Jelaskan apakah hubungan antara bahasa dan budaya?

Mendengar kata bahasa sastra dan budaya, bukankah ini hal yang sangat menarik, lantas apa yang terlintas di pikiran kalian, apakah ketiganya memiliki keterikatan?

Bahasa adalah bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Jadi bahasa memiliki banyak definisi yang berbeda ketika berbahasa tentunya sangat perlu disertai dengan etika berbahasa. Pepatah mengatakan bahwa bahasa adalah cerminan pribadi seseorang, karena melalui tutur kata kita dapat menilai kepribadian seseorang. Dalam pribahasa mengatakan ‘’Mulutmu,harimaumu’’, jadi bahasa juga bisa saja menjadi alat kekerasan verbal yang terwujud dalam tutur kata, jika kita tidak menjaga lisan kita. Sehingga budaya sopan santun yang lahir di tengah-tengah kita justru terlupakan.

Membahas tentang budaya, budaya dibentuk oleh banyak sekali unsur yakni sistem bahasa, adat istiadat, agama politik, ekonomi, maupun karya seni.Bahasa merupakan perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi baik melalui lisan, tulisan, ataupun gerakan. Sebagai perwujudan budaya dan bahasa dapat berperan dalam dua hal yakni sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, maupun beradaptasi di lingkungan sosial, juga sebagai alat untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa tidak hanya mempunyai hubungan dengan budaya, tetapi juga dengan sastra.

Sekarang kita fokus dulu tentang bahasa dan budaya. Dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, Budaya adalah pikiran akal budi adat istiadat dan sesuatu yang telah berkembang, dan perlu kita ketahui bahwa budaya dapat melahirkan bahasa, bahkan dengan bahasa kita bisa mengetahui kebudayaan orang lain. Loh kok bisa? tentu saja bisa, misalnya saja orang yang terdengar lengkap dengan logat Jawanya, tentu kita sudah dapat menerka bahwa orang ini adalah orang Jawa. Inilah yang tertanam dalam pikiran kita, satu hal yang tak kalah penting adalah kebudayaan baru dapat disampaikan dan dimengerti apabila unsur kebudayaan itu mempunyai nama atau istilah, penamaan atau pengistilahan itu ialah bahasa setiap unsur kebudayaan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar diberi nama atau istilah dalam proses pembelajaran dan pengajaran kebudayaan.

Perlu kita ketahui, aspek kebudayaan yang paling banyak memanfaatkan kata-kata atau istilah dalam hubungan ini sebagai bahasa adalah sastra dengan kalimat lain medium utama. Karya sastra adalah bahasa-bahasa lain yang mengikat keseluruhan aspek kehidupan, disajikan melalui cara-cara yang khas dan unik. Sastra dan kebudayaan merupakan hubungan dialektik. Meskipun demikian sebagaimana hubungan antara sastra dan masyarakat, maka kebudayaan lah yang lebih banyak menentukan keberadaan sastra. Misalnya saja kita lihat sebuah sawah yang dibentuk bersusun seperti anak tangga, sebagian dari kita mungkin akan bertanya-tanya, mengapa harus demikian? Nah inilah hasil dari kebudayaan, kemudian dari sawah ini kita melihat keindahan yang luar biasa, timbullah keinginan untuk menciptakan karya sastra apakah itu dengan cara berpuisi membuat cerpen atau bahkan membuat novel yang mengambil tema tentang alam.

Satu hal lagi yang perlu kita ketahui, di Jepang orang-orang memiliki budaya menulis buku harian. Budaya tersebut melahirkan bahasa dan sastra, berupa tulisan yang indah dengan gaya bahasa masing-masing. Maka dapat disimpulkan bahwa sastra ini merupakan proses kreatif manusia, sastra terbentuk dari sebuah bahasa dalam hal ini kata-kata, kemudian bahasa merupakan produk budaya, maka budaya dapat menciptakan bahasa maupun sastra.

Apa yg menjadi titik tertinggi dan titik rendah di benua Eropa

sebutan 5 aliran sungai gunung berapi yang mengalir dari puncak gunung berapi sampai ke Hulu di kabupaten Magelang​ dan kabupaten Boyolali

Jelaskan pengaruh interaksi keruangan dan waktu terhadap interaksi keruangan ​

Berdasarkan konsep dalam Teori Kutub Pertumbuhan, buatlah deskrpsi dan analisa yang menunjukkan bahwa keberadaan bandara tersebut dapat menyebabkan mu … nculnya usaha-usaha lain di Lombok Tengah! tolong bantu jawab kak!! ​

Jelaskan latar belakang kerjasama bilateral​

Mengapa pembagian daerah benua di dunia eropa didasari pada kebudayaan?​

jelaskan alasan negara asean perlu mengandalkan kerjasama dibidang budaya​

8. Apa yang telah dilakukan para ilmuwan untuk membuat kita tahu bahwa pemanasan global adalah ancaman serius?​

bantu kakak senin di kumpul :(​

sampe no 16 aja kakak ​

Jawaban:

Telah dikukuhkan oleh para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secara genetis hanya ada pada manusia. Implementasinya manusia mampu membentuk lambang atau memberi nama guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang tidak mampu melakukan itu semua. Bahasa hidup di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk berkomunikasi. Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi dalam dan dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya yang ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari bahasa itu.

Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia, sama dengan language, dalam bahasa Inggris, taal dalam bahasa Belanda, sprache dalam bahasa Jerman, lughatun dalam bahasa Arab dan bhasa dalam bahasa Sansekerta. Istilah-istilah tersebut, masing-masing mempunyai aspek tersendiri, sesuai dengan pemakainya, untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan yang mempunyai aspek yang sangat

luas, sehingga merupakan konsep yang tidak mudah didefinisikan. Seperti yang diungkapkan oleh para ahli:

1. menurut Sturtevent berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosisal untuk kerjasama dan saling berhubungan.

2. Menurut Chomsky language is a set of sentences, each finite length and contructed out of a finite set of elements.

3. Menurut Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Masih banyak lagi definisi tentang bahasa yang dikemukakan oleh para ahli bahasa. Setiap batasan yang dikemukakan tersebut, pada umumnya memiliki konsep-konsep yang sama, meskipun terdapat perbedaaan dan penekanannya. Terlepas dari kemungkinan perbedaan tersebut, dapat disimpulkan sebagaimana dinyatakan Linda Thomas dan Shan Wareing dalam bukunya Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan bahwa salah satu cara dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai cara sistematis untuk mengabungkan unit-unit kecil menjadi unit-unit yang lebih besar dengan tujuan komunikasi. Sebagai contoh, kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa (fonem) menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa.

Dengan demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbal secara arbitrer. Lambang, simbol, dan tanda-tanda yang digunakan dalam bahasa mengandung makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalaman nyata manusia.

PENGERTIAN BUDAYA

Kebudayaan menurut Clifford Geertz sebagaimana disebutkan oleh Fedyani Syaifuddin dalam bukunya Antropologi Kontemporer yaitu sistem simbol yang terdiri dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diindentifikasi, dan bersifat publik. Senada dengan pendapat di atas Claud Levi-Strauss memandang kebudayaan sebagai sistem struktur dari simbol-simbol dan makna-makna yang dimiliki bersama, yang dapat diindentifikasi, dan bersifat publik.

Adapun Gooddenough sebagaimana disebutkan Mudjia Rahardjo dalam bukunya Relung-relung Bahasa mengatakan bahwa budaya suatu masyarakat adalah apa saja yang harus diketahui dan dipercayai seseorang sehngga dia bisa bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat, bahwa pengetahuan itu merupakan sesuatu yang harus dicari dan perilaku harus dipelajari dari orang lain bukan karena keturunan. Karena itu budaya merupakan “cara” yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam hidupnya.

Dalam konsep ini kebudayaan dapat dimaknai sebagai fenomena material, sehingga pemaknaan kebudayaan lebih banyak dicermati sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat. Karenanya tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat akan terikat oleh kebudayaan yang terlihat wujudnya dalam berbagai pranata yang berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia.

Adapun Menurut Canadian Commision for UNESCO seperti yang dikutip oleh Nur Syam mengatakan kebudayaan adalah sebuah sistem nilai yang dinamik dari elemen-elemen pembelajaran yang berisi asumsi, kesepakatan, keyakinan dan atauran-atauran yang