Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda terjadi pada periode?

Jawaban:

1. sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal.

2. seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

3. 3000 SM

Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

2900 SM

Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

500 SM

Manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.

105 M

Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.

4. Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

5. sejak awal masehi

6. sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda azan, maupun tanda bahaya.

7. yaitu pada masa Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram.

8. daun

9. lontara

10. suatu peralatan sederhana yang digunakan untuk menciptakan bunyi. Bentuknya biasanya adalah sebuah tabung dengan salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat dipukul.

11. burung merpati yang telah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan.

12. piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama.

13, ang digunakan sebagai alat musik untuk tujuan ritual keagamaan Yahudi. Ia berkaitan erat dengan kedua hari raya penting Yahudi, yaitu Rosh Hashanah dan Yom Kippur.

14. digunakan dalam acara adat terutama di daerah tertinggal disekita pesisir.

15.  mengirimkan berita, sinyal bahaya, sebagai tanda darurat atau mengumpulkan orang banyak ke suatu area .

16. ejenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas pada zaman kuno. Tanaman ini umumnya dijumpai di tepi dan lembah Sungai Nil. Kira-kira 3500 SM, bangsa Mesir Kuno sudah memanfaatkan papirus.

17. kulit tipis atau kulit halus dari sejenis tanaman air yang dinamakan papyrus atau papirus

18. pada masa purba

19. uatu ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya.

20. daun lontar, lonceng, kentungan, telegraf, merpati pos

KOMPAS.com - Tulisan yang membuka tabir sejarah Mesir Kuno sekaligus merupakan tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif.

Hieroglif adalah aksara Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet.

Karakter tersebut terdiri atas gambar dalam bentuk manusia, hewan, atau benda, dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau sulit dipahami maknanya.

Ada juga sejenis hieroglif yang lebih sederhana atau hieroglif kursif, yang digunakan untuk menulis literatur keagamaan pada papirus (sejenis kertas di Mesir Kuno).

Kedua jenis hieroglif tersebut dipakai hingga sekitar tahun 400 masehi.

Hieroglif berasal dari bahasa Yunani, hieros yang artinya suci dan glufe berarti ukiran. Secara etimologis, hieroglif bisa diartikan sebagai ukiran suci.

Sedangkan Bangsa Mesir menyebutnya "aksara dewa", merujuk pada asal-usul tulisan hieroglif yang dipercaya berasal dari para dewa.

Baca juga: Peradaban Mesir Kuno: Periodisasi dan Sistem Pemerintahan

Sejarah hieroglif Mesir

Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan tertua yang diduga berkembang sejak sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir.

Hal ini dibuktikan dengan temuan simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM yang menyerupai penulisan hieroglif.

Sementara penggunaan tulisan hieroglif muncul dari sistem simbol di awal Zaman Perunggu, sekitar abad ke-32 SM, pada prasasti Narmer Palette yang ditemukan pada 1890-an.

Akan tetapi, tim arkeolog dari Jerman yang melakukan penggalian di Abydos (sekarang Umm el Qa'ab) pada 1998 menemukan sebuah makam dengan 300 pahatan nama yang diperkirakan dari abad ke-33 SM.

Sejauh ini, kalimat pertama dalam dalam aksara hieroglif yang bisa diuraikan berasal dari abad ke-28 SM, ditemukan di makam Seth-Peribsen di Umm el Qa'ab.

Hieroglif kemudian berkembang menjadi sistem penulisan yang digunakan pada prasasti-prasasti periode Kerajaan Baru Mesir (antara abad ke-16 SM hingga 11 SM).

Selama periode tersebut, telah digunakan 900 lambang hieroglif berbeda. Kemudian pada zaman Romawi Kuno, sudah terdapat lebih dari 5.000 hieroglif.

Pada abad ke-4, beberapa orang Mesir akhirnya mampu membaca hieroglif.

Namun, penggunaan hieroglif berhenti pada 391 masehi setelah penutupan seluruh gereja non-Kristen.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno, Apa Bedanya?

Perkembangan penulisan hieroglif Mesir

Pada awalnya, bentuk gambar tulisan hieroglif masih kasar, seperi yang digunakan oleh suku-suku primitif.

Masing-masing gambar mewakili objek alamiah, misalnya matahari digambarkan sebagai piringan, air digambarkan dengan garis gelombang, dan sebagainya.

Namun, penulisan seperti itu tidak dapat mewakili kata-kata atau objek yang tidak dapat dilihat, seperti misalnya pikiran atau hari.

Sehingga, hieroglif lebih dianggap sebagai simbol ide daripada sebuah gambar objek.

Piringan juga dapa diartikan hari, bukan hanya mewakili matahari.

Ide-ide tersebut disebut dengan ideogram.

Perkembangan selanjutnya adalah menggunakan gambar lebih untuk mewakili bunyi daripada mewakili objek sesungguhnya. Misalnya, daun dapat mewakili kata percaya.

Hieroglif yang digunakan sebagai bunyi seperti ini dikenal sebagai fonogram.

Dari fonogram, mereka mengembangkan satu seri tanda yang masing-masing mewakili satu huruf.

Baca juga: Peradaban Akkadia: Sistem Pemerintahan dan Kebudayaan

Setelah itu, mereka terus kerap menggabungkan ideogram, fonogram, dan picturegram (tulisan gambar).

Seiring berjalannya waktu, tulisan tersebut menjadi sangat rumit sehingga sulit dimengerti orang awam.

Sistem penulisan dan jenis hieroglif Mesir

Penulisan hieroglif dapat dimulai dari kanan ke kiri, kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.

Simbol atau tanda yang sama terkadang bisa diinterprestasikan dalam berbagai macam cara, sebagai berikut:

1. Fonogram (Phonetic Reading)

Simbol dibaca dan dibuat sesuai dengan karakteristik visualnya. Misalnya, gambar dari mata dapat menjelaskan kata mata dan kata saya dalam bahasa Inggris (eye dan I).

Gambar mata disebut dengan fonogram dari kata I.

Bentuk fonogram dengan satu konsonan disebut mono atau uniliteral, dua konsonan disebut biliteral, dan tiga konsonan disebut triliteral.

Sementara 24 uniliteral disebut abjad hieroglif dan penulisan hieroglif Mesir normalnya tidak mengindikasikan huruf vokal seperti A, I, U, E, O.

2. Semantic Reading

Selain interpretasi fonetis, karakter atau simbol-simbol juga dapat dibaca maknanya, dalam hal ini logogram diucapkan (ideogram) dan semagram.

Ketika digunakan sebagai logogram, hieroglif mendefinisikan objek yang berupa gambar.

  • Semagram atau determinatif

Semagram (simbol semantik yang menentukan makna) ditempatkan di akhir sebuah kata.

Referensi:

  • Piliang, Santo Saba. (2017). Lemuria Adlantis Nusantara: True Back History of Indonesia. Self Publishing & Printing: Santo Saba Piliang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.