Persoalan inti atau gagasan utama yang menjiwai seluruh isi karangan disebut

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian, Syarat - Syarat, dan Pengembangan Paragraf1. Pengertian ParagrafParagraf ialah sekelompok kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dansecara bersama-sama menjelaskan suatu pikiran yang menjiwai seluruh karangan.Pikiran tersebut dinamakan dengan pikiran utama atau ide pokok.Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi,kalimatyang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yangmembentuk suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulismelalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan danjuga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yangsingkat.2.Syarat ParagrafParagraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan pikiran denganbaik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yaitu harus memiliki kesatuan,kepaduan dan kelengkapan.1. Kesatuan (Unity)Yang dimaksud kesatuan yaitu suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiranyang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok danbeberapa pikiran jelas. Hubungan pikran yang satu dengan pikran lainnyamenandakan bahwa paragraf tersebut telah memiliki kesatuan

Apa itu ide pokok paragraf? Ide pokok atau gagasan utama dalam paragraf adalah topik inti pembahasan dari suatu paragraf. Di samping ide pokok, ada juga kalimat penjelas yang berfungsi untuk menjelaskan gagasan dari ide pokok tersebut.

Ide pokok paragraf bisa berada di awal maupun di akhir. Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Sedangkan paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir paragraf disebut paragraf induktif. 

Di samping itu, ada juga paragraf campuran yang mengandung ide pokok paragraf di awal dan di akhirnya.

Persoalan inti atau gagasan utama yang menjiwai seluruh isi karangan disebut
Ilustrasi ide pokok paragraf (Dok. Zenius)

4 Ide Pokok Paragraf dan Contoh Soalnya

Paragraf Deduktif

Sederhananya, pada paragraf deduktif ide pokok kalimat tersebut terletak pada awal tulisan. Karena disampaikan di awal, alur tulisannya pun menjadi khusus – umum. 

Maksudnya, hal-hal yang sifatnya inti disampaikan terlebih dahulu sebelum kemudian dimasukkan hal-hal yang sifatnya mendukung. Lebih jelasnya, coba simak contoh soal ide pokok paragraf dalam teks berikut. 

Ada berbagai macam sistem pemerintahan di dunia ini. Di antaranya adalah monarki, republik, hingga parlementer. Sistem pemerintahan monarki dipimpin oleh seorang raja atau ratu. Pergantian pemimpin biasanya terjadi saat raja atau ratu mangkat. Negara yang menganut sistem monarki contohnya adalah Arab Saudi. Negara yang menganut sistem pemerintahan republik dipimpin oleh seorang presiden. Pergantian pemimpinnya diatur oleh konstitusi. Contoh dari negara republik adalah Indonesia yang dipimpin presiden dan diadakan pemilihan umum setiap 5 tahun sekali untuk mengganti presiden. Sedangkan negara dengan sistem pemerintahan parlementer dipimpin oleh seorang Perdana Menteri tetapi juga bisa seorang presiden, tergantung konstitusi negara bersangkutan. Beberapa negara yang menganut sistem tersebut adalah India, Australia, dan Afrika Selatan. 

Kalimat yang diberi warna merah adalah inti dari tulisan tersebut. Ide pokok paragraf tersebut adalah kalimat yang berada di awal tulisan. Berarti, tulisan tersebut merupakan paragraf deduktif.

Paragraf Induktif

Apabila deduktif menyajikan ide di awal atau pembukaan tulisan, sebaliknya dengan induktif. Paragraf induktif menampilkan ide pokoknya di akhir tulisan. Karena letak idenya ada di akhir, alurnya pun menjadi umum ke khusus. 

Tulisan diawali oleh hal-hal yang bersifat umum dan setelahnya baru masuk ke inti persoalan. Coba simak tulisan di bawah ini. 

Setelah terjadi gempa dahsyat beberapa bulan yang lalu, warga RW 07 Kelurahan Indonesia Berduka masih tinggal di tenda pengungsian. Hal ini membuat para warga mulai merasa resah karena warga di RW lain sudah mulai tinggal di perumahan yang disediakan oleh pemerintah. Terlebih lagi, kondisi tenda pengungsian sebenarnya tidak begitu layak huni. Sanitasinya buruk dan akses menuju air bersih sangatlah jauh di mana warga harus menempuh jarak 3 kilometer untuk sampai di mata air terdekat. Melihat keadaan yang demikian, pemerintah seharusnya tidak melupakan nasib warga RW 07 meski telah mencukupi hak-hak warga RW lain. 

Nah, dalam tulisan di atas ide pokok paragraf tersebut adalah kalimat yang terletak di akhir paragraf. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tulisan tersebut bisa masuk sebagai paragraf induktif. 

Paragraf Campuran

Sebagaimana namanya, paragraf ini merupakan perpaduan antara induktif dan deduktif. Pada paragraf campuran ide pokok berada di awal dan akhir tulisan. Alurnya pun menjadi khusus ke umum lalu ke khusus lagi. 

Korupsi adalah hal yang membahayakan bagi kesejahteraan masyarakat dan sudah selayaknya kita marah. Bagaimana tidak, coba hitung jumlah belanja Anda dalam sepekan terakhir. Anggaplah pengeluaran Anda berada pada angka 500 ribu rupiah. Uang sebesar itu ternyata tidak semuanya berubah menjadi barang atau jasa. Ada sekian persen dari uang tersebut yang berubah menjadi pajak seperti pajak penambahan nilai misalnya, anggaplah sebesar 20 ribu rupiah. Anda bukanlah satu-satunya rakyat Indonesia. Di luar sana ada jutaan rakyat lain yang juga berbelanja dengan nilai berbeda-beda. Dari belanja merekalah negara memperoleh salah satu sumber keuangannya. Nah, uang pajak tersebut ternyata disalahgunakan oleh seorang oknum untuk berlibur ke Jepang bersama keluarganya. Tindakan tersebut merupakan tindakan korupsi yang pastinya melanggar hukum. Dengan keadaan yang demikian, bukankah seharusnya Anda merasa marah kepada koruptor tersebut?

Paragraf Deskriptif 

Selain di awal atau di akhir paragraf, ada juga paragraf yang ide pokoknya diletakkan di semua bagian paragraf. Jika ide pokok yang ingin disampaikan ada di seluruh paragraf, paragraf itu disebut paragraf deskriptif

Oke, itu dia tadi gue bahas soal macam-macam paragraf beserta ide pokok paragraf masing-masing. Sobat Zenius masih butuh pembahasan materi soal Bahasa Indonesia yang lainnya? Elo bisa klik link ini ya.

Atau elo bisa juga cari-cari materi melalui link ini, ada pembahasan soal teks observasi, teks eksposisi, sampai teks negosiasi. Sampai jumpa di artikel lainnya, ya!

Baca Juga Artikel dari Zenius Lainnnya

Materi Bahasa Indonesia Tentang Gagasan Utama
Materi Bahasa Indonesia Tentang Teks Ceramah
Materi Bahasa Indonesia Tentang Teks Argumentasi 
Materi Bahasa Indonesia Tentang Teks Eksplanasi
Materi Bahasa Indonesia Tentang Teks Deskripsi

Originally published: December 23, 2019
Updated by: Arum Kusuma Dewi

Persoalan inti atau gagasan utama yang menjiwai seluruh isi karangan disebut

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Aline

Jenis-jenis paragraf tersebut dibagi menjadi 5, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Berikut ini rinciannya, yaitu:

1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah jenis-jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Karakteristik dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut.

Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang.

2.Paragraf Deskripsi

Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis-jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Karakteristik paragraf deskiripsi adalah menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Paragraf ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Paragraf ini biasanya menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Pembaca juga perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk memahami paragraf ini. Karakteristik paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.

Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana. Ada banyak jenis-jenis paragraf eksposisi seperrti eksposisi definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah jenis-jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Karakteristik paragraf argumentasi adalah menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin. paragraf argumentasi membutuhkan paparan akta untuk membuktikan pendapatnya. Isi dari paragraf ini biasnaya menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian. Penutup paragraf argumentasi biasanya berupa kesimpulan.

Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Sementara pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

5. Paragraf Persuasi

Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis-jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca.

Karakteristik paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca. Paragraf persuasi edapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.