Selanjutnya: Hujan meteor Taurid Selatan mencapai puncaknya mulai hari ini (5 November 2021)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hari ini, 19 November 2021, diprediksi akan terjadi gerhana bulan parsial terpanjang dalam seabad. Hari ini, 19 November 2021, diprediksi akan terjadi gerhana bulan parsial terpanjang dalam seabad. (Foto: MNC Media) IDXChannel - Hari ini, 19 November 2021, diprediksi akan terjadi gerhana bulan parsial terpanjang dalam seabad. Gerhana tersebut akan memperlihatkan fenomena alam keindahan bulan di siang hari. Menjadi gerhana bulan parsial terpanjang abad ini karena menurut laporan Holcomb Observatory di Butler University, Amerika Serikat, gerhana bulan itu berlangsung dalam durasi 3 jam 28 menit 23 detik. Ini waktu terpanjang bahkan dibandingkan gerhana bulan parsial sebelumnya yang pernah terjadi pada 2018, diklaim terpanjang, dengan durasi 1 jam 43 menit. Fenomena alam luar biasa ini diprediksi akan menjadi gerhana bulan parsial terlama sepanjang 580 tahun terakhir, bahkan mungkin 1000 tahun. Itu kenapa banyak orang menantikan momen ini tiba. Bicara soal kapan waktu gerhana bulan parsial itu muncul? Menurut situs resmi LAPAN, gerhana bulan parsial terpanjang abad ini tersebut akan muncul hari ini, Jumat, 19 November 2021 pada pukul 15.57.30 WIB atau 16.57.40 WITA dan 18.57.30 WIT. Diprediksi, gerhana bulan parsial di Indonesia akan berlangsung selama 1 jam 12 menit, tapi akan berbeda pada setiap daerah. Menariknya, sebelum gerhana bulan parsial ini muncul, akan terjadi fenomena alam sebelumnya yaitu gerhana penumbra pada siang harinya sekitar pukul 13.00.02 WIB. Jadi, siang hari sampai sore ini akan terjadi fenomena alam yang benar-benar bersejarah di peradaban manusia. Gerhana bulan parsial dinamakan begitu karena terjadi ketika bulan berada pada titik terjauh dari Bumi, yang membuat bayangan Bumi akan menutupi 97 persen bulan purnama. Itu artinya, gerhana bulan ini akan menjadi 'blood moon' sebagian yang semburat warna kemerahannya akan terlihat di permukaan Bulan, lalu memancarkan panorama cantik di langit. So, sudah siap melihat keindahan alam gerhana bulan parsial siang ini? Jika Anda ingin melihatnya secara virtual, bisa mengunjungi akun Youtube Lowell Observatory berikut ini: https://youtu.be/-qyiEicSFD0. (TIA)
Lantas, jam berapa gerhana Bulan sebagian di Indonesia ini akan terjadi? Mengutip laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), waktu munculnya gerhana di setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, fase gerhana diperkirakan mulai terlihat pukul 13.00 WIB. “Gerhana sebagian mulai pukul 14.18 WIB, kemudian puncak gerhana terjadi pukul 16.02 WIB, gerhana sebagian berakhir pukul 17.47 WIB, dan gerhana berakhir pukul 19.05 WIB,” demikian BMKG menjelaskan. Untuk wilayah Indonesia bagian tengah, gerhana sebagian diperkirakan mulai terlihat pukul 14.00 WITA. Kemudian puncak gerhana di wilayah ini akan terjadi pada pukul 17.01 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 20.05 WITA. “Di wilayah Indonesia Timur, gerhana sebagian mulai terlihat pukul 15.00 WIT, dan berakhir pada pukul 21.05 WIT,” tulis BMKG. Sementara itu, menurut Pusat Riset Sains Antariksa Lapan, permukaan Bulan akan tertutup umbra (bayangan utama Bumi) sebesar 97,85 persen. Adapun durasi gerhana di Indonesia kali ini mencapai 3 jam 28 menit. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di yang terkena umbra Bumi tersebut. Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase Bulan baru. Peristiwa gerhana Bulan sebagian merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama. Gerhana ini diketahui dapat diprediksi sebelumnya kapan akan terjadi. Menurut BMKG, tahun ini terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana Matahari dan dua kali gerhana Bulan. Rinciannya, Gerhana Bulan Total (GBT) pada 26 Mei 2021 yang dapat diamati dari Indonesia. Kemudian Gerhana Matahari Cincin (GMC) 10 Juni 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 19 November 2021 yang dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Matahari Sebagian (GMT) 4 Desember 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Video Terkait: Fenomena Langka, Terjadi 195 Tahun Sekali Editor: Khoirur Rozi
Jakarta, CNBC Indonesia - Gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia pada 26 Mei 2021 bertepatan dengan hari raya Waisak. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan aktivitas ini akan terjadi selama 18 menit dan 28 detik. "Gerhana ini akan berlangsung dengan durasi parsialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik dan durasi totalitas yang cukup singkat, yakni selama 18 menit 28 detik," tulis Lapan, dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (25/5/2021). Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan. Gerhana bulan total yang terjadi di Indonesia pada 26 Mei 2021 akan bisa disaksikan oleh seluruh penduduk Indonesia tanpa menggunakan alat atau dengan mata telanjang. Berikut jadwal pengamat gerhana bulan seperti dikutip dari situs bmkg.go.id: 1. Indonesia Bagian Barat (WIB)
2. Indonesia Bagian Tengah (WITA)
3. Indonesia Bagian Timur (WIT)
[Gambas:Video CNBC] (roy/roy) |