Cara membuktikan hipotesis yang telah dibuat

Dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah, untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis bahwa “penggunaan pupuk organik lebih baik daripada pupuk buatan”, maka para ilmuwan menerapkan langkah …. 

Table of Contents Show

  • Pembahasan
  • Pelajari lebih lanjut
  • Detil jawaban
  • Video yang berhubungan
  • Pengertian Hipotesis Penelitian
  • 1. S. Nasution
  • 3. Zikmund
  • 4. Djarwanto
  • 5. Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti
  • 7. Sumadi Suryabrata
  • 8. Mundilarso
  • Tujuan Dan Fungsi Hipotesis
  • 1. Untuk Menguji Teori
  • 2. Menerangkan Fenomena Sosial
  • 3. Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan
  • 4. Mendorong Munculnya Teori
  • 5. Mengarahkan Penelitian
  • Jenis-Jenis Hipotesis
  • A. Berdasarkan hubungan Antara Variabel
  • B. Berdasarkan Hubungan Tingkat Eksplanasi yang akan Diuji
  • C. Berdasarkan Keluasaan variabel
  • Ciri-Ciri Dan Karakteristik Hipotesis Yang Baik
  • Cara Membuat Hipotesis Penelitian
  • 1. Membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian
  • 2. Hipotesis Pendahuluan
  • 3. Mengumpulkan Data
  • 4. Pengolahan Hipotesis
  • 5. Uji hipotesis
  • Syarat Menyusun Hipotesis
  • Jenis Penelitian yang Menggunakan Hipotesis
  • Bagaimana Jika Hipotesis Ditolak atau Tidak Sesuai dengan Hasil Penelitian?
  • Contoh Hipotesis Untuk Penelitian
  • Kesimpulan Singkat Tentang Hipotesis

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Untuk membuktikan hipotesis harus melakukan pengujian dengan eksperimen atau percobaan, supaya hasilnya menjadi lebih akurat jika sesuai dengan hasil hipotesanya.

Halo adik-adik, kali ini kakak akan menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk membuktikan sebuah hipotesis. Kalian ingat tidak apa itu hipotesis? 

Dalam materi metode ilmiah, telah dijelaskan bahwa hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah. Mengapa disebut sementara? Tidak lain karena dugaan atau jawaban itu masih harus dibuktikan kebenarannya.

Setelah membuat hipotesis, maka tugas peneliti atau ilmuwan adalah membuktikan hipotesis itu dengan seperangkat langkah-langkah pembuktikan.

Nah, langkah-langkah itulah yang akan kakak terangkan dalam materi berikut ini:

Jadi, untuk membuktikan hipotesis harus melakukan pengujian dengan eksperimen atau percobaan, supaya hasilnya menjadi lebih akurat jika sesuai dengan hasil hipotesanya. Kegiatan membuktikan hipotesis merupakan bagian dari langkah-langkah metode ilmiah.

Misalnya, kalian ingin membuktikan sebuah hipotesis fisika bahwa semakin kasar bidang sentuh suatu benda, semakin besar pula gaya geseknya.

Setelah merumuskan hipotesis, maka tahap berikutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Untuk membuktikannya, dilakukan eksperimen atau percobaan. Contoh urutan kerja eksperimen / percobaan:
  1. Menyiapkan 5 balok dengan tingkat kekasaran yang berbeda-beda.
  2. Menyiapkan bidang miring tempat balok akan meluncur.
  3. Meluncurkan tiap-tiap balok ke bidang miring.
  4. Mencatat data yang didapat untuk setiap perlakuan.

Gimana adik-adik, udah tahu kan apa yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis? Jadi, jangan bingung lagi yah saat mendapat pertanyaan serupa.

Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

[Jawaban] Untuk Membuktikan Hipotesis Harus Melakukan? 2020-08-14T00:28:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika

Cara membuktikan sebuah hipotesis dilakukan dengan cara melakukan eksperimen. Eksperimen adalah kegiatan melakukan uji coba atas permasalahan dalam suatu penelitian. Eksperimen dapat dilakukan di laboratorium.

Pembahasan

Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam [IPA] dan sering juga disebut ilmu eksakta. Dikatakan ilmu pengetahuan alam karena biologi adalah ilmu yang diperoleh dari fakta-fakta yang terjadi di alam [fenomena alam] dan dapat diuji coba di laboratorium.  

Biologi dikembangkan dengan metode ilmiah, karenanya kesimpulan yang ditarik harus sah, benar, dapat dibuktikan, tidak berdasar pada persepsi peneliti tetapi berdasarkan dari data-data dan fakta.

Tahap-tahap metode ilmiah sebagai berikut:

1. Melakukan Observasi

Observasi adalah pengamatan lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang paling tepat untuk penelitian. Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi 2 buah bentuk sebagai berikut.

  • Observasi partisipasi [pengamatan terlibat] yaitu penelitian ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan pengamat [observer], aktivitas observer dapat dibedakan menjadi partisipasi sebagian dan partisipasi penuh.
  • Observasi nonpartisipasi atau pengamatan tidak terlibat yaitu observer tidak melibatkan diri ke dalam objek.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan suatu pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti harus jelas batasannya. Misalnya, "Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai".

3. Mengumpulkan Data

Setelah masalah dapat dirumuskan, maka dapat mulai mengumpulkan data atau keterangan. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui pengamatan langsung [observasi] atau secara kepustakaan [membaca buku-buku hasil penelitian sebelumnya].

4. Mengajukan hipotesis

Hipotesis menunjukkan jawaban dari masalah yang sedang diteliti. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara yang didukung oleh pengetahuan dan teori relevan yang telah dimiliki. Hipotesis inilah yang harus diuji kebenarannya melalui observasi atau eksperimen. Contoh hipotesis adalah "Ada pengaruh pemberian jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman jagung".

5. Melakukan eksperimen

Hipotesis harus diuji dengan mengumpulkan berbagai fakta-fakta dan data yang relevan untuk mengetahui apakah fakta-fakta dan data itu mendukung hipotesis yang telah diajukan atau tidak. Fakta dapat berupa observasi maupun pengamatan, contohnya pengamatan secara langsung atau dengan mikroskop. Data dapat diperoleh melalui percobaan atau eksperimen baik di lapangan maupun di laboratorium.

6. Mengolah dan menganalisis data

Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif [berupa angka-angka, misalnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, dan sebagainya] maupun data kualitatif [misalnya warna, tekstur, bentuk, dan sebagainya]. Pengambilan data harus menggunakan alat ukur yang tepat dan standar sehingga diperoleh data kuantitatif yang akurat.

7. Menarik kesimpulan

Kesimpulan diambil berdasarkan data-data yang telah dianalisis dan diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis diterima apabila data-data yang dikumpulkan sesuai atau mendukung pernyataan dalam hipotesis. Sebaliknya bila data-data tidak sesuai dengan eksperimen maka hipotesis harus ditolak. Contohnya, ada pengaruh intensitas cahaya dimana tanaman yang berada di tempat gelap memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari pada yang di tempat terang.

8. Mempublikasikan Hasil

Mempublikasikan hasil adalah memberi informasi kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali. Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian atau laporan ilmiah, menerbitkan dalam jurnal penelitian, ataupun koran sekolah.

Pelajari lebih lanjut

1. cabang-cabang biologi: brainly.co.id/tugas/43785

2. manfaat biologi: brainly.co.id/tugas/306602

3. variabel penelitian: brainly.co.id/tugas/17552846

Detil jawaban

Kelas: 10

Mapel: Biologi

Bab: Ruang Lingkup Biologi

Kode: 10.4.1

Kata kunci: metode ilmiah, langkah-langkah metode ilmiah, eksperimen

unsur-unsur yang menjadi zat penyusun zat campuran​

dari data di atas, vitamin yang dimaksud adalah​

CFC diketahui dapat merusak lapisan ozon. Alat rumah tangga yang menghasilkan CFC biasanya adalah, kecuali ? a. Kulkas b. AC c. Oven d. Semprotan meng … gunakan aerosol​

