Manusia purba indonesia yang ditemukan pada lapisan Pleistosen Tengah adalah

Zaman Pleistosen Tengah merupakan zaman yang mana manusia purba mulai memiliki kebudayaan. Foto: Cerdika

Zaman Pleistosen Tengah adalah salah satu bagian dari zaman Pleistosen. Pleistosen sendiri berasal dari bahasa Yunani, pleīstos artinya "paling" dan kainós artinya "baru".

Zaman pleistosen dapat dikatakan sebagai zaman paling baru. Pada zaman ini, hewan seperti mamalia besar sangat banyak ditemukan dibandingkan dengan jumlah turunannya saat ini.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai zaman pleistosen tengah, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Dr. Abdurakhman dan Arif Pradono, M.I.Kom, Pleistosen adalah zaman sebelum sejarah yang juga dikenali sebagai zaman es. Zaman Pleistosen terjadi pada sekitaran 2,6 juta tahun yang lalu hingga 11 ribu tahun yang lalu.

Pada zaman Pleistosen, manusia purba dengan postur yang tegak sudah ada. Zaman ini merupakan zaman pertama dari Periode Kuarter atau era keenam dari zaman Kenozoikum.

Pleistosen sendiri memiliki ciri-ciri yang kemudian membedakan zaman ini dengan beberapa zaman lainnya. Berikut ciri-ciri zaman Pleistosen:

  • Adanya peristiwa glasiasi, yaitu suatu proses tertutupnya lautan akibat tumpukan lapisan es. Akibatnya, pada zaman ini, manusia purba yang sudah ada dan hewan-hewan melakukan migrasi ke tempat yang lebih jauh.

  • Adanya proses interglasiasi. Setelah membeku akibat peristiwa glasiasi, akhirnya pada zaman ini, lapisan es tersebut kembali mencair. Kondisi ini kemudian membuat membuat hewan tertentu terisolasi dan mengalami pengerdilan sebagai bentuk adaptasi lingkungan.

  • Adanya aktivitas endogen, yakni aktivitas yang diakibatkan oleh tenaga yang berasal dari dalam perut bumi.

  • Terjadi aktivitas eksogen, yaitu suatu aktivitas yang diakibatkan oleh tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi.

Zaman Pleistosen adalah zaman sebelum sejarah yang dikenali sebagai zaman es. Foto: Wikipedia Commons

Pleistosen sendiri di bagi menjadi beberapa babak, yakni menjadi 4 era, yaitu:

  1. Gelasian: 2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu, bagian dari pleistosen awal.

  2. Calabrian: 1,8 juta hingga 780.000 tahun yang lalu, bagian dari pleistosen awal.

  3. Chibanian/Ionia: 780.000 hingga 126.000 tahun yang lalu, disebut juga pleistosen tengah.

  4. Tarantia: 126.000 hingga 11.700 tahun yang lalu), disebut juga pleistosen akhir.

Akan tetapi, pembabakan atau pengelompokan zaman Pleistosen dibagi menjadi tiga zaman saja, yaitu: Pleistosen Awal (lapisan bawah), Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir (lapisan atas).

Manusia purba di zaman Pleistosen Tengah mulai melakukan perburuan untuk bertahan hidup. Foto: The Conversion

Zaman Pleistosen Tengah disebut juga zaman Chibanian atau Ionia. Zaman ini terjadi sekitar 780.000 hingga 126.000 yang lalu.

Menurut Bernard Philippe Groslier dalam Indocina: Persilangan Kebudayaan, pada zaman ini, manusia purba jenis Homo erectus atau manusia berjalan tegak sudah ada. Misalnya, Pithecanthropus erectus.

Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang ditemukan di zaman Pleistosen Tengah. Jenis manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, Jawa Timur.

Pithecanthropus erectus juga disebut sebagai hewan kera yang memiliki cara berjalan yang tegak. Postur fisiknya hampir sama dengan postur yang dimiliki oleh Meganthropus paleojavanicus, yaitu sekitar 165–180 cm.

Selain Pithecanthropus erectus, di daerah Tiongkok juga ditemukan fosil manusia purba yang diperkirakan hidup di zaman Pleistosen Tengah. Manusia purba ini ialah Pithecanthropus pekinensis.

Kondisi pada zaman Pleistosen Tengah cenderung tidak stabil, sehingga manusia purba melakukan beberapa adaptasi untuk bertahan hidup, seperti berburu dan mengumpulkan makanan.

Aktivitas ini ditandai dengan ditemukannya bukti-bukti yang mendukung aktivitas manusia di kala itu, yakni berupa alat-alat batu jenis serpih, kapak perimbas, serta beberapa alat dari tulang dan tanduk.