Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?

Jelaskan apa alasan tujuan Jepang memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kemudian hari? Pertanyaan tersebut merupakan fokus utama pada pembahasan kali ini dan akan kami jawab secara jelas. Saat terlibat konflik dengan negara-negara sekutu, Jepang berhasil menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour. Namun dalam perencanaannya, Jepang tidak menyangka bahwa AS dapat bangkit dengan cepat setelah serangan besar-besaran di pangkalan angkatan laut tersebut. 

Baca : Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Dalam usahanya menguasai Australia, Jepang terpukul dalam pertempuran laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942. Satu persatu pulau-pulau di Australia dan di Jepang dapat dikuasai kembali oleh pihak sekutu. Pada bulan April 1944 Sekutu telah mendarat di Irian Barat yang kemudian mengakibatkan kedudukan Jepang di Indonesia menjadi terancam.

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?
Wikipedia : Attack on Pearl Harbor

Nah, inilah alasan mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Hal ini karena untuk memikat rakyat Indonesia karena keadaan semakin mendesak. Apalagi setelah jatuhnya pulau Saipan dan gugusan pulau di Marina berhasil dikuasai oleh pihak sekutu pada bulan Juli 1944.

Agar supaya rakyat Indonesia makin bersedia membantu Jepang dengan segala pengorbanannya, maka Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 mengucapkan pidato di muka parlemen Jepang yang antara lain menjanjikan pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) "di kemudian hari". Pidato inilah yang dikenal sebagai "Koiso Declaration".

Jelas bahwa janji tersebut kabur sekali, dan pelaksanannya pun lambat. Mengapa terjadi kelambatan? jika dibandingkan dengan Filipina dan Burma yang masing-masing pada tanggal 1 Agustus 1943 telah diberi kemerdekaan oleh Jepang. Alasan pertama karena pemimpin-pemimpin Indonesia belum mengadakan perjanjian apapun sebelumnya tentang perumusan pemberian kemerdekaan.

Baca Juga : Hasil Sidang PPKI  ke 1, 2 dan 3

Kedua, berhubungan dengan hal pertama Jepang terpaksa menimbang-nimbang pelaksanannya dalam waktu yang lama. Ketiga, baru pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan rencana pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) atau singkatan dari Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Namun dalam penyusunannya memakan waktu lama, karena terjadi tawar menawar antara pihak-pihak Indonesia dan Jepang.

Alasan keempat yaitu jatuhnya Kabinet Koiso pada tanggal 5 April yang kemudian digantikan oleh Kabinet Suzuki. Kabinet yang baru ternyata tidak segera mengambil alih tanggungjawab pelaksanaan kabinet Kaiso. BPUPKI diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat. Tugas-tugas BPUPKI adalah mempelajari dan menyusun rencana pembangunan politik atau pemerintahan Indonesia Merdeka.

Kesimpulan :

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah untuk memikat atau menarik simpati rakyat agar mau membantu Jepang dalam perang melawan pihak Sekutu. Hal ini karena posisi Jepang saat itu sudah semakin terdesak setelah beberapa pulau penting dapat kuasai oleh sekutu.

Baca Juga :

1. Rangkuman Sejarah Penjajahan Jepang

2. Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia

3. Organisasi Militer dan Semi Militer Bentukan Jepang

Demikian pembahasan mengenai Tujuan Jepang Memberi Janji Kemerdekaan Kepada Bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya seputar masa-masa pendudukan Jepang di Indonesia. Terimakasih.

Sumber Referensi :

  • Drs. G. Moedjanto, M.A. 1988. Indonesia Abad ke 20 I : Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati. Yogyakarta : Kanisius

Share ke teman kamu:

Tags :

Related : Tujuan Jepang Memberi Janji Kemerdekaan Kepada Bangsa Indonesia

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Jenderal Kuniaki Koiso.

KOMPAS.com - Kuniaki Koiso adalah seorang jenderal di Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang menjadi Perdana Menteri Jepang ke-41 dengan masa jabatan antara 22 Juli 1944 hingga 7 April 1945.

Selain itu, pada masa penjajahan Jepang, ia juga dipercaya mengemban tugas sebagai Gubernur Jenderal Korea.

Sedangkan di Indonesia, Kuniaki Koiso dikenal sebagai tokoh yang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia.

Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia pada 7 September 1944.

Namun, setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, ia dihukum karena kejahatan perang dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Baca juga: Janji Koiso, Janji Kemerdekaan Jepang kepada Indonesia

Kuniaki Koiso lahir di Utsunomiya, Jepang, pada 22 Maret 1880. Ia berasal dari keluarga shizoku (mantan Samurai) dari Yamagata. 

Sewaktu muda, ia mengenyam pendidikannya di delapan sekolah berbeda, salah satunya Sekolah Menengah Yamagata.

Setelah itu, Koiso mulai menempuh pendidikan militer dan berhasil lulus dari Akademi Angkatan Darat (AAD) Kekaisaran Jepang pada 1900.

Ia kemudian lanjut ke Sekolah Staf Angkatan Darat dan ditugaskan sebagai Letnan 2 di Resimen Infanteri ke-30 pada Juni 1901.

Pada November 1903, Koiso naik jabatan menjadi letnan. Setahun berselang, selama Perang Rusia-Jepang berlangsung, ia ditugaskan sebagai Ajudan Batalion.

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?
Lihat Foto

Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang (2013)

Rakyat Indonesia sedang melakukan seikerei. Seikerei adalah penghormatan setiap pagi pada Tenno Heika (Kaisar Jepang) dengan cara membungkuk ke arah Tokyo.

KOMPAS.com - Ketika pertama datang ke Indonesia pada 1942, Jepang menampilkan diri sebagai "saudara tua" yang akan membebaskan Indonesia dari imperialisme Barat.

Rakyat Indonesia yang awalnya menyambut Jepang dengan gembira, belakangan tertipu.

Jepang ternyata hanya memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan perangnya.

Jepang berambisi menyatukan Indonesia di bawah Kekaisaran Jepang alih-alih memerdekakan Indonesia.

 Baca juga: Kedatangan Jepang di Indonesia, Mengapa Disambut Gembira?

Beruntung dalam perang melawan Barat, kemenangan Jepang tak bertahan lama.

Dikutip dari Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia (2013), posisi Jepang dalam perang makin terimpit pada 1944.

Jepang pun berusaha meraih dukungan dari rakyat Indonesia. Selain membentuk berbagai organisasi dan menggaet tokoh nasional, Jepang juga memberikan janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso.

Janji Koiso adalah pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Kuniaku Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo.

 Baca juga: Perang Asia Timur Raya: Latar Belakang dan Posisi Jepang

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?

Mengapa Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944?
Lihat Foto

Encyclopaedia Britannica

Koiso Kuniaki, Perdana Menteri Jepang.

Janji Koiso berisi janji Keksaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari.

Janji ini dikeluarkan karena Jepang tahu rakyat Indonesia dan tokoh pergerakan sangat mendambakan kemerdekaan.

Jepang memulai keterlibatannya di Perang Dunia II dengan serangan ke Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 27 November 1941. Pada saat bersamaan, Jepang menyerang wilayah Asia Teggara yang merupakan wilayah jajahan negara-negara Barat yang menjadi musuh Jepang dalam Perang Dunia II. Jepang bertujuan menguasai wilayah ini ini untuk menguasai sumber daya alam yang penting bagi upaya perang Jepang.

Awalnya, Jepang berhasil merebut wilayah ini dengan cepat, dengan menguasai Hong Kong (25 Desember 1941), Singapura dan Malaya (15 Februari 1942), Filipina (22 Desember 1941), Hindia Belanda atau Indonesia (8 Maret 1942), dan Burma (20 Mei 1942). Namun, perlahan Amerika Serikat dan Sekutu berhasil membalikkan keadaan. Kemenangan Amerika Serikat dalam pertempuran laut di Pulau Midway pada 4-6 Juni 1942 menyebabkan hancurnya sejumlah besar kapal induk dan pesawat Jepang. Kemudian dalam pertempuran Guadalcanal pada  7 Agustus 1942 - 9 Februari 1943, Jepang kehilangan kekuasaannya atas pulau-pulau di Samudera Pasifik. 

Melihat kondisi terdesak ini, pemerintah Jepang mulai menjanjikan kemerdekaan pada wilayah jajahannya. Pada 5-6 November 1943, Jepang mengadakan konferensi Asia Timur Raya untuk menunjukkan bahwa Jepang akan memberi kemerdekaan pada negara-negara Burma (Myanmar), Manchukuo, Filipina, dan lainya. DI Indonesia sendiri, janji kemerdekaan diberikan pada tanggal 9 September 1944, Perdana Menteri Kuniaki Koiso. Kemudian Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Maret 1945.

Dengan demikian alasan Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso, memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia adalah untuk mendapat dukungan dari negara Indonesia yang dijajah Jepang tersebut, karena saat itu Jepang sudah mulai kalah dalam Perang Dunia II dari Sekutu.