Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Indonesiabaik.id - Indonesia merupakan satu diantara banyaknya negara di dunia yang memiliki kekayaan sumber daya energi yang melimpah. Berbagai sumber energi yang ada di Indonesia yang kemudian dapat dijadikan sebagai sumber atau pembangkit tenaga listrik di mana hingga akhir 2016, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan di negara ini sudah dibangun 5.235 pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas terpasang lebih dari 59 ribu Mega Watt.

Sebenarnya untuk sumber utama pengelolaan pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan tenaga alam seperti energi air dan juga uap. Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA merupakan sumber utama listrik yang ada di Indonesia, dimana pengelolaan dari sumber energi inilah yang cukup besar dari pemanfaatan sumber energi yang lainnya.

Dari kedua sumber energi tersebut, sebenarnya Indonesia memiliki potensi sumber energi alternatif yang dapat digunakan terutama untuk kebutuhan pengelolaan listrik negara dan lainnya. Beberapa sumber energi tersebut dapat di peroleh dari energi panas bumi atau geothermal, energi gelombang laut, energi angin, energi pasang surut dan juga energi nuklir yang mungkin belum terlalu banyak digunakan dan masih dianggap sebagai sumber energi terbarukan yang masih sedikit digunakan di Indonesia.

Pun dari sisi bauran energi pada sektor pembangkit yang dicatat pada akhir 2017 oleh Kementerian ESDM masih didominasi oleh batubara sebesar 57,22%, disusul kemudian gas 24,82%, air 7,06%, BBM 5,81% dan panas bumi+EBT sebesar 5,09%.

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah
Lihat Foto

KLHK

Keindahan alam nusantara. Potensi sumber daya alam Indonesia hutan dan pemanfaatannya agar Indonesia menjadi negara maju.

KOMPAS.com - Kekayaan sumber daya alam Indonesia adalah hutan, laut, minyak bumi, gas alam, dan batu bara. 

Kekayaan hutan di Indonesia tentu memberikan manfaat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Indonesia masuk ke dalam negara yang memiliki potensi kekayaan hitan selain Brazil dan Zaire. 

Berdasarkan situs resmi Kementerian Kehutanan RI, pada 2011 hutan Indonesia sekitar 99,6 juta hektar. Sayangnya, semakin tahun luas hutan di Indonesia semakin menurun. Banyak hutan yang rusak karena bencana alam maupun ulah manusia. 

Di sisi lain, Indonesia menjadi pengekspor hasil hutan untuk beberapa negara, seperti Malaysia dan Jepang.  

Hasil hutan meliputi kayu dan kekayaan sumber daya hayati yang hidup di dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia sangat tinggi dibanding negara-negara lain.

Baca juga: 10 Negara dengan Hutan Terluas di Dunia

Jenis hutan di Indonesia

Hutan di Indonesia dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Berikut ini penjelasan tiga jenis hutan di Indonesia:

Hutan produksi

Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Hutan produksi mencapai 69,4 juta hektar (milik BUMN dan swasta melalui Hak Pengusahaan Hutan/HPH).

Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu. Hasil hutan non kayu adalah buah-buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera, dan lain-lain.

Hasil hutan berupa kayu ada dua, yaitu: 

  1. Kayu bulat adalah hasil hutan dalam bentuk batangan pohon yang belum diolah, seperti kayu jati, mahoni, akasia, cendana, pinus.
  2. Kayu olahan adalah kayu yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut seperti kayu gergajian, plywood dan veneer.
Hutan konservasi

Hutan konservasi merupakan kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemanya.

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS

Danau Koliheret di Desa Watudiran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.

KOMPAS.com - Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup manusia.

Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dapat digolongkan menjadi sumber daya alam kekal, sumber daya alam yang dapat diperbarui, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari Encyclopaedia Britannica (2015)!

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya bisa dibuat atau dipulihkan kembali. Contohnya hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan.

Hewan, tanaman, pepohonan, dan ikan di lautan adalah makhluk hidup yang berkembang biak. Selama masih berkembang biak dan belum punah, hewan dan tumbuhan bisa diperbarui.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jumlahnya terbatas. Sumber daya alam ini akan habis suatu saat dan sulit atau tidak mungkin dibuat kembali.

Cobtohnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Minyak bumi, batu bara, dan gas alam adalah bahan bakar fosil yang berasal dari makhluk hidup yang mati jutaan tahun lalu.

Baca juga: Sumber Daya Alam Nonhayati

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah
Lihat Foto

Scottish Power Revewable

Ilustrasi energi pasang surut. Energi pasang surut di selat-selat kecil Indonesia besar dan bisa diubah jadi listrik.

Jasad dan fosilnya terkubur dalam tanah. Panas dan tekanan bumi mengubahnya menjadi bahan bakar yang kita lihat hari ini.

Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil seperti sekarang ini, diprediksi hampir seluruhnya akan habis pada 2060.

Sumber daya alam kekal

Sumber daya alam kekal adalah sumber daya alam yang tak akan habis dan selamanya ada di bumi.

Di antara potensi sda negara Indonesia yang tak terbarukan adalah

Sabtu, 27 Februari 2021 - Dibaca 1284 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SIARAN PERS

NOMOR: 076.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 27 Februari 2021

Potensi Besar, Badan Geologi Terus Lakukan Eksplorasi Sumber Daya Alam Indonesia

Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertugas untuk melakukan inventarisasi dan eksplorasi potensi sumber daya alam tersebut. Sumber daya yang telah dan sedang diinventarisir dan dieksplorasi oleh Badan Geologi diantaranya minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), panas bumi, hingga logam tanah jarang (rare earth element/REE).

"Beberapa sumber daya yang sekarang diinventarisasi atau dieksplorasi oleh Badan Geologi, pertama yang tidak terbarukan, atau energi fosil. Ini ada di PSG (Pusat Survei Geologi) yang melakukan inventarisasi atau survei-survei terkait dengan potensi migas yang ada di Indonesia. Survei dilakukan di area terbuka yang belum ada Wilayah Kerja-nya. Hasil survei ini berupa rekomendasi nanti kami sampaikan kepada Direktorat Jenderal Migas untuk ditawarkan sebagai WK kepada para investor," jelas Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono pada Live Instagram Ngaboba: Ngabongkar Badan Geologi, Jumat (25/2).

Tidak hanya sumber daya migas, Badan Geologi juga melakukan eksplorasi terhadap potensi batubara. Nantinya Badan Geologi akan melakukan karakterisasi jenis batubara sehingga pemanfaatan batubara bisa beragam, sejalan dengan upaya pemanfaatan energi ramah lingkungan. Begitupun dengan potensi mineral yang ada di dalam bumi Indonesia. Rekomendasi terkait potensi minerba akan disampaikan ke Ditjen Minerba.

Yang terbaru, Badan Geologi juga melakukan eksplorasi Geologi, Geofisikia, dan Geokimia (3G) terhadap potensi panas bumi. Sebagaimana diketahui, potensi panas bumi Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Untuk panas bumi, kami melakukan survei 3G, yang hasilnya adalah berupa WK. Tahun ini kami juga akan melakukan pemboran slimhole. Diharapkan data yang kami hasilkan selama ini menjadi lebih baik dan lebih akurat, sehingga nenti menarik para investor masuk mengusahakan energi dari panas bumi," tutur Eko.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agung Pribadi mengungkapkan besarnya potensi Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) di Indonesia. Selain itu, negara kita juga memiliki potensi nikel yang besar.

"Kita punya sumber daya REE yang banyak, REE ini bisa kita manfaatkan sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kita juga punya nikel yang banyak, di mana nikel juga bisa kita manfaatkan untuk menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik. Ini adalah energi kita ke depan dan Indonesia bisa memainkan rule yang sangat penting dalam menyediakan energi baterai listrik, sehingga kemudian ke depan kita bisa lebih memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan. Kita punya potensi yang sangat besar," tutur Agung.

Tugas Badan Geologi, lanjutnya, adalah menginventarisasi berapa banyak REE yang dimiliki Indonesia. Sebagai catatan, REE memang belum dimanfaatkan sebagai sumber energi di Indonesia. "Tugasnya Badan Geologi bagaimana menginventarisasi sumber daya alam yang bisa dimanfaatakan dan mendukung pemanfaatan EBT yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, batubara nanti kita manfaatkan untuk energi yang lain atau diolah menjadi energi bentuk lain seperti DME, sehingga industri lain bisa terbantu dari adanya sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya ini," ujar Agung.

Ke depan, imbuh Agung, Pemerintah ingin memanfaatkan EBT yang ramah lingkungan yang harganya kini makin bersaing dengan bahan bakar fosil. "Mudah-mudahan ke depan EBT bisa lebih murah lagi, sejalan dengan berkembangnya teknologi. Regulasinya juga memihak kepada EBT sehingga bisa dikembangkan pemanfaatannya. Semoga rencana kita (bauran energi dari EBT) 23% di 2025 ini bisa terkejar," tutup Agung. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!