tidak ada satupun pihak yang merasa dikalahkan atau dirugikan akibat adanya kesepakatan dalam bernegoisasi.Win-Win solution. Sebelum terjun melakukan negosiasi bisnis, ada baiknya pemimpin menganalisa, apakah pemimpin perusahaan mampu melakukan tugas negosiasi itu atau mendelegasikan tugas tersebut kepada staff yang berkompeten di bidang tersebut. Karena, keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi ditentukan oleh berbagai faktor penting, salah satunya adalah ketrampilan seorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bernegosiasi Negotiation skill, antara lain: 1. Persiapan Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan yang baik, hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak. 2. Memulai negosiasi Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai bernegosiasi, antara lain: memilih waktu yang tepat, tempat yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai, menetapkan agenda, merumuskan tawaran, menghadapi konflik, berkomunikasi secara efektif, meningkatkan keterampilan mendengarkan, peringatan, mencapai kesepakatan dengan lebih cepat. 3. Startegi dan teknik Menurut kamus webster, strategi dapat didefinisikan sebagai rencana atau metode yang teliti atau tipu daya yang cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih mengacu pada setiap metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai kesepakatan dalam bernegosiasi. Baik strategi maupun teknik memerlukan keterampilan khusus dalam bernegosiasi. 4. Kompromi Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menuju kompromi, seorang negosiator menyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dahulu, kemudian melangkah pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya disajikan pernyataan yang bersifat penilaian untuk mendukung posisi mereka sendiri. 5. Menghindari kesalahan taktis Ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan negosiasi, antara lain:mengajukan permintaaan awal yang tidak logis, membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar penawaran, melakukan negosiasi terlalu cepat, takut, diam, marah, tidak menuiskan hasil negosiasi, memaksakan negosiasi dan lainnya. Kemampuan yang harus dimiliki seorang negosiator adalah memiliki pengetahuan teknis yang memadai terhadap materi yang akan dinegosiasikannya dan juga memiliki sifat bawaan dalam: 1. Ketajaman pikirandan intuisi 2. Sabar 3. Memiliki kemampuanadaptasi 4. Memiliki daya tahan 5. Memiliki kemapuan bersosialisasi 6. Memiliki kemampuan konsentrasi 7. Memiliki kemampuan beratikulasi,dan 8. Memiliki selera humor Jeffrey Edmund C,2002:47 Kiat-kiat dalam negosiasi: 1. Win-Win negosiasi Tujuan pokok negosiasi adalah demi keuntungan pihak sendiri seraya menawarkan kepuasan optimal tetapi proporsional kepada pihak lain. Sebagai seorang negosiator tidak hanya ingin memenangkan kepentingan sendiri. 2. Memperkuat posisi seseorang Apabila menugaskan seseorang menjadi negosiator perlu dibekali yang bersangkutan, sehingga memperkuat posisi rundingannya dengan pengetahuan terhadap produk product knowledge, rencana bisnis yang matang business plan, serta strategi pencapaian tujuan. 3. Batas atas dan batas bawah Dalam mendelegasikan kepada negosiator untuk menegosiasikan suatu kepentingan bisnis yang menyangkut transaksi, maka dalam pembekalan perlu jelas batas wewenang yang maksimal atau minimal. 4. Menaksir kasus pihak lawan Langkah utama dalam menaksir kasus-kasus lawan adalah meneliti kembali BATNA Best Alternative To Negotiation Agreement yang digunakan oleh negosiator, apakah alternatif yang diambil sudah yang paling baik dan tepat. BATNA lawan dikaji dengan teliti dan menjadikan BATNA yang digunakan tidak kaku. Apabila dalam kenyataan, BATNA lawan lebih baik, maka terimalah. Apabila lebih buruk,lakukan tawar menawar dengan berpedoman BATNA sendiri yang digunakan. 5. Memutuskan gaya dan pendekatan Ada tiga gaya pendekatan utama: a. Merah Keras, Arogan, Egois b. Biru Lunak, Kooperatif, Siap memberi atau menerima c. Merah dan Biru Campuran Dalam menghadapi negosiator pihak lawan dengan ketiga gaya tersebut, negosiator yang proesional akan segera melakukan peranannya. Sedangkan negosiator pemula umumnya lambat mengadopsi, sehingga lambat pula dalam peran pedekatan pada pokok masalah, karena biasanya sangat berhati-hati. Grafik 2.1 International Trade Subjects and Process TERMS OF CONTRACT Quality Quantity Price Delivery Payment Others Term Conflict Of Interest Negotiation Implementation Contract Agreement Deviation Breach Of Contract Settlement Penalty Arbitration Claim Sumber : Amir MS,2002:85

C. Pengertian Korespondensi

Korespondensi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis kepada pihak lain. Pada umumnya, kegiatan korespondensi berkaitan dengan suatu proses penyampaian pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis baik dalam bentuk surat, memo, proposal, agenda, maupun dalam bentuk laporan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga kepada orang atau lembaga lain untuk mencapai suatu tujauan tertentu. Oleh karena itu, korespondensi bisnis merupakan suatu bentuk korespondensi yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi bisnis dengan harapan untuk mencapai tujuan bisnis. Salah satu tujuan bisnis adalah memperoleh keuntungan atau profit. Djoko Purwanto,2006:140 Transaksi perdagangan ekspor-impor pada umumnya dilakukan melalui dua cara : 1. Melalui korespondensi atau surat menyurat. 2. Melalui negosiasi tatap muka, yang lazim juga disebut dengan face to face negotiation. Dalam bisnis ekspor-impor, pengalaman menunjukkan delapan puluh persen transaksi perdagangan ekspor-impor dilakukan melalui korespondensi atau surat menyurat. Sisanya dilakukan melalui negosiasi tatap muka. Hal itupun biasanya terbatas pada transaksi yang mempunyai nilai tinggi. Kendatipun suatu transaksi dilakukan dengan cara negosiasi tatap muka pada akhirnya juga dirumuskan dalam bentuk surat menyurat atau korespondensi. Hasil pertemuan tatap muka antara kedua pihak yang bernegosiasi dituangkan dalam bentuk minutes atau notulen, yaitu catatan tertulis hasil negosiasi. Tanpa korespondensi, baik melalui media surat biasa, teleks, faksimli, electronic mail e-mail, perdagangan internasional ekspor-impor rasanya mustahil dapat dilakukan. Hakikat dari korespondensi antara eksportir dan importir, antara lain adalah: 1. Tukar-menukar informasi. 2. Bernegosiasi atau tawar menawar syarat-syarat kotrak dagang ekspor Amir MS,2002:15-16 Untuk menjalin kerjasama bisnis diperlukan komunikasi, baik yang berbentuk konvensional maupun yang elektronik sebagai sarana penyampaian pesan-pesan bisnis. Dalam perdagangan internasional yang melibatkan antara buyer dan seller yang berada dalam lingkup internasional, komunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk menjalin kerjasama, salah satunya dengan cara korespondensi atau surat menyurat. Jika dulu sebelum adanya internet atau berkembangnya teknologi informasi masih digunakan cara konvensional, seperti berkirim surat yang tentunya memakan waktu yang lama. Sekarang para pelaku bisnis pada khususnya bisa memanfaatkan internet yang tentunya lebih efektif dan efisien. Baik untuk promosi komoditi perusahaannya maupun melakukan korespondensi bisnis dengan buyer di luar negeri Karena besarnya peranan korespondensi, kiranya perlu dikemukakan beberapa tata cara atau etika korespondensi yang perlu diperhatikan, diantaranya : 1. Isi Surat Isi surat harus memenuhi tiga syarat,yaitu: a. Jelas pesan atau berita yang disampaikan b Tepat data dan informasi c.Benar tata bahasa gramatika, singkat, padat penyampaiannya. 2. Bahasa yang Jelas dan Benar a. Jelas, terutama ejaannya; mencari ketepatan arti dan ejaan yang baik menurut Inggris-Inggris atau Inggris-Indonesia. b. Tidak mempunyai arti ganda yang dapat membingungkan. c. Tata bahasa yang baik. 3. Baca dan Pahami Apabila kita menerima surat bisnis, kita harus memeriksa dengan teliti tentang poin-poin yang terdapat dalam surat tersebut. Surat itu kelak dapat menjadi barang bukti di pengadilan bila terjadi sengketa bisnis. 4. Ketik dan Tata dengan rapi Surat yang kita kirim kepada buyer mencerminkan image suatu perusahaan. Jadi, harus diusahakan dalam membuat surat bisnis dengan teliti, bersih, dan efisien. Surat bisnis adalah surat resmi harus bisa menampilkan ketelitian dan keprofesionalan. 5. Tata letak surat