Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Jakarta -

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dengan interaksi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial yang lahir di tengah-tengah masyarakat adalah interaksi sosial asosiatif. Lantas, apa itu interaksi sosial asosiatif?

Menurut buku Sosiologi SMA yang ditulis oleh Budi Rahayu, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat. Bahkan dengan interaksi sosial ini dapat menghasilkan sebuah hubungan kerja sama.

Bila dilihat dari bentuknya, interaksi sosial asosiatif dibagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Berikut penjelasan mengenai beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif yang dirangkum dari buku Sosiologi Hubungan Sosial oleh Sri Uji Partiwi.

Kerja sama adalah usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa bentuk interaksi sosial yang lahir dari kerja sama, yaitu:

  • Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Kooptasi adalah proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari keguncangan.
  • Koalisi adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Terkadang, koalisi dapat membuat keadaan tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi mungkin mempunyai struktur yang berbeda.
  • Joint venture jika diterjemahkan secara literal menjadi usaha patungan. Joint venture berbentuk kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu.

2. Akomodasi

Bentuk interaksi sosial asosiatif selanjutnya adalah akomodasi. Akomodasi adalah proses penyesuaian diri atau kelompok sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.

Akomodasi memiliki tujuan untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik, bahkan untuk mencegah terjadinya konflik. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

  • - Koersi, artinya bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok.
  • Kompromi, artinya bentuk akomodasi yang mengatasi perselisihan dengan cara saling meredakan tuntutan sehingga tercapai penyelesaian bersama.
  • Arbitrase, artinya bentuk akomodasi yang terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga mengundang pihak ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan penyelesaian.
  • Mediasi ini hampir sama dengan arbitrase, yaitu akomodasi yang cenderung melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.
  • Konsiliasi, artinya bentuk akomodasi yang mengupayakan pertemuan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya persetujuan bersama.
  • Toleransi, artinya bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan. Selain itu, didorong dengan motivasi untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.

3. Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Dalam artian, akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.

Contoh akulturasi dalam sejarah Indonesia seperti, musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong.

4. Asimilasi

Asimilasi adalah usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok untuk mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi ini adalah seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.

Nah, itulah penjelasan tentang interaksi sosial asosiatif dan bentuk-bentuknya. Untuk lebih mudah diingat, interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang positif dan membawa kebaikan ya, detikers.

Simak Video "Jokowi Bertemu Pangeran MBZ di UEA, RI Dapat Suntikan Rp 468 Triliun"



(rah/rah)


Page 2

Jakarta -

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dengan interaksi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial yang lahir di tengah-tengah masyarakat adalah interaksi sosial asosiatif. Lantas, apa itu interaksi sosial asosiatif?

Menurut buku Sosiologi SMA yang ditulis oleh Budi Rahayu, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat. Bahkan dengan interaksi sosial ini dapat menghasilkan sebuah hubungan kerja sama.

Bila dilihat dari bentuknya, interaksi sosial asosiatif dibagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Berikut penjelasan mengenai beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif yang dirangkum dari buku Sosiologi Hubungan Sosial oleh Sri Uji Partiwi.

Kerja sama adalah usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa bentuk interaksi sosial yang lahir dari kerja sama, yaitu:

  • Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Kooptasi adalah proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari keguncangan.
  • Koalisi adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Terkadang, koalisi dapat membuat keadaan tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi mungkin mempunyai struktur yang berbeda.
  • Joint venture jika diterjemahkan secara literal menjadi usaha patungan. Joint venture berbentuk kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu.

2. Akomodasi

Bentuk interaksi sosial asosiatif selanjutnya adalah akomodasi. Akomodasi adalah proses penyesuaian diri atau kelompok sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.

Akomodasi memiliki tujuan untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik, bahkan untuk mencegah terjadinya konflik. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

  • - Koersi, artinya bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok.
  • Kompromi, artinya bentuk akomodasi yang mengatasi perselisihan dengan cara saling meredakan tuntutan sehingga tercapai penyelesaian bersama.
  • Arbitrase, artinya bentuk akomodasi yang terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga mengundang pihak ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan penyelesaian.
  • Mediasi ini hampir sama dengan arbitrase, yaitu akomodasi yang cenderung melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.
  • Konsiliasi, artinya bentuk akomodasi yang mengupayakan pertemuan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya persetujuan bersama.
  • Toleransi, artinya bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan. Selain itu, didorong dengan motivasi untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.

3. Akulturasi

Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Dalam artian, akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.

Contoh akulturasi dalam sejarah Indonesia seperti, musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong.

4. Asimilasi

Asimilasi adalah usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok untuk mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi ini adalah seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.

Nah, itulah penjelasan tentang interaksi sosial asosiatif dan bentuk-bentuknya. Untuk lebih mudah diingat, interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang positif dan membawa kebaikan ya, detikers.

Simak Video "Jokowi Bertemu Pangeran MBZ di UEA, RI Dapat Suntikan Rp 468 Triliun"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Artikel ini akan membahas mengenai macam-macam bentuk interaksi sosial yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari. Ada interaksi sosial asosiatif, disosiatif, dan akomodatif.

--

Seperti yang kita tahu, yang namanya "interaksi sosial" pasti dapat dengan mudah kita temui di kehidupan sehari-hari. Baik itu di sekolah, di tempat nongkrong, di rumah, atau tempat-tempat lainnya. Misalnya, ketika kamu mendapat tugas kelompok dari guru, tanpa disadari, proses pengerjaan tugas dalam kelompok merupakan salah satu bentuk interaksi sosial.

Contoh lain, ketika salah satu di antara kamu terlibat perkelahian dengan teman sekelas, pasti setelah itu kamu dibawa ke ruang BK untuk ditengahi oleh guru. Nah, di dalam ruangan itupun terjadi yang namanya interaksi sosial.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. 

Sebenarnya tuh, interaksi yang terjadi di dalam masyarakat bisa menghasilkan pola-pola atau bentuk hubungan yang dapat mempererat dan mengubah kondisi masyarakat tersebut. Kalau dalam kajian sosiologi, interaksi sosial dapat terbagi ke dalam tiga macam bentuk, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Oke, agar kamu lebih paham lagi tentang bentuk-bentuk interaksi sosial, kamu bisa baca dengan seksama penjelasan di bawah ini.

Baca juga: Apa Itu Interaksi Sosial?

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan. Ingat, ya, begitu mendengar kata "asosiatif", yang terbayang adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat "baik". Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.

1. Kerja Sama

Pastinya, kamu sudah nggak asing dong sama kata "kerja sama"? Kerja sama bukanlah suatu usaha untuk melakukan siulan-siulan kecil, nendang kaki kursi temen di depan, dan menggunakan kode-kode jari untuk menentukan mana jawaban "A", "B", "C", dan "D".

Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama. 

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Gotong royong merupakan contoh interaksi sosial asosiatif. (Sumber: ugm.ac.id)

2. Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru. Contohnya musik dangdut. Pernah dengar lirik lagu, "dangdut is the music of my country~"? Mungkin di antara kamu ada yang mengira kalo musik dangdut itu adalah musik asli Indonesia. Padahal, musik dangdut merupakan hasil asimilasi dari budaya Melayu, Arab, dan India, lho!

Ketiga musik tersebut bercampur menjadi satu dan membentuk genre musik baru, yaitu musik dangdut yang menghilangkan ciri budaya lamanya. Makanya, banyak orang menyangka kalo musik dangdut adalah musik khas Indonesia. 

3. Akulturasi

Selanjutnya, akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Nah, di sini harus kamu ingat ya, kalo asimilasi itu, perpaduannya menghasilkan budaya baru yang menghilangkan ciri budaya lama. Sedangkan, kalo akulturasi itu, perpaduannya menghasilkan budaya baru, tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Jangan sampai tertukar, ya!

Contohnya itu bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi antara budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Bangunan Masjid Kudus (Sumber: timesindonesia.co.id) 

Pertanyaannya, apakah kue cubit GREEN TEA termasuk ke dalam akulturasi karena mencampurkan kebudayaan lokal dengan bahan-bahan luar negeri, sehingga membentuk cita rasa baru? Coba jawab di kolom komentar.

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Baca juga: Mempelajari Nilai dan Norma di Masyarakat

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Bentuk interaksi sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).

1. Persaingan (Kompetisi)

Wah, ini mah udah pasti tahu ya. Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misalnya, kompetisi sepakbola pada piala dunia. Hayo, kamu sendiri pernah punya persaingan apa dengan teman-teman? Persaingan jadi ranking 1 mungkin?

2. Kontravensi

Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi. Kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. Nah, kalo udah tahu artinya, sekarang ngaku deh. Ini mungkin mirip dengan "iri" atau "dengki" kali ya. Cuma... ya lebih sosiologi aja bahasanya. Hehehe.

Biasanya, orang yang sedang melakukan kontravensi akan lebih sering ngomong dalam hati. Kenapa? Ya karena... mereka menyembunyikanya. Kalo disebar mah namanya julid. Kontravensi ini banyak kita temukan dalam sinetron di televisi. Begitu tahu orang yang disebelin jadi ketua kelas, dalam hati bakal langsung ngomong, "Hmmm... lihat saja nanti. Minumanmu akan kuberi bubuk abate."

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

3. Pertentangan (Konflik)

Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara istilah, konflik adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Bentuk Interaksi Sosial Akomodatif

Berbeda dengan kerja sama, kalo bentuk interaksi sosial akomodasi ini berawal dari perselisihan. Iya, akomodasi adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai. Untuk apa? Ya jelas untuk meredakan pertentangan tersebut, dong. Terus, tercipta deh sebuah kestabilan.

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Eits, tenang... tenang (Sumber: Giphy.com)

Nah, Akomodasi sebagai proses sosial juga memiliki bentuk-bentuk lho, di antaranya:

1. Koersi

Koersi adalah bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dengan menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan. Kalian sering lihat pengemis atau pedagang asongan yang digusur secara paksa oleh satpol PP dan dinas sosial? Itulah salah satu contohnya.

2. Kompromi

Kompromi adalah bentuk usaha dalam meredakan masalah yang terjadi antara dua belah pihak melalui pengurangan tuntutan. Misalnya, saat kalian bermain game MOBA, salah satu di antara kalian merasa dicurangi. Pas lagi seru-serunya mau kabur dari musuh, eh hape kesenggol lawan main, terus mati. Dan terjadi lah dialog berikut:

"Eh lo sengaja ya?"

"Sori sori, nggak sengaja gue."

"Ya udah gakpapa. Santai aja..."

Begitu lanjut main... internet-nya disconnect.

Bagian "santai aja" itu lah yang dimaksud dengan kompromi.

3. Konsiliasi

Konsiliasi adalah usaha yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertemukan keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik, sehingga dapat meyelesaikan masalah. Misalnya, ketika di depan pasar ada ibu-ibu yang jambak-jambakan karena rebutan harga kangkung paling murah. Karena gak tega ngeliat mereka ribut, si pedagang memanggil mereka. Dicari jalan tengahnya. Kangkungnya dibagi dua. Belinya patungan. Ibu ibu ini pun hidup berdua bahagia selamanya makan cah kangkung.

4. Arbitrasi

Arbitrasi terjadi ketika pihak ketiga membantu meredakan pertentangan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan dapat memberikan keputusan yang mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya, guru BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar.

5. Mediasi

Mediasi adalah bentuk akomodasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dan bersifat netral. Jadi, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada kedua pihak yang berkonflik. Contoh, pak RT memberikan nasehat kepada tetangga yang bertengkar.

6. Ajudikasi

Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah melalui meja hijau (jalur hukum). Contoh, hakim memberikan sanksi hukum kepada koruptor.

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Bagaimana? Sudah mengerti seperti apa itu bentuk-bentuk interaksi sosial? Kalau masih sedikit bingung, di sini kita kasih satu contoh soalnya. Nah untuk mengerjakan soal-soal lainnya, kalian juga bisa belajar melalui ruangbelajar. Kalian akan dijelaskan materi-materi pelajaran dengan berbagai contoh yang pastinya membuat kalian mudah mengerti. Selain itu, dengan sistem belajar journeynya, ruangbelajar bisa menjadi alternatif kalian dalam mengoptimalkan waktu belajar kalian. 

Berikut ini yang bukan merupakan bentuk interaksi asosiatif yaitu

Referensi:

Suhardi dan Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Sumber foto:

Foto Bentuk interaksi sosial asosiatif [daring]. Tautan: https://ugm.ac.id/id/berita/17640-perbedaan-pola-dukungan-sosial-dalam- (Diakses: 23 November 2020)

Gif Eits, tenang... tenang [daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/best-gifs-trailer-jurassic-world-QKO8gxZKCZ0v6 (Diakses: 23 November 2020)

Foto asimilasi [daring]. Tautan: http://blog.unnes.ac.id/wp-content/uploads/sites/276/2015/12/ (Diakses: 23 November 2020)

Foto Bangunan Masjid Kudus [daring]. Tautan: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/150194/akulturasi-3-agama-bersatu-di-masjid-menara-kudus (Diakses: 23 November 2020)

Artikel terakhir diperbarui pada 07 Oktober 2021.