Kenapa keluar darah dari kemaluan bayi perempuan?

Menstruasi umum dialami perempuan yang sudah masuk masa pubertas. Namun, ternyata menstruasi juga bisa ditemui pada bayi perempuan baru lahir.

Peristiwa ini dikenal dengan istilah Neonatal Uterine Bleeding (NUB) atau menstruasi neonatal, yaitu pendarahan yang dialami bayi perempuan setelah lahir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menstruasi dapat terjadi pada 25 hingga 61 persen bayi baru lahir. Namun, hanya 3 sampai 5 persen yang dapat terlihat secara jelas. Biasanya menstruasi akan mulai terjadi pada 3 sampai 5 hari setelah kelahiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 6 Masalah Kesehatan yang Harus Diperhatikan Wanita

Dokter Spesialis Anak, dr Melisa Anggraeni, M Biomed, SpA, menjelaskan bahwa bayi perempuan baru lahir memang bisa alami menstruasi hingga keputihan dan biasanya hanya berlangsung selama 14 hari.

"Jadi bayi perempuan baru lahir bisa ada kayak semacam menstruasi, keluar darah dari vagina. Selain itu, bayi juga bisa mengalami keputihan," ujar dr Melisa, dikutip dari Haibunda.

"Tapi itu nggak masalah dan normal terjadi kurang lebih sampai 14 hari awal kehidupan bayi," sambungnya.

Menstruasi pada bayi baru lahir biasanya diakibatkan oleh hormon estrogen yang alami lonjakan dan mempengaruhi organ reproduksi bayi selama dalam kandungan.

"Itu karena masih terpengaruh dari hormon ibunya, jadi enggak apa-apa," ujar dr Melisa.

Pada banyak kasus, peristiwa menstruasi pada bayi perempuan baru lahir akan berhenti dengan sendirinya seiring perkembangan bayi. Sehingga, pembersihan organ kewanitaan bayi setiap keluar darah menjadi penting untuk diperhatikan.

Keluarnya darah dari vagina atau menstruasi neonatal ini disebabkan oleh pengaruh hormon sang ibu yang mengalir ke tubuh bayi sejak dalam kandungan. Hal ini normal, dan akan berlangsung biasanya kurang lebih 10 hari setelah lahir.

Kenapa pusar bayi 2 Minggu Berdarah?

Penyebab utama pusar bayi berdarah, biasanya karena tali pusar yang telah mengering lepas (puput pusar). Perdarahan itu akan terlihat dari titik di mana tali pusar terlepas. Selain itu, pusat bayi juga bisa bernanah karena pusar yang luka puputnya belum kering, tetapi dibiarkan lembap sehingga terinfeksi jamur.

Pusar bayi berdarah apa obatnya?

Jika tali pusar berdarah sedikit, tekan tali pusar menggunakan kasa steril atau kain bersih dengan lembut selama 10 menit, kemudian perdarahan umumnya akan berhenti dengan sendirinya. Jangan berikan jamu atau baluran obat herbal karena hal tersebut bisa menyebabkan tali pusar mengalami iritasi dan infeksi.

Bahayakah bayi mengeluarkan darah dari kemaluan?

Setiap Ibu tidak perlu panik ketika menemukan darah pada kemaluan bayi perempuan. Kondisi ini adalah normal, sebab keluarnya darah tersebut dipengaruhi faktor hormon ibu yang masih tersisa pada bayi.

Apakah bayi baru lahir keluar lendir darah dari kemaluan?

Di minggu pertama sejak ia lahir, sebagian orangtua mungkin kaget saat melihat ada seperti lendir, darah, atau cairan seperti susu keluar dari vagina. Namun ini adalah hal normal yang terjadi pada bayi perempuan yang baru lahir.

Memiliki bayi kecil yang lahir dengan selamat, sehat, dan cantik tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua baru.

Tetapi, tiba-tiba saja Moms menemukan adanya noda darah di popok bayi. Apa penyebabnya? Normalkah? Mungkinkah bayi perempuan juga menstruasi?

Bayi Perempuan Secara Normal Akan Mengalami “Menstruasi Bayi”

Foto: Darah di Popok Bayi Perempuan Benarkah Karena Menstruasi 1.jpg

“Sebagian besar bayi perempuan mendapatkan “menstruasi bayi” di beberapa waktu selama dua bulan pertama kehidupan. Biasanya terjadi dalam satu hingga dua minggu pertama setelah kelahiran, paling umum muncul pada hari kelima kehidupan pada sekitar 25% bayi,” kata Dr Natalie Epton, dokter spesialis anak dan neonatalogis di International Pediatric Clinic, seperti dikutip dari Young Parents Singapura.

Noda darah di popok bayi ini bukanlah menstruasi sungguhan layaknya yang terjadi pada remaja perempuan dan wanita dewasa, tetapi hanyalah menstruasi palsu berupa beberapa tetes darah berwarna merah muda hingga merah cerah.

Mensturasi bayi juga bukan kondisi berbahaya dan akan berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Baca Juga: 4 Mitos Seputar Mengganti Popok Bayi

Disebabkan oleh Hormon yang Diterima dari Sang Ibu

Foto: Bayi Terlalu Banyak Di Stroller, Waspadai Container Baby Syndrome 03.jpg (todaysparent.com)

“Menstruasi bayi disebabkan oleh hormon yang diterima bayi dari ibunya selama kehamilan dan tidak ada hubungannya dengan menyusui,” jelas Monique Regard, MD, ginekolog pediatrik di Maria Fareri Children’s Hospital, bagian dari Westchester Medical Center Health Network, seperti dikutip dari Popsugar.

Selama kehamilan, hormon estrogen menumpuk di lapisan rahim tempat bayi berada. Tetapi setelah lahir, bayi tidak lagi menerima estrogen.

“Tanpa stimulasi hormon, bayi memiliki penarikan hormon yang menghasilkan menstruasi bayi,” lanjutnya.

Baca Juga: Timbul Ruam Popok pada Bayi? Simak 3 Cara Ini untuk Mencegahnya!

Kapan Bayi Perlu Dibawa ke Dokter Saat Mendapatkan Menstruasi Palsu?

Foto: Darah di Popok Bayi Perempuan Benarkah Karena Menstruasi 3.jpg

Jika darah yang keluar berlangsung lebih dari satu minggu atau ada perubahan warna darah, saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa darah itu berasal dari vagina dan bukan rektum.

Pasalnya, perdarahan dubur dapat menjadi indikasi klinis pertama dari penyakit pencernaan bayi yang berpotensi serius.

Dalam laman She Knows, Amanda Gorman, seorang praktisi perawat khusus anak juga menyampaikan bahwa bayi harus segera dibawa ke dokter jika ada perdarahan terus menerus, perdarahan berat dengan bekuan darah atau perdarahan disertai dengan bau busuk.

Meskipun perdarahan kecil pada bayi perempuan yang beru lahir adalah menstruasi bayi, gejala yang lebih intens ini perlu ditangani oleh dokter anak.

“Penyebab lain perdarahan vagina pada bayi termasuk infeksi, trauma, benda asing, kondisi genetik dan/ atau kelainan bawaan,” jelas Gorman.

Baca Juga: Perlukah Mengganti Popok Bayi Saat Si Kecil Tidur?

Perawatan Organ Intim Bayi Perempuan yang Tepat

Foto: Darah di Popok Bayi Perempuan Benarkah Karena Menstruasi 4.jpg

Ketika mendapati adanya noda darah di popok bayi yang merupakan menstruasi bayi, disarankan untuk merawat dan menjaga kebersihan organ intim bayi perempuan dengan tepat.

Berikut adalah cara membersihkan vagina bayi perempuan, sebagaimana yang dipaparkan oleh WebMD:

  1. Buka sedikit labia (bibir vagina) dan bersihkan dengan lembut. Tidak perlu masuk lebih dalam lagi karena sudah ada cairan alami yang berfungsi membersihkan bagian dalam vagina.
  2. Gunakan air hangat saja tanpa perlu menambahkan sabun atau pembersih apapun.
  3. Bersihkan dari bagian depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi area vagina dari feses.

Ternyata, bayi perempuan memang bisa mengalami perdarahan kecil yang disebut menstruasi.

Namun, tidak semua noda darah di popok bayi adalah menstruasi bayi. Jadi, perhatikan dengan cermat berbagai gejala yang mungkin menyertainya.

Apakah normal bayi perempuan keluar darah dari kemaluan?

Keluarnya darah dari vagina atau menstruasi neonatal ini disebabkan oleh pengaruh hormon sang ibu yang mengalir ke tubuh bayi sejak dalam kandungan. Hal ini normal, dan akan berlangsung biasanya kurang lebih 10 hari setelah lahir.

Bahayakah bayi mengeluarkan darah dari kemaluan?

Setiap Ibu tidak perlu panik ketika menemukan darah pada kemaluan bayi perempuan. Kondisi ini adalah normal, sebab keluarnya darah tersebut dipengaruhi faktor hormon ibu yang masih tersisa pada bayi.

Kenapa anak kecil keluar darah dari kemaluan?

Anak-anak usia TK yang mengeluarkan flek darah dari vagina bisa disebabkan beberapa hal. Bisa karena lecet, iritasi, cedera atau infeksi pada vagina atau saluran kemih yang didapat karena kurangnya menjaga kebersihan daerah intim.

Apa penyebab kemaluan bayi perempuan merah?

Kemerahan di area vulva dan vagina anak dan bayi dapat disebabkan karena vulvovaginitis. Vulvovaginitis adalah peradangan pada area vulva (area di sekitar luar vagina) dan vagina. Vulvovaginitis memberikan gejala: Kulit memerah di area vulva dan vagina.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA