Jakarta - Gubernur jenderal VOC yang pertama menjabat pada tahun 1610. Apakah detikers tahu, siapa dia? Show
VOC merupakan kepanjangan dari Vereenidge Oostindische Compagnie. Mengutip dari buku Pilkada: Mencari Pemimpin Daerah karya Ayu Widowati Johannes, kantor VOC pertama kali berlokasi di Ambon. VOC berkantor di Ambon sejak tahun 1610 hingga 1619. Namun, karena terdesak dengan penaklukan Portugis, maka VOC pindah ke Jayakarta atau Batavia di tahun 1619. Dan Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both. Melansir dari laman resmi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemprov DKI Jakarta, Pieter Both lahir di Amersfoot. Ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC sejak tahun 1610 hingga 1614. Saat ia memegang kekuasaan, markas utama dari VOC adalah di atas kapal dagang mereka. Sesekali mereka berlabuh di Banten dan membuang jangkar di Maluku. Pelabuhan transit yang pertama kali dipilih adalah Banten, namun VOC selanjutnya mulai melirik Jayakarta. Sebabnya, kala itu Kesultanan Banten masih terlalu kuat bagi VOC. Namun, Belanda pada akhirnya tetap memperoleh izin dari penguasa Banten untuk membangun gudang di Jayakarta. Pendirian gudang tersebut adalah berdasarkan perjanjian antara L. Herminte, Pieter Both, dan Pangeran Jayakarta, Wijayakrama. Pada awal pembangunannya di tahun 1611, gudang atau loji tersebut dibangun dengan bahan-bahan tak permanen. Pada tahun 1613 barulah bahan kayu dan bambu yang awalnya digunakan, diganti dengan bahan-bahan batu. Mulanya, dibangun gudang yang dinamai Nassau, lalu Belanda membangun lagi yang lain dengan nama Maun'tius. Kendati begitu, pengganti Pieter Both, yakni Geritz Reijnst dan Laurens Real justru lebih sibuk di Maluku. Sehingga, kedua gudang ini tidak begitu diperhatikan. Kembali mengutip dari buku Pilkada: Mencari Pemimpin Daerah, selama Pieter Both berkuasa, ia menyelesaikan kontrak dengan masyarakat Maluku, menaklukkan TImor, serta mengusir Spanyol dari Tidore. Daftar Gubernur Jenderal VOC dari pertama hingga terakhir1. Pieter Both: 1610-1614 2. Gerard Reynst: 1614-1615 3. Laurens Reael: 1615-1619 4. Jan Pieterszoon Coen: 1617 (diangkat), 1618 (dikonfirmasi), 1619 (resmi), 1623 (akhir jabatan) 5. Pieter de Carpentier: 1623-1627 6. Jan Pieterszoon Coen: 1624 (diangkat kembali), 1627 (resmi), 1629 (akhir jabatan) 7. Jacques Specx: 1629-1632 8. Hendrik Brouwer: 1632-1636 9. Antonio van Diemen: 1636-1645 10. Cornelis van der Lijn: 1645 (diangkat), 1646 (resmi), 1650 (akhir jabatan) 11. Carel Reyniersz: 1650 (diangkat), 1651 (resmi), 1653 (akhir jabatan) 12. Joan Maetsuycker: 1653-1678 13. Rijckloff van Goens: 1678-1681 14. Cornelis Speelman: 1681-1684 15. Johannes Camphuys: 1684- 1691 16. Willem van Outhoorn: 1690 (diangkat), 1691 (resmi), 1704 (akhir jabatan) 17. Joan van Hoorn: 1704-1709 18. Abraham van Riebeeck: 1709-1713 19. Christoffel van Swol: 1713-1718 20. Hendrick Zwaardecroon: 1718 (diangkat), 1720 (resmi), 1725 (akhir jabatan) 21. Mattheus de Haan: 1724 (dinagkat), 1725 (resmi), 1729 (akhir jabatan) 22. Diederik Durven: 1729-1732 23. Dirk van Cloon: 1732-1735 24. Abraham Patras: 1735-1737 25. Adrian Valckenier: 1737-1741 26. Johannes thedens: 1741-1743 27. Gustaaf Willem Baron van Imhoff: 1743-1750 28. Jacob Mossel: 1750- 1761 29. Petrus Albertus van der Parra: 1761-1775 30. Jeremias van Riemsdijk: 1775-1777 31. Reinier de Klerk: 1777 (diangkat), 1778 (resmi), 1780 (akhir jabatan) 32. Willem Arnold Alting: 1780 (pejabat sementara), 1780 (resmi), 1797 (akhir jabatan). Dari rincian di atas, dapat disimpulkan bahwa Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both. Sedangkan yang terakhir adalah Willem Arnold Alting. Selamat belajar, detikers! Simak Video "Rel Trem Kuno di Proyek MRT Fase 2 Disebut Tertua di Indonesia" [Gambas:Video 20detik] (nah/nwy)
Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah?
Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. Pieter Both. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah. Gubernur Jenderal VOC yang pertama adalah pieter both. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Lor Minto menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Daendels menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Pieter Both menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban D. J.P. Coen menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Raffles menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. Pieter Both Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. KOMPAS.com - Gubernur Jenderal Hindia Belanda merupakan jabatan tertinggi dalam Pemerintahan Hindia Belanda. Jabatan ini hanya berlaku di area jajahan Belanda di Hindia Belanda. Salah satu tugas utama dari gubernur jenderal ialah mengelola kongsi dagang di Hindia Belanda. Setidaknya selama VOC berkuasa di Hindia Belanda, ada 37 orang gubernur jenderal yang ditugaskan, tetapi hanya 34 orang saja yang berurusan langsung dengan Batavia. Mengutip dari Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, seorang gubernur jenderal biasanya diangkat setelah ia menduduki pangkat opperkoopman atau pedagang utama. Gubernur jenderal juga bisa diangkat melalui pemilihan oleh Dewan Hindia atau Raad van Indie. Kemudian diajukan ke Dewan Tujuh Belas atau Heeren Seventien, agar mendapat persetujuan. Pada masa penjajahan di Hindia Belanda, banyak gubernur jenderal yang dikirim dan mereka membuat kebijakan dalam masa pemerintahannya. Siapa sajakah mereka? Berikut merupakan daftar Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari tahun 1610 hingga 1650: Gubernur Jenderal Pieter Both (1610-1614)Ia memegang kendali pemerintahan di Ambon saat ditugaskan di Indonesia. Markas utama VOC pada masa kepemimpinannya berada di atas armada kapal dagang dan sesekali berlabuh di Banten. Saat menjadi gubernur jenderal, Pieter Both mengadakan perjanjian dengan Pangeran Jayakarta untuk pendirian loji VOC. Hasilnya ia mendapatkan sebidang tanah di perkampungan warga Cina, tepatnya di bagian timur Muara Ciliwung. Sebelum mendirikan loji ini, Pieter Both juga telah meminta izin kepada Penguasa Banten. Loji milik VOC ini kemudian diberi nama Nassau dan Maun'tius. Perusahaan ini memiliki keterkaitan dengan VOC. Gerard Reynst hanya menjabat sebagai gubernur jenderal selama satu tahun karena meninggal akibat disentri. Karena masa kepemimpinannya terlalu singkat, tidak ada penjelasan lebih tentang kiprahnya saat menjadi gubernur jenderal. Namun, sejarah mencatat jika Gerard ternyata pernah berkunjung ke Ternate dan Banda. Gubernur Jenderal Laurens Reael (1615-1619)Laurens diangkat menjadi gubenur jenderal sewaktu VOC masih berkedudukan di Ternate, Maluku. Namun, saat menjabat ia berselisih dengan direktur VOC kala itu. Akhirnya, Laurens memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Karena perlakuan pedagang Inggris serta warga Maluku. Akhirnya posisi Laurens digantikan oleh Jan Pieterszoon Coen. Gubernur Jenderal Jans Pieterszoon Coen (1619-1623) (1623-1627)Sewaktu menjadi gubernur jenderal, Pieterszoon awalnya berkedudukan di Banten. Namun, ia tidak tahan dengan penduduk lokal dan orang Inggris. Akhirnya pada 1619, ia menaklukkan Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia atau Batavieren. Nama ini diberikan untuk menghormati suku Batavia. Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627)Menurut catatan sejarah, Pieter cukup berhasil dalam menghasilkan rempah-rempah dan kayu manis untuk VOC. Termasuk pengemasan yang menggunakan karung diikat tambang. Gubernur Jenderal Jacques Specx (1629-1632)Saat ia menjadi gubernur jenderal, ia meminta kelokan Kali Besar agar diluruskan supaya kapal bisa melintasi sungai dengan mudah. Jacques memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Dewan Tujuhbelas di Amsterdam. Gubernur Jenderal Hendrik Brouwer (1632-1636)Saat menjadi gubernur jenderal, ia menggali kanal tambahan serta memerintahkan masyarakat Tionghoa untuk tinggal di sebelah barat Sungai Ciliwung, agar bisa memagari permukiman mereka dengan kayu. Gubernur Jenderal Antonio van Diemen (1636-1645)Gubernur Jenderal Cornelis van der Lijn (1646-1650) |