Jelaskan yang dimaksud penyakit anemia gejala dan cara pencegahannya

Jelaskan yang dimaksud penyakit anemia gejala dan cara pencegahannya
Ilustrasi. Sering merasa pusing merupakan salah satu gejala anemia. (iStockphoto/Cecilie_Arcurs)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anemiamerupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Keadaan ini dapat menyerang siapa saja, tapi lebih rentan pada remaja putri dan ibu hamil.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, satu dari empat remaja putri di Indonesia mengalami anemia

Apa itu anemia?

Dalam bahasa awam anemia dikenal juga dengan kondisi kekurangan sel darah merah. Secara medis, anemia adalah keadaan hemoglobin (Hb) yang terdapat di dalam sel darah merah lebih rendah dari pada normal.

"Anemia adalah keadaan di mana konsentrasi Hb lebih rendah dari seharusnya. Yakni, kurang dari 13 g/dL pada laki-laki dan kurang dari 12 g/dL pada perempuan," kata ahli kesehatan Profesor Endang L Achadi dalam webinar mengenai anemia, Kamis (14/1).

Kondisi ini dapat diketahui melalui pemeriksaan oleh petugas kesehatan. Kendati demikian, anemia memunculkan gejala yang dapat mengganggu aktivitas pengidapnya.

Apa yang terjadi pada penderita anemia?

Endang menjelaskan hemoglobin berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh seperti otak hingga otot. Saat hemoglobin rendah, oksigen yang diantarkan ke seluruh jaringan tubuh pun ikut berkurang.

"Jadi, seluruh anggota tubuh kekurangan oksigen dan kerjanya bermasalah," tutur Endang yang merupakan guru besar di FKM UI.

Keadaan inilah yang menimbulkan sejumlah gejala anemia.

Gejala Anemia

Berikut gejala anemia:

1. 5L (Lemah, letih, lesu, lelah, lalai)
2. Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat
3. Kurang nafsu makan
4. Sulit berkonsentrasi
5. Sering merasa pusing
6. Mata berkunang-kunang.

Penyebab Anemia

Endang menjelaskan anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

1. Rendahnya asupan zat gizi yang membentuk sel darah merah seperti zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A

2. Meningkatnya pengeluaran zat gizi misalnya karena perdarahan, cacingan, infeksi, dan menstruasi.

Cara Mengatasi Anemia

Cara mengatasi anemia dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan zat gizi pembentuk darah. Berikut cara mengatasi anemia.

1. Konsumsi makanan kaya zat besi

Konsumsi makanan kaya zat besi seperti makanan yang berasal dari hewan seperti daging, ikan, dan unggas.

Konsumsi pula makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi seperti buah-buahan.

2. Hindari konsumsi teh, kopi, atau susu saat makan

Hindari konsumsi teh, kopi, dan susu bersamaan saat makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

Beri jeda dua jam sebelum dan setelah makan jika ingin mengonsumsi teh, kopi, atau susu.

3. Konsumsi tablet tambah darah (TTD)

Konsumsi tablet tambah darah yang sudah disediakan secara gratis oleh pemerintah. Obat ini sudah disebarkan ke puskesmas dan juga sekolah untuk remaja putri. Remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil disarankan mengonsumsi TTD.

(ptj/agn)

[Gambas:Video CNN]

KOMPAS.com - Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah.

Protein dalam sel darah merah ini bertugas mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.

Saat seseorang mengalami anemia, tubuhnya akan mengalami lemah dan lesu.

Baca juga: Anemia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Melansir Family Doctor, tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat sel darah merah.

Kebanyakan orang yang menderita anemia mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini disebut anemia defisiensi zat besi.

Selain anemia defisiensi zat besi, ada juga jenis anemia lainnya, yakni:

  • Anemia aplastik: sumsum tulang merusak sel induk sehingga tubuh susah memproduksi sel darah
  • Anemia hemolitik: tubuh menghancurkan sel darah merah sebelum waktu normalnya 120 hari
  • Anemia normositik: sel darah merah berukuran normal, tetapi jumlah sedikit
  • Anemia pernisiosa: tubuh kekurangan vitamin B12, sehingga tubuh kekurangan sel darah merah sehat
  • Anemia sel sabit: penyakit genetik yang membuat tubuh memiliki sel darah merah abnormal

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Anemia bisa diantisipasi apabila Anda anemia disebabkan kondisi khusus seperti haid, hamil, atau kekurangan nutrisi tertentu.

Namun, Anda tidak dapat mencegah anemia karena masalah genetik. Berikut beberapa cara mencegah penyakit anemia yang bukan disebabkan masalah genetik:

1. Makan asupan tinggi zat besi

Melansir Women's Health, mengondumsi makanan yang mengandung zat besi bisa jadi solusi mencegah anemia karena tubuh kekurangan zat besi.

Beberapa makanan kaya zat besi di antaranya daging, ayam tanpa lemak, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan.

2. Tingkatkan konsumsi makanan kaya vitamin C

Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi agar lebih optimal.

Selain mengonsumsi asupan tinggi zat besi, orang yang rentan mengalami anemia juga perlu makan makanan kaya vitamin C.

Beberapa buah dan sayur dengan kandungan vitamin C tinggi di antaranya jeruk, stroberi, sampai brokoli.

Baca juga: 7 Manfaat Makan Buah untuk Kesehatan

3. Makan asupan kaya vitamin B12 dan folat

Selain zat besi, tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk memproduksi sel darah merah.

Sebagai salah satu cara mencegah penyakit anemia, konsumsi makanan kaya vitamin B12 dan folat.

Makanan tinggi vitamin B12 di antaranya daging sapi dan ayam, hati, ikan, kerang, susu, telur, sereal, dan biji-bijian.

Sedangkan makanan tinggi asam folat (folat) di antaranya bayam, brokoli, asparagus, kacang polong, pisang, sampai jeruk.

Baca juga: Sehat Itu Mudah, 4 Jurus Jitu Atur Pola Makan

4. Penuhi pola makan gizi seimbang

Menjaga pola makan bergizi seimbang bisa jadi cara menjaga gaya hidup sehat, termasuk cara mencegah penyakit anemia.

Menurut Kementerian Kesehatan, pedoman gizi seimbang kini menggunakan panduan Isi Piringku. Yakni, bagi piring menjadi dua bagian.

Lalu, gunakan setengah bagian piring sebanyak 2/3 bagian diisi makanan pokok (nasi, kentang, dll.) dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi lauk.

Serta, setengah bagian piring lainnya sebanyak 2/3 bagian diisi sayur dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi buah.

Baca juga: 10 Daftar Buah dan Sayur dengan Kandungan Vitamin C Tertinggi

5. Hindari minum teh dan kopi saat makan

Kopi, teh, cokelat, soda adalah beberapa asupan yang banyak mengandung kafein.

Minuman dan makanan tersebut dapat membuat tubuh lebih sulit menyerap zat besi.

Hindari minum teh, kopi, cokelat, dan soda saat makan atau setelah makan.

6. Atasi penyebab kehilangan darah

Bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti haid yang tidak normal sampai masalah pencernaan yang menimbulkan pendarahan.

Dengan menyembuhkan penyebab utama anemia, Anda bisa mencegah kondisi ini balik lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jelaskan apa yang dimaksud penyakit anemia dan cara pencegahannya?

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Apa yang dimaksud gejala anemia?

Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang mengandung banyak oksigen. Akibatnya, Anda mungkin merasa cepat lelah atau lemah. Anda juga mungkin mengalami gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Apa pencegahan anemia?

Jika kamu ingin mencegah anemia, sebaiknya perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti: Daging tanpa lemak, unggas, dan ikan. Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi. Buah-buahan kering, seperti aprikot, kismis, dan prem.

Bagaimana cara mencegah dan mengobati anemia dan hipertensi?

Mengatasi hipertensi dan anemia.
Minum obat anti hipertensi secara rutin. Dosis dimulai dari dosis terkecil terlebih dahulu..
Kurangi asupan garam/ natrium..
Olahraga..
Jaga berat ideal, jika penderita mengalami obesitas maka lakukan diet sehat untuk mencapai berat ideal..
Cukup istirahat..
Kelola stress..