2.Cairan limfa dari usus yang paling banyak mengandung lemak akan masuk ke dalam ...TOLONG DI JAWAB ​

apa yang dimaksud dengan hutan tanah?​

Usia menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya kembar fraternal. Alasan yang tepat adalah?

kak mau nanya. kalau orang minum kopi dicampur obat tidur orang itu tidur atau ga tidur?​

bang mau nanya kalau orang melahirkan itu termasuk judi ga? kan taruhannya nyawa.​

organ yang berfungsi untuk menyaring kotoran terutama urea dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urine disebut organ?a.lambungb.h … atic.pankreasd.ginjalminta bantuan nya ya kak​

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Tekanan terkecil terhadap bidang jika massa keempat balok di bawah ini sama adalah.. A. 4 B. 3 C. … 2 2. Perhatikan gambar berisi air di bawah ini. dasar dasar dasar I Perbandingan tekanan air yang benar adalah.... A. dasar 1 = dasar 2 = dasar 3 C. dasar 3 > dasar 2 < dasar 1 B. dasar 1 < dasar 3 < dasar 2 D. dasar 1 < dasar 2 < dasar 3 3. Seorang anak dengan berat 100 N sedang belajar berjalan melangkah dengan luas ujung telapak kaki yang menekan permukaan tanah sebesar 25 cm2. Tekanan yang dilakukan anak tersebut terhadap tanah adalah.... A. 36 kPa B. 40 kPa C. 54 kPa D. 67 kPa​

Video yang berhubungan

Hipotesis penelitian wajib ada dalam setiap menjalankan sebuah penelitian. Hipotesis ini memiliki banyak manfaat dan memudahkan bagi si peneliti. Buat kamu yang sekarang sedang mengerjakan skripsi dan masih bingung tentang apa itu hipotesis, kita akan belajar tentang hipotesis secara lengkap di ulasan artikel kali ini. 

Kita akan intip tujuan, fungsi, jenis, ciri, cara membuat hipotesis, contoh hipotesis dan ingin juga yang dimaksud dengan Ho dan H1 itu apa sih? Langsung saja kita simak ya. 

Pengertian Hipotesis Penelitian

pengertian hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara. Dikatakan sebagai dugaan sementara karena bentuknya masih dugaan yang perlu dibuktikan kebenarannya. Dengan kata lain, hipotesis belum tentu benar dari hasil penelitian setelah dilakukan pengujian. Nah, berikut adalah pengertian hipotesis menurut parah ahli. 

1. S. Nasution

Nasution mendefinisikan hipotesis adalah upaya memperkirakan tentang apa yang diamati dan agar dapat dipahami. 

2. KBBI

Menurut KBBI Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat. DImana kebenaran tersebut masih harus dibuktikan.

3. Zikmund

Sementara Zikmund mendefinisikan hipotesis juga sebagai dugaan sementara yang perlu dibuktikan dan perlu dicari penjelasan, fenomena, fakta dan kemungkinan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul 

4. Djarwanto

Menurut Djarwanto, dilihat secara etimologis, hipotesis berasal dari kata hypo yang memiliki makna “kurang dari” dan tesis yang bermakna “pendapat. Jadi Djarwanto menyimpulkan hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan sementara yang perlu dilakukan pengujian dan dilihat kebenarannya. 

5. Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti

Hipotesis sebagai dugaan sementara terhadap kasus atau permasalahan penelitian yang diangkat untuk diteliti dan dicari kebenarannya yang masih perlu dilakukan pengujian secara empiris. 

6. Donald

Sementara Donald mengartikan bahwa hipotesis sebagai ajuan pertanyaan untuk memecahkan permasalahan yang sifatnya masih sementara. Karena masih bersifat sementara, maka dibutuhkan penjelasan dan diketahui gejala-gejalanya.

7. Sumadi Suryabrata

Menurut Sumadi Suryabrata, hipotesis adalah pernyataan yang menggambarkan tentang keadaan parameter yang akan dilakukan pengujian melalui statistik sampel.

8. Mundilarso

Sementara Mundilarso mendefinisikan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang diambil si peneliti. DImana pernyataan tersebut masih bersifat lemah kebenarannya, sehingga perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu.

Itulah beberapa pengertian tentang hipotesis. Semoga sedikit pengertian hipotesis dari para ahli ini memberikan gambarannya. Sebagai tambahan informasi, ternyata di dalam penelitian, ternyata hipotesis sebagai elemen penting karena dapat digunakan untuk pedoman kerja sekaligus arah penelitian.

Tujuan Dan Fungsi Hipotesis

Adakah kamu yang bertanya-tanya tentang tujuan dan fungsi hipotesis? Yap, ternyata hipotesis hadir tidak sekedar membuat asumsi, tetapi ada tujuan dan fungsinya. Setidaknya kehadiran hipotesis akan memudahkan peneliti atau penulis dalam banyak hal. Diantaranya bertujuan sebagai berikut. 

1. Untuk Menguji Teori

Tujuan hipotesis tidak lain dan tidak bukan membantu peneliti untuk menguji teori. Jadi hipotesis yang sudah kamu angkat, dikomparasikan atau dibandingkan dengan teori-teori yang sudah ada. Kemudian dari hasil membandingkan inilah yang akan kita ketahui hasilnya. 

2. Menerangkan Fenomena Sosial

Tidak hanya dapat digunakan untuk menguji teori, bertujuan juga untuk menerangkan fenomena sosial yang sedang terjadi. Dari fenomena yang terjadi dilapangan, akan mendorong peneliti membuat asumsi sementara, sebelum nantinya dibuktikan kebenarannya. 

3. Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan

Buat kamu nih yang merasa kesulitan membuat kesimpulan saat membuat penelitian. Maka hipotesis muncul sebenarnya untuk memudahkan peneliti membuat kesimpulan. Setidaknya dari hipotesis, akan kita temukan kerangka-kerangka dasar untuk menemukan jawabannya. 

4. Mendorong Munculnya Teori

Ada pepatah menarik dari Descartes, filsuf Perancis yang mengatakan “Cogito Ergo Sum” yang dapat diartikan bahwa aku berpikir maka aku ada. Posisi hipotesis sebenarnya juga seperti ini. Hipotesis adalah upaya kamu memikirkan sesuatu yang awalnya (MUNGKIN) tidak ada, kemudian kamu adakan dengan cara melakukan penelitian dan membuktikan ketiadaan menjadi ada, atau memang ketiadaan memang benar-benar tidak ada. 

5. Mengarahkan Penelitian

Adapun manfaat lain dari hipotesis, yaitu mengarahkan peneliti dalam menjalankan sebuah penelitian. Jadi, dapat diartikan jika hipotesis sebagai arah tujuan yang membantu menentukan langkah si peneliti akan berjalan ke arah mana. 

Itulah lima tujuan dan fungsi hipotesis, semoga sedikit ulasan ini dapat dipahami dan bermanfaat. berikut ada beberapa jenis hipotesis.

Jenis-Jenis Hipotesis

Berbicara jenis-jenis hipotesis, sebenarnya memiliki banyak macamnya, tergantung kita ingin melihat  berdasarkan apa? Nah, berikut jenis-jenis hipotesis.

A. Berdasarkan hubungan Antara Variabel

Saat mengerjakan penelitian dan membaca referensi sering menemukan H0 dan H1? Jadi saat kamu mempelajari tentang hipotesis, kamu akan berkenalan dengan Ho dan Ha. Keduanya adalah jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian hipotesis statistik. Erat dengan statistik, karena memang H0 dan H1 identik dengan per-statistik-kan.

1) H0 : Hipotesis Nol

Ho lebih familiar disebut dengan Hipotesis nol. Dikatakan sebagai hipotesis nol karena hipotesis ini mencari apakah ada perbedaan, interaksi, apakah ada pengaruh antara dua variabel atau sekedar untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua variabel. Jadi formulasi dari H0 selalu diformulasikan untuk menolak. 

Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho dapat dirumuskan sebagai berikut. 

“Tidak ada perbedaan antara … dengan … dalam …”

“Tidak ada pengaruh … terhadap …”

2) H1 : Hipotesis Alternatif

H1 disebut juga dengan hipotesis alternatif ada juga yang menuliskannya dengan kode Ha.. Sesuai dengan namanya, sebagai alternatif. maka hipotesis ini lebih sering digunakan untuk menyatakan variabel yang memiliki pengaruh dan apakah ada hubungan dengan variabel yang lain. Hipotesis alternatif itu sendiri memiliki dua jenis, sebagai berikut. 

Hipotesis terarah adalah pernyataan sementara yang sudah sudah ditentukan variabel independennya oleh si peneliti. 

Sebaliknya, hipotesis tidak terarah adalah hipotesis yang tidak dipersiapkan atau tidak dibuat oleh peneliti, dengan kata lain hipotesis ini tidak ada arah yang ditentukan dari awal. 

Dari dua macam hipotesis alternatif di atas, mungkin kamu masih bingung bentuk Ha itu sendiri seperti apa sih? berikut rumusan hipotesisnya. 

Hipotesis Terarah Hipotesis tidak terarah
Ada pengaruh … Terhadap … Jika… Maka … Ada perbedaan antara … dan … dalam … … lebih baik daripada …

B. Berdasarkan Hubungan Tingkat Eksplanasi yang akan Diuji

Jenis hipotesis jika dilihat berdasarkan hubungan tingkat eksplanasi yang akan diuji ada tiga jenis, yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif. Berikut ulasan dari masing-masing jenis

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang memiliki variabel mandiri yang tidak memiliki hubungan ataupun perbandingan. Uji hipotesis deskriptif ada dua cara yaitu 

  • Uji Satu Pihak (One Tail Test)

Dikatakan one tail apabila salah satu variabel yang yang diprediksi, yang diuji lebih tinggi daripada variabel yang lain. Biasanya sih untuk uji satu pihak ini, kita sudah tau bahwa efek atau dampaknya sudah pasti. Misalkan, pengaruh kadar garam dalam tanah berbanding lurus positif dengan tingkat kemanisan sebuah strawberry sampai kadar tertentu.

  • Dua Pihak (Two Tail Test)

Dikatakan two tail apabila variabel yang diuji memprediksi tidak ada variabel yang lebih tinggi daripada variabel yang lain.

2. Hipotesis Komparatif

Sedangkan yang dimaksud dengan hipotesis komparatif adalah dugaan sementara terhadap dua sampel atau lebih.

Pelajari lebih lengkap beserta contohnya tentang Pengertian dan Contoh Hipotesis Komparatif

3. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah rumusan masalah yang memilih atau menunjuk apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Tentang hipotesis asosiatif, sudah dibahas lengkap pada artikel Contoh Hipotesis Asosiatif

C. Berdasarkan Keluasaan variabel

Jenis hipotesis berdasarkan kekuasaan variabel, dibagi menjadi dua bentuk hipotesis, yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor. 

1. Hipotesis Mayor

Hipotesis mayor adalah seluruh objek penelitian atau seluruh variabel penelitian. 

2. Hipotesis Minor

Hipotesis minor adalah hipotesis yang berbentuk bagian dan sub-sub dari penjabaran hipotesis mayor.

Ciri-Ciri Dan Karakteristik Hipotesis Yang Baik

Membuat hipotesis untuk yang pertamakalinya memang tidaklah mudah. Berikut beberapa ciri dan karakteristik hipotesis yang baik.

  1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas

Dikatakan hipotesis memiliki daya penjelas karena hipotesis harus bisa dijelaskan lewat uji hipotesis. 

  1. Hipotesis harus menyatakan adanya hubungan antara variabel-variabel

Ciri hipotesis juga harus memuat hubungan variabel. Jika hipotesis tidak memiliki antar variabel, maka tidak masuk ke dalam hipotesis. 

  1. Hipotesis harus dapat diuji

Seperti yang sudah dijelaskan sebelum-sebelumnya, bahwa salah satu karakteristik dari hipotesis adalah hipotesis tersebut dapat dilakukan pengujian penelitian. 

