Kultum tentang bulan Ramadhan penuh berkah

3 menit

Inilah beberapa contoh kultum Ramadhan singkat yang cocok dipakai untuk ragam kegiatan. Materinya bisa meningkatkan iman dan semangat ibadah di bulan puasa!

Bagi masyarakat Indonesia, istilah kultum pasti sering didengar.

Istilah tersebut sebenarnya akronim dari kuliah tujuh menit atau sebuah ceramah agama yang isinya pendek serta ringkas.

Saat Bulan Ramadan tiba, kegiatan kultum kian banyak dipakai untuk berbagai kegiatan, misalnya untuk ngabuburit, menjelang salat tarawih, hingga mengisi waktu pasca salat subuh.

Nah, jika kamu dalam satu kesempatan hendak memberikan kultum, kami akan memberikan beberapa materi kultum Ramadhan.

Materi kultum Ramadhan berikut, sangat cocok disampaikan untuk meningkatkan iman dan semangat ibadah di bulan puasa.

Terinspirasi dari berbagai sumber, ini dia materi kultum Ramadhan selengkapnya!

4 Materi Kultum Ramadhan Singkat

Kultum tentang bulan Ramadhan penuh berkah

sumber: inilahkoran.com

1. Tujuan Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang sudah memberikan banyak nikmat yang tak terkira sampai hari ini.

Sampai akhirnya kita bisa bertemu kembali di Bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Tidak lupa, selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, hingga sampai kepada kita selaku umatnya.

Melalui kesempatan ini, izinkan saya untuk menyampaikan sebuah kultum yang singkat mengenai tujuan Bulan Ramadan.

Sebelumnya, mari kembali kita bersyukur, sebab kita masih diberi kesempatan umur oleh Allah untuk menikmati bulan yang penuh kenikmatan ini.

Mengenai anjuran berpuasa di Bulan Ramadan, sesungguhnya sudah Allah firmankan lewat ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari penggalan ayat di atas jelas, jika puasa diwajibkan bagi setiap orang yang beriman.

Lewat ayat tersebut juga disebut, bila puasa dimaksudkan agar kita menjadi orang yang bertakwa.

Maka dari itu, sebelum ketakwaan diraih, bagi mereka yang berpuasa wajib untuk menahan segala nafsunya selama satu bulan penuh, di luar makan dan minum.

Kelak di akhir, manusia yang berhasil dan benar-benar memaknai puasa dengan utuh, ia akan sampai pada derajat takwa.

Semoga kita yang pada saat ini hadir sanggup untuk sampai ke tujuan hakiki bulan puasa.

Itulah kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Segala manfaat datangnya dari Allah, sementara jika ada salah ucap datanya dari saya, sebagai manusia biasa.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

2. Hikmah Puasa

Kultum tentang bulan Ramadhan penuh berkah

sumber: nikmatislam.com

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Pertama-tama dan paling utama, marilah kita senantiasa untuk memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah, sebab berkat Allah kita bisa berkumpul di tempat mulia ini.

Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita umat yang taat menjalankan sunah-sunahnya.

Lewat kesempatan ini, saya akan coba menjelaskan mengenai hikmah-hikmah bulan puasa.

Hikmah sendiri mempunyai arti manfaat atau kebijaksanaan dari Allah.

Lalu, apa saja hikmah yang bisa kita rengkuh di Bulan Ramadan?

Secara umum hikmahnya itu ada 5, antara lain:

Pertama, puasa untuk meningkatkan ketakawaan kepada Allah.

Kedua, sebagai bentuk latihan untuk mengontrol segala hawa nafsu, tak hanya makan dan minum.

Ketiga, di bulan puasa, kita dituntut untuk mampu melakukan yang terbaik setiap harinya.

Keempat, dengan merasakan lapar dan minum, kita dilatih untuk berempati serta peka terhadap orang yang kurang beruntung.

Kemudian kelima, hikmah puasa yakni menyadarkan kita untuk terus berusaha dekat dengan Allah.

Semoga kelima hikmah di atas dapat kita resapi dan dapatkan di bulan puasa tahun ini.

Sampai akhirnya, derajat takwa bisa diraih setelah menjalani ibadah puasa satu bulan penuh.

Semoga ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

3. Waktu Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah mari kita panjatkan kepada Allah, sebab karena Allah kita bisa berkumpul pada kesempatan yang mulia ini.

Tak lupa, selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya akan mencoba menjelaskan waktu terbaik membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan.

Hal ini karena, membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan mempunyai keutamaan tersendiri.

Tak hanya membaca, tapi Rasul sudah mencontohkan jika Al-Qur’an mesti direnungi sampai dikhatamkan di bulan puasa.

Sesuai dengan hadis yang berbunyi:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”  (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Menurut berbagai keterangan, agar hikmah membaca Al-Qur’an kian paripurna, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an.

Pertama tentunya saat mengerjakan salat wajib.

Lalu selanjutnya di luar ibadah salat yang dirinci:

  • Saat waktu malam hari,
  • Paruh pertama malam;
  • Antara magrib dan isya;
  • Setelah subuh.

Itulah waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan.

Agar kebaikannya didapat, mari kita amalkan!

Semoga kultum singkat di atas ada manfaatnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

4. Tema Ikhlas

Kultum tentang bulan Ramadhan penuh berkah

sumber: m.apdut.com

***

Itulah beberapa contoh kultum Ramadhan singkat yang bisa kamu pakai.

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

The Zora merupakan salah satu hunian nyaman dan mewah di daerah Tangerang.

Tertarik? Informasi lebih lengkap bisa kamu temukan di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

Ilustrasi bulan Ramadhan. Sumber: Unsplash

Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan Sayyidusy shuhur atau penghulu bulan-bulan, karena memiliki keistimewaan tersendiri. Beberapa kisah Ramadhan disampaikan dengan tema ceramah bulan Ramadhan penuh berkah.

Ibadah puasa Ramadhan merupakan bagian dari rukun iman keempat. Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Surat Al Baqarah: 183)

Ramadhan adalah bulan yang istimewa dengan penuh kemuliaan. Setiap amalan ibadah yang dilakukan Muslim pada bulan tersebut akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, orang mukmin berlomba-lomba melakukan segala kebaikan di bulan Ramadhan guna memperoleh keutamaannya.

Selain hal tersebut, masih ada banyak lagi keistimewaan bulan Ramadhan yang perlu diketahui umat Muslim. Yuk ketahui jawabannya pada artikel berikut agar menambah keimanan kita.

Apa Keistimewaan di Bulan Ramadhan?

Ilustrasi keistimewaan bulan Ramadhan. Foto: Unsplash.

Dijelaskan dalam buku Tuntunan Ibadah di Bulan Ramadhan oleh Toni Yunanto, beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang harus diketahui umat Muslim adalah sebagai berikut:

1. Puasa sebagai sarana penting mencapai takwa

Ibadah puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan merupakan sarana penting untuk mencapai ketakwaan seorang mukmin. Allah telah menjadikan ibadah puasa sebagai amalan khusus untuk mendapatkan ampunan dari dosa-dosanya dan sarana mengangkat derajat manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Qudsi berikut:

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadist Muttafaq’Alaih)

2. Waktu diturunkannya Kitab Suci Alquran

Di samping penuh dengan keberkahan, malam Ramadhan juga dikenal sebagai malam-malam istimewa dimana alquran pertama kalinya diturunkan oleh Allah SWT bagi umat manusia.

Pernyataan ini dapat ditemukan dalam penggalan surat Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang yang hak dan yang bathil)….”

3. Perintah Melaksanakan Sholat Tarawih

Pada bulan ini disunahkan untuk melaksanakan sholat malam pada bulan Ramadhan. Sebagaimana diperintahkan Rasulullah dalam hadits riwayat Khulafaur Rasyidin bahwa Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang mendirikan sholat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. An-Nasai)

Lailatur Qadar adalah malam-malam yang mulia dan lebih baik daripada seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam ini ada di sepuluh terakhir malam Ramadhan pada hari-hari ganjil.

Pada malam ini, pintu-pintu langit dibukakan, doa dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra berkata yang artinya:

"Rasulullah s.a.w. memberikan kabar gembira kepada para sahabat beliau. Beliau bersabda: telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah memfardhukan (mewajibkan) atas kalian berpuasa di bulan itu, di bulan itu dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan di bulan itu pula ada Lailatul Qadar (Malam Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan”, Siapa saja yang terhalang dari kebaikan malam itu maka ia terhalang dari rahmah Tuhan" (HR. al-Nasa’i)

5. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Para Setan Diikat

Begitu banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka sudah seharusnya umat Muslim wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Sebab pintu surga dibukakan untuk mereka yang mau beriman di jalan Allah.

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, kita harus dapat memanfaatkan momen Ramadhan sebaik mungkin untuk mencari rahmat Allah SWT di bulan yang suci tersebut.

Beberapa keistimewaan tersebut kerap sering dijelaskan dalam berbagai ceramah bulan Ramadhan penuh berkah. Berikut contoh ceramah tema Ramadhan yang bisa dijadikan refrensi dan pelajaran.

Ceramah Tentang Bulan Ramadhan Penuh Berkah

Ilustrasi contoh ceramah bulan Ramadhan penuh berkah. Foto: Unsplash.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa umat Islam mendapatkan lima keistimewaan dengan datangnya bulan Ramadhan sebagaimana beliau tegaskan berikut ini:

أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خمسَ خِصَالٍ في رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهُنَّ أمَّةٌ من الأُمَمِ قَبْلَهاَ

Artinya: “Di bulan Ramadhan umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.”

Kelima keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut:

خُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ

Artinya: “Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misik.”

Secara jujur kita mengakui bahwa bau mulut orang berpuasa tidak sedap. Hal ini terjadi karena produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang sehingga menjadi lebih kering. Akibatnya timbul halitosis atau bau mulut yang khas yang tak jauh berebeda dengan ketika kita baru bangun tidur. Salah satu kiat untuk mengatasinya adalah perbanyak konsumsi air putih selama berbuka hingga sahur.

Kiat lain adalah menggosok gigi sehabis sahur atau paling akhir sebelum masuk waktu dzuhur. Setelah dzuhur, menggosok gigi ataupun siwak tidak dianjurkan karena hukumnya makruh. Oleh karena itu setelah dzuhur bau mulut yang tak sedap itu tidak perlu dirisaukan karena bagi Allah SWT bau seperti itu lebih baik dari pada bau minyak misik. Selain itu, perlu kta sadari bahwa bau mulut yang tak sedap itu sesungguhnya memiliki hikmah atau manfaat tertentu. Misalnya, bau itu menjadi salah satu pembeda antara orang berpuasa dengan yang tidak berpuasa.

Dengan bau seperti itu orang yang berpuasa akan cenderung lebih banyak diam dari pada bicara yang tidak perlu. Apalagi berkata jorok atau misuh-misuh, jelas hal seperti itu sangat tidak pantas keluar dari mulut orang yang berpuasa karena hanya akan mengurangi kualitas ibadah puasanya.

Maka dengan bau tak sedap seperti itu orang-orang berpuasa diharapkan dapat menyadari keadaanya sehingga bisa menjaga mulutnya dengan baik dari kata-kata kotor, misalnya dengan memperbanyak tadarus Alquran, membaca dzikir, istighfar, shalawat dan sebagainya. Dengan memperbanyak ibadah lisan seperti itu sudah pasti bau tak sedap itu akan mendapat perimbangan dan kemudian diganti oleh Allah dengan bau-bau wangi yang bahkan lebih wangi dari pada minyak misik atau yang juga dikenal dengan minyak kasturi yang berasal dari rusa jantan.

وَتَسْتَغْفرُ لَهُمْ اْلمَلاَئِكَةُ حَتىَّ يُفْطِرُوْا

Artinya: “Orang-orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para malaikat hingga mereka berbuka.”

Keistimewaan kedua ini, menjadi keuntungan besar bagi orang-orang yang berpuasa. Kita semua tahu bahwa malaikat adalah makhluk yang tak kenal maksiat kepada Allah SWT sehingga doa-donya mudah dikabulkan.

Para malaikat itu dari saat imsak hingga berbuka senantiasa memintakan ampunan kepada Allah SWT agar orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya. Sekali lagi ini merupakan keuntungan besar bagi kita karena kita sendiri terkadang merasa was was apakah istighfar kita diterima Allah SWT karena faktanya kita sering megulang kesalahan atau dosa yang sama setelah berkali-kali memohon ampun atas dosa-dosa yang sama.

Oleh karena itu sekali lagi di bulan puasa ini kita mendapat anugerah yang luar biasa dimana para malaikat mendoakan orang-orang yang berpuasa secara terus menerus dari saat imsak hingga saat berbuka yang durasinya mencapai kira-kira 14 jam. Kita sendiri tak mampu melakukan istighfar secara terus menerus hingga selama itu.

وَتُصَفَّدُ فِيْهِ مَرَدَّةُ الشَّياَطِيْنِ ، وَلاَ يُخْلِصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كاَنُوْا يُخْلِصُوْنَ فِي غَيْرِه

Artinya: “Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.” Kita semua tentu merasakan di bulan Puasa kita menjadi seperti malas untuk berbuat apa saja kecuali ibadah. Semangat kita untuk beribadah meningkat dibandingkan dengan di.luar Ramadhan. Hal ini terjadi karena setan-setan dibelenggu hingga selesainya Ramadhan. Ini semua merupakan kemurahan Allah SWT dalam rangka memberi kesempatan kepada kita untuk menambah pundi-pundi amal ibadah kita. Di luar Ramadhan mungkin kita lebih banyak berpikir dan melakukan hal-hal yang bersifat duniawi saja.

Dengan dibelenggunya setan-setan di bulan Ramadhan, maka secara teori setidaknya kemaksiatan bisa ditekan serendah-rendahnya. Kemaksiatan-kemaksiatan yang ada tentu sulit dikaitkan dengan keterlibatan setan. Mereka alibi dalam hal ini.

Jika demikian halnya, maka kemaksiatan-kemaksiatan itu timbul karena kesalahan kita yang tidak mampu mengendalikan nafsu yang ada dalam diri kita sendiri.

وَيُزَيِّنُ اللهُ لَهُمْ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ، ثُمَّ يَقُوْلُ : يُوْشِكُ عِبَادِيْ الصَّائِمُوْنَ أَنْ يُلْقُوْا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَاْلأَذَى وَيَصِيْرُوْنَ إِلَيْكَ.

Artinya: “Setiap hari di bulan Ramadhan Allah memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu (wahai surga).”

Keistimewaan keempat ini dimana Allah menghiasai surga dengan indahnya untuk menyambut para hamba-Nya yang berpuasa menunjukkan bahwa ibadah puasa memiliki nilai spiritualitas yang sangat tinggi. Kepada surga Allah berfirman, “Para hamba-Ku yang berpuasa hampir menemukan hasil dari jerih payahnya hingga sampai kepadamu.”

Kalimat ini mengandung arti bahwa tak ada balasan bagi orang-orang berpuasa kecuali surga karena ibadah puasa memang untuk Allah sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.” Hadits tersebut mengungkapkan bahwa ibadah puasa urusannya dengan Allah SWT. Allah yang memerintahkan, Dia pula yang mengatur segala sesuatunya. Tidak ada orang sakit atau bahkan mati karena puasa. Justru yang terjadi orang bisa sakit atau bahkan mati karena makan terlalu banyak atau over dosis.

Manfaat puasa juga diakui oleh dunia kedokteran yang dikenal dengan puasa medis selama waktu tertentu sebelum seorang pasien menjalani pemeriksaan darah di sebuah laboratorium.

وَيَغْفِرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ ، قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ : اَهِيَ لَيْلَةُ اْلقَدَرِ ؟ ، قَالَ : لاَ ، وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ

Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasul SAW ditanya apakah itu malam Lailatul Qadar? Beliau. menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”

Dalam keistimewaan kelima ini, Allah mengampuni orang-orang berpuasa pada setiap akhir malam, dan itu bukan merupakan lailatul qadar. Lailatul qadar adalah satu hal dan ampunan Allah pada setiap akhir malam di bulan Ramadhan merupakan hal lainnya. Artinya Orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya kepada Allah SWT.

Sedangkan Lailatul qadar diberikan kepada orang-orang tertentu sesuai dengan pilihan Allah sendiri. Maka beruntunglah mereka yang selain mendapatkan ampunan dari Allah tetapi juga mendapatkan kebaikan lailatul qadar yang nilainya lebih tinggi dari pada kebaikan seribu bulan.

Jika keistimewaan kelima ini dihubungkan dengan keistimewaan kedua diatas, yakni Malaikat memintakan ampunan kepada Allah untuk orang-orang yang berpuasa, maka menjadi klop dan jelas bahwa orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya sebagaimana juga disabdakan Rasulullah SAW dalam hadist beliau yang diriwayatkan dari Abi Hurairah:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan semata-mata karena Allah dan mengharap ganjaran dari pada-Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat.”

Kelima hal di atas sebagaimana telah diuraikan merupakan keistimewaan bulan Ramadhan yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Kita bersyukur bahwa kita semua menjadi umat beliau. Untuk itu semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa tahun ini dan tahun-tahun berikutnya dengan sebaik-baiknya sehingga kelima keistimewaan diatas dapat kita raih seluruhnya.

Itulah ulasan singkat tentang keistimewaan Ramadhan beserta contoh ceramah yang bisa dimaknai dan bisa menjadi motivasi untuk beribadah. Semoga bermanfaat.