Kita harus menggunakan energi fosil dengan

Oleh:

Ilustrasi Gas rumah kaca.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengurangan penggunaan energi fosil mau tidak mau harus dilakukan guna mengurangi emisi gas rumah kaca.

Executive Director Of Institute For Essensial Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pembakaran bahan bakar fosil masih berkontribusi sebesar 70 persen terhadap emisi gas rumh kaca global dari kegiatan sehari-hari seperti kelistrikan, industri, dan transportasi.

"Maka 2/3 sumber daya energi fosil itu tidak bisa dibakar atau tidak bisa lagi dipakai artinya kita harus mengurangi," katanya dalam webinar Siapkah Indonesia Tanpa Energi Fosil, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga : Begini Cara Pemerintah Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Secara global, emisi gas rumah kaca sepakat untuk ditekan sebesar 45 persen pada 2030. Hal itu telah disepakati dalam Perjanjian Paris.

Dengan demikian, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil menjadi sebuah keharus mengingat singkatnya waktu untuk untuk membatasi temperatur dunia di bawah 2 derajat sesuai dengan perjanjian itu.

"Kita sedang menghadapi kondisi krisis iklim di mana semua negara didorong untuk menurun emisi gas rumah kaca secara besar-besaran," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan sektor energi bakal berkontribusi sebesar 38 persen dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan pemerintah menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 834 juta ton Co2.

Dia menuturkan sektor energi diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 314 juta ton Co2 dengan kemampuan sendiri dan 398 juta ton Co2 dengan bantuan internasional.

“Kontribusi sektor energi dalam menurunkan emisi sebesar 38 persen dari target penurunan nasional," jelasnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Amanda Kusumawardhani

Kita harus menggunakan energi fosil dengan
unsplash.com

Sejak ditemukannya mesin uap sebagai ciri revolusi industri pertama pada tahun 1750, bumi terus mengalami kenaikan temperatur. Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh peningkatan emisi karbon yang dilepaskan ke udara.

Jika fenomena ini terus dibiarkan maka perubahan iklim akan semakin membabi buta. Perubahan iklim akan membawa banyak dampak buruk seperti kebakaran hutan, kenaikan level air di permukaan laut, hujan asam dan bencana alam lainnya. Oleh karena itu, perubahan iklim harus dapat dikendalikan. 

Negara-negara di dunia kini tengah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan perubahan iklim. Maroko misalnya, mereka menargetkan 42 persen sumber energi mereka berasal dari energi terbarukan. Terbukti, saat ini Maroko memiliki pembangkit concentrated solar power terbesar di dunia. 

Negara-negara di dunia juga telah bersepakat melalui perjanjian paris untuk mencegah kenaikan suhu bumi lebih dari 1,5 derajat celcius. Ketika bumi mengalami kenaikan temperatur lebih dari 1,5 derajat celcius maka kondisi bumi akan semakin buruk, bencana-bencana baru yang belum terbayangkan sebelumnya sangat berpeluang terjadi.

Sektor energi berkontribusi besar dalam perubahan iklim

Energi fosil merupakan peyumbang kedua terbesar emisi karbon yang dilepas ke udara. Oleh karena itu, sektor energi merupakan salah satu sasaran yang tepat untuk diperhatikan guna mengendalikan perubahan iklim.

Salah satu solusi yang sangat mungkin kita lakukan adalah shifting atau berpindah ke energi baru terbarukan. Secara operasional, energi baru terbarukan menghasilkan emisi karbon yang sangat minim bahkan tidak sama sekali. Hal ini dapat menyelesaikan permasalahan terkait perubahan iklim yang telah disebutkan sebelumnya.

Energi fosil sangat terbatas, dunia hanya mampu bergantung pada energi fosil sekitar 50 hingga 100 tahun ke depan. Jika tidak segera shifting ke energi baru terbarukan maka dunia harus siap menghadapi krisis energi sekaligus perubahan iklim yang membabi buta di masa depan.

Sesuatu yang terbatas, ketika jumlahnya semakin sedikit maka harganya akan semakin tinggi. Artinya, suatu saat harga dari energi fosil akan melambung tinggi yang berimbas pada tidak mampunya masyarakat untuk menjangkau harga tersebut.

