Pernyataan yang menunjukkan contoh ancaman non militer adalah

29 April 2022 03:19

Show

Pernyataan yang menunjukkan contoh ancaman non militer adalah

119

Pernyataan yang menunjukkan contoh ancaman non militer adalah

1

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Pancasila

29 April 2022 20:18

Halo Christina, kakak bantu ya. Jawaban pertanyaan kamu adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata, tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa (opsi C). Konsep: Ancaman terhadap Kedaulatan NRI Ancaman adalah sebuah kondisi, tindakan, potensi, baik alamiah maupun hasil suatu rekayasa, yang berbentuk fisik atau non fisik, berasal dari dalam atau luar negeri, secara langsung atau tidak langsung, dapat diperkirakan, diduga, atau sudah nyata yang dapat membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam rangka pencapaian tujuan nasionalnya. Pembahasan: Menurut Undang-Undang Rl no.02 tahun 2003 tentang Pertahanan, ada dua macam ancaman yaitu: 1. Ancaman militer, yaitu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. 2. Ancaman nonmiliter, yaitu ancaman yang menggunakan faktor-faktor nonmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Jadi, pernyataan yang menunjukkan ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata, tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa (opsi C). Semoga membantu ya. Terima kasih sudah bertanya di RoboGuru.

Pernyataan yang menunjukkan contoh ancaman non militer adalah

Balas

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.

Sistem politik internasional mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer lagi, namun potensi ancaman berbasis ideologi masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi dapat pula dalam bentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa.

Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyeleggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel

Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi Ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan eksternal.

Ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.

Ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan mengahadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan konflik horizontal yaitu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Pada tahun 1994 saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan PBB ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antar etnis di dunia.[1]

Sikap Selektif yang seharusnya kita lakukan dalam Ancaman berdimensi Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya : - Hanya berbelanja online jika barang barang yang di inginkan tidak tersedia di Pasar Tradisional. - Menjaga Pergaulan dalam Dunia Maya. - Hanya menggunakan fasiitas Internet dan media sosial lainnya untuk hal - hal yang dapat menumbuhkan tali persaudaraan, meningkatkan Pengetahuan. - Menggunakan fasisilitas media sosial sesuai keperluan. - Hanya membuka membuka situs situs internet yang membantu dalam meningkatkan pengetahuan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat tapi kejahatan mengikuti perkembangan tersebut seperti kejahatan siber dan kejahatan perbankan.

Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, kecelakaan transportasi.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

  • Departemen Pertahanan
  • Pertahanan Negara
  • Buku Putih Pertahanan

  1. ^ Unpar: Isu Keamanan Non-Tradisional dan Desain Baru Politik Luar Negeri Indonesia[pranala nonaktif permanen]

  • Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008 Diarsipkan 2010-12-25 di Wayback Machine.
  • Dephan : Sosialisasikan produk strategi pertahanan negara[pranala nonaktif permanen]

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ancaman_nonmiliter&oldid=18021905"

KOMPAS.com - Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor nonmilter dan dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman nonmiliter dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan informasi, serta keselamatan umum.

Ancaman Berdimensi Ideologi

Salah satu ancaman nonmiliter berdimensi ideologi adalah gerakan kelompok radikal. Motif yang digunakan gerakan kelompok radikal adalah dalih agama, etnik, atau kepentingan rakyat.

Saat ini, masih terdapat paham-paham radikalisme yang menggunakan atribut keagamaan dan berusaha mendirikan negara dengan ideologi lain seperti yang dilakukan oleh kelompok negara islam Indonesia atau NII.

Kehadiran kelompok tersebut merupakan ancaman terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengancam kewibawaan negara.

Video Rekomendasi

Pernyataan yang menunjukkan contoh ancaman non militer adalah

Ancaman Berdimensi Politik

Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri, ancaman berdimensi politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik berupa intimidasi, provokasi, atau blokade politik.

Baca juga: Kemenhan Sebut Tenaga Kerja Asing Ancaman Nonmiliter

Ancaman berdimensi politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan, bahkan dapat menghancurkan suatu negara secara total.

Ancaman berdimensi politik dapat menggunakan berbagai macam aspek sebagai kendaraan untuk menyerang suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ancaman politik yang timbul dari dalam negeri adalah separatisme. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan instrumen militer.

Ancaman Berdimensi Ekonomi

Ekonomi tidak hanya menjadi alat stabilitas dalam negeri, tetapi juga merupakan alat penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional.

Ancaman berdimensi ekonomi memiliki potensi menghancurkan pertahanan sebuah negara. Ancaman berdimensi ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal.

Ancaman iternal dapat berupa inflasi dan tingginya pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, ketimpangan distribusi pendapatan, dan lain-lain.

Sedangkan ancaman eksternal dapat berupa buruknya indikator kinerja ekonomi, daya saing rendah, tingkat ketergantungan tinggi terhadap asing, dan lain-lain.

Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Ancaman nonmiliter berdimensi sosial budaya dapat berasal dari dalam dan luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Sehingga, muncul permasalahan separatisme, terorisme, dan kekerasan.

Ancaman dari luar timbul bersamaan dengan dinamika yang terjadi di era globalisasi dengan penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit dibendung.

Akibatnya terjadi benturan peradaban yang lambat laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak oleh nilai-nilai individualisme.

Baca juga: Literasi Digital Jadi Kunci Hindari Kejahatan Siber

Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek membawa manfaat besar bagi umat manusia, tetapi di sisi lain, seiring dengan kemajuan iptek berkembang pula kejahatan yang memanfaatkan kemajuan iptek tersebut seperti kejahatan siber dan kejahatan perbankan.

Kondisi lain yang menjadi ancaman adalah lambatnya perkembangan kemajuan iptek di Indonesia sehingga menyebabkan ketergantungan teknologi terhadap negara maju.

Tingginya tingkat ketergantungan terhadap negara lain tidak saja menyebabkan Indonesia menjadi pasar produk-produk negara lain, tetapi Indonesia juga sulit mengendalikan ancaman teknologi yang bertujuan melemahkan Indonesia.

Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum

Secara geografis, Indonesia berada di kawasan rawan bencana, baik bencana alam, keselamatan transportasi, dan bencana kelaparan.

Bencana alam seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, dan tsunami. Bencana yang disebabkan ulah manusia seperti penggunaan obat-obatan dan bahan kimia psikotropika.

Selain itu, keamanan transportasi juga menjadi salah satu dimensi keselamatan umum yang cukup serius di Indonesia. Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi semakin tinggi sehingga terjadi persaingan usaha yang tidak sehat seperti penurunan tarif yang berdampak terhadap keselamatan.

Referensi

  • Suryokusumo, Suryanto. 2016. Konsep Sistem Pertahanan Nonmiliter: Suatu Sistem Pertahanan Komplemen Sistem Pertahanan Militer dalam Pertahanan Rakyat Semesta. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.