Di bawah ini merupakan tindakan yang harus dilakukan saat gunung meletus kecuali

Di bawah ini merupakan tindakan yang harus dilakukan saat gunung meletus kecuali

Di bawah ini merupakan tindakan yang harus dilakukan saat gunung meletus kecuali
Lihat Foto

TVRI/KEMEN ESDM

Tangkapan layar Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP.

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah (BDR) TVRI 18 September 2020 SMP membahas tentang Mahaguru Merapi.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP tersebut terdapat 3 pertanyaan.

Berikut ini soal dan jawaban Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP:

Jawaban TVRI 18 September 2020 SMP

Jawaban soal TVRI 18 September 2020 SMP untuk soal ketiga adalah:

Pertanyaan:

Usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi dampak dari bencana gunung meletus?

Jawaban:

Usaha yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi dampak dari bencana gunung meletus adalah dengan melakukan upaya mitigasi.

Di antaranya melakukan perubahan tata ruang wilayah yang berbasis mitigasi bencana.

Penataan ruang harus bisa menjamin rasa aman dari ancaman erupsi dan kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap sumber daya gunung berapi.

Upaya mitigasi juga dilakukan dengan penguatan kapasitas masyarakat melalui kegiatan wajib latih penanggulangan bencana.

Dan pembentukan sistem peringatan dini untuk pemantauan lahar dan aktivitas gunung berapi di titik rawan bencana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jakarta -

Gunung Semeru adalah salah satu dari 76 gunung api tipe A di Indonesia. Gunung api tipe A mempunyai catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Demikian dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM.

Gunung Semeru pertama kali meletus pada November 1818. Letusan-letusan berikutnya terjadi puluhan kali dari tahun 1800-an, 1900-an, hingga 2000-an.

Gunung Semeru pada umumnya mempunyai tipe letusan vulkanian dan strombolian yang terjadi sebanyak 3-4 kali setiap jamnya. Letusan vulkanian adalah letusan eksplosif yang terkadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang sebelumnya sudah terbentuk.

Sedangkan tipe strombolian biasanya diikuti pembentukan kubah dan lidah lava baru. Letusan eksplosif juga biasanya diikuti aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah lebih rendah.

Lantas, bagaimana caranya kita dapat mengenali tanda-tanda gunung api seperti Gunung Semeru jika hendak meletus? Seperti ini ciri-cirinya, dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten Kendal.

5 Tanda-tanda Gunung Api Akan Meletus

  • 1. Suhu di sekitar gunung naik.
  • 2. Gunung sering mengeluarkan suara gemuruh yang terkadang juga disertai getaran atau gempa.
  • 3. Mata air mengering.
  • 4. Tumbuhan yang ada di sekitar gunung layu.
  • 5. Binatang-binatang yang ada di sekitar gunung bermigrasi.

6 Cara Menyelamatkan Diri Saat dan Sesudah Gunung Api Meletus

Saat Terjadi Letusan

  • 1. Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas di tempat terbuka dan persiapkan diri terhadap kemungkinan letusan susulan
  • 2. Pakailah pakaian yang dapat melindungi tubuh seperti baju dan celana lengan panjang, topi, dan yang lainnya
  • 3. Hindari pemakaian lensa kontak
  • 4. Menjauhlah dari area rawan seperti lereng, lembah, dan area aliran lahar
  • 5. Gunakan masker atau kain untuk menutupi hidung dan mulut
  • 6. Ketika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua tangan.

Setelah Terjadi Letusan

  • 1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
  • 2. Hindari berkendara dengan mobil ke daerah yang terkena hujan abu karena bisa merusak mesin
  • 3. Bersihkan atap rumah dari timbunan abu karena beratnya bisa meruntuhkan atap bangunan.

Tips Membangun Rumah di Area Sekitar Gunung Api

Menurut artikel yang dirilis oleh Kementerian ESDM berjudul Pengenalan Gunung Api, ada beberapa tips model rumah yang disarankan bagi warga yang membangun rumah di kawasan gunung api. Berikut ini tipsnya:

  • 1. Bangun atap dengan kemiringan 45 derajat atau lebih curam lagi
  • 2. Dirikan tiang penopang atap dengan ditunjang oleh tiang diagonal
  • 3, Dianjurkan agar atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu pijar.

Demikian tanda-tanda gunung api seperti Gunung Semeru apabila akan meletus. Cermati caranya mengamankan diri ya, detikers!

Simak Video "Dituntut 7 Bulan Bui, Penendang Sesajen di Semeru Minta Keringanan"



(nah/erd)


Page 2

Jakarta -

Gunung Semeru adalah salah satu dari 76 gunung api tipe A di Indonesia. Gunung api tipe A mempunyai catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Demikian dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM.

Gunung Semeru pertama kali meletus pada November 1818. Letusan-letusan berikutnya terjadi puluhan kali dari tahun 1800-an, 1900-an, hingga 2000-an.

Gunung Semeru pada umumnya mempunyai tipe letusan vulkanian dan strombolian yang terjadi sebanyak 3-4 kali setiap jamnya. Letusan vulkanian adalah letusan eksplosif yang terkadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang sebelumnya sudah terbentuk.

Sedangkan tipe strombolian biasanya diikuti pembentukan kubah dan lidah lava baru. Letusan eksplosif juga biasanya diikuti aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah lebih rendah.

Lantas, bagaimana caranya kita dapat mengenali tanda-tanda gunung api seperti Gunung Semeru jika hendak meletus? Seperti ini ciri-cirinya, dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Kabupaten Kendal.

5 Tanda-tanda Gunung Api Akan Meletus

  • 1. Suhu di sekitar gunung naik.
  • 2. Gunung sering mengeluarkan suara gemuruh yang terkadang juga disertai getaran atau gempa.
  • 3. Mata air mengering.
  • 4. Tumbuhan yang ada di sekitar gunung layu.
  • 5. Binatang-binatang yang ada di sekitar gunung bermigrasi.

6 Cara Menyelamatkan Diri Saat dan Sesudah Gunung Api Meletus

Saat Terjadi Letusan

  • 1. Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas di tempat terbuka dan persiapkan diri terhadap kemungkinan letusan susulan
  • 2. Pakailah pakaian yang dapat melindungi tubuh seperti baju dan celana lengan panjang, topi, dan yang lainnya
  • 3. Hindari pemakaian lensa kontak
  • 4. Menjauhlah dari area rawan seperti lereng, lembah, dan area aliran lahar
  • 5. Gunakan masker atau kain untuk menutupi hidung dan mulut
  • 6. Ketika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua tangan.

Setelah Terjadi Letusan

  • 1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
  • 2. Hindari berkendara dengan mobil ke daerah yang terkena hujan abu karena bisa merusak mesin
  • 3. Bersihkan atap rumah dari timbunan abu karena beratnya bisa meruntuhkan atap bangunan.

Tips Membangun Rumah di Area Sekitar Gunung Api

Menurut artikel yang dirilis oleh Kementerian ESDM berjudul Pengenalan Gunung Api, ada beberapa tips model rumah yang disarankan bagi warga yang membangun rumah di kawasan gunung api. Berikut ini tipsnya:

  • 1. Bangun atap dengan kemiringan 45 derajat atau lebih curam lagi
  • 2. Dirikan tiang penopang atap dengan ditunjang oleh tiang diagonal
  • 3, Dianjurkan agar atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu pijar.

Demikian tanda-tanda gunung api seperti Gunung Semeru apabila akan meletus. Cermati caranya mengamankan diri ya, detikers!

Simak Video "Dituntut 7 Bulan Bui, Penendang Sesajen di Semeru Minta Keringanan"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/erd)

Admin bpbd | 29 Maret 2013 | 29653 kali

Di bawah ini merupakan tindakan yang harus dilakukan saat gunung meletus kecuali

a. Tanda yang pertama Terjadinya gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik. Kalau muncul gempa di daerah gunung berapi, warga pun harus segera waspada. b. Tanda yang kedua Banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi suatu getaran halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar. Ternyata mereka punya firasat juga yah! Lihat aksi monyet dan burung yang langsung turun gunung saat Gunung Merapi akan meletus. c. Tanda ketiga, Meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. Seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau, suhu di di sekitar Jawa Barat menjadi lebih panas. Cairan magma yang terdapat di perut bumi sangat panas apalagi tekanan di daerah kawah gunung pun berubah jadi tinggi. Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung, suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi lebih panas. d. Tanda keempat, Mata air di sekitar gunung akan mongering. Lihat tanda gunung akan meletus poin ketiga. e. Tanda kelima, Tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering. Nah, kalau buat kamu yang tinggal di daerah gunung berapi, waspada yah, jika merasakan tanda-tanda alam di atas. Hasil (Material) dari letusan gunung berapi, diantaranya adalah : - Gas vulkanik Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia. - Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan. - Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. - Abu letusan Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. - Awan panas

Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas (wedhus gembel) dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.