Apa yang dimaksud dengan kontrol diri mujahadah an nafs berikan contohnya?

Pengertian, hikmah dan contoh bagaimana cara menerapkan mujahadah an nafs dalam kehidupan sehari hari juga hadits yang berkaitan dengannya.

Apa yang dimaksud dengan kontrol diri mujahadah an nafs berikan contohnya?

Mujahadah An Nafs

Pernah dengar tentang mujahadah an nafs?, atau apakah pernah dengar tentang mengendalikan hawa nafsu?, ya, pengendalian hawa nafsu adalah nama lain dari mujahadah an nafs.

Mengendalikan hawa nafsu ini adalah ajaran Islam yang seharusnya bisa di praktikan oleh setiap individu Muslim, karena ini salah satu akhlak mulia, yaitu akhlak kepada Allah, rasul-Nya dan kepada sesama manusia.

Kenapa di sebutkan akhlak kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada manusia?, karena jelas semua yang kita lakukan jika bertentangan dengan nilai Agama, maka kita di anggap orang yang tidak berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya.

Begitu juga jika kita menyakiti atau berbuat buruk kepada sesama manusia maka kita termasuk orang yang tidak mempunyai akhlak kepada sesama.

Karena dalam sebuah hadits, yang bisa di baca pada artikel hadits tentang akhlak, yang mahfumnya, “Nabi di utus untuk menyempurnakan akhlak”.

Maka salah satu cara untuk menyempurnakan akhlak adalah dengan melakukan mujahadah an nafs, lalu apa sebenarnya pengertian secara bahasa dan maknanya, berikut penjelasannya.

Pengertian Mujahadah An Nafs

Arti mujahadah an nafs di ambil dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu mujahadah dan an nafs, Mujahadah artinya adalah bersungguh sungguh dan An Nafs artinya diri sendiri.

Jadi pengertian mujahadah an nafs adalah, kesungguhan atau bersungguh sungguh dalam mengendalikan diri sendiri untuk tidak berbuat keburukan, dosa dan akhlak tercela.

Dengan kata lain maknanya adalah kita bersungguh sungguh untuk mengendalikan “mengekang” hafa nafsu diri sendiri dari perbuatan tercela secara agama maupun adat.

Baca juga: Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akahlak Mazmumah

Dalil Tentang Mujahadah An Nafs

Dalil tentang berusaha untuk melawan hawa nafsu ada dalam Hadits dan Al Quran, berikut beberapa dalil tentang mujahadah an nafs.

Dalil Dari Hadits

Hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam Bersabda yang artinya:

“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya (menahan hawa nafsu) dan beramal untuk kehidupan setelah mati” [H.R. Tirmidzi]

Hadits tentang mujahadah an nafs inilah yang menjadikan dalil kuat akan keutamaan dari mengekang atau menahan hawa nafsu, yang di katakan orang cerdas.

Hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Sallalahu alaihi wassalam Bersabda yang artinya

“Dan saya juga mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap dirinya” [H.R. Ahmad].

Maksud jihad disini adalah jihad untuk menundukan nafsu kita di bawah naungan Agama, dan di katakan sebagai jihad yang utama. Tentu berbeda halnya jika perang sedang berkecamuk, maka berjihad dalam perang lebih utama.

“Nabi Muhammad Sallahu alaihi wassalam juga Bersabda:

“Telah kembalilah kita dari sebuah perlawanan yang kecil (perang Badar dengan orang Kaum Kafir Quraisy waktu itu), menuju peperangan yang besar, maka Sahabat pada bertanya: Ya Rasulullah, apa yang engkau maksudkan peperangan yang besar? Rasul menjawab: Perang melawan hawa nafsu”.

Setelah jihad dengan berperang melawan orang kafir, maka ada jihad lagi dan jika di lakukan akan menyamai bahkan lebih besar dari itu adalah melawan hawa nafsu.

Dalil Dari AL Quran

Allah swt. berfirman  dalam surat Al Ankabut ayat 69:

ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺟَﺎﻫَﺪُﻭﺍ ﻓِﻴﻨَﺎ ﻟَﻨَﻬْﺪِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺳُﺒُﻠَﻨَﺎ ۚ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻤَﻊَ ﺍﻟْﻤُﺤْﺴِﻨِﻴﻦَ

Artinya :

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” [Q.S. Al-Ankabut ayat 69]

Contoh Mujahadah An Nafs

  • Tidak mudah marah atau emosi.
  • Bersabar ketika tertimpa musibah atau ujian.
  • Bersyukur atas nikmat yang kita terima.
  • Memaafkan segala kesalahan orang lain.
  • Mendahulukan kepentingan saudara kita dalam perkara dunia seraya mengharap pahala dari Allah Azza wa jalla.
  • Tidak berbuat curang walaupun kesempatan sangat terbuka.
  • Mengucapkan perkataan yang benar walaupun resiko besar menyertainya.
  • Tidak berkata kecuali yang baik baik saja.
  • Bersegera dalam berbuat kebaikan.
  • Meninggalkan perbuatan dosa.

