Busi (spark plug) adalah komponen dengan tugas dan fungsi yang wajib keberadaanya ada pada sistem pengapian kendaraan. Berbeda dengan kendaraan yang menggunakan mesin diesel, kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis bensin memerlukan percikan api dari busi untuk mengawali proses pembakaran. Show
Prosesnya berawal dari kumparan koil sistem pengapian akan menghasilkan tegangan tinggi, kemudian akan melewati rangkaian tegangan tinggi yang akan dikeluarkan diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan elektroda sisi (elektroda negatif) busi, yang hasilnya menjadi sebuah percikan bunga api.
BusiBusi Dingin dan PanasBusi Panas Busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses pre ignition, dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api.
Busi Dingin Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah, hingga di bawah 400º Celcius, maka akan terjadi proses ‘carbon fouling’, yakni bahan bakar tak mampu terbakar sempurna sehingga bahan bakar yang tak terbakar akan menumpuk pada busi. Penumpukan endapan karbon ini akan menyebabkan tumpukan kerak karbon yang lama-lama jadi keras dan bisa jadi sumber panas kedua (arang) setelah busi. Hal inilah yang menyebabkan gejala ‘detonasi’ atau ‘knocking’ (ledakan kedua, setelah busi memercikkan bunga api). Aturan atau Faktor Pemilihan Busi Dingin atau PanasPemakaian busi yang tepat pada mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini :
Arti Kode Busi NGK dan DensoKarena di Indonesia di dominasi 2 merk ini, untuk memudahkan memilih busi yang tepat untuk motor, anda wajib mengetahui nilai informasi dari kode busi pabrikan ini. Busi denso dengan kode U22FSU9
Busi NGK dengan kode CPR7HS9
Jenis Busi Motor1. Busi Standar Adalah busi bawaan motor dari pabrikan. Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center electrode rata-rata 2,5 mm. Jarak pemakaian busi standar bisa mencapai 20 ribu km, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan. 2. Busi Platinum Adalah busi yang banyak disuka kaum bikers penyuka touring lantaran kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode dari platinum, sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm dan jangan heran, karena umur busi bisa mencapai 30 ribu km. 3. Busi Iridium Adalah jenis busi yang bisa dikatakan semi kompetisi, ramai diaplikasi tuner buat mesin non standar. Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electroda dari iridium alloy, warna platinum buram. Diameter center electroda 0,6 mm – 0,8 mm. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu km. Jenis busi ini cocok buat mesin motor besar diatas 150 cc. 4. Busi Racing Busi jenis ini mempunyai desain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center electroda pun relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu km hingga 30 ribu km. 5. Busi Resistor jenis busi ini sering mengecoh konsumen, logo R latin dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. Sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, berupa speedometer dan lainnya. Maka busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital motor. Itulah pembahasan mengenai busi yang bisa saya sampaikan buat anda semua, semoga bisa menambah ilmu kita dalam mengenali komponen motor, dan bonusnya semoga bisa membuat kita lebih bijak untuk memilih busi yang tepat untuk motor kesayangan anda. Kode busi C7HSA apa arti dari huruf C?Huruf C pada kode busi ternyata menunjukan diameter ulir busi yaitu 10 mm.
Kode busi NGK C7HSA untuk motor apa?Busi NGK C7HSA utk Grand Supra / Fit X Vega Jupiter Mio Smash Shogun.
Apakah arti kode pada busi?Kemudian ada satu angka di dalam kode busi yaitu 8, angka itu menunjukan heat range busi. Semakin kecil angkanya atau mendekati 2 maka busi itu adalah busi panas, seperti 7, 6, 5, 4 dan seterusnya. Sebaliknya, semakin besar angkanya atau mendekati angka 13 busi itu adalah busi dingin. Contohnya 8, 9 dan seterusnya.
Kode busi NGK CPR6EA 9 untuk motor apa?CPR6EA-9 NGK Busi Motor Karisma Vario Beat Jupiter-MX Vixion Nmax Xeon.
|