Negara mana yang melakukan perlombaan luar angkasa

"Barang siapa menguasai antariksa, negara itu juga bisa menguasai militer seluruh dunia". Demikian doktrin militer di era tersebut.  Pasalnya saat itu roket ruang angkasa nyaris tidak ada bedanya dengan peluru kendali balistik antar benua.

Uni Soviet pada tahun 50-an hingga awal tahun 60-an jauh lebih unggul dibanding Amerika Serikat dalam program penaklukan antariksa ini. Tahun 1957 Moskow sudah meluncurkan satelit pertama "Sputnik" yang mengorbit Bumi, dan jadi propaganda negara komunis itu sebagai penguasa antariksa.

Sukses Sputnik mengejutkan dunia. Walau sejatinya Sputnik tidak lebih dari bola logam yang dipasangi pemancar dan penerima radio, misi ini menciptakan tekanan berat bagi pemerintah Amerika Serikat.

Uni Soviet mengungguli AS

"Washington menghadapi ancaman baru dari ruang angkasa, dan harus melakukan tindakan untuk mengatasinya", demikian kecemasan yang dilontarkan di pemerintah AS. Zaman baru ruang angkasa sudah dimulai dengan Sputnik, dan Amerika ketinggalan oleh Uni Soviet", kata presiden AS ketika itu, Dwight D Eisenhower .

Eisenhowrer mengakui. "Kami kini menghadapi tantangan terbesar, yang dilontarkan oleh peradaban modern. Amerika akan segera mengembangkan pesawat ruang angkasa yang mengumpulkan data darai antariksa dan meneliti sistem tata surya", ujar presiden AS itu.

Negara mana yang melakukan perlombaan luar angkasa
Uni Sovyet lebih unggula dari AS. Kosmonot pertama (dari kiri.) Valeri Bykowski, Valentina Tereshkowa und Yuri Gagarin.Foto: picture-alliance/RIA Nowosti

Namun Uni Soviet menggebrak dengan kejutan berikutnya. Yakni dengan misi teranyarnya, misi berawak ke luar angkasa,  Kosmonot Uni Soviet, Yuri Gagarin pada tahun1961 jadi orang pertama yang mengelingi ruang angkasa di orbit bumi. Sementara Washington baru saja melangkah dengan melakukan ujicoba  mengirim simpanse ke ruang angkasa.

Misi ambisius ke bulan

Lomba penguasaan ruang angkasa kini mengerucut jadi misi ambisius misi berawak. Lebih tajam lagi: mendaratkan manusia di bulan. Amerika Serikat dengan presiden Kennedy menabuh genderang perang untuk mengalahkan keunggulan Uni Soviet. Misi ke bulan jadi semboyan nasional AS dan investasi besar dikucurkan untuk progam NASA.

Pakar roket Jerman yang sebelumnya bekerja untuk Hitler dan kemudian membelot ke AS, Wernher von Braun jadi tokoh kunci bagi sukses misi ruang angkasa  Washington. Dengan cepat NASA meraih kemajuan. Dengan program yang dipacu, keunggulan Uni Soviet  mulai bisa disusul.

Puncak sukses Amerika Serikat adalah pendaratan manusia pertama di bulan pada tanggal 20 Juli 1969. Astronot Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat dengan kapsul  "Eagle" di permukaan bulan, sementara Michael Collins terus mengorbit dengan Apollo-nya.

Peristiwa ini jadi bombastis, karena media massa mengekspos pendaratan di bulan secara live. Lebih 2000 jurnalis terakreditasi di stasiun peluncuran Cape Canaveral. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan dengan tegang, saat Neil Armstron menginjakkan kakinya di permukaan bulan. Kata pertamanya juga legendaris: "That one small step for man, one giant lepa for mankind".

Fabian Schmidt (as/ap)

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi luar angkasa mulai muncul pada masa Perang Dingin tahun 1947-1991. Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahdjudi Djaja, pada masa Perang Dingin muncul politik Balance of Power atau keseimbangan kekuatan.

Dalam politik Balance of Power, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling bersaing dalam bidang teknologi militer dan ruang angkasa untuk menunjukkan kekuatannya pada dunia.

Dalam politik Balance of Power, dikenal pula istilah space race atau perlombaan kecanggihan teknologi luar angkasa.

Pada perkembangannya, perlombaan teknologi luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan titik awal dalam sejarah perkembangan teknologi luar angkasa di dunia.

Baca juga: Sejarah GATT: Tujuan, Prinsip, dan Perubahannya

Teknologi Luar Angkasa Uni Soviet

Pada 4 Oktober 1957, Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit bernama Sputnik 1 untuk mengorbit bumi selama lebih dari 14 hari. Dengan peluncuran Sputnik 1, Uni Soviet menjadi negara pertama di dunia yang mampu mengirim satelit ke luar angkasa.

Uni Soviet kembali mengungguli perlombaan teknologi luar angkasa dengan mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada 12 April 1961. Uni Soviet berhasil mengirimkan seorang kosmonout bernama Yuri Gargarin untuk mengorbit bumi.

Yuri Gargarin menggunakan pesawat luar angkasa bernama Volstok 1 untuk mengelilingi bumi selama 108 menit.

Setelah misi Yuri Gargarin, Uni Soviet terus mengembangkan teknologi luar angkasanya dengan menambah durasi pengorbitan bumi dan mengirimkan kosmonout perempuan pertama ke luar angkasa.

Teknologi Luar Angkasa Amerika Serikat

Amerika Serikat menyusul capaian Uni Soviet dengan membentuk National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun 1958. Setelah terbentuk, NASA langsung meluncurkan satelit Explorer I ke orbit bumi untuk mencatat sabuk radiasi di atmosfer bumi.

Baca juga: Dampak Perang Dingin di Berbagai Bidang

Pada perkembangannya, Amerika Serikat mampu mengungguli Uni Soviet dengan mencetuskan program Apollo 11. Dilansir dari situs resmi NASA, program Apollo 11 bertujuan untuk mendaratkan manusia pertama ke Bulan.

Pada 16 Juli 1969, Astronot Apollo 11 bernama Neil Amstrong, Buzz Aldrin dan Micahel Collins berhasil mendarat di bulan dan mengibarkan bendera Amerika Serikat.

Dampak perkembangan teknologi luar angkasa

Perkembangan teknologi luar angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat memiliki dampak positif dan nagatif bagi peradaban manusia. Berikut penjelasannya: 

  • Dampak positif 

Beberapa dampak positif perkembangan teknologi luar angkasa, sebagai berikut: 

  1. Memajukan bidang informasi dan komunikasi dengan penggunaan satelit komunikasi
  2. Berkembangnya ilmu astronomi
  3. Memajukan sistem penginderaan jauh dengan penemuan Global Positioning System (GPS)

Baca juga: Upaya Meredakan Perang Dingin

  • Dampak negatif 

Selain berdampak positif, perkembangan teknologi juga memiliki dampak negatif, yaitu:

  1. Munculnya space junk atau sampah luar angkasa yang berasal dari eksplorasi antariksa
  2. Amerika Serikat dan Uni Soviet menggunakan kecanggihan teknologi luar angkasa sebagai alat politik untuk menanamkan pengaruh di negara-negara internasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Negara manakah yang melakukan perlombaan luar angkasa?

Perlombaan Antariksa adalah persaingan penjelajahan angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat selama Perang Dingin. Perlombaan ini diawali oleh perlombaan senjata nuklir antara kedua negara setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Negara apa yang pertama kali ke luar angkasa?

KOMPAS.com - Manusia pertama yang bepergian ke luar angkasa adalah Yuri Gagarin, seorang kosmonot asal Uni Soviet (sekarang Rusia). Yuri Gagarin melakukan perjalanan bersejarah bagi umat manusia itu pada 12 April 1961.

Siapa yang menerbangkan pesawat luar angkasa?

Antariksawan (lazim disebut astronaut) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awakpesawat antariksa.

Bagaimana persaingan teknologi luar angkasa antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet?

Persaingan teknologi luar angkasa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tersebut dikenal dengan istilah “ Star War ” (Perang Bintang). Bentuk kompetisi pada masa Perang Dingin salah satunya dalam bidang teknologi luar angkasa.