Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi ditunjukkan pada nomor

Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi ditunjukkan pada nomor

ilustrasi erosi, penyebab dan jenis erosi - Petugas Sudin Tata Air mengevakuasi bekas reruntuhan bangunan akibat longsor di kawasan Kali Pulo, Jalan Buncit Raya, Jakarta, Selasa (23/3).

Terdapat beberapa penyebab dan jenis erosi atau proses terkikisnya lapisan permukaan tanah.

Suara.com - Erosi merupakan proses terkikisnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air, angin, es, dan gravitasi serta berlangsung secara alamiah atau karena tindakan manusia. Lantas apa saja penyebab dan jenis erosi?

Menurut Sitanala Arsyad dalam bukunya "Konservasi Tanah dan Air" (1989), erosi juga bisa dikarenakan oleh interaksi antara faktor iklim, topografi, tanah, vegetasi, dan manusia. Berikut ini penyebab dan jenis erosi yang penting untuk diketahui. 

1. Penyebab Erosi

Penyebab erosi dibagi menjadi dua faktor yakni faktor alam dan faktor non alam. Faktor alam adalah faktor yang alamiah yang terjadi bukan karena campur tangan manusia seperti iklim, kemiringan, panjang lereng, sifat fisik tanah, dan vegetasi.

Baca Juga: Jalan Raya Wonosobo - Kebumen Putus Total

Sedangkan penyebab erosi faktor non alam disebabkan oleh manusia. Berikut penjelasannya. 

  1. Faktor Iklim
    Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat.
  2. Topografi
    Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.
  3. Vegetasi
    Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaiknya, penebangan hutan akan merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi.
  4. Tanah
    Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga menurunnya kapasitas tanah saat menahan air.
  5. Manusia
    Kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah penggundulan hutan, mengubah lahan pertanian untuk pemukiman, terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah. 

2. Jenis-jenis Erosi 

  1. Erosi Percikan (Splash Erosion)
    Proses terkelupasnya partikel tanah pada bagian atas akibat tenaga kinetik air hujan.
  2. Erosi Kulit (Sheet Erosion)
    Ketika lapisan permukaan tanah di daerah belerang terkikis oleh air hujan dan air larian (runoff).
  3. Erosi Alur (Rill Erosion)
    Pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel tanah oleh aliran air yang telah terkonsentrasi dengan saluran air.
  4. Erosi Parit (Gully Erosion)
    Erosi parit merupakan kelanjutan dari erosi alur yakni diakibatkan oleh pembentukan depresi pada lereng karena lahan atau tanaman penutup di atasnya hilang/jarang akibat pembakaran.
  5. Erosi Internal Sungai
    Proses terangkutnya partikel tanah ke bagian bawah melalui celah atau pori-pori akibat menurunnya kapasitas infiltrasi.
  6. Erosi Tebing Sungai
    Pengikisan tanah pada tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai.
  7. Tanah Longsor
    Erosi yang diakibatkan oleh pengangkutan atau gerakan massa tanah yang terjadi dalam volume besar.

Sekarang apakah anda sudah paham tentang penyebab dan jenis erosi? Mungkin penyebab terjadinya erosi masih banyak lagi. Anda dapat menulis di kolom komentar jika menemukan penyebab erosi lainnya. 

Kontributor : Lolita Valda Claudia

Baca Juga: Pencarian Korban Longsor Cimanggung Sumedang

Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi ditunjukkan pada nomor

PxHere.com

Membuat terasering bisa mencegah erosi

Bobo.id - Teman-teman pasti pernah mendengar istilah erosi tanah, kan? Jika mendengar ini pasti kita teringat akan berbagai bencana erosi yang terjadi di Indonesia.

Namun, apakah kamu tahu apa itu erosi tanah?

Erosi tanah adalah sebuah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin, atau es. 

Baca Juga: Wah, Tanaman Ini Hanya Tumbuh di Dekat Tanah yang Mengandung Berlian, Kenapa, ya?

Pengikisan itu juga bisa disebabkan karena adanya kegiatan makhluk hidup seperti hewan yang membuat sarang di tanah atau bisa juga karena pengaruh gravitasi.

Jika terjadi erosi maka tanah akan mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.

Proses erosi ini bisa menyebabkan menurunnya kesuburan tanah, daya dukung tanah, dan kualitas lingkungan hidup.

Kita cari tahu dampak erosi tanah lainnya, yuk!

1. Dampak Erosi di Tempat Terjadinya (on-site):

  • Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah
  • Tanah menjadi tandus
  • Menurunnya kesuburan tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam
  • Kerusakan bangunan
  • Penurunan hasil pertanian yang berpengaruh pada pendapatan petani
  • Peningkatan penggunaan pupuk
  • Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir.

Baca Juga: Meski Tanpa Tanah, Hidroponik Tetap Perlu Media Tanam Selain Air, lo!

2. Dampak Erosi di Luar Tempat Kejadian (off-site):

  • Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran, dan badan air lainnya
  • Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.
  • Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air
  • Kerusakan ekosistem perairan
  • Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir.

Nah, itu tadi hal yang bisa ditimbulkan dari terjadi erosi tanah. Cukup banyak hal-hal yang merugikan, ya.

Karena itu, kita coba cari tahu cara mencegah terjadinya erosi tanah, yuk!

Dilansir dari pusatkrisis.kemkes.go.id inilah empat cara mencegah terjadinya erosi tanah:

1. Konservasi Tanah

Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah.

Saat melakukan konservasi tanah, pemilihan jenis tumbuhan penutup lahan harus diperhatikan untuk mengembalikan fungsi tanah.

Karena tahan yang rusak diperlukan tumbuhan yang mampu bertahan kondisi tanah yang ekstrim.

Baca Juga: Mengapa di Bawah Tanah Suhunya Lebih Panas, ya? #AkuBacaAkuTahu

2. Membuat Terasering

Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah dengan membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring.

Jadi, ketika hujan turun air tidak langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan seminimal mungkin.

Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil dan sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.

3. Countor Farming

Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi hujan deras.

Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundukan.

4. Melakukan Reboisasi

Reboisasi menjadi salah satu cara pencegahan yang paling bermanfaat pengaruhnya.

Penyebab erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam, tapi juga bisa terjadi karena dampak kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia.

Sangat baik, jika melakukan penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.

Baca Juga: Bisa Menanam Tanpa Tanah, Apa Itu Hidroponik? #AkuBacaAkuTahu

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini, yuk!

Penyebab kerusakan Tanah merupakan salah satu unsur penunjang kehidupan yang sangat penting bagi kelangsungan lingkungan hidup. Di dalamnya terdapat komponen tanah yang menjadi unsur pembentuk tanah berupa mineral, air, organik, udara, dan jasad renik.

Baca Juga :

  • Dampak Tanah Longsor
  • Dampak Pemanasan Global
  • Laut Pasang Surut

Penyebab Kerusakan Tanah

Fungsi tanah bagi tanaman memiliki peran yang sangat sentral, artinya apabila terjadi kerusakan tanah maka rusak pula tanaman yang tumbuh di atasnya. Secara umum penyebab kerusakan tanah bisa kita kategorikan kedalam dua bentuk yakni faktor alam dan faktor manusia. Apa saja penyebab kerusakan tanah yang saat ini telah menjalar di berbagai kawasan khususnya di Indonesia? berikut penjelasannya.

1. Erosi Tanah

Mendengar istilah ini bukan merupakan suatu hal yang aneh di telinga kita. Erosi tanah adalah bentuk berkurangnya lapisan tanah yang penyebabnya adalah bisa angin atau juga air, bahkan hingga ulah manusia sendiri. Erosi tanah ini akan memindahkan tanah dari tempat tanah semula berada. Setidaknya ada tiga tahapan dalam proses terjadinya erosi tanah.

  • Pertama, tanah akan mengalami pengelupasan terlebih dahulu ketika ada angin atau air mengenai permukaan tanah dengan tingkat intensitas yang tinggi.
  • Kedua, tanah mengalami pengangkutan, tanah yang terkelupas tersebut kemudian akan diangkut baik oleh aliran air atau terjangan angin ke permukaan tanah yang tidak lebih tinggi atau rendah.
  • Ketiga, adalah pengendapan tanah, ketika tanah telah berada pada permukaan yang lebih rendah sehingga tidak mungkin untuk mengalami proses pengelupasan lagi maka ditempat yang baru tersebutlah tanah akan mengalami pengendapan. Tahap-tahap tersebutlah yang kemudian menjadi penyebab terjadinya kerusakan tanah.

