Jelaskan yang anda ketahui tentang pseudocode

Kode-semu atau dalam bahasa inggris lebih dikenal sebagai pseudo-code merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritme pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural atas suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin.

Tuliskan apa itu pseudocode dan contohnya?

pseudecode adalah sebuah kode yang digunakan untuk menulis sebuah algoritma dengan cara yang bebas yang tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu.

Apa itu Psude code dan contohnya?

Contoh Pseudocode – Pseudocode adalah bagian dari algoritma yang bertujuan untuk memahami alur logika dari suatu program. Pada umumnya pseudocode tidak terlalu banyak digunakan, ia masuk ke dalam bahasa tiruan mirip dengan bahasa pemograman.

Apa itu Pseudocode dan contohnya *?

3 Apa Definisi pseudocode dan contohnya?

Apakah pseudocode berasal dari kata pseu?

Pseudocode sendiri berasal dari kata pseu yaitu imitasi atau tiruan dan code, yang berarti kode atau simbol. Berbeda dari bahasa pemrograman yang harus mengikuti beberapa aturan tertentu supaya terbaca oleh mesin, penulisan pseudocode lebih bebas dan tidak memiliki aturan baku atau rumus tersendiri.

Apakah kode pseudocode merupakan bahasa pemrograman sesungguhnya?

Jika dilihat secara sekilas, pseudocode ini merupakan sebuah kode yang hampir mirip dengan bahasa pemrograman sesungguhnya.

Apakah pseudocode merupakan pengembangan dari algoritma?

Pengertian Pseudocode. Pseudocode merupakan sebuah pengembangan dari algoritma, dimana, sesuai dengan namanya, pseudocode menggunakan kode-kode tertentu untuk memberikan penjelasan mengenai cara kerja atau penyelesaian dari suatu masalah. Singkatnya, pseudocode bisa dibilang sebagai sebuah algoritma yang sudah diubah ke dalam bentuk kode-kode

Siapa judul yang dipakai dalam pseudocode?

Judul yang dipakai dalam pseudocode adalah judul algoritma yang akan dipakai atau judul yang ingin dibuat oleh penulis. Contohnya jika kamu ingin membuat sebuah program untuk menentukan keliling persegi, maka judul akan ditulis seperti ini: a. Program Menentukan_Keliling_Persegi

Diperbarui 02 Feb 2022 - Dibaca 17 mnt

Kamu merasa kesulitan belajar menulis program? Jika begitu, pseudocode adalah salah satu solusi yang bisa kamu coba.

Dengan menulis kode semu, proses pemrogramanmu bisa lebih terarah. Uniknya, meski punya embel-embel “code”, ia bukanlah sebuah bahasa pemrograman.

Apakah kamu semakin penasaran dengannya? Simak penjelasan soal kode ini di bawah, yuk!

Apa Itu Pseudocode?

Jelaskan yang anda ketahui tentang pseudocode

© Pexels.com

Sebelum masuk ke pembahasan inti, kamu harus paham dulu apa itu programming.

Programming adalah proses “mengajari” komputer bagaimana caranya melakukan sesuatu. 

Misalnya, kamu memprogram komputer untuk melakukan penghapusan dokumen. Di dalam proses ini, kamu tentu membutuhkan algoritma

Algoritma sendiri merupakan prosedur yang bisa diikuti komputer.

Nah, jika kita kembali lagi ke proses penghapusan dokumen. Urutan pekerjaannya adalah:

  1. Pengguna komputer menekan tombol “delete“.
  2. Komputer memindah dokumen ke Folder “trash“.

Jika yang ditulis hanya kode untuk menghapus dokumen, semuanya tentu sederhana. Bagaimana dengan prosedur yang lebih kompleks, seperti memindahkan Folder atau mengganti nama dokumen?

Pseudocode adalah salah satu solusinya. Lewat kode semu ini, kamu bisa menuliskan algoritma dalam bahasa manusia.

Meski bisa membantu proses coding, mengutip BBC, pseudocode bukanlah bahasa pemrograman

Sebab, ia tidak punya aturan spesifik bagaimana harus ditulis. Aturan ini dikenal dengan istilah syntax.

Dengan alasan ini pula, ia tak bisa digunakan untuk menulis program di komputer. Fungsinya hanya membantu proses penulisan algoritma saja.

Salah satu contohnya bisa kamu lihat di bawah ini:

jika "klik hapus" tulis "dokumen terhapus" "pindah dokumen ke trash"

Meski tak punya aturan penulisan, kode ini punya sederet notasi. Notasi-notasi  pseudocode yang paling sering digunakan adalah:

  • INPUT, untuk memasukkan sesuatu, misalnya klik atau tombol
  • OUTPUT, untuk menampilkan sesuatu, misalnya pesan yang tampil di layar
  • WHILE, sebuah proses yang terjadi di balik layar
  • REPEAT x UNTIL y, proses pengulangan x hingga y terjadi
  • IF a THEN b ELSE c, sebuah logika layaknya jika A, maka B, jika tidak maka C

Tentu saja, notasi ini tak bersifat kaku. Kamu bisa menyesuaikan penulisan kode semu sesuai dengan kebutuhan.

