Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an menjadi pedoman yang memuat hukum-hukum Islam. Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an memiliki adab atau tata caranya agar kita mendapatkan kebaikan. Al-Qur’an juga merupakan sarana paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sabda Rasullullah SAW yakni 

Seutama-utama ibadahnya ummatku adalah membaca Al-Qur’an.

Berikut 9 adab membaca Alquran yang harus kamu perhatikan dan lakukan. 

1. Bersungguh-sungguh dalam merenungkan dan memikirkan ketika membaca Al-Qur’an

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/PokRie

Hal utama membaca Al-Qur’an adalah bersungguh-sungguh dalam merenungkan dan memikirkan ketika membacanya. Kita tidak diperbolehkan membaca sambil bercengkerama dengan orang lain melainkan harus tetap fokus. Allah SWT telah berfirman dalam QS Shaad ayat 29 yang artinya,

"Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran"

2. Memelihara hukum tajwid 

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/AbdullahGhatasheh

Hukum tajwid meliputi bagaimana cara mengeluarkan huruf-huruf dari makhrajnya atau tempat keluarnya huruf, menepati kaidahnya, memanjangkan yang semestinya dibaca panjang, mendengungkan bacaan yang seharusnya mendengung maupun menebalkan huruf yang dibaca tebal. Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dari Rasulullah SAW yang artinya,

Sungguh, Al-Qur’an ini turun dengan duka cita, maka apabila kalian membacanya, menangislah. Jika kalian tidak menangis, buatlah seolah olah menangis dan iramakanlah Al-Qur’an itu. Barang siapa tidak mengiramakan maka ia tidak termasuk golongan kami.

Mengiramakan berarti kita menunjukkan kesedihan dan menampakkan kekhusyukan serta memperhatikan tajwidnya dengan baik. 

3. Berwudu sebelum membaca Al-Qur’an

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/MasVathon

Wudu merupakan salah satu cara menyucikan anggota tubuh menggunakan air. Karena Al-Qur’an adalah kitab yang suci, maka kita harus menyucikan diri dengan berwudu. 

Hukum berwudu sebelum membaca Al-Qur’an adalah wajib menurut pendapat para ulama empat madzhab, seperti yang disebutkan dalam Surat Al Waaqi'ah ayat 77-79 yang artinya, 

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

4. Membersihkan mulut

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/AndreaPiacquadio

Ketika membaca Al-Qur'an hendaknya kita dalam keadaan bersih seperti halnya menjaga kebersihan mulut. Hal ini dikarenakan mulut sebagai tempat makharijul huruf atau tempatnya keluar huruf dalam Al-Qur'an. Rasullullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya mulut-mulut kamu merupakan jalan membaca Al-Qur’an, maka bersihkanlah dengan siwak (sikat gigi)"

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/RM

Ketika mau membaca Al-Qur’an dan menghadap Allah sudah sepatutnya kita mengenakan pakaian yang bersih dan suci dari najis. Bertemu dengan manusia lain saja memakai pakaian yang bersih, apalagi memegang dan membaca kitab suci-Nya, bukan? 

6. Duduk ditempat yang layak dan menghadap kiblat 

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
pexels.com/AliArapoğlu

Kiblat adalah arah yang menuju pada bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah dan menjadi patokan bagi umat Islam untuk beribadah. Membaca Al-Qur'an juga dianjurkan untuk menghadap kiblat seperti halnya salat karena kita sedang menghadap Sang Pencipta. 

7. Berniat Lillahi Ta’ala atau karena Allah Ta’ala 

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
Pexels/AliArapoğlu

Membaca Al-Qur’an juga diniatkan semata-mata karena Allah SWT sehingga kita akan mendapatkan kebaikan dari Al-Qur’an. Rasulullah bersabda, 

"Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain bergantung pada niatnya." (HR. Bukhari Muslim)

8. Membaca diawali dengan ta’awudz dan basmallah kecuali QS At Taubah 

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
unsplash.com/RachidOucharia

Membaca Al-Qur’an hendaknya diawali dengan membaca ta’awudz dan basmallah. QS At Taubah hanya satu-satunya surat yang tanpa diawali dengan basmallah. Alasannya yakni berdasarkan kesepakatan para sahabat yang menerima periwayatan dari Nabi tidak mencantumkan basmallah pada Surat at-Taubah. Selain itu Rasulullah juga menerima surat tersebut dari Malaikat Jibril tanpa disertai basmallah.

9. Diakhiri dengan membaca doa 

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah
m.dream.co.id

Membaca doa penutup setelah membaca Al-Qur'an menurut Syaikh Muhammad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid yakni, 

صدق الله العظيم وبلغ رسوله الكريم ونحن على ذلك من الشاهدين

Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin.

Artinya Maha benar Allah Yang Maha Agung dan Rasulnya yang mulia telah menyampaikan dan kami atas hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi.

Nah, sekarang sudah tahu kan adab membaca Alquran, yuk terapkan mulai sekarang. 

Baca Juga: 11 Fakta Al-Qur'an Ini Bikin Semangat Baca di Bulan Puasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Diantara sebab sebab dalam membaca Al qur an harus memperhatikan adab-adab membaca Al qur an adalah

Al Qur'an, kitab suci umat muslim /Pixabay/cahiwak/

DESKJABAR – Al Qur’an adalah salah satu sumber ajaran Islam dan merupakan firman atau kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.

Kitab suci Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk serta pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan.

Faktanya, isi kandungan dalam Al Qur'an meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Sehingga Al Qur’an sering dikaji oleh para mahasiswa atau peneliti dari berbagai perspektif keilmuan.

Selain berbagai perspektif yang bisa dikaji melalui Al Qur’an, mushaf ini di dalamnya mengandung berbagai peringatan dan perintah agar manusia menjauhi apa yang dilarang dan mendekatkan diri serta bertakwa kepada Allah SWT.

Baca Juga: PAHALA Membaca AL Quran Saat Puasa Ramadhan, UAH : Membaca 1 Huruf Sama Dengan 100 Kebaikan

>

Salah satu keistimewaan dari kitab suci Al Qur'an yaitu mushaf ini selalu terjaga keasliannya dari upaya pemalsuan atau bentuk manipulasi.

Hal ini ditegaskan dalam Al Qur'an surat Hijr ayat 9 yang berbunyi:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. Hijr, ayat 9)

Sumber: Kitāb Majalis Syahri Ramadhan

Alquran. Foto: Unsplash

Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Alquran dijadikan sebagai pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya, agar memperoleh kebaikan di dunia maupun akhirat.

Barangsiapa yang membaca, mempelajari, serta mengamalkan isi yang terkandung di dalam Alquran, maka ia akan memperoleh manfaatnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: "Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya." (HR. Imam Muslim).

Membaca Alquran tentu memiliki adab. Sebab, Alquran merupakan kalamullah (firman Allah SWT). Alquran bukan koran, buku bacaan, atau bahkan bukan berasal dari perkataan makhluk yang bisa dibaca dengan sembarangan.

Oleh karena itu, membaca Alquran sepatutnya diiringi dengan adab yang baik agar mendapatkan manfaat dan kebaikannya secara maksimal.

Lantas apa saja adab membaca Alquran? Berikut penjelasannya.

Alquran. Foto: Unsplash

Berikut adab dalam membaca Alquran yang perlu diperhatikan umat Muslim agar selalu bisa diamalkan.

Hal utama yang dilakukan dalam membaca Alquran adalah bersungguh-sungguh dalam merenungkan dan memerhatikan bacaannya. Seseorang tidak diperbolehkan sambil melakukan aktivitas lain.

Allah SWT telah berfirman dalam QS Shaad ayat 29 yang artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran."

Hukum tajwid terdiri dari bagaimana cara mengeluarkan huruf dari makhrajnya, menepati kaidahnya, memanjangkan yang semestinya dibaca panjang, mendengungkan bacaan yang seharusnya dengung, maupun menebalkan huruf yang dibaca tebal.

Penting untuk memperhatikan hukum tajwid agar bacaan yang dibaca tidak keliru. Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dari Rasulullah SAW yang artinya:

"Sungguh, Al-Qur’an ini turun dengan duka cita, maka apabila kalian membacanya, menangislah. Jika kalian tidak menangis, buatlah seolah olah menangis dan iramakanlah Al-Qur’an itu. Barang siapa tidak mengiramakan maka ia tidak termasuk golongan kami."

Wudhu merupakan salah satu cara menyucikan anggota tubuh menggunakan air. Alquran adalah kitab yang suci, sehingga seseorang harus menyucikan diri terlebih dahulu dengan cara berwudhu.

Hukum berwudhu sebelum membaca Alquran adalah wajib menurut pendapat ulama empat madzhab. Seperti yang disebutkan dalam Surat Al Waqi'ah ayat 77-79 yang artinya: "Sesungguhnya Alquran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."

4. Mulut Dalam Keadaan Bersih

Ketika membaca Alquran, hendaknya menjaga kebersihan mulut. Hal ini dikarenakan mulut sebagai tempat makharijul huruf atau keluarnya huruf dalam Alquran. Rasullullah SAW bersabda: "Sesungguhnya mulut-mulut kamu merupakan jalan membaca Alquran, maka bersihkanlah dengan siwak (sikat gigi)"

Ketika ingin membaca Alquran, sudah sepatutnya seseorang mengenakan pakaian yang bersih dan suci dari najis. Membaca Alquran sama halnya dengan menghadap Allah SWT, sehingga sudah seyogyanya menggunakan pakaian yang pantas.

Alquran. Foto: Unsplash

Kiblat adalah arah yang menuju pada bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah serta menjadi patokan bagi umat Islam untuk beribadah. Membaca Alquran dianjurkan untuk menghadap kiblat sama halnya ketika melaksanakan sholat.

Membaca Alquran juga diniatkan semata-mata karena Allah SWT, sehingga seseorang akan memperoleh kebaikan yang berasal dari Alquran. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain bergantung pada niatnya." (HR. Bukhari Muslim).

8. Diawali dengan Bacaan Ta’awudz dan Basmallah

Membaca Alquran hendaknya diawali dengan membaca ta’awudz dan basmallah. Bacaan ini dibaca untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A'uudzu Billaahi Minasy Syaythaanir Rajiim

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk"

Kemudian membaca basmallah yang berbunyi:

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

9. Diakhiri dengan Membaca Doa

Setelah membaca Alquran menurut Syaikh Muhammad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid, dianjurkan untuk membaca doa penutup yang berbunyi:

صدق الله العظيم وبلغ رسوله الكريم ونحن على ذلك من الشاهدين

Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin

Artinya: “Maha benar Allah Yang Maha Agung dan Rasulnya yang mulia telah menyampaikan dan kami atas hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi.”

Rasulullah bersabda: "Siapa saja yang membaca Al-Quran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami." (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan).

Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Alquran setiap satu minggu (7 hari). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, dan Zaid bin Tsabit, yang mengkhatamkan Alquran sekali dalam seminggu.


Page 2