2. Pencemaran Limbah Domestik

Limbah ini bisa berbentuk padat dan juga bisa berbentuk cair. Limbah jenis ini merupakan limbah yang berasal dari pemukiman penduduk, pasar, perhotelan. Dan juga dari kelembagaan seperti kantor-kantor pemerintah dan lainya. Oleh karena itu, pengolahan limbah domestik menjadi suatu hal mutlak yang harus dilakukan. Akibat limbah domestik ini kandungan dalam tanah akan terpengaruh dan tanah menjadi rusak.

Baca Juga :

3. Pencemaran Limbah Padat

Dinamakan limbah padat sebab limbah jenis ini tidak bisa diolah oleh mikroorganisme menjadi suatu senyawa yang bisa menjadi unsur pembentuk tanah. Limbah ini biasanya berupa plastik, karet, serat, bekas bahan bangunan dan lainnya. Dampak utama dari limbah ini adalah tidak bisa ditambuhkan limbah padat oleh akar tanaman. Tidak bisa ditembusnya senyawa tersebut oleh air sehingga unsur pembentuk mineral tanah akan berkurang, di tambah mikroorganisme yang mampu menyuburkan tanah juga berkurang drastis akibat berkurangnya tanaman di atas permukaan tanah.

4. Pencemaran Limbah cair

Limbah cair ini biasanya berupa bahan kimia yang dibuat pabrikan seperti deterjen, oli dan bahan sejenis lainya. Bahaya dari limbah ini adalah dapat membunuh mikro-organisme yang hidup di dalam tanah. Limbah cair ini lebih banyak disebabkan oleh pencemaran limbah pabrik.

5. Pencemaran Limbah Industri

Sesuai namanya limbah ini berasal dari suatu kegiatan industri yang dilakukan pabrik. Limbah industri ini biasanya mengahasilkan suatu zat beracun yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup mikro-organisme di tanah. Limbah ini umumnya seperti zat tembaga, logam dan industri kimia sejenis. Zat yang terkandung dalam logam biasanya berupa Hg, Zn, Pb, Cd. (baca juga:pengolahan limbah industri). Karena mikroorganisme di tanah berkurang maka kesuburan tanah pun juga akan hilang.

Baca Juga :

6. Limbah Pertanian

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonensia yang lebih suka memakai produk-produk kimia dalam menanggulangi hama atau juga mempercepat tumbuhnya tanaman. Misalnya dengan menggunakan urea dan pestisida untuk memberastas hama dari suatu tanaman. Bahan-bahan tersebutlah yang kemudian justru akan merusak unsur kualitas dari tanah, sebab pestisida ternayata tidak hanya akan membunuh hama saja melainkan juga membunuh mikro-organisme. Macam-macam limbah pertanian ini biasa terdiri dari limbah cair dan juga limbah padat.

7. Kegiatan Pertambangan

Kegiatan pertambangan juga akan menyebabkan terjadinya kerusakan yang tidak kecil, bahkan kegiatan pertambangan bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Pertambangan sangatlah berdampak besar bagi kerusakan segala ekosistem di sekitarnya. Penggalian, penggundulan hutan menjadi penyebab rusaknya tanah disekitar lokasi tambang. Salah satu bukti nyata kerusakan tanah akibat dari pertambangan adalah apa yang terjadi di Papua akibat penambangan Freeport.

Baca Juga :

  • Fenomena Alam di Langit
  • Fenomena Alam Bulan Kembar
  • Gerhana Matahari Cincin

8. Penebangan Hutan

Penebangan hutan sebenarnya sangat berkaitan dengan penyebab pertama berupa erosi tanah. Penggundulan hutan besar-besaran akan menyebabkan daya ikat tanah berkurang sehingga apabila terjadi aliran air yang deras tidak akan ada yang menahan tanah sehingga menyebabkan erosi besar-besaran. Hal tersebutlah salah satu dampak penebangan hutan secara liar.

9. Proses Mekanis Air Hujan

Proses mekanis air hujan yang dimaksud adalah suatu bentuk peristiwa pengikisan tanah saat hujan turun dengan sangat deras. Tanah akan tergores perlahan-lahan hingga membesar sampai berbentuk hampir sama dengan selokan di daerah yang vegetasinya rendah. Akibat hal tersebut berkubik-kubik tanah akan hanyut ke daerah lain, sehingga tanah bersangkutan akan hilang kualitasnya dan bahkan rusak. (baca : proses terjadinya hujan)

10. Aktivitas Manusia

Aktivitas pengolahan lahan oleh manusia secara sembarangan tidak memperhatikan kaidah-kaidah pengolahan tanah akan berdampak pada kerusakan tanah secara besar-besaran. Misalnya, secara sembarangan di lahan lereng manusia mengolah lahan tanpa membuat bentuk bidang terasering sehingga mudah sekali lahan terkena erosi. (baca : pengertian terasering)

Dampak Kerusakan Tanah

Adapun dampak dari kerusakan tanah ini selain juga akan merusak tanah, juga akan menyebabkan beberapa masalah lain sebagai berikut:

1. Dampak Erosi Tanah

Sebagaimana disinggung di atas, bahwa erosi akan menyebabkan hilangnya atau berpindahkan lapisan permukaan tanah ke bagian lain yang lebih rendah ketinggian tanahnya. Ada beberapa dampak dari erosi ini terhadap tanah yakni:

  • Produktifitas tanah menjadi menurun
  • Unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman akan hilang
  • Karena kehilangan unsur hara kesuburan tanaman juga menurun
  • Rusaknya struktur tanah
  • Akan mempersempit lahan yang dapat ditanami
  • Karena produktifitas tanah menurun, produktifitas tanaman juga menurun
  • Pendapat petani menurun

2. Dampak Pencemaran Tanah

Pemakaian pestisida secara terus menerus akan mencemari unsur-unsur tanah. Sehingga tanah kemudian akan terkandung bahan-bahan kimia. Bahan tersebut kemudian jika terserap oleh tanaman, maka tanaman yang tumbuh di atasnya akan terkandung bahan kimia. Jika hal tersebut terjadi pada lahan pertanian, maka hasil-hasil pertanian yang biasa dijadikan konsumsi rumahan maka akan terserap ke dalam tubuh. Hal itu, kemudian akan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Sebagai contoh, Benzena yang bisa menyebabkan leukimia dan air raksa yang menjadi penyebab kerusakan ginjal.

Dampak utama bagi lingkungan ini adalah khususnya terjadi pada metabolisme tanaman. Rantai makanan dari mikro-organisme yang berkurang akibat pencemaran akan sangat berdampak pada kualitas tanah disekitarnya, sehingga proses metabolisme tanaman akan berkurang. Dampak pencemaran lingkungan tersebut  akhirnya adalah tanah mati yang tidak bisa ditanami tumbuhan jenis apapun.

3. Dampak Kegiatan Pertambangan

Dalam waktu yang sangat singkat kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh manusia akan merubah semua bentuk ekologi di kawasan sekitarnya. Penebangan hutan, pengerukan tanah, hingga pemotongan lereng gunung akan sangat berdampak pada keseimbangan alam di sekitarnya. Tanpa memperhatikan kondisi geologi alam sekitarnya, kegiatan pertambangan akan mengakibatkan tanah longsor, ledakan tambang, gempa dan reruntuhan lainya. Adapun beberapa dampak negatif dari adanya kegiatan pertambangan antara lain:

  • Polusi udara
  • Menurunnya permukaan bumi
  • Pencemaran limbah
  • Pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan
  • Kerusakan lahan perkebunan dan pertanian
  • Banjir, longsor dan punahnya keanekaragaman hayati

Baca Juga :

Demikianlah beberapa faktor penyebab kerusakan tanah yang harus kita hindari. Banyak sekali macam-macam bencana alam di Indonesia yang disebabkan oleh rusaknya tanah saat ini sedang marak-maraknya terjadi. Oleh karenanya perlu perhatian khusus dari berbagai kalangan untuk lebih memperhatikan tanah.

Artikel Terkait” state=”closed

Artikel Lainnya