Proses penguapan air dari tumbuhan melalui stomata atau mulut daun merupkan tahap proses dari

Ilustrasi Air Laut foto:Unsplash

Siklus hidrologi atau daur air memegang peranan penting untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Siklus ini membuat jumlah air di bumi relatif sama. Tanpa kehadiran siklus ini, pasokan air yang digunakan bisa saja habis.

Siklus hidrologi adalah proses sirkulasi air dari laut ke atmosfer lalu ke bumi dan kembali lagi ke laut, dan begitu seterusnya. Sebagaimana dilansir dari jurnal Analisia Curah Hujan Efektif dan Curah Hujan dengan Berbagai Periode Ulang untuk Wilayah Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Garut oleh Asep Kurnia Hidayat dan Empung.

Sejatinya, siklus hidrologi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Dalam siklus pendek, air laut akan menguap dan melewati proses kondensasi. Setelah itu, uap air membentuk awan dan jatuh ke laut lewat hujan.

Siklus sedang adalah kondisi di mana air laut menguap dan terjadi kondensasi. Kemudian, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan. Selanjtunya, hujan jatuh ke daratan dan menjadi air darat. Hingga akhirnya air kembali ke laut.

Seperti namanya, siklus ini mengalami proses yang panjang. Siklus ini diawali dengan air laut yang menguap dan mengalami kondensasi.

Uap air terbawa angin dan menjadi awan di atas daratan hingga pegunungan. Kemudian air jatuh sebagai salju dan menjadi gletser. Lalu, air yang ada mengalir ke sungai dan selanjutnya kembali ke laut.

Siklus hidrologi yang terjadi terdiri dari beberapa tahapan. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Ilustrasi Tanaman terkena Hujan foto:Unsplash

Evaporasi adalah proses penguapan di wilayah perairan akibat panas sinar matahari. Pada proses ini, air di wilayah perairan akan mengalami perubahan wujud menjadi gas atau uap air ke atmosfer.

Transpirasi adalah proses penguapan air dari tanaman melalui stomata atau mulut daun. Dalam tahapan ini, tumbuhan mengeluarkan uap pada siang hari. Faktor yang mempengaruhi transpirasi, yakni suhu, kelembaban udara, jenis tanaman, dan pergerakan angin.

Evapotranspirasi merupakan gabungan proses evaporasi dan transpirasi. Di tahap ini, akan terjadi proses penguapan air dari permukaan tanah ke atmosfer. Proses ini mencakup penguapan dari seluruh perairan dan makhluk hidup.

Sublimasi adalah proses penguapan di kutub atau puncak gunung, di mana es berubah menjadi uap air tanpa mengalami fase pencairan.

Di tahapan ini, uap air berubah menjadi partikel-partikel es atau hujan es. Proses ini terjadi ketika uap air dari evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi berada di ketinggian tertentu. Nantinya, partikel es ini akan berdampingan dan bersatu hingga menjadi awan.

Setelah partikel es menjadi awan, wujud awan itu dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam satu horizontal. Proses ini memungkinkan awan untuk menyebar dan berpindah tempat dari laut ke darat. Biasanya, tahap ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

Usai melalui proses adveksi, awan akan mengalami presipitasi atau mencair akibat suhu udara tinggi. Di tahap ini, awan yang terbentuk mencair dan jatuh ke bumi.

Kendati demikian, proses presipitasi tidak selalu berakhir dengan hujan. Jika suhu di suatu daerah sangat rendah atau kurang dari 0 derajat celcius, awan dapat berubah menjadi hujan salju.

Dalam tahapan run off, air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Proses ini bisa terjadi di sungai, muara, danau, hingga saluran got.

Proses presipitasi tidak dialami oleh semua air di bumi. Sebagian air mengalami proses infiltrasi atau kondisi di mana air menyerap ke tanah. Nantinya, proses infiltrasi akan membawa air tanah untuk kembali ke laut dalam waktu yang lambat.

Setelah melewati proses ini, air kembali ke laut dan menyatu dengan lautan. Kemudian, air kembali mengalami siklus hidrologi yang dimulai dari evaporasi.


Page 2

Ilustrasi siklus hidrologi. Foto: Pixabay

Sebagaimana kita tahu, air merupakan komponen penting untuk keberlangsungan makhluk hidup. Ketersediaan air di bumi dapat terjaga berkat adanya siklus hidrologi.

Siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke armosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinyu. Siklus hidrologi terjadi dalam beberapa tahapan. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Siklus hidrologi diawali dengan terjadinya penguapan air yang berada di permukaan tanah, sungai, danau, serta laut.

Penguapan sendiri adalah proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas. Dalam siklus hidrologi, penguapan dipengaruhi oleh pemanasan sinar matahari. Air yang menguap karena panas matahari tersebut akan naik ke atmosfer.

Selain penguapan pada daerah perairan, tumbuhan juga melangsungkan proses penguapan yang dinamakan transpirasi. Transpirasi adalah proses penguapan air dari tanaman melalui mulut daun (stomata).

Transpirasi terjadi siang hari saat panas. Faktor yang mempengaruhi transpirasi, yakni suhu, kelembaban udara, jenis tanaman, dan pergerakan angin.

Evapotranspirasi adalah penguapan air yang dihasilkan dari proses transpirasi dan evaporasi. Jadi evepotranspirasi adalah keseluruhan penguapan air yang terjadi di permukaan bumi.

Sublimasi adalah perubahan wujud zat padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu. Peristiwa ini akan terjadi pada lapisan es yang ada di kutub utara dan selatan.

Awan. Foto: PIxabay

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan gas (uap air) menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Fase ini terjadi apabila uap air yang naik menuju atmosfer berada pada titik tertentu, kemudian berubah menjadi butir-butir air. Butir-butir air yang berkumpul dan menyatu ini kemudian menjadi awan.

Adveksi adalah proses pergerakan uap air (awan) secara horizontal karena angin. Proses ini memungkinkan awan untuk menyebar dan berpindah tempat dari laut ke darat.

Setelah adveksi, proses selanjutnya adalah presiptasi. Presipitasi terjadi ketika awan sudah tidak mampu menahan massa air yang dikandungnya. Alhasil, terjadilah hujan.

Namun proses presipitasi tidak selalu berakhir dengan hujan. Jika awan tersebut berada di tempat yang lebih tinggi atau dingin, titik-titik air akan berubah menjadi es dan menyebabkan hujan salju.

Aliran sungai. Foto: PIxabay

Run off atau aliran permukaan adalah bagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah. Dalam tahapan run off, air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, misalnya ke got yang bermuara di sungai, danau, maupun laut.

Sebagian air hujan yang jatuh ke bumi akan mengalami proses infiltrasi. Infilrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam permukaan tanah.

Air yang mengalami infiltrasi dapat menetap menjadi air tanah, mengalir ke lapisan lain dan bermuara di sungai atau laut, atau menguap lagi ke udara dalam proses evapotranspirasi. Air akan mengalami siklus hidrologi kembali yang dimulai dari evaporasi.