  1. Hipotesis bersifat sederhana dan seringkas mungkin

Dari segi bentuknya, hipotesis dikemas dalam bahasa yang singkat, padat dan jelas. Tidak bertele-tele panjang.

Cara Membuat Hipotesis Penelitian

Buat kamu yang sedang mengerjakan skripsi, da nada di tahap membuat hipotesis. Sayangnya, kamu masih ragu dan tidak percaya bagaimana cara membuat hipotesis penelitian? Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat membuat hipotesis. 

1. Membuat hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian

Nah, pastikan sudah ada rumusan masalah penelitian terlebih dahulu sebelum mengotak-atik hipotesis. Dengan kata lain, kamu pertama kali harus sudah menentukan masalahnya apa. 

2. Hipotesis Pendahuluan

Barangkali ada yang bertanya, kenapa disebut hipotesis pendahuluan? Jadi hipotesis pendahuluan adalah hipotesis yang sifatnya eksplisit yang hanya digunakan untuk ujicoba. 

3. Mengumpulkan Data

Selanjut adalah mengumpulkan data dan fakta. Dari sekian banyak data yang diperoleh, ambil data yang relevan dan selaras dengan penelitian yang kamu angkat. 

4. Pengolahan Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan fakta tersebut menjadi satu kesatuan. 

5. Uji hipotesis

Barulah dilakukan uji hipotesis. Dari pengujian inilah, nantinya kita akan mengetahui hasil yang sebenarnya.

Dari kelima tahapan di atas, jika disimpulkan cara membuat hipotesis dapat dilakukan dengan menganalisis data yang ada. Kemudian dibuatlah pernyataan sementara. 

Syarat Menyusun Hipotesis

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Membuat hipotesis tidak asal dibuat. Ada aturan yang harus ditaati. Adapun syarat penyusunan hipotesis yang harus dipatuhi, diantaranya sebagai berikut. 

  1. Hipotesis disusun secara singkat, padat dan jelas.
  2. Hipotesis dibuat untuk menunjukan dua atau lebih variabel
  3. Sesuai dengan teori para ahli dibidangnya.

Dari syarat penyusunan hipotesis di atas semoga memberikan pemahaman dan gambaran bagaimana membuat hipotesis yang tepat.

Jenis Penelitian yang Menggunakan Hipotesis

Jenis penelitian yang menggunakan hipotesis ternyata cukup banyak orang yang menanyakan. Apabila penelitian terdapat sampelnya, maka ada hipotesis statistiknya. Sebaliknya, apabila penelitian tersebut tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik. 

Apabila ingin melakukan penelitian dengan sistem kuantitatif dan ingin menggunakan hipotesis sebagai permulaan dan perlu dibuktikan, maka penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis. Tetapi apabila yang dimaksud adalah hipotesis kerja agar penelitian terarah pada suatu fokus tertentu.

Bagaimana Jika Hipotesis Ditolak atau Tidak Sesuai dengan Hasil Penelitian?

Akan selalu ada banyak kejutan saat kita menjalankan sebuah penelitian. Salah satu kejutan yang umum dihadapi oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi adalah, hipotesisnya ditolak atau tidak sesuai dengan hasil penelitian. 

Sebenarnya banyak alternatif jawaban. Setiap pertanyaan akan memiliki jawaban yang berbeda. Apabila hasil pengujian hipotesis awal terjadi penolakan, jika memang secara prosedur dan metode pengambilan data sudah benar dan hasil di lapangan seperti itu, tidak ada masalah. Tetap laporkan sesuai hasil yang kamu teliti dan temukan.

Bagaimana dengan respon dosen yang mempertanyakan? Wajar jika beliau mempertanyakan kenapa hipotesis ditolak. Karena mereka berpikiran apakah prosedurnya sudah benar dan sesuai atau belum. Pertanyaan yang harus dipersiapkan untuk dijawab adalah sebagi berikut.

  1. Mengapa kok bisa ditolak hipotesis awalmu?
  2. Apakah sudah benar langkah-langkah yang kamu lakukan?
  3. Referensi apa yang membuatmu membuat hipotesis itu?
  4. Apakah sudah mencoba metode lain?

Contoh Hipotesis Untuk Penelitian

Setelah mengetahui beberapa pembahasan di atas, barangkali kamu masih bingung tentang apa itu hipotesis penelitian. Nah, berikut beberapa contoh hipotesis. 

Pertanyaan Penelitian Hipotesis Ho
Apa manfaat kesehatan bunga telang?

Transportasi darat berisiko mengalami kemacetan panjang?

mengkonsumsi bunga telang dapat meringankan reaksi alergi.

Transportasi darat lebih lama sampai tujuan akibat terjebak macet, daripada menggunakan transportasi laut.

mengkonsumsi bunga telang tidak berpengaruhi reaksi alergi.

Transportasi darat dan transportasi laut tidak menjamin akan cepat tiba sampai tujuan.

Untuk contoh hipotesis untuk penelitian, kamu bisa mencari referensi di perpustakaan. Di sana ada banyak referensi yang relevan dan sesuai dengan topik dan pembahasan yang kamu cari. Jika malas pergi ke perpustakaan, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari contoh hipotesis. 

Buat kamu yang ingin mencari referensi secara online, carilah hasil penelitian, jurnal, atau yang telah dipublikasi secara resmi agar sumber yang kamu acu dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan Singkat Tentang Hipotesis

Dari ulasan di atas, kata hipotesis dapat disimpulkan secara etimologis. Kata hypothesis diambil dari bahasa Yunani yang berarti “hypo” adalah “di bawah”. Sementara “thesis” memiliki makna pendirian, kepastian dan pendapat. 

Maka hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang bersifat perkiraan. Karena masih perkiraan, maka dibutuhkan bukti kebenarannya. Memang untuk mendapatkan hasil tersebut, dibutuhkan proses, waktu, tenaga dan uang. Inilah menariknya dari melakukan penelitian. ada banyak hal baru yang akan kamu dapatkan di sana. 

Dari ulasan tentang hipotesis penelitian di atas, semoga bermanfaat. buat kamu yang ingin mendalami lebih lengkap dan mendetail, kamu bisa mempelajari ilmunya di metodologi penelitian.  Di Setiap perguruan tinggi dan diakhir-akhir semester, terdapat mata kuliah ini. 

Jika masih pusing dan belum yakin membaca buku metodologi penelitian. Tidak ada salahnya kamu berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi kamu. Bagaimanapun juga, dosen pembimbing berperan sebagai pembimbing bagi mahasiswa selama mengerjakan skripsi. 

Semoga ulasan yang cukup panjang lebar ini bermanfaat. Selamat mengerjakan skripsi, semoga cepat selesai dan cepat lulus. Jika malas melakukan penelitian, ingatlah uang yang orangtua keluarkan untuk kuliah kalian. Semoga bermanfaat.

Baca artikel lain terkait “Penelitan” berikut ini.

Penulis: Irukawa Elisa

Bagaimana cara kita membuktikan hipotesis?

Untuk membuktikan kebenaran sebuah hipotesis peneliti harus menguji hipotesis tersebut berdasarkan data empiris yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan apa yang dpat di ukur. Setelah hipotesis tersebut terbukti makan akan disebut sebagai sebuah teori.

Bagaimana cara menguji hipotesis penelitian?

Prosedur uji hipotesis.
Tentukan parameter yang akan diuji..
Tentukan Hipotesis nol (H0).
Tentukan Hipotesis alternatif (H1).
Tentukan (α).
Pilih statistik yang tepat..
Tentukan daerah penolakan..
Hitung statistik uji..
Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak..

Bagaimana hipotesis dinyatakan?

· Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative statement), bukan kalimat tanya. Statement tersebut sebagai pandangan peneliti berdasar hasil kajian teori yang digunakan. · Peneliti harus konsisten (tidak berubah-ubah) mengenai isi hipotesisnya.

Untuk membuktikan hipotesis Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah?

Eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis.