Kenapa bayi sering menangis dan tertawa saat tidur?

Halodoc, Jakarta - Tidak hanya mimpi buruk, kenyamanan dan kualitas tidur Si Kecil di malam hari bisa terganggu ketika mengalami night terror deee. Night terror sendiri merupakan kondisi yang muncul saat tidur, biasanya terjadi pada beberapa jam pertama setelah seseorang tidur.

Seseorang yang mengalami night terror akan terbangun dari tidurnya, lalu mulai panik, berkeringat, menjerit, atau menangis histeris. Setelah melewati kondisi itu dan benar-benar terbangun, mereka hanya bisa mengingat gambaran yang mengerikan atau tak mengingat apa-apa sama sekali.

Baca juga: Alami Patah Hati, Dapatkah Sebabkan Sering Mimpi Buruk?

Night terror biasanya terjadi pada 2–3 jam setelah anak mulai tertidur. Saat kondisi ini terjadi, tanpa sadar Si Kecil mungkin saja bisa menendang barang-barang yang ada di sekitarnya atau berjalan dari tempat tidurnya. Nah, hal inilah yang bisa membahayakan dirinya.

Ditandai dengan Berbagai Gejala

Menurut pandangan dunia medis, night terror merupakan kondisi yang cukup langka, biasanya terjadi di kalangan anak-anak berumur 4–12 tahun. Ada pula yang mengalaminya ketika dalam masa pertumbuhan. Lantas, seperti apa sih gejala dari gangguan tidur ini?

Gejala utamanya, yaitu satu atau lebih episode terbangun dari tidur dengan berteriak karena panik, disertai kecemasan yang hebat, seluruh tubuh bergetar dan hiperaktivitas otonomik, seperti jantung berdebar-debar, napas cepat, pupil melebar, dan berkeringat.

Episode ini dapat berulang dengan durasi setiap episode sekitar 1–10 menit, dan biasanya terjadi pada sepertiga awal fase tidur malam.

Pengidap relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk memengaruhi keadaan teror malamnya. Kemudian, dalam beberapa menit setelah terbangun, biasanya pengidap akan mengalami disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.

Ingatan terhadap kejadian, kalaupun ada sangat minimal (biasanya terbatas pada satu atau dua bayangan yang terpilah-pilah).

Stres Hingga Perubahan Lingkungan

Sayangnya, sampai saat ini penyebab pasti dari night terror belum diketahui. Namun, kondisi ini sering terkait dengan stres emosional, kelelahan, demam, kurang tidur, gangguan pernapasan, cedera kepala, dan perubahan lingkungan, seperti suara dan cahaya.

Baca juga: Tidur Anak Tidak Nyenyak? Yuk, Kenali Penyebabnya

Selain itu, ada pula hal lainnya yang bisa menjadi pemicunya, seperti konsumsi jenis obat yang memengaruhi sistem saraf pusat, atau pengaruh dari anestesi atau obat bius bila anak baru melakukan operasi. Ada pula dugaan bahwa night terror berkaitan dengan genetik atau alkohol.

Tips Mencegah Night Terror

Meski penyebab pastinya belum diketahui, tetapi setidaknya ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mencegah night terror. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa membantu mengatasi masalah tidur anak:

  • Jangan biarkan anak terlalu lelah. Tetapkan waktu tidur rutin (jam tidur dan bangun) dan tetaplah berpatokan dengan itu, bahkan di akhir pekan. Pastikan Si Kecil mendapatkan jumlah tidur yang dia butuhkan. Anak-anak dapat tidur dengan sangat nyenyak jika jam tidurnya teratur. 
  • Lakukan rutinitas yang menenangkan kira-kira satu jam sebelum tidur. Rutinitasnya harus mencakup kegiatan santai, seperti mendengarkan musik lembut, membaca, atau memandikan Si Kecil dengan air hangat. Hindari membiarkan anak menggunakan perangkat elektronik saat mendekati jam tidur. Bila perlu, singkirkan perangkat elektronik dari kamar tidur anak untuk menghindari godaan. 
  • Jaga agar kamar tidur tetap sejuk dan nyaman.
  • Jangan ajak anak beraktivitas setelah menyelesaikan rutinitas tidurnya. Saat sudah jam tidur, beri mereka ciuman dan tinggalkan mereka.

Baca juga:Bayi Juga Bisa Insomnia, Benarkah?

Ketika Si Kecil mengalami teror tidur, biasanya mereka akan menangis, ketakutan, menjerit, detak jantungnya bertambah cepat, hingga berkeringat. Perlu ibu perhatikan, bila anak mengalami beberapa kondisi di bawah, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut.

  • Anak berumur kurang dari 3,5 tahun mengalami night terror paling tidak seminggu sekali.
  • Anak yang lebih dewasa mengalami night terror sekali atau dua kali setiap bulannya.

Night terror pada anak bisa sangat mengganggu kenyamanan tidurnya, yang tentu saja berdampak pada kondisi di siang hari. Tidur tak nyenyak bisa membuat anak kelelahan di siang hari dan tidak bersemangat. Ibu bisa berdiskusi dengan dokter anak jika Si Kecil mengalami night terror. Buka aplikasi Halodoc dan ibu akan mendapatkan solusi dan arahan terbaik langsung dari dokter ahli. 

Referensi:Healthline Parenthood. Diakses pada 2021. Is My Baby Having Night Terrors?Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Sleep Terror (Night Terror).Kids Health. Diakses pada 2021. Night Terror.

Kenapa bayi menangis dan tersenyum saat tidur?

Hal ini adalah reflek alami yang dimiliki setiap bayi. Nah, senyum ini juga spontan terjadi ketika si kecil sedang terlelap dalam tidurnya. Apalagi, jika bayi sedang mengalami tahapan tidur REM. Pada tahap ini, bayi akan tertidur pulas dan kegiatan rangsangan otak akan meningkat, termasuk pada bagian subkortikal.

Apa penyebab bayi tiba

Penyebab bayi menangis tiba-tiba saat tidur adalah karena siklus tidur masih belum teratur. Terlebih lagi, bayi baru lahir yang masih belum bisa membedakan siang atau malam. Beberapa bulan pertama kehidupan si kecil mungkin menjadi masa adaptasi orangtua karena si kecil sering terbangun dan menangis saat tidur.

Apa penyebab bayi ketawa saat tidur?

Bayi tertawa saat tidur cukup sering ditemukan dan kebanyakan adalah hal yang normal. Bayi sebenarnya sedang bermimpi pada saat itu dan senyum/ketawa adalah salah satu bentuk refleks yang muncul. Bermimpi dapat muncul di saat fase tidur REM (rapid eye movement).