Bagaimana Cara Menerapkan Mujahadah An Nafs Dalam Kehidupan Sehari Hari

Kita perlu contoh nyata bagaimana untuk menerapkan kesungguhan melawan hawa nafsu dalam kehidupan kita sehari-hari, berikut kami sertakan contohnya:

Jika ada orang yang menjelekan kita, menghina atau bahkan menyakiti, maka sebagai wujud dari mujahadah an nafs adalah, kita bersabar untuk tidak membalas untuk menjelekan, menghina dan menyakiti orang yang mencela tersebut.

Tapi sebaliknya, kita berusaha untuk berbuat baik kepada pencela tersebut dan memaafkan mereka. Sepertinya sulit!!, ya memang terasa sulit, tapi jika kita lakukan maka kita akan mendapatkan ketenangan dalam hidup “Silahkan coba”.

Melaksanakan sholat 5 waktu berjamaah di masjid, dengan segera mendatangi masjid ketika adzan berkumandang (bagi laki laki) maka itu sama saja dengan melawan hawa nafsu dunia kepada amalan akhirat.

Kadang menunda sholat sampai akhir sering di lakukan oleh sebagian penduduk kita, padahal pahala dari sholat 5 waktu sangat besar jika di lakukan di awal waktu dan berjamaah, ini karena kita terlalu mementingkan hawa nafsu kita.

Jika di kantor kita ada kesempatan untuk melakukan korupsi dan kita yakin jika di lakukan tidak akan ketahuan, maka cara mengekang hawa nafsu kita adalah dengan melawan keinginan tersebut dengan mengingat azab Allah yang pedih bagi orang yang curang dan pencuri.

Kita patut bersyukur jika kita di tempatkan di posisi yang tidak ada kesempatan untuk melakukan korupsi, karena ujian atau fitnah itu tidak menghampiri kita, tapi kalau kita ada dalam kondisi terbukanya pintu untuk korupsi, maka ingat akan azab Allah dan segeralah berdoa agar di berikan ketakwaan.

Kami kira 3 contoh di atas cukup untuk menjadi bahan renungan, yang intinya segala perbuatan yang mengarah kepada dosa, maka sekuat tenaga kita tolak dan jangan di lakukan.

Hikmah Mujahadah An Nafs

Lalu apa hikmahnya dari kita melakukan semua pengekangan hawa nafsu ini?, berikut beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

  • Hati menjadi tenang dan damai.
    Hati yang tenang damai dan tidak di sibukkan oleh banyaknya keinginan serta penyakit hasad dan dengki, adalah damban setiap orang, dan dengan mengekang hawa nafsu inilah semua akan terwujud.
  • Akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki
    Kebahagiaan itu tidak terletak kepada jabatan, harta dan juga popularitas, tapi kebahagiaan adalah dengan semakin taatnya kita kepada Allah dan letaknya ada di dalam hati, mengekang hawa nafsu jelas akan menjadikan kita orang yang bahagia, karena hati kita akan tenang dan tenteram.
  • Mudah dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla.
    Dengan mujahadah an nafs maka kita akan terbiasa dengan melakukan ketaatan sehingga lama kelamaan ketaatan kepada Allah akan menjadi tabiat kita dan pada akhirnya Allah akan memudahkan kita melakukan amalan-amalan tersebut sampai ajal menjemput.
  • Akan mendapatkan ridho Allah Subhana Hu wataala.
    Ridho Allah akan di dapatkan jika kita memang ikhlas bermujahadah mengekang hawa nafsu kita, dalam artian kita melakukan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan dan menjauhi larangannya.

Demikian bahasan tentang pengertian, hikmah dan contoh bagaimana cara menerapkan Mujahadah An Nafs dalam kehidupan sehari hari, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

Baca Juga:

Apa yang dimaksud dengan kontrol diri mujahadah an nafs berikan contohnya?

Apa itu Mujahadah An Nafs, apa kaitannya dengan kontrol diri dalam agama Islam? Simak penjelasan berikut. /Pixabay.com/Konevi

PORTAL PURWOKERTO – Berikut ini merupakan penjelasan tentang Mujahadah An Nafs dan kaitannya dengan control diri dalam agama Islam.

Menurut Ibnu Mandhur, Al Mujahadah memiliki arti menahan dari syahwat, atau menjauhkan hati dari angan-angan.

Sementara itu, An Nafs merupakan Bahasa Arab yang memiliki makna hakikat, jiwa atau ruh.

Baca Juga: Berikut Ini Merupakan Pernyataan Ciri Teks Deskripsi, Pengertian Teks Deskripsi Beserta Penjelasan Lengkapnya

Dalam hal ini arti dari Mujahadah An Nafs dapat disimpulkan dengan memerangi jiwa atau ruh yang menyeru kepada kejelekan.

>

Mujahadah An Nafs dalam kehidupan sehari-hari dapat disebut sebagai pengendalian diri atau kontrol diri, yaitu sikap menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain.

Contoh Mujahadah An Nafs adalah mengendalikan diri dari serakah atau tamak. Dalam literatur Islam, pengendalian diri dikenal dengan istilah As Saum, atau puasa.

Baca Juga: Apa Perbedaan Tulang Hasta dan Tulang Pengumpil Berdasarkan Letaknya?

Cara menerapkan Mujahadah An Nafs dalam kehidupan sehari-hari yaitu: