Mengapa tekanan darah bisa tinggi

Tekanan Darah TinggiTekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi adalah suatu kondisi ketika seseorang mempunyai tekanan darah yang terukur pada nilai <120/80 mmHg (Menurut criteria Joint National Committee (JNC 7) tekanan darah normal) dan lebih tinggi jika >140/90 mmHg. Tekanan darah ditentukan oleh berapa banyak volume darah yang dipompa oleh jantung dan resistensi aliran darah di pembuluh darah/arteri.

Di Amerika, sekitar 30% orang dewasa memiliki hipertensi atau darah tinggi. Menurut WHO 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia memiliki hipertensi. Jumlah pasien hipertensi akan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan juga meningkatnya orang yang obesitas/kegemukan.

Faktor risiko terjadinya hipertensi ada 2 yaitu yang pertama faktor risiko yang tidak dapat dirubah seperti keturunan (ada hipertensi pada ayah, ibu, atau kedua orang tua), usiajenis kelamin dan yang kedua faktor risiko yang dapat dirubah seperti asupan garam berlebihan meningkatkan risiko hipertensi, diet tinggi lemak, minum alcohol, obesitas dan peningkatan berat badan, dislipidemia (kolesterol tinggi) tidak bergantung obesitas bisa saja kurus, kurang aktivitas fisik, stress.

Bahaya dari darah tinggi atau hipertensi yaituserangan jantung, penyakit ginjal, stroke, kerusakan saraf mata (retinopati), gangguan saraf, penyakit pembuluh darah tepi.

Pemeriksaan laboratorium yang bisa dilakukan jika seseorang mempunyai hipertensi yaitu pemeriksaan rutin (medical check up) pada penderita hipertensi, yang biasa diperiksa adalah kadar haemoglobin (darah merah), pemeriksaan urin, gula darah, kreatinin (fungsi ginjal), kadar kolesterol (profil lipid), dan pemeriksaan listrik jantung (EKG).

Bagi seseorang yang terkena hipertensi harus segera diobati dengan pengobatan anti hipertensi menurunkan risiko terjadinya gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke. Hipertensi dapat dicegah dengan mengecek Kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, Istirahat cukup dan kelola stress serta periksakan tekanan darah Anda karena sebagian besar hipertensi tidak bergejala, karena itu sangat berbahaya, diam-diam bias merusak organ tubuh Anda, bagi yang memiliki hipertensi segera berobatlah kedokter untuk mendapatkan obat anti hipertensi dan obat tersebut harus diminum rutin setiap hari, seumurhidup di bawah pengawasan dokter juga disarankan kontrol rutin ke dokter untuk mencegah komplikasi yang tidak diharapkan.

Kompas TV entertainment lifestyle

Minggu, 26 Desember 2021 | 16:04 WIB

Mengapa tekanan darah bisa tinggi

Ilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi (Sumber: Mockup Graphics on Unsplash)

Penulis : Edy A. Putra | Editor : Gading Persada

AUSTIN, KOMPAS.TV - Kita sering mendengar istilah tekanan darah namun banyak orang yang tidak terlalu memperhatikannya hingga mereka mencapai usia tertentu ketika tekanan darah tinggi menjadi masalah.

Mengutip Menshealth, tekanan darah merupakan ukuran tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, tekanan darah yang normal adalah kurang dari 120/80.

"Ketika orang-orang menunjukkan pola tekanan yang konsisten di atas angka ini, mereka didiagnosis memiliki tekanan darah tinggi yang disebut juga dengan hipertensi," ungkap Suneet Singh, MD, dokter ruang gawat darurat dan direktur di CareHive, Austin, Texas. 

Lalu, apa yang menyebabkan tekanan darah tinggi?

Menurut Dr. Singh, tekanan darah tinggi atau hipertensi dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.

Hipertensi primer yang juga disebut hipertensi esensial, tidak memiliki penyebab yang bisa diidentifikasi, dan merupakan jenis tekanan darah tinggi paling umum.

Penyebab tekanan darah tinggi primer antara lain:

  • Penuaan
  • Genetik
  • Pola makan yang buruk

"Faktor-faktor genetik, dan pilihan gaya hidup yang berhubungan dengan pola makan dan olahraga, bisa berkontribusi terhadap munculnya hipertensi primer," kata Dr. Singh seperti dilansir Menshealth.

"Sedangkan hipertensi sekunder terjadi ketika peningkatan tekanan memiliki kondisi yang mendasarinya," imbuhnya.

Penyebab tekanan darah tinggi sekunder antara lain:

  • Pola makan yang buruk
  • Kurang olahraga
  • Kondisi-kondisi seperti penyakit ginjal, penyakit tiroid, penyakit kelenjar adrenal, dan apnea tidur
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Beberapa obat dekongestan

Apa gejala-gejala tekanan darah tinggi?

Sayangnya, tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala-gejala spesifik.

"Karena alasan itu makanya hipertensi sering disebut sebagai 'pembunuh senyap,'" ujar Dr. Singh.

Cara menurunkan tekanan darah

Dr. Singh mengatakan, ada beberapa cara yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan secara bersamaan menjaga kesehatan jantung.

Cara-cara itu sebagai berikut:

  • Mengurangi konsumsi garam, daging merah, lemak jenuh, dan alkohol
  • Rutin berolahraga kardiovaskular seperti jalan cepat atau lari sekitar 30 menit setiap hari
  • Menjaga berat badan sehat
  • Mengurangi stres
  • Menjauhi produk-produk tembakau seperti rokok dan vape

Karena tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Semakin cepat didiagnosis, semakin cepat kita dapat melakukan perubahan-perubahan yang membantu menjaga kesehatan.

Sumber : Menshealth.com

REKOMENDASI UNTUK ANDA

Powered by

Mengapa tekanan darah bisa tinggi




Video Pilihan

BERITA LAINNYA