Manfaat Pseudocode

Jelaskan yang anda ketahui tentang pseudocode

© Freepik.com

Memangnya, apa fungsi dari pseudocode? Sejatinya, Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas. 

Ia bisa membantu proses penulisan program. Selain itu, masih ada manfaat lainnya, lho. 

Kata Tech Target, kode semu ini bersifat detail, namun bisa dibaca manusia. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman yang kompleks namun hanya bisa dipahami oleh komputer.

Dengan alasan ini, tim programmer lebih mudah menjelaskan program pada tim lainnya. Tim itu misalnya desainer produk.

Pseudocode adalah salah satu cara memastikan program sesuai dengan ketentuan desain yang sudah dibuat.

Tips Menulis Pseudocode

Jelaskan yang anda ketahui tentang pseudocode

© Picjumbo.com

Nah, saat menulis kode semu, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Disadur dari dari Geeks for Geeks, strategi itu adalah:

1. Buat persiapan dulu

Sebelum menulis, coba daftar dulu algoritma yang kamu punya. Kira-kira, algoritma mana yang harus dibuat kode semunya?

Setelah itu, tentukan tujuan dari algoritma tersebut. Jika perlu, tuliskan dengan sangat jelas.

Ini adalah langkah mudah agar kamu tetap fokus pada gol akhir penulisan pseudocode.

2. Konsisten

Jangan lupa, tulis kode semu dengan konsisten. Konsistensi ini terletak pada penggunaan huruf kapital dan kecil.

Misalnya, kamu menulis notasi dengan huruf kapital. Jika begitu, pilih jenis huruf kecil atau sentence case untuk komponen yang kamu notasikan.

Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

IF "Inactive for 10 minutes" THEN "Put computer to sleep" ELSE "Stay on"

Ternyata, konsistensi ini bisa membantumu, lho. Saat menulis program nanti, kamu tak kebingungan membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.

3. Jaga agar tetap simpel

Ingat, tujuan penulisan pseudocode adalah memudahkan pemrograman. Jangan sampai, kode semumu terlalu rumit hingga justru mempersulit proses ini.

Baca Juga: Belajar Sambil Bermain Lewat 15 Game Tentang Programming Ini

Contoh Algoritma Pseudocode

Berikut adalah beberapa contoh algortima pseudocode simpel yang bisa kamu coba, dirangkum dari code4example dan csharp.

1. Contoh pseudocode mencari luas persegi panjang

begin     numeric panjang,lebar,luas     display "panjang persegi panjang : "     accept panjang     display "lebar persegi panjang : "     accept lebar    luas=panjang*lebar     display "luas persegi panjang : " luas end

2. Contoh pseudocode penjumlahan dua nomor

begin     numeric nNum1,nNum2,nSum     display "Masukkan angka pertama : "     accept nNum1     display "Masukkan angka kedua : "     accept nNum2     compute nSum=nNum1+nNum2     display "Jumlah : " nSum end

3. Contoh pseudocode penjumlahan tiga nomor

begin     numeric nNum1,nNum2,nNum3,nSum     display "Masukkan angka pertama : "     accept nNum1     display "Masukkan angka kedua : "     accept nNum2     display "Masukkan angka ketiga : "     accept nNum3     nSum=nNum1+nNum2+nNum3     display "Jumlah : " nSum end

4. Contoh pseudocode mencari luas lingkaran

begin     numeric nRad, nAre     display "ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : "     accept nRad     nArea = nRad*nRad*22/7     display "AREA OF CIRCLE : " nArea end

5. Contoh pseudocode untuk mencari angka terbesar di antara dua angka

BEGIN   NUMERIC nNum1,nNum2   DISPLAY "ENTER THE FIRST NUMBER : "   INPUT nNum1   DISPLAY "ENTER THE SECOND NUMBER : "   INPUT nNum2   IF nNum1 > nNum2     DISPLAY nNum1 + " is larger than "+ nNum2   ELSE    DISPLAY nNum2 + " is larger than " + nNum1 END

6. Contoh pseudocode dengan notasi “IF“

BEGIN NUMBER a, b, c, d, x1, x2 INPUT a,b,c d = b^2-4ac IF (d >= 0) THEN       x1 = (-b+d)/2a yada x1 = (-b+d^(1/2)/2a       x2 = (-b-d)/2a yada x2 = (-b-d^(1/2)/2a       OUTPUT "ROOT 1:"+x1       OUTPUT "ROOT 2:"+x2 ELSE IF (d == 0) THEN       x1=x2= -b/2a       OUTPUT "ROOT 1:"+x1       OUTPUT "ROOT 2:"+x2 ELSE     OUTPUT "There is no real root" ENDIF END

Demikian penjelasan dari Glints soal kode semu. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakannya dalam proses pemrogramanmu selanjutnya?

Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak cara lain untuk membuat programming jadi makin efektif dan efisien.

Kamu bisa mempelajari cara-cara itu di Glints ExpertClass. Tersedia beragam kelas dan workshop dengan pemateri ahli atau pakar di bidangnya.

Jadi, tunggu apa lagi? Cari kelas yang tepat untukmu dengan klik di sini, yuk!