Kenapa sering mual saat hamil trimester 3?

Kecia Gaither, dokter kebidanan dan kandungan yang juga Direktur Layanan Perinatal di NYC Health + Hospitals / Lincoln, Amerika Serikat, mengatakan bahwa bagi sebagian ibu hamil, hormon kehamilan HCG (human chorionic gonadotropin) mencapai puncaknya sekitar 10 minggu, dan mulai menurun di usia 15 minggu.

"Bagi kebanyakan wanita, mual di pagi hari biasanya sembuh antara minggu ke 16 dan 18 kehamilan,” katanya.

Tapi, sebagian lagi merasakannya lebih lama, bahkan saat trimester tiga. Menurut dokter kebidanan dan kandungan J. Daniel Woodall itu juga normal. “Sudah umum mengalami mual dan muntah selama trimester mana pun, bahkan trimester ketiga," kata dia kepada Popsugar, Selasa, 1 Desember 2020.

Umumnya morning sickness pada trimester ketiga tidak mengkhawatirkan. Namun, Anda perlu khawatir jika mual itu pernah hilang, lalu kembali lagi. 

"Ada beberapa kondisi mengkhawatirkan yang dapat menyebabkan mual muncul kembali di trimester ketiga seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi saat hamil), acid reflux / GERD (gangguan pencernaan), dan gangguan pencernaan lainnya yang memerlukan evaluasi dan kemungkinan pengobatan,” kata dia.

Tapi jika kondisi yang mengkhawatirkan itu telah disingkirkan, kemungkinan mual ini disebabkan oleh ukuran rahim yang membesar memberi tekanan pada perut sehingga menyebabkan mual.  

"Kemungkinan lain adalah hormon kehamilan progesteron memperlambat kecepatan buang air besar dan makanan tidak dicerna dengan cepat, sehingga menyebabkan mual." ujar Woodall.

Selain itu, orang-orang tertentu cenderung merasa jijik selama masa kehamilan. "Beberapa wanita memiliki peningkatan risiko mual selama kehamilan, termasuk wanita dengan mabuk perjalanan sebelum hamil, migrain, dan wanita dengan mual dan muntah sebelumnya. terkait dengan pil KB oral. Kondisi medis terkait kehamilan lainnya seperti kehamilan multipel, hamil anggur, dan kehamilan sebelumnya dengan hiperemesis juga meningkatkan risiko mual dan muntah."

Untuk mengatasi kondisi itu, para dokter menyarankan makan dalam porsi kecil beberapa kali sehari, lalu menunggu beberapa waktu untuk berbaring setelah makan. Obat-obatan juga diperlukan untuk beberapa kasus.

Tapi pikirkan positifnya. Trimester ketiga artinya persalinan semakin dekat. Dan, 99,9 persen orang sembuh setelah melahirkan.

Mual saat hamil bisa terjadi karena perubahan fisik dan kadar hormon dalam tubuh. Meski umum terjadi selama kehamilan, keluhan ini kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, Bumil tidak perlu khawatir, sebab ada beberapa cara untuk meredakannya, kok.

Mual saat hamil disebut juga morning sickness. Namun, berbeda dengan namanya, keluhan ini tidak hanya muncul pada pagi hari, tetapi juga pada siang maupun malam hari. Bahkan, sebagian ibu hamil dapat mengalaminya sepanjang hari.

Kenapa sering mual saat hamil trimester 3?

Rasa mual biasanya terjadi pada awal masa kehamilan, yaitu dari usia kehamilan 1–9 minggu. Pada dasarnya, mual selama hamil dapat menghilang dengan sendirinya di usia kehamilan 14 minggu.

Penyebab Mual Saat Hamil

Penyebab mual saat hamil masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami mual, di antaranya:

  • Peningkatan kadar hormon selama masa kehamilan, misalnya human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen
  • Sensitif terhadap aroma atau bau tertentu
  • Stres selama hamil
  • Pembesaran ukuran rahim yang membuat lambung tertekan
  • Infeksi saluran kemih
  • Faktor keturunan

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan mual saat hamil, seperti mengandung anak pertama, menjalani kehamilan kembar, mengandung bayi perempuan, memiliki riwayat mabuk perjalanan atau migrain, serta mengalami obesitas.

Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Mual pada ibu hamil sebenarnya wajar terjadi dan tidak berbahaya. Selama ibu masih bisa mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi selama hamil, kondisi ini tidak membahayakan ibu hamil serta janin.

Mual saat hamil bisa ditangani secara mandiri dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:

  • Mencukupi waktu istirahat
  • Mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit, tetapi sering
  • Menghindari makanan dan minuman dengan bau atau aroma yang bisa menimbulkan mual
  • Mengenakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat di pinggang dan perut
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengurangi mual, seperti teh chamomile dan jahe atau air jahe hangat
  • Menghindari posisi berbaring setelah menyantap makanan
  • Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan berlemak, misalnya gorengan dan junk food

Jika mual dirasa sangat mengganggu atau membuat Bumil susah makan dan minum, Bumil bisa menggunakan obat pereda mual. Namun, obat ini harus digunakan sesuai anjuran dan resep dokter. Hindari mengonsumsi obat secara bebas karena hal ini bisa membahayakan janin.

Sementara itu, untuk mencukupi asupan nutrisi dan meringankan keluhan mual saat hamil, Bumil juga bisa mengonsumsi suplemen kehamilan sesuai rekomendasi dokter.

Kondisi yang Perlu Diwaspadai

Bila mual disertai muntah yang berlebihan hingga Bumil tidak mampu makan dan minum, Bumil berisiko mengalami kekurangan nutrisi dan dehidrasi. Kondisi ini bisa membahayakan Bumil dan janin. Oleh karena itu, diperlukan penanganan langsung oleh dokter, seperti pemberian cairan infus dan obat-obatan.

Selain itu, Bumil juga perlu segera dibawa ke IGD, apabila mual dan muntah yang dirasakan sudah sangat parah atau disertai tanda dan gejala berikut ini:

  • Lemas hingga tidak sanggup berdiri atau bahkan penurunan kesadaran
  • Nyeri hebat pada perut
  • Urine berwarna kuning pekat atau bahkan tidak buang air sama sekali selama lebih dari 8 jam
  • Tidak dapat mengonsumsi makanan atau cairan apa pun selama 24 jam
  • Demam
  • Muntah darah

Tidak hanya berakibat pada ibu hamil, kurangnya asupan nutrisi karena muntah berkepanjangan menyebabkan janin turut kekurangan nutrisi sehingga pertumbuhannya bisa terhambat.

Oleh karena itu, bila Bumil mengalami mual saat hamil hingga mengganggu aktivitas, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Normalkah mual di trimester 3?

Mual di trimester 3 umumnya terjadi karena adanya peningkatan produksi hormon kehamilan alias progesteron. Peningkatan hormon ini bisa menyebabkan beberapa otot di tubuh, termasuk tenggorokan, menjadi lebih rileks. Akibatnya, fungsi klep pada perut dan tenggorokan menjadi semakin lemah.

Kenapa mual terus saat hamil tua?

Mual sehubungan dengan hamil minggu akhir, bisa disebabkan oleh: Penekanan lambung oleh rahim yang besar, mis. hamil kembar, kelebihan air ketuban, bayi besar. Penyakit asam lambung / GERD -- gangguan katup yang membatasi kerongkongan dan lambung.

Bagaimana cara mengatasi mual saat hamil tua?

Perubahan gaya hidup sebagai cara mengatasi mual saat hamil.
Makan makanan bergizi seimbang. ... .
2. Istirahat. ... .
3. Bangun perlahan. ... .
4. Hiruplah udara segar. ... .
Sering makan camilan. ... .
6. Hindari pakaian yang terlalu ketat. ... .
7. Minum banyak air. ... .
Menghindari pemicu mual..

Mual saat hamil tua apakah tanda akan melahirkan?

Beberapa waktu sebelum proses melahirkan, biasanya ibu akan merasakan mual, muntah hingga diare. Ini termasuk salah satu tanda-tanda seminggu sebelum melahirkan yang bisa dirasakan. Hal ini terjadi karena usus bekerja lebih banyak dari biasanya untuk memproduksi hormon yang akan memudahkan proses persalinan.