Hormon testosteron bertanggung jawab mulai dari kinerja seksual hingga kesehatan tulang dan otot. Pada pria, hormon inilah yang memunculkan karakteristik fisik pada masa pubertas. Show Ditinjau olehdr. Reni Utari Fungsi hormon testosteron pada pria sangat penting, salah satunya terkait dengan kinerja seksualSaat menginjak remaja, seorang anak laki-laki akan merasakan perubahan dalam dirinya, seperti suara menjadi berat atau mulai merasakan hasrat seksual. Semua perubahan yang normal ini, baik fisik maupun psikologis, dapat terjadi karena adanya fungsi hormon testosteron.Apa itu hormon testosteron? Apa yang terjadi jika kadarnya dalam tubuh tidak seimbang? Simak ulasannya berikut ini. Apa itu hormon testosteron?Hormon testosteron adalah salah satu hormon reproduksi pria (hormon androgen). Meski demikian, wanita juga memiliki hormon ini dalam jumlah yang kecil. Hormon testosteron berperan dalam perkembangan organ reproduksi pria dan seksualitasnya.Pada pria, sebagian besar hormon testosteron diproduksi di testis. Proses produksi testosteron ini terjadi berkat kerja sama hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak. Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal, dalam jumlah sedikit.Sementara itu, pada wanita, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan indung telur (ovarium).Fungsi hormon testosteron pada priaTak salah bila banyak orang menyebut hormon testosteron adalah hormon seks pria. Sebab, salah satu fungsi testosteron ini memang untuk reproduksi dan seksualitas laki-laki. Tanpa hormon ini, pria akan mengalami gangguan reproduksi, termasuk jumlah sperma sedikit.Berikut ini fungsi hormon testosteron untuk laki-laki yang patut untuk diketahui:Sebagai hormon reproduksi, fungsi hormon testosteron adalah berperan dalam perubahan fisik dan hasrat seksual. Hormon ini mulai bekerja saat seorang anak laki-laki memasuki usia pubertas.Beberapa perubahan fisik dan psikologis yang terjadi akibat hormon testosteron, antara lain:
Kadar testosteron rendah, apa akibatnya?Normalnya, kadar testosteron pria berjumlah sekitar 250-1100 ng/dL. Namun, beberapa kondisi tertentu bisa membuat seorang pria kekurangan hormon testosteron, dan menyebabkan hipogonadisme.Kadar testosteron rendah dapat menyebabkan seorang pria mengalami gejala, seperti:
Baca JugaSBY Kena Kanker Prostat, Waspadai Penyebab dan Faktor yang Meningkatkan RisikonyaAsthenozoospermia, Ketika Pergerakan Sperma Lambat dan Pengaruhi KesuburanTestis Besar Sebelah, Apakah Normal?Kelebihan hormon testosteron juga tidak baikKadar testosteron yang rendah memang berdampak negatif bagi tubuh. Namun, kelebihan hormon testosteron juga bukan kabar baik. Melansir Harvard Medical School, kadar hormon seks pria yang berlebihan justru bisa memicu terjadinya masalah kesehatan, seperti:
Catatan dari SehatQMengingat fungsi hormon testosteron yang begitu penting, maka menjaga agar kadarnya tetap normal menjadi suatu keharusan jika Anda tidak ingin mengalami sejumlah masalah kesehatan. Apabila mengalami gejala hormon testosteron rendah atau sebaliknya, yakni testosteron yang tinggi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. hormonterapi hormonalkesehatan priaHealthline. https://www.healthline.com/health/low-testosterone/effects-on-body Ada banyak cara menyeimbangkan hormon tubuh yang berantakan. Salah satu cara yang baik untuk mengatasi hormon tidak seimbang adalah dengan makan telur. 13 Nov 2019|Azelia Trifiana Pearly penile papules atau papula penis mutiara adalah benjolan-benjolan kecil yang bisa muncul di kepala penis pria. Benjolan ini tidak bernanah serta tidak menimbulkan rasa sakit. Papula penis mutiara juga bisa hilang sendiri seiring waktu. Manfaat asam folat untuk pria mulai dari meningkatkan kualitas sperma hingga mencegah penyakit jantung. Simak informasinya berikut ini beserta cara meningkatkan asam folat pada tubuh. 12 Sep 2020|Bayu Galih Permana Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto Dijawab Oleh dr. Farahdissa Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto |