Hal yang wajib di akreditasi rs panduan program spo

Persyaratan Akreditasi Rumah Sakit (PARS) mempersyaratkan ketentuan spesifik untuk RS baik dalam proses akreditasi serta setelah meraih status akreditasi dalam kurun waktu 4 tahun. RS akan dinilai memenuhi atau tidak memenuhi PARS. Jika RS tidak memenuhi atau tidak mematuhi PARS tertentu, maka akan diminta segera memenuhinya atau terancam tidak mendapatkan status akreditasi, pun berpotensi status akreditasinya dihentikan atau dicabut.

Standar akreditasi adalah pedoman yang berisi tingkat pencapaian yang harus dipenuhi oleh RS dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Selain itu, merupakan standar pelayanan berfokus pada pasien untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan pendekatan manajemen resiko di RS.

RPJMN 2020-2024 telah menargetkan bahwa pada 2024 seluruh RS di Indonesia telah terakreditasi. Pada saat ini, sebanyak 78% RS di Indonesia telah terakreditasi, namun dengan berlakunya SE 455/2020 praktis tidak ada kegiatan akreditasi selama lebih dari 2 tahun. Konsekuensinya, pada akhir 2022 akan ada 2.402 RS yang habis masa berlaku sertifikat akreditasinya, dan harus diakreditasi jika tetap ingin bekerjasama dengan BPJS. Hal ini menjadi tantangan bagi Kementerian Kesehatan, RS dan lembaga penyelenggara akreditasi RS Dari RS yang telah diakreditasi, komposisinya adalah Akreditasi Dasar sebanyak 209, Perdana
645, Madya 384, Utama 334, Paripurna 910. Sejak Juni 2022 sudah ada yang memulai pelaksanaan akreditasi, baik yang dilakukan secara daring, luring maupun hibrid. Saat ini klasifikasi kelulusan menggunakan Standar Akreditasi RS Kemenkes (STARKES), klasifikasi tetap ada 4, namun tidak lagi mengenal lulus Dasar dan tidak ada lagi akreditasi Perdana.

Klasifikasi kelulusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Hal yang wajib di akreditasi rs panduan program spo

Struktur STARKES 2022 terdiri dari 4 kelompok standar, 16 Bab, 226 Standar dan 789 Elemen Penilaian (EP). Struktur ini lebih sederhana dari standar akreditasi sebelumnya yaitu SNARS 1.1 yang terdiri dari: 4 kelompok standar, 16 Bab, 338 Standar dan 1353 Elemen Penilaian.

Pengurangan jumlah standar dan elemen penilaian dikarenakan pada standar baru ini lebih mengutamakan proses perbaikan mutu serta output dan atau outcome, mengurangi hal yang bersifat dokumen dan menyesuaikan dengan proses bisnis RS. Komposisi EP terdiri dari: 23% komponen input, 31,2% komponen proses dan 45,8% komponen output/outcome.

Secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Hal yang wajib di akreditasi rs panduan program spo

Semua RS pasti berkeinginan untuk lulus akreditasi serta dengan tingkat akreditasi paling tinggi yaitu paripurna. Untuk mencapai lulus paripurna membutuhkan strategi jitu yaitu:

  1. Kuatkan komitmen RS dalam peningkatan mutu RS
    Akreditasi bukan hanya tanggung jawab pimpinan RS , namun tangggung jawab semua pihak yang terkait dengan kegiatan RS, bukan hanya tanggung jawab namun lebih jauh lagi mampu melaksanakan sesuai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya (UTW).
  2. Bentuk tim akreditasi
    Tim akreditasi RS dibagi dalam bab STARKES, per unit atau cara lainnya yang memudahkan koordinasi dan memastikan semua standar, elemen dan instrumen terpenuhi dan dilakukan dengan baik.
  3. Lakukan peningkatan sumberdaya
    Pemenuhan STARKES identik dengan pemenuhan sumberdaya manajemen mutu baik man, material, methode, machine, media, money, market, jika dijabarkan sangat luas sekali ruang lingkupnya.
  4. Pastikan semua pimpinan dan staf memahami STARKES
    Apapun sebutan dalam organisasi RS, dari direktur utama, wakil, kepada bidang, kepala departemen, kepala unit semua harus tersosialisasi STARKES dan memahami kebutuhan STARKES sesuai bidangnya. Pimpinan yang tidak memahami STARKES menjadi titik lemah atau pamaeh (istilah dalam bahasa daerah yang bermakna titik lemah) pemenuhan STARKES.
  5. Budaya mutu terus tingkatkan
    • 7 Langkah dasar layanan bermutu.
    • 5 Indikator mutu pelayanan.
    • 5 Indikator mutu pelayanan.
    • Melakukan analisis.
    • Menetapkan rencana perbaikan.
    • Melaksanakan program perbaikan.
    • Mencari dan menilai hasil.
    • Menetapkan standar proses
  6. Pemahaman instrumen
    Tidak cukup hanya memahami standar, bab, elemen, tapi yang lebih utama, implementasi memahami instrumen, bagaimana memenuhi regulasi, dokumen, implementasi dengan dilihat (O), mampu mensimulasikan (S), dan mampu menjawab, menjabarkan atas konsep, implementasi dan evaluasinya dalam kegiatan wawancara (W).
  7. Pemahaman terhadap cara pemenuhan instrumen
    Setelah memahami instrumen dari setiap elemen, harus mampu menyiapkan kebutuhan regulasi (peraturan, keputusan, pedoman, panduan, program kerja, kerangka kerja / TOR, SOP) juga pemenuhan dokumen (terstruktur maupun tidak terstruktur; pelatihan, laporan kegiatan, pencatatan, pelaporan, dokumen pribadi setiap karyawan yaitu ijazah, STR, SIP,SPK, RKK, sertifikat dll). Biasanya banyak yang menyebutkan uman alias uang atau umping dll.
  8. Lakukan terus menerus
    Mutu yang berkelanjutan harus dilakukan tanpa henti, siklus Plan, Do, Check, Act (PDCA) atau Plan-Do-Study-Act (PDSA) harus dilakukan untuk memenuhi target indikator mutu.
  9. Lakukan audit internal berkala
    Audit internal wajib dilakukan untuk mengetahui pemenuhan tingkat kepatuhan, sehingga diketahui titik lemah yang ada.
  10. Tiap hari merupakan hari mutu
    Ingin paripurna tidak sulit, asal jadikan setiap hari sebagai hari mutu. Setiap hari mutu dibahas dalam pembicaraan, maupun dalam penerapan mutu pelayanan.
  11. Pahami cara penilaian
    Pemahaman terhadap penilaian harus dikuasai tim akreditasi RS bahkan oleh seluruh staf unit, sehingga masing-masing bisa menentukan nilai, apakah 0,5 atau 10. Pemenuhan elemen diupayakan nilai 10, sehingga berarti pemenuhan di atas 80%.
  12. Lakukan reward and punishment
    Tentu saja setiap unit ada yang menonjol dalam implementasi mutu, namun ada juga yang lambat pemenuhannya. Guna meningkatkan motivasi berkelanjutan lakukan reward and punishment atas kinerja unit.
  13. Lakukan self assessment
    Self assesment dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan kelas kelulusan secara keseluruhan, apakah tidak terakreditasi atau bahkan paripurna.
  14. Lakukan survei simulasi sendiri
    Langkah lebih lanjut dari self assessment yaitu dengan melakukan simulasi agar pada saat survey baik daring, luring atau hibrid sudah menjadi habit, sehingga tidak gugup dalam menghadari surveyor.
  15. Pemenuhan terhadap kekurangan pemenuhan elemen dan instrumen
    Setelah dilakukan self assessment, buatkan Program Perencanaan Strategis (PPS) terhadap elemen yang belum terpenuhi. Selain itu, lakukan pula kontrol terhadap implementasi PPS, pastikan semua dalam status close, bukan proses, apalagi open.
  16. Akreditasi tanggung jawab masyarakat RS
    Yang dimaksud masyarakat RS (hospital community) adalah karyawan, pemilik, rekanan, mitra kerja dan pelanggan RS. Melihat banyaknya unsur yang ada dalam masyarakat RS, diperlukan kerja keras pengelola agar mereka ikut serta meningkatkan mutu RS dengan memberikan pengetahun, memberikan contoh untuk perubahan perilaku dan membiasakan diri dalam seluruh kegiatan pelayanan.
  17. Pastikan setiap elemen nilai 10
    Bila target kelulusan paripurna, pastikan nilai setiap elemen harus 10 dalam pemenuhan  regulasi, dokumen, wawancara, simulasi, serta implementasi saat observasi. Nilai 10 itu pemenuhan instrumen diatas 80%.

Selamat  menjalani akreditasi, semoga RS Anda lulus paripurna!

Related Articles

Apa saja yang dinilai dalam akreditasi RS?

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).
Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas (ARK).
Hak Pasien dan Keluarga (HPK).
Asesmen Pasien (AP).
Pelayanan Asuhan Pasien ( PAP).
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO).

Apa manfaat SOP dalam pelaksanaan akreditasi rumah sakit?

SPO membantu mengurangi kesalahan dan pelayanan dibawah standar (substandar) dengan memberikan langkah-Iangkah yang sudah diuji dan disetujui dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

Langkah langkah persiapan akreditasi rumah sakit?

Implementasikan 17 Langkah Ini Agar RS Anda Raih Akreditasi....
Kuatkan komitmen RS dalam peningkatan mutu RS. ... .
Bentuk tim akreditasi. ... .
Lakukan peningkatan sumberdaya. ... .
Pastikan semua pimpinan dan staf memahami STARKES. ... .
Budaya mutu terus tingkatkan. ... .
Pemahaman instrumen. ... .
Pemahaman terhadap cara pemenuhan instrumen..

Regulasi apakah yang mengatur tentang akreditasi rs?

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1128 Tahun 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 April 2022.