Berkat jika beralih kepada energi terbarukan bagi Indonesia

Beralih kepada energi baru terbarukan juga mampu meningkatkan ketahanan energi suatu negara, termasuk Indonesia. Saat ini cadangan minyak bumi di Indonesia sudah sangat terbatas yang mengharuskan Indonesia impor minyak bumi setidaknya 50 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, jika tidak bisa segera mengoptimalkan sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maka krisis energi yang dialami oleh amerika pada tahun 1973-1974 akibat embargo minyak yang dilakukan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) berpotensi dialami oleh indonesia. 

Optimalisasi penggunaan energi baru terbarukan adalah sebuah keniscayaan yang seharusnya tidak ditunda. Beralih menggunakan energi baru terbarukan dapat menjaga kestabilan suhu bumi sehingga mencegah terjadinya perubahan iklim. 
Selain itu, shifting kepada energi baru terbarukan juga mampu meningkatkan ketahanan energi bagi indonesia in case suatu saat negara eksportir minyak melakukan embargo. Tentu sangat disayangkan jika Indonesia, yang digadang-gadang memiliki potensi energi baru terbarukan yang menjanjikan, malah mengalami krisis energi di masa depan.

unsplash.com - Mengapa perlu ada energi alternatif?

Energi alternatif adalah istilah yang dipakai untuk merujuk semua energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional, lantas mengapa perlu ada energi alternatif dalam hidup kita?

Pada buku Tema 6 Kelas 3 SD/MI buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 tentang Energi dan Perubahan, ada materi yang membahas mengapa perlu ada energi alternatif dalam hidup kita di bumi saat ini.

Pengertian energi alternatif adalah sumber energi yang dapat menggantikan bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar konvensional yang sudah digunakan oleh manusia selama puluhan tahun. Menurut Encyclopaedia Britannica, 2015, sejak awal abad 21, sekitar 80 persen energi yang digunakan manusia sumbernya adalah bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang terbentuk dari fosil makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan tahun lalu.

3 Alasan Mengapa Perlu Ada Energi Alternatif

Energi alternatif atau energi terbarukan penting untuk dimanfaatkan manusia. Berikut beberapa alasan mengapa perlu ada energi alternatif di bumi saat ini.

1. Energi alternatif digunakan sebagai pengganti bahan bakan fosil.

Bahan bakar fosil merupakan hasil dari fosil makhluk hidup yang sudah mati dan terkubur di bawah tanah sejak jutaan tahun yang lalu. Fosil ini membentuk lapisan-lapisan yang menjadi batu bara, minyak bumi, atau gas alam.

Tetapi, bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tak terbarukan. Maksudnya, jumlah bahan bakar tersebut di bumi terbatas dan suatu saat pasti akan habis. Lantaran itulah, manusia membutuhkan sumber energi lain yang disebut dengan energi alternatif.

Energi alternatif adalah energi yang terbarukan. Energi ini akan selalu tersedia melimpah di bumi. Contohnya sinar matahari, aliran air, embusan angin, panas bumi, dan lain-lain.

unsplash.com

2. Energi alternatif digunakan untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

Penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang selama ini digunakan ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbondioksida yang tinggi. Bahan bakar fosil yang kita gunakan selama puluhan tahun ternyata menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Tidak demikian dengan energi alternatif, sumber energi alternatif lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi seperti bahan bakar fosil. Selain dapat mengurangi penggunaan energi konvensional yang menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, energi alternatif mempunyai berbagai manfaat lain yang dapat berguna untuk kehidupan manusia.

3. Energi alternatif mengatasi dan mengurangi pemanasan global.

Bahan bakar fosil diekstraksi dengan membuka lahan hutan dan menggantinya dengan tambang. Padahal, hutan adalah paru-paru bumi. Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas yang beracun. Gas yang kita kenal sebagai gas rumah kaca ini membuat suhu di bumi menjadi lebih panas. Suhu yang panas ini menjadikan es di kutub mencair sehingga permukaan laut naik.

Karena itulah, penggunaan bahan bakar fosil atau energi tak terbarukan sebaiknya segera dihentikan atau dikurangi. Kita harus beralih ke energi alternatif yang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan gas rumah kaca. Kendati istilahnya alternatif, namun energi alternatif kini sudah harus menjadi sumber energi utama. (DNR)


Page 2