Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Uwais Al Qarni brainly

Ilustrasi sungkem ke orang tua. Foto: Shutterstock

Sikap berbakti kepada orang tua memang sudah seharusnya dilakukan bagi setiap anak. Sudah tugas sebagai seorang anak untuk memberikan manfaat kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti tidak membantah.

Bahkan, Allah SWT pernah berfirman dalam QS. Luqman ayat 14 yang artinya:

"Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."

Di dalam Alquran juga Allah SWT menjelaskan bahwa sebagai anak tidak boleh berkata kasar dalam QS. Al-Isra ayat 23 yang artinya:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu, bapak,. Jika salah seorang di antara keduanya atau dua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

Dalam sejarah ada satu orang yang dikenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya, dialah Uwais Al-Qarni.

Beliau adalah sosok pemuda sholeh yang sangat berbakti kepada ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Dari beberapa sumber, sosok Uwais memiliki penyakit sopak yang membuat kulitnya belang-belang. Dia merupakan orang fakir dari Yaman yang ingin bertemu Rasulullah SAW, namun tidak pernah berjumpa.

Pada satu kisah, ibunya Uwais ingin sekali melaksanakan haji. Namun, perjalan itu sangatlah jauh, perlu melewati padang pasir yang tandus dengan cuaca yang sangat panas. Tersadar, Uwais adalah pria miskin dan tidak memiliki kendaraan untuk melakukan perjalanan jauh seperti itu.

Amalan Uwais bisa dibilang sangat luar biasa. Untuk mengabulkan permintaan ibunya, ia melakukan latihan fisik setiap hari dengan menggendong anak lembu naik turun bukit. Perjuangannya memang tidak bisa dibilang main-main. Keseriusan dan kepatuhannya kepada ibunya membuatnya harus melakukan itu demi mewujudkan keinginan tersebut.

Selain melakukan latihan fisik, ia juga menabung bahan makanan sebagai bekal perjalannya. Hingga memasuki musim haji, melalui punggung sang anak, Uwais al-Qarni, ia bisa menunaikan haji. Melakukan perjalan yang sangat jauh dan sulit, Uwais rela menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah untuk memenuhi permintaan sang ibunda.

Sampai di Makkah, Uwais dengan penuh semangat dan usaha, menggendong ibunya melakukan tawaf. Di hadapan ka'bah, Uwais berkata, "Ya Allah, ampunilah semua dosa ibu." Lalu, sang ibunda berkata, "Bagaimana dengan dosamu, nak?". Dengan penuh ketulusan, Uwais menjawabnya, "Terampunya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukup ridha dari ibu lah yang akan membawaku ke surga."

Kisah haru Uwais al Qarni seharusnya menyadarkan kita semua betapa pentingnya memuliakan orang tua. Tidak heran pula, Rasulullah SAW menyuruh semua umat manusia untuk mencari surga melalui keridhaan ibu.

Kamu tentu nggak asing kan dengan pernyataan bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Ini pun dijelaskan dalam suatu hadist:

"Surga itu di bawah telapak kaki ibu." (HR Ahmad, an- Nasai, Ibn Majah, dan al-Hakim)

Nama Uwais al-Qarni memang tidak pernah disebut di kalangan para sahabat Nabi. Tapi, sosoknya sangat dikagumi oleh Nabi.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi." (HR. Ahmad)

Untuk itu, sebagai seorang anak tidak ada salahnya untuk berbakti kepada orang tua. Jangan pernah memperlakukan mereka buruk. Dahulukan lah kepentingan mereka dari pada kepentingan sendiri. Sebab, mereka telah mendidikmu dengan penuh kasih dan sayang. Apalagi seorang ibu yang harus menanggung beban penderitaan sejak mengandung.

Semoga kisah Uwais al-Qarni bisa dijadikan pelajaran baik bagi kalian semua, ya.