A. S2O3²- ---> 2SO42- 2S + 3(-2) = -2 2S + 4(-2) =-2 2S - 6 = -2 2S - 8 = -2 2S = -2 + 6 2S = -2 + 8 2S = +4 2S = +6 S = +2 S = +3 S tersebut Reaksi Oksidasi B. SO2 --> HSO3- S + 2(-2) = 0 +1 + S + 3(-2) = -1 S - 4 = 0 +1 + S -6 = -1 S = +4 S -5 = -1 S = +4 C. NH3 --> NO2 N + 3(+1) = 0 N + 2(-2) = 0 N + 3 = 0 N - 4 = 0 N = -3 N = +4 N tersebut Reaksi Oksidasi D. N2O4 --> NO2 2N + 4(-2) = 0 N + 2(-2) = 0 2N - 8 = 0 N - 4 = 0 2N = +8 N = +4 N = +4 E. CO3²- ----> CO C + 3(-2) = -2 C + (-2) = 0 C - 6 = -2 C = -2 C = +4 C tersebut Reaksi Reduksi
Reaksi redoks merupakan reaksi yang ditandai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi pada unsur dalam senyawa yang terlibat dalam reaksi. Pada soal tersebut, yang merupakan reraksi redoks adalah reaksi nomor C: 1. Unsur Hg (dalam Hg(NO3)2) mengalami perubahan biloks dari sisi reaktan (sebelah kiri tanda panah) dari +1 menjadi 0 di sisi produk (sebelah kanan tanda panah) pada unsur Hg (karena unsur bebas sehingga biloks = 0). Artinya Hg mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks). 2. Unsur Sn (dalam Sn) mengalami perubahan biloks dari sisi reaktan (sebelah kiri tanda panah) dari 0 (karena unsur bebas) menjadi +2 di sisi produk (sebelah kanan tanda panah) pada unsur Sn(NO3)2. Artinya Sn mengalami reaksi oksidasi (peningkatan biloks). Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Guna menentukan reaksi mana yang tidak termasuk reaksi redoks, maka harus ditentukan bilangan oksidasi dari tiap-tiap atom dan juga diamati perubahan nilai bilangan oksidasinya.
Sementara itu, pada pilihan jawaban E, terdapat kesalahan penulisan reaksi. Reaksi yang seharusnya terjadi berikut perubahan biloksnya adalah sebagai